Pendapatan Keluarga GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Keluarga Bapak I Wayan Saba tidak memiliki pekerjaan yang tetap, beliau hanya buruh yang bekerja di sawah milik orang lain. Bapak I
Wayan Saba kesehariannya bekerja menggarap sawah dan sebagai buruh memanen padi bersama istrinya. Sedangkan istrinya bekerja sebagai buruh
lepas harian serabutan, pekerjaan yang dijalankan adalah membuat tamas dan membantu suaminya menggarap sawah atau memanen padi di sawah.
Dari bekerja memanen padi Bapak I Wayan Saba memperoleh upah berupa gabah ataupun uang sebesar jumlah padi yang diperoleh.
Penghasilan yang dihasilkan hanya cukup untuk makan saja. Anak pertama Bapak I Wayan Saba bekerja sebagai buruh potong kain di salah
satu garment di Karangasem, hal ini dilakukan untuk menambah penghasilan keluarganya. Sang istri ibu Ni Luh Sarma sehari-hari
membuat tamas seusai membantu suaminya di sawah. Ibu Luh Sarma menggunakan janur ental sebagai bahan dasarnya,janur diperoleh dari
pengepul. Harga tamas yang dijual dihitung per 50 biji, 50 tamas dihargai sebesar Rp.15.000. dalam seminggu biasanya ibu Luh Sarma dan keluarga
bisa membuat tamas sebanyak 200 biji, jadi besar uang yang diperoleh adalah Rp. 60.000 tetapi jumlah tamas yang dihasilkan tidak menentu.
Keluarga Bapak I Wayan Saba juga memiliki hewan peliharaan yaitu seekor babi. Menurut ibu Luh Sarma, babi yang dipelihara adalah
milik orang lain ngadas. Menurut Bapak I Wayan Saba,penghasilan perbulannya adalah sekitar Rp.300.000. Dengan pendapatan yang minim
dan jumlah anggota keluarga yang banyak, pendapatan keluarga Bapak I Wayan Saba belum memenuhi semua kebutuhan yang dimiliki oleh
anggota keluarga.