Rumusan Masalah Tujuan Penulisan UAN
masing-masing daerah di Indonesia memiliki kebijakan yang berbeda berkaitan dengan biaya pendidikan dan peningkatan kesejahteraan praktisi pendidikan.
Semakin besar Pendapatan Asli Daerah PAD maka semakin besar pula dana yang dianggarkan untuk peningkatan penyelenggaraan pendidikan. Sementara
pemerintah pusat mematok anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini
adalah dengan melaksanakan ujian kelulusan atau yang dikenal dengan Ujian Nasional UN yang dilakukan serentak secara nasional dengan standar nilai dan
jumlah mata ujian ditentukan sebelumnya oleh Departemen Pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar SD hingga Sekolah Menengah Atas SMA. UN sudah dilaksanakan
sejak tahun ajaran 20022003 dengan standar nilai 3,01 hingga tahun ajaran 20092010 dengan standar nilai kelulusan menjadi 6,00 dan dengan enam 6 mata
pelajaran yang diujikan. Terjadi perdebatan di masyarakat berkenaan dengan kebijakan pemerintah ini,
ada yang mendukung UN dengan alasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang memang terperosok jauh dari Negara tetangga dan ada yang menolak
dengan beragam argumentasi kerugian yang timbul akibat pelaksanaan UN. Puncaknya ketika pada 14 September 2009 Mahkamah Agung MA memutuskan
menolak kasasi perkara yang diajukan pemerintah dengan No 2596 KPDT2008 www.kompas.com
. Dalam isi putusan ini, tergugat yakni presiden, wapres, mendiknas, dan Ketua
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP dinilai lalai memenuhi kebutuhan hak asasi manusia HAM di bidang pendidikan. Pemerintah juga lalai meningkatkan
kualitas guru. Dengan demikian MA melarang UN yang diselenggarakan oleh Depdiknas. Sehingga terjadi permasalahan yang belum ada kejelasan hingga saat ini,
apakah UN tetap dijalankan dengan mekanisme dan prosedur yang diperbaiki atau UN dihapus berganti dengan kebijakan lain. Meskipun perkembangannya pada
akhirnya UN tetap dilaksanakan dengan memberikan keringan bagi yang tidak lulus UN untuk mengulang kembali mata pelajaran yang tidak lulus.