Analisis Regresi Ganda dan Korelasi Ganda

28 Jika F F tabel pada dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k dengan taraf signifikasi 5 maka persamaan regresi tersebut dinyatakan linier.

3. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, rumus yang digunakan adalah : { } { } 2 2 2 2 . Y Y N X X N Y X XY N r xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ = Keterangan : r xy = Koefisien Korelasi antara X dan Y N = Jumlah responden XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor Y X 2 = Jumlah seluruh kuadrat skor X Y 2 = Jumlah seluruh kuadrat skor Y Selanjutnya harga r yang diperoleh diuji signifikasinya dengan uji t dengan rumus sebagai berikut : t = r n − − 1 1 Sudjana, 1996:317 keterangan : n = Banyaknya sampel r = Koefisien korelasi dengan derajat kebebasan n-2 jika tt tabel maka disimpulkan koefisien korelasi r tersebut signifikan.

4. Analisis Regresi Ganda dan Korelasi Ganda

a. Mencari Persamaan Regresi 29 Untuk mencari persamaan regresi ganda digunakan rumus : Y = bo + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Sudjana, 1996:122 b. Menguji keberartian persamaan regresi ganda Untuk menguji keberartian persamaan regresi ganda digunakan rumus : KTres KTreg F = Sudjana, 1992:93 Dimana : KT reg = k JKreg KT res = 1 − − k n JKres JK reg = b 1 Σx 1 y + b 2 Σx 1 y JK res = Σy 2 – JK reg Sudjana, 1992:91 Persamaan regresi tersebut signifikan apabila F hitung F table , dengen dk pembilang = k dan dk penyebut = N – k - 1 c. Menentukan koefisien korelasi ganda 2 y JKreg R ∑ = d. Menentukan koefisien korelasi parsial Untuk menentukan koefisien korelasi parsial antara X 1 dengan Y apabila X 2 dikontrol digunakan rumus : 1 12 2 2 12 2 1 2 . 1 1 1 r r r r r r y y y y − − − = 30 Untuk menguji keberartiannya digunakan rumus : 2 12 12 1 3 y y r n r t − − = Koefisien korelasi tersebut signifikan apabila t t table dengan dk = N-k-1 Untuk menentukan koefisien korelasi parsial antara X 2 dengan Y apabila X 1 dikontrol digunakan rumus 2 12 2 1 12 2 1 . 2 1 1 r r r r r r y y y y − − − = Untuk menguji keberartiannya digunakan rumus : 2 21 21 1 3 y y r n r t − − = Koefisien korelasi tersebut signifikan apabila tt table dengan dk = N-k-1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Ada hubungan positif yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap hasil servis bawah voli mini siswa putra kelas VI SD Wonotingal 01-04 Candisari Semarang dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,584, hal ini berarti bahwa kekuatan otot lengan yang baik dapat meningkatkan hasil servis bawah voli mini siswa menjadi lebih baik dan sebaliknya jika kekuatan otot lengan lemah maka hasil servis bawah voli mini juga kurang baik. 2. Ada hubungan positif yang signifikan kelentukan togok terhadap hasil servis bawah voli mini siswa putra kelas VI SD Wonotingal 01-04 Candisari Semarang dengan koefisien korelasi partial sebesar 0,541, semakin lentuk togok seseorang maka akan semakin baik hasil servis bawah voli mini siswa dan sebaliknya jika togok tidak lentuk maka hasil servis bawah voli mini juga akan kurang baik. 3. Ada hubungan yang signifikan secara simultan kekuatan otot lengan dan kelentukan togok terhadap hasil servis bawah voli mini siswa putra kelas VI SD Wonotingal 01-04 Candisari Semarang dengan koefisien determinasinya sebesar 58,7 yang berarti bahwa hasil servis bawah voli mini dapat ditentukan oleh kekuatan otot lengan dan kelentukan togok sebesar 58,7 47

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP JAUHNYA HASIL MENYUNDUL BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA PS. UNNES TAHUN 2011

3 49 81

SUMBANGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA MAHASISWA ILMU KEPELATIHAN KHUSUS SEPAKBOLA PKLO FIK UNNES TAHUN 2009

0 8 106

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP JAUHNYA HASIL MENYUNDUL BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA PS. UNNES TAHUN 2011.

0 0 3

Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Passing Atas Bola Voli pada Mahasiswa Putra ICK Bola Voli UNNES Tahun 2010.

0 1 1

(ABSTRAK) SUMBANGAN PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA MAHASISWA ILMU KEPELATIHAN KHUSUS SEPAKBOLA PKLO-FIK-UNNES TAHUN 2009.

0 0 2

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II JURUSAN PKLO FIK UNNES TAHUN 2009.

0 1 63

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT, KELENTUKAN TOGOK DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DENGAN POSISI MELONCAT PADA PEMAIN PS UNNES TAHUN 2009.

0 0 2

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT PERUT, KELENTUKAN TOGOK DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DENGAN POSISI MELONCAT PADA PEMAIN PS UNNES TAHUN 2009.

0 0 73

Hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan menendang bola pada mahasiswa putra semester IIIA PKLO FIK UNNES tahun 2005.

0 0 65

Hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kelentukan togok terhadap kemampuan menendang bola pada mahasiswa putra semester IIIA PKLO FIK UNNES tahun 2005.

0 0 1