Materi kuliah evaluasi pembelajaran

(1)

EVALUASI PEMBELAJARAN

Dr. SYAHRUL, M.Pd. 081 242 717 81

[email protected]

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK


(2)

Evaluasi

Penilaian

Pengukuran

Tes

PENGERTIAN-PENGERTIAN


(3)

PENGERTIAN TES dan

PENGUKURAN

3

Dilihat dari wujud fisiknya, suatu tes tidak lain

daripada sekumpulan pertanyaan yang harus

dijawab dan/atau tugas yang harus dikerjakan yang

akan memberikan informasi menge nai aspek

psikologis tertentu berdasarkan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan atau cara dan hasil subjek

dalam melakukan tugas-tugas tersebut.


(4)

4

Anne Anastasi dalam bukunya

Psychological Testing

(1976) mengatakan bahwa tes pada dasarnya

merupakan suatu pengukuran yang objektif dan

standar terhadap sampel perilaku.

Frederick G. Brown (1976) mengatakan bahwa tes

adalah prosedur yang sistematik guna mengukur

sampel perilaku seseorang, yang memenuhi syarat

objektif, standar, dan syarat-syarat kualitas lainnya.


(5)

5

Jadi beberapa ciri tes adalah:

1. Tes adalah prosedur yang sistematik. Maksudnya (a) aitem-aitem dalam tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, (b) prosedur administrasi tes dan pemberian angka (scoring) terhadap hasilnya harus jelas dan dipesifikasikan secara terperinci, dan (c) setiap orang yang mengambil tes itu harus mendapat aitem-aitem yang sama dalam kondisi yang sebanding.

2. Tes berisi sampel perilaku. Artinya (a) betapapun panjangnya

suatu tes, aitem yang ada di dalamnya tidak akan dapat mencakup seluruh isi materi yang mungkin ditanyakan, dan (b) kelayakan

suatu tes tergantung pada sejauhmana aitem-aitem dalam tes itu mewakili secara representatif kawasan (domain) perilaku yang diukur.

3. Tes mengukur perilaku. Artinya aitem-aitem dalam tes

menghendaki agar subjek menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang telah dipelajari subjek dengan cara menjawab

pertanyaan-pertanyaan atau mengerjakan tugas-tugas yang dikehendaki oleh tes.


(6)

Beberapa Hal Yang Tidak Tercakup Dalam

Pengertian Tes adalah:

6

1. Definisi tes tidak memberikan spesifikasi mengenai

formatnya. Artinya tes dapat disusun dalam berbagai

bentuk dan tipe sesuai dengan tujuan dan maksud

penyusunan tes.

2. Definisi tes tidak rnembatasi macam materi yang dapat

dicakupnya. Artinya tes dapat dirancang untuk melakukan

pengukuran terhadap hasil belajar, terhadap kemampuan

atau abilitas, terhadap kemampuan khusus atau bakat,

inteligensi, dan sebagainya.

3. Subjek yang dikenai tes tidak selalu perlu dan tidak selalu

pula harus tahu kalau ia sedang dikenai tes. Lebih lanjut,

subjek tidak selalu perlu tahu aspek psikologis apakah

yang sedang diungkap dari dalam dirinya.


(7)

PENGERTIAN PENGUKURAN

7

Pengukuran

(measurement)

mempunyai arti yang sering

dipertukarkan dengan pengertian tes.

Pengukuran diartikan sebagai proses pemberian angka kepada

suatu atribut karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang,

hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang

jelas.

Ciri pokok pengukuran adalah adanya proses pembandingan

Mengukur adalah membandingkan atribut yang hendak liukur

dengan alat ukurnya secara deskriptif. Deskriptif artinya

menyatakan hasil ukur secara kuantitatif hanya dengan satuan

atau besaran ukurnya saja tanpa memberikan penilaian


(8)

8

Measurement (pengukuran) diartikan sebagai proses pemberian

angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang

dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan

atau formulasi yang jelas.

Pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan

performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif

(system angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari

performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka

Pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu:

1) penggunaan angka atau skala tertentu;


(9)

9

PENGERTIAN PENILAIAN

Penilaian adalah suatu proses untuk

mengambil keputusan dengan

menggunakan informasi yang

diperoleh melalui pengukuran hasil

belajar baik yang menggunakan

instrumen tes maupun non-tes.

Penilaian adalah penafsiran

hasil pengukuran dan

penentuan pencapaian hasil

belajar


(10)

10

PENGERTIAN EVALUASI

Evaluasi adalah merupakan proses

perencanaan, pengumpulan,

penggambaran, dan menyajikan

informasi tentang pencapaian

tujuan suatu program sehingga

dapat ditarik kesimpulan dan

digunakan untuk mengambil

keputusan


(11)

11

Evaluasi dapat dinyatakan sebagai

suatu proses pengambilan keputusan

dengan menggunakan informasi yang

diperoleh melalui pengukuran hasil

belajar, baik yang menggunakan

instrumen tes maupun non tes.


(12)

1.Penilaian berfungsi selektif

Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu

Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat

berikutnya.

Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa

Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah

2. Penilaian berfungsi diagnostik. Dengan mengadakan penilaian,

guru dapat mengetahui tentang keterbatasan dan kelemahan

siswa, Dengan demikian, akan lebih mudah dicari cara untuk

mengatasinya.

3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Untuk dapat menentukan

dengan pasti dikelompok mana seseorang siswa ditempatkan

4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil

diterapkan.


(13)

Makna Penilaian

1. Makna Bagi Siswa siswa dapat mengetahui sejauhmana ia telah berhasil menguasai/menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru

2. Makna Bagi Guru Dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak

melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan. Guru akan

mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum

3. Makna Bagi Sekolah, merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah /kurikulum untuk masa yang akan datang.


(14)

Prinsip-Prinsip Dasar Penilaian

1. Prinsip keseluruhan (prinsip komprehensif ) bahwa

evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana

dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan

secara bulat, utuh atau menyeluruh. Dengan

melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat, utuh

dan menyeluruh akan diperoleh bahan-bahan

keterangan dan imformasi yang lengkap mengenai

keadaan dan perkembangan peserta didik yang


(15)

2. Prinsip Kesinambungan (prinsip kontinuitas) bahwa

evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil

belajar yang dilaksanakan secara teratur dan

sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Dengan

evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara

teratur, terencana dan terjadwal itu maka

dimungkinkan bagi evaluator (guru) untuk

memperoleh informasi yang dapat memberikan

gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan

peserta didik, sejak dari awal mengikuti program

pendidikan sampai saat mereka mengakhiri program

pendidikan yang ditempuh.


(16)

3. Prinsip Objektivitas bahwa evaluasi hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat

terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif. dalam

pelaksanaan evaluasi hasil belajar, seorang evaluator

harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut

keadaan senyatanya, tidak dicampuri oleh

kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif.


(17)

Kriteria Penilaian Hasil Belajar

a. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam menyusun soal sebagai alat penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur, dan menggunakan bahasa yang tidak mengandung makna ganda. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang

reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai suatu proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.

Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penSkorannya harus jelas.


(18)

c.Terfokus pada kompetensi

Penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

d. Keseluruhan/Komprehensif

Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.

e. Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam

pemberian Skor. f. Mendidik

Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.


(19)

Alat Evaluasi

Secara umum alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian, yang dapat berupa pertanyaan , perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada peserta didik untuk mendapatkan

respons sesuai dengan petunjuk tersebut, dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari

orang yang dikenai tes.

b. Non-tes adalah prosedur penilaian yang ditujukan untuk menilai hasil belajar dari aspek tingkah laku seperti menilai aspek afektif dan aspek keterampilan (psikomotorik).


(20)

Ditinjau dari segi pelaksaaan, tes terdiri dari tiga jenis,

yaitu;

1. Tes Tertulis (Written Test).

Yaitu

alat penilaian yang

harus dijawab oleh siswa, meliputi;

Tes bentuk uraian, yaitu semua tes yang pertanyaannya

membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian.

Tes bentuk Objektif, yaitu semua tes yang

mengharuskan siswa memilih diantara

kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi

jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom


(21)

2. Tes Lisan (Oral Test). Merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan– kemampuan berupa proses berpikir siswa dalam memecahkan suatu masalah,

mempertanggung jawabkan pendapat, penggunaan bahasa, dan penguasaan materi pelajaran.

Ditinjau dari jenis pertanyaan yang akan di ajukan, tes lisan dapat berbentuk ; -

Pertanyaan tertutup - Pertanyaan terbuka

Ditinjau dari jawaban yang diinginkan, tes lisan dapat berbentuk

Pertanyaan-pertanyaan berupa:

Hapalan Pemahaman Analisis

AplikasiSintesis dan Evaluasi


(22)

3. Tes Perbuatan (Performance Test)

Tes Perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas –tugas.

Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan atau perbuatan ( Praktek,

pengalaman lapangan, praktek kerja lapangan, praktek olah raga,

praktek laboratorium, praktek kesenian dan lain-lain).

Untuk melaksanakan tes perbuatan perlu dipersiapakan dua jenis

alat, yaitu;

Lembaran tugas (kerja) yang berisi deskripsi mengenai instruksi

(Petunjuk) yang jelas sehingga siswa mengetahui secara tepat apa

yang akan dilaksanakan.

Lembaran pengamatan yang digunakan untuk menilai tingkah laku

siswa selama proses pelaksanaan tugas sampai kepada hasil yang

dicapai.


(23)

Ditinjau dari segi fungsinya, tes terdiri dari ;

a. Tes Seleksi

Tes ini dilaksanakan dalam rangka pengujian dan pemilihan calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.

b. Tes Awal

Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik.

c. Tes Akhir

Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.

d. Tes Diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu pelajaran tertentu.

e. Tes Formatif

Tes Formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauhmanakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan Pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

f. Tes Sumatif

Tes Sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan.


(24)

Ditinjau dari segi pelaksanaan non-tes berupa;

A. Wawancara

Wawancara atau interviu adalah suatu metode atau cara

yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari

responden dengan jalan tanya jawab sepihak.

Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini

responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk

mengajukan pertanyaan.


(25)

B. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan merupakan suatu cara yang tepat

untuk menilai perilaku dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistimatis

terhadap fenomena-fenomena yang sedang

dijadikan sasarna pengamatan..


(26)

C. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan

yang harus diisi oleh responden (orang yang

akan diukur). Dengan kuesioner orang dapat

diketahui tentang keadaan/data diri,

pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapatnya,

dan lain-lain. Kuesioner dapat berupa kuesioner

terbuka dan kuesioner tertutup atau kombinasi

dari keduanya.


(27)

Kecenderunagn seseorang terhadap jenis kesenian tertentu.

Sangat Tidak Suka Biasa Suka Sangat suka Tidak suka

D. Skala Penilaiaan (Rating Scale)

Rating Scale merupakan alat penilaian yang menggunakan

skala yang telah disusun dari ujung negatif sampai kepada

ujung yang positif. Skala tersebut menggambarkan suatu

nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil

pertimbangan, sehingga pada skala tersebut penilai tinggal

membubuhi tanda cek saja.


(28)

PERENCANAAN TES

28

ENAM HAL YANG HARUS

DIPERTIMBANGKAN


(29)

ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN

1. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal,

Tes hasil belajar haruslah disusun atas butir-butir soal yang representatif dari ilmu atau bidang studi yang diujikan

29

2. Tipe tes yang akan digunakan,

3. Aspek yang akan diuji,

4. Format butir soal,

5. Jumlah butir soal,

6. Distribusi tingkat kesukaran butir soal.

Tipe soal: (1) esei, (2) objektif, dan (3) problematik

Level kemampuan apa yang diuji. Apakah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, atau aspek Afektif dan psikomotorik

Format A (Pilihan Ganda), Format B (Pilihan Ganda Analisis Hubungan Antar Hal), Format C (Pilihan Ganda analisis kasus), atau Format D (Pilihan Ganda Kompleks)

Dalam menentukan jumlah soal harus

mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya yang ada, kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan waktu ujian diadakan

Tes yang mempunyai tingkat kesukaran yang rendah sebaiknya diletakkan di awal tes dan yang tinggi pada akhir perangkat tes


(30)

30

Berapa pertimbangan lain dalam merencanakan tes

adalah:

Apakah akan menggunakan "open book" atau

"closed book"

Apakah frekuensi pelaksanaan tes sering atau

jarang

Apakah pelaksanaan tes diumumkan sebelumnya

atau mendadak


(31)

31

T E S

Terbuka Terbatas

URAIAN

OBJEKTIF

Benar-Salah

Menjodohkan

Pilihan Jamak

Pilihan Jamak Biasa Pilihan Jamak Hub Antar Hal Pilihan Jamak Analisis Kasus Pilihan Jamak Komplek Pilihan Jamak Membaca Diagram/ Grafik/ Gambar


(32)

32

b. Tes uraian terbatas (Restricted response)

Keterbatasan itu mencakup format, isi, dan ruang lingkup

jawaban. Batas itu meliputi konteks jawaban yang diinginkan,

jumlah butir jawaban yang diharapkan:

1) Butir soal tipe jawaban melengkapi

2) Butir soal tipe jawaban singkat

a. Tes uraian

bebas (Extended response).

Peserta tes memiliki kebebasan yang

luas untuk

mengorganisasikan dan mengekspresikan pikiran dan

gagasannya dalam menjawab soal tersebut. Jawaban siswa

bersifat terbuka, fleksibel, dan tidak terstruktur.


(33)

Kelebihan dan Kekurangan Tes

Uraian/Esei

33

1.

Kelebihan-kelebihannya

a. Mudah disiapkan dan disusun

b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi

dan untung-untungan

c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat

serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus

d. Memeberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan

maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri

e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu

masalah yang diteskan


(34)

34

2) Kelemahan-kelemahannya

a) Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar

diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang

betul-betul telah dikuasai

b) Kurang refresentatif dalam hal mewakili seluruh skor bahan

pelajaran yang akan diteskan karena soalnya hanya

beberapa saja (terbatas)

c) Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur

subyektif

d) Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan

pertimbangan invidual lebih bayak dari penilai

e) Waktu untuk koreksinya lama dan tida dapat diwakilkan

kepada orang lain


(35)

35

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR TES ESAI/URAIAN

1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur hasil

belajar yang cocok.

2. Beritahulah sebelumnya bahwa dalam tes yang

akan datang akan digunakan tipe tes uraian.

3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti, dengan

demikian peserta tes tahu dengan pasti bahan yang

harus dipelajarinya.

4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk mengukur

tujuan hasil belajar yang penting saja.

5. Jangan terlalu banyak menggunakan butir soal tipe

uraian untuk mengukur kemampuan mengingat.


(36)

36

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR TES ESAI/URAIAN

6. Kemampuan dan keterampilan menulis peserta tes

haruslah menjadi pertimbangan utama dalam

konstruksi butir soal uraian.

7. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih

atau dapat tidak dikerjakan.

8. Setiap soal harus jelas apakah jenis terbatas atau

jenis bebas. Dengan demikian peserta tes dapat

membatasi diri dalam memberikan responsnya.

9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap

perangkat soal makin baik.

10.Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan juga petunjuk

untuk setiap butir soal harus rinci dan dapat


(37)

37

PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR TES ESAI/URAIAN

11. Waktu yang tersedia harusiah diperkirakan cukup untuk rata-rata

kemampuan peserta tes.

12. Hendaknya pertanyaan menuntut jawaban yang bersifat

pemikiran peserta tes.

13. Hendaknya selalu ada kombinasi jenis tes uraian terbatas dan

jenis tes uraian bebas.

14. Pergunakanlah kata-kata deskriptif seperti definisikanlah, tulislah

garis besar, pilihlah, berilah ilustrasi, dll.

15. Dalam setiap butir soal harus dijelaskan skor maksimal yang

dapat diperoleh bila jawabannya sesuai dengan yang diminta,

16. Janganlah mulai kalimat butir soal dengan kata-kata seperti apa


(38)

38

TES OBJEKTIF

Benar-Salah

Menjodohkan

Pilihan Jamak

Pilihan Jamak Biasa Pilihan Jamak Hub Antar Hal Pilihan Jamak Analisis Kasus Pilihan Jamak Komplek Pilihan Jamak Membaca Diagram/ Grafik/ Gambar


(39)

39

1. Kelebihan

a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya

lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih obyektif,

dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik

dari segi siswa maupun guru yang memeriksa.

b. Lebih mudah dan cepat dalam memeriksanya karena dapat

menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan

teknologi

c. Pemeriksaanya dapat diserahkan kepada orang lain

d. Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang

mempengaruhi

Kelebihan dan Kekurangan

Tes Objektif


(40)

40

2. Kelemahan-kelemahannya:

a. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes

esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk

menghindari kelemahan-kelemahan yang lain.

b. Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan igatan dan

daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur

proses mental yang tinggi.

c. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan

d. “kerjasama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes

lebih terbuka


(41)

(42)

(43)

(44)

TUGAS INDIVIDU: DIKUMPUL MINGGU

DEPAN

1. Jelaskan keuntungan masing-masing alat

evaluasi, baik Tes maupun non Tes

2. Berikan contoh masing-masing minimal 10

(sepuluh) butir

3. Matakuliah yang dievaluasi adalah mata kuliah

bidang studi


(45)

TERIMA KASIH

KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN


(46)

Terima kasih

CUKUP SINI DULU

Wa

ssa

lam

SAMPAI

PERTEMUAN


(1)

(2)

(3)

(4)

TUGAS INDIVIDU: DIKUMPUL MINGGU DEPAN

1. Jelaskan keuntungan masing-masing alat evaluasi, baik Tes maupun non Tes

2. Berikan contoh masing-masing minimal 10 (sepuluh) butir

3. Matakuliah yang dievaluasi adalah mata kuliah bidang studi


(5)

TERIMA KASIH

KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN


(6)

Terima kasih

CUKUP SINI DULU

Wa

ssa

lam

SAMPAI

PERTEMUAN