Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan Karakteristik Remaja 15-17 Tahun

34

2.9 Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan

Pada saat siswa terlibat dalam pengalaman belajar, maka siswa sebetulnya terlibat dalam melakukan tugas gerak khusus tertentu yang terorganisir secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu Rusli Lutan, 1998 : 34.Pendidikan jasmani memberikan sumbangan terhadap pendidikan menyeluruh Harsuki, 1989 : 14. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diutamakan tidak hanya faktor psikomotornya namun juga adanya faktor afektif dan kognitif siswa. Seperti yang dikemukakan Rusli Lutan 1998 : 36 bahwa aspek dalam pendidikan jasmani bukan hanya aspek psikomotor saja namun aspek kognitif dan aspek afektif merupakan aspek yang sangat penting dikembangkan dalam pendidikan jasmani.

2.10 Karakteristik Remaja 15-17 Tahun

2.10.1 Karakteristik fisik remaja Karakteristik fisik remaja usia 15-17 tahun pada umumnya, adalah: 1 Perubahan pubertas, 2 Remaja memperlihatkan minat yang semakin besar pada citra tubuhnya. Kematangan yang lebih awal cenderung terjadi pada anak laki-laki, setidak-tidaknya selama masa remaja. Meskipun demikian, sebagai orang dewasa, anak laki-laki terlambat matang mencapai identitas yang lebih berhasil, 3 Perkembangan remaja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sosialnya. 35 2.10.2 Karakteristik kognitifnya Karakteristik kognitifnya remaja usia 15-17 tahun, adalah : 1 Remaja semakin mampu menggunakan pemikiran deduktif hipotesis, 2 Remaja mengembangkan suatu tipe egosentris khusus, 3 Semakin meningkatnya pengambilan keputusan, 4 Ingin menang sendiri Santrock, 2002 : 15. Berdasarkan pendapat ditatas, remaja dapat diartikan sebagi masa perubahan untuk menemukan jati dirinya, masa pencarian identitas serta masa ingin menang sendiri, yang dipakai egonya. Selain itu masa remaja adalah dimana adanya masa pubertas merupakan periode kedewasaan kerangka tubuh yang meliputi tinggi badan, seksualnya serta testosteronnya.

2.11 Guru Non Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan