28
=
{ }
[ ]
2
50 ,
1 1
2475 ,
1 2211
, 1
6896 ,
2 −
+ n
=
{ }
480 ,
04 ,
4 52
, 4
6896 ,
2 +
= 480
, 02
, 23
= 47,95 dibulatkan menjadi 47 Tabel 3.2 Besar sampel berdasarkan Odds Ratio dari penelitian terdahulu
Variabel P1 P2 OR n
Kandungan yodium pada garam
Kandungan yodium pada air
0,67 0,79
0,45 0,27
2,50 10,7
47 13
Jadi sampel minimal dalam penelitian kasus kontrol adalah 47 sampel kasus dan 47 sampel kontrol. Sehingga jumlah seluruh sampel 94.
Desa Gunung tiga= 2363 X 48 = 17 Desa Belik
= 963 X 48 = 7 Desa Gunung jaya
= 963 X 48 = 7 Desa Gombong = 2263 X 48 = 16 +
47 orang
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data Soekidjo Notoatmojo, 2002: 48. Adapun instrumen penelitian adalah :
29
3.6.1 Kuesioner
Menurut Soekidjo Notoatmojo 2002: 116 kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden dalam
hal angket, dan pewawancara dalam hal wawancara tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Kuesioner dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat konsumsi garam beryodium di rumah tangga.
3.6.2 Iodina Test
Iodina test dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan yodium di dalam garam.
Cara pemeriksaan : Menurut Depkes RI 2000: 16 mutu garam beryodium secara kualitatif
dapat diketahui dengan : a Siapkan garam yang bertuliskan garam beryodium
b Siapkan cairan uji iodina c Ambil setengah sendok teh garam yang akan diuji dan letakkan di piring
d Teteskan cairan uji iodina sebanyak 2-3 tetes garam tersebut e Tunggu dan perhatikan apakah garam berubah warna, kalau garam tetap
putih berarti garam tersebut tidak beryodium 0 ppm f Bila warna ungu berarti garam mengandung yodium sesuai persyaratan 30
ppm.
3.6.3 FFQ Food Frequency
Metode food frequency adalah metode survey konsumsi yang bersifat kualitatif. Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang
30
frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Metode ini digunakan untuk
menggali informasi mengenai pola penggunaan bahan makanan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Item pertanyaan dasar dari metode ini ada dua yaitu pertama tentang jenis-jenis bahan makanan yang hendak diteliti, dan kedua tentang frekuensi
penggunaanya Oktia Woro dkk, 2005: 53. Cara pengisian formulir Food Frekuency ini dengan mengisi jawaban
dengan memberi tanda √ dan tiap baris item bahan makanan pada frekuensi yang
sesuai dengan jawaban responden, lalu pada kolom skor diisi sesuai skor frekuensi penggunaan bahan makananannya selanjutnya dihitung jumlah skor totalnya
Oktia woro dkk, 2005: 56. Dalam penelitian ini metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kebiasaan makanan yang mengandung yodium.
3.7 Teknik Pengambilan Data