BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Program KK Dampingan merupakan salah satu program pokok dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM yang bersifat monodisipliner. Dalam pelaksanaannya, setiap mahasiswa
peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin RTM. Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Sangeh,
dilaksanakan di 8 delapan banjar yang ada di Desa Sangeh diantaranya : Banjar Pemijian, Banjar Brahmana, Banjar Sibang, Banjar Muluk Babi, Banjar Batu Sari, Banjar Pacung,
Banjar Tegal Gerana dan Banjar Batu Lumbang. Pada KKN-PPM periode ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Bapak Ketut Suarsana yang
berlokasi di Banjar Tegal Gerana. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan profil keluarga
dalam bentuk tabel di bawah ini :
No Nama Status
Pendidikan Umur
Pekerjaan Ket
1. Ketut
Suarsana Kepala
Keluarga SMEA
47 Tahun Tukang
Bangunan Sehat
2. Ketut Rasmi
Istri SMA
43Tahun Ibu Rumah
Tangga Sehat
3. Ni Putu
Kamawati Anak
Kandung SMA
19 Tahun Karyawan
Pembuat Lilin Sehat
4 Ni Made Sri
Cahyani Anak
Kandung SMP
14 Tahun Pelajar Sehat
Bapak Ketut Suarsana merupakan seorang kepala rumah tangga dari sebuah keluarga pra-sejahtera. Keluarga ini tinggal di daerah Banjar Tegal Gerana, Desa Sangeh, Abiansemal,
Badung. Keluarga Bapak Ketut Suarsana sudah menempati rumah sendiri. Dimana luas lahan yang dimiliki oleh keluarga ini cukup luas yang terdiri dari bangunan rumah yang
ditempatinya, luas halaman belakang rumah seperti kebun yang berada di depan rumah. Beliau memiliki 2 anak dan seorang istri. Anak pertama bapak Ketut Suarsana saat ini
bekerja sebagai karyawan pembuat lilin di salah satu perusahaan. Anak pertama mereka bernama Ni Putu Kamawati yang berusia 19 tahun. Anak yang ke-2 bernama Ni Made Sri
Cahyani yang masih berusia 14 tahun. Saat ini sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah pertama, yaitu di SMPN 1 Petang, yang pada saat ini sedang duduk di
kelas 2. Bapak Ketut Suarsana memiliki pekerjaan sebagai buruh bangunan. Beliau
merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di daerahnya karena penghasilan yang diperoleh beliau tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau dan keluarga. Selain
sebagai buruh bangunan, kadang-kadang Bapak Ketut Suarsana bekerja sebagai penyabit rumput dan mengurusi ternak sapi dan babi yang dimiliki oleh seorang temannya, dimana
penghasilan dari pekerjaan tambahan itu merupakan penghasilan tambahan keluarga ini. Sedangkan istrinya, Ibu Ketut Rasmi sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, beliau juga
bekerja menyabit rumput dan peternak sapi dan babi yang baru ditekuninya beberapa bulan ini. Hal ini dilakukannya karena beliau merasakan semakin hari kebutuhanya tidak tercukupi.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan