Pengeluaran Keluarga GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Pengeluaran kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Saba terdiri dari makan sehari-hari Rp 25.000 sehingga sebulan untuk keperluan makan sehari-hari sebesar Rp 750.000. Selain itu, biaya yang juga dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Wayan Saba yaitu biaya listrik sebesar Rp 20.000 sebulan serta biaya membayar air sebesar Rp 10.000 sebulan. b Pendidikan Pengeluaran dari segi pendidikan adalah anak-anak Bapak I Wayan Saba yang masih mengenyam bangku pendidikan yang memiliki kebutuhan untuk membeli alat tulis, pembayaran SPP untuk anaknya yang menempuh kejar paket C dan pengeluaran tak terduga lainnya seperti membeli baju sekolah jika rusak, iuran tak terduga, dan lain-lain. Sedangkan untuk anak yang bersekolah di sekolah Negeri mendapatkan beasiswa dan kartu pintar. c Sosial Pengeluaran dari segi sosial berasal dari iuran rutin kepada desa yang menyelenggarakan acara Usaba Dangsil pada Bulan Agustus 2016 ini. Selain itu, pengeluaran untuk sarana dan prasarana upacara keagamaan . d Kesehatan Keluarga Bapak I Wayan Saba tidak mengeluarkan biaya begitu besar karena tidak pernah pergi ke praktek dokter swasta atau klinik. Jika sakit, keluarga Bapak I Wayan Saba hanya berobat sampai di puskesmas pembantu Desa Bungaya yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumahnya. Keluarga Bapak I Wayan Saba tidak terlalu menghiraukan untuk urusan kesehatan, jika ada anggota keluarga yang demam hanya cukup beristirahat sebagai obatnya.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pendekatan ke rumah Keluarga Dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan 2.1.1 Penghasilan yang tidak menentu Berdasarkan pemaparan dari Bapak I Wayan Saba dan Ibu Ni Luh Sarma, pendapatan yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan yang dimiliki oleh keluarga, hal ini disebabkan oleh pendapatan dari bekerja sebagai buruh lepas harian serabutan sehingga beliau tidak memiliki pendapatan yang tetap. Hal ini membuat Ibu Luh Sarma kesulitan untuk merencanakan anggaran pengeluaran dana yang dibutuhkan setiap bulannya. Dari hasil penghitungan pendapatan dan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, diketahui bahwa besar pengeluaran keluarga tidak sebanding dengan besarnya penghasilan yang diperoleh. Tidak ada sisa penghasilan yang bisa disimpan untuk keperluan mendesak. Penghasilan yang diperoleh oleh keluarga Bapak I Wayan Saba rata-rata sekitar Rp.300.000bulan. Penghasilan tambahan diperoleh dari hasil bekerja memanen padi yaitu berupa gabah dan uang upah sebesar Rp.200.000. Hasil penjualan tamas kadang- kadang ibu Luh Sarma memperoleh pemasukan sebesar Rp. 180.000bulan. Keluarga Bapak I Wayan Saba ini memiliki penghasilan yang tidak menentu, penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk makan sehari-hari bahkan kekurangan.Tidak ada sumber penghasilan lain dikeluarga ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. 2.1.2 Infrastruktur dan Kebersihan yang kurang Bapak I Wayan Saba tinggal di rumah yang berukuran 5x5 meter, tanah yang ditepati merupakan milik saudara bapak I Wayan Saba, beliau diberikan tumpangan tempat tanpa harus membayar sewa. Tempat tinggal keluarga Bapak I Wayan Saba terdiri dari 2 bangunan yaitu 1 bangunan rumah dengan 2 kamar tidur dan satu dapur. Dalam rumah terdapat 2 kamar tidur yang ditempati oleh 7 orang. Keluarga ini tidak memiliki kamar mandi WC, kamar mandi hanya dikelilingi oleh terpal karung bekas tidak memiliki atap dan hanya terdapat semen untuk mencuci pakaian. Kamar mandinya kurang layak untuk digunakan. Letak kandang babi berjarak kurang dari 50 meter dengan lokasi rumah, hal ini kurang baik karena dapat mencemari lingkungan bahkan kesehatan dari keluarga ini. Kotoran dari ternak babi dibuang begitu saja di belakang kandang tanpa ada tempat khusus. 2.1.3 Kurangnya Keterampilan yang dimiliki Tingkat pendidikan Bapak I Wayan Saba dan Ibu Luh Sarma masih sangat kurang dimana pasangan suami istri ini hanya pernah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar. Hal ini berdampak pada keterampilan yang dimiliki beliau masih kurang. Selain itu, kurang adanya motivasi keluarga Bapak I Wayan Saba untuk bekerja lebih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

2.2 Permasalahan Prioritas

Prioritas masalah dari keluarga Bapak I Wayan Saba yang dapat penulis berikan pemecahan masalahnya adalah masalah perekonomian, kurangnya kesadara tentang perilaku hidup Bersih dan sehat serta tidak tersedianya tempat untuk MCK menjadi masalah primer. Permasalahan ekonomi yaitu penghasilan Bapak I Wayan Saba yang masih cukup rendah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BAB III USULAN SOLUSI MASALAH

3.1. Program

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan untuk mengakrabkan mahasiswa dengan keluarga dampingan. Dengan kegiatan ramah tamah ini dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dan menganalisa keadaam rumah secara langsung dengan meminta ijin terlebih dahulu. Berdasarkan identifikasi serta analisa prioritas masalah diatas, maka pengadaan program sebagai bentuk cara pelaksanaan serta pemberian solusi masalah bagi keluarga dampingan selayaknya dilakukan dalam membantu mengatasi masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan saba serta memberikan solusi dari permasalahan keluarga tersebut. Penyelesaian masalah menurut penulis adalah sebagai berikut : 3.1.1 Program Diskusi Mengenai Alternatif Pemecahan Masalah Ekonomi Keluarga Dalam mengatasi masalah perkeonomian keluarga, salah satu penyebab dari tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Saba adalah diakibatkan oleh tidak seimbangnya jumlah pendapatan dan pengeluaran yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Wayan Saba. Memperhatikan hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Saba adalah tabungan keluarga, dimana keluarga Bapak I Wayan Saba perlu melakukan pekerjaan tambahan misalnya berjualan canang. Melalui usaha berjualan canang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu dengan mengembangbiakan ternak babi yang dimiliki dan dijual. Hasil dari penjualan bisa disisihkan untuk ditabung yang nantinya bisa digunakan untuk keadaan yang mendesak ataupun uang tambahan untuk keluarga. Selain itu, Bapak I Wayan Saba juga dapat menanam tanaman sayur di ladang untuk memenuhi keperluan sehari-hari sehingga tidak perlu untuk membeli sayur dan dapat menghemat pengeluaran. 3.1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS Penulis menyarankan dan membantu rumah keluarga dampingan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan terutama tempat yang berada dekat dengan kandang