Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemprograman Visual Basic 6.0

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

SKRIPSI
NENENG LASMANAWATI

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
NENENG LASMANAWATI. D24102067. 2006. Analisis SWOT Pengembangan
Peternakan Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan
Bahasa Pemprograman Visual Basic 6.0. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan
Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
: Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.
Pembimbing Anggota : Ir. M. Agus Setiana, MS.

Pengembangan peternakan mempunyai peranan yang sangat baik di masa
depan karena permintaan bahan-bahan berasal dari ternak akan terus meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan dan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh
dari naiknya tingkat pendapatan rata-rata penduduk. Sumberdaya ternak ruminansia
merupakan komponen penting dalam suatu sistem usaha tani di berbagai tempat di
Indonesia. Pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan sumberdaya ternak secara
rasional memerlukan data dan informasi mengenai potensi wilayah, faktor internal
dan eksternal wilayah yang menentukan strategi pengembangan peternakan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat perangkat lunak
(software) analisis SWOT pengembangan peternakan ruminansia berdasarkan
potensi hijauan menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta untuk
merekomendasikan alternatif strategi pengembangan peternakan ruminansia disuatu
wilayah. Penelitian diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software)
komputer yang disusun dengan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 dan ditunjang
dengan sistem basis data dari Microsoft Acces. Data yang digunakan berupa data
primer dan sekunder. Penelitian dilakukan di Laboratorium Komputer Departemen
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB.
Aplikasi program analisis SWOT ternak ruminansia ini menyajikan informasi
potensi dasar faktor-faktor internal dan eksternal penentu strategi suatu wilayah yang

dapat digunakan dalam penentuan strategi pengembangan peternakan ruminansia.
Selain itu, informasi lain yang mendukung diantaranya kondisi umum wilayah,
kondisi umum peternakan dan informasi potensi hijauan pakan.
Kata-kata kunci : ruminansia, aplikasi program, analisis SWOT, strategi

ABSTRACT
The SWOT Analysis of Ruminant Development based on Potential of Forages
by using Visual Basic 6.0 Program
N. Lasmanawati., I.G. Permana., A. Setiana
Ruminant development has very important role in the future because of
demand of cattle based materials and will increase inline with population growth,
income, and increasing people awareness to consume high nutrient food as the
impact of increasing people income rate. Ruminant production are important
component of agribusiness system in Indonesia. Exploitation, development and
management of animal husbandry resources rationally will require data and
information of regional potential and regional internal and external factors that
significant for determining animal husbandry development strategy.
The objectives of the research were to design a software for SWOT analysis
of ruminant development based on forages potential by using Visual Basic 6.0
program and to recommend alternative strategy for ruminant developing in a region.

The data comprise of primary and secondary data. The research was conducted in the
Computer Laboratory of Animal Nutrition and Feed Teachnology, Faculty of Animal
Science, Bogor Agricultural University. The application program analyse basic
potential of internal and external factors on ruminant development strategy in a
region. In addition, another supporting information condition and information on
forages potential are analysed.
Keywords: ruminant, aplication program, SWOT analysis, development strategy

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

NENENG LASMANAWATI
D24102067

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor


PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

Oleh
NENENG LASMANAWATI
D24102067

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 25 Agustus 2006

Pembimbing Utama


Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.
NIP. 131 956 694

Ir. M. Agus Setiana, MS.
NIP. 131 473 998

Dekan Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, MRur.Sc.
NIP. 131 624 188

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 6 Agustus 1982. Penulis adalah
putri terakhir dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Sanin dan Ibu Juariah.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1995 di SDN Jampang III Bogor,
pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1998 di SMPN 6
Bogor dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2001 di

SMAN 5 Bogor serta pendidikan D1 Informatika dan Komputer diselesaikan pada
tahun 2002 di Politeknik Universitas Brawijaya.
Penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2002.
Selama perkuliahan, penulis aktif dalam Himpunan Nutrisi dan Makanan
Ternak (HIMASITER) selama 3 periode dan mengikuti kepanitiaan dalam acara
yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan,
IPB.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia
Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemprograman
Visual Basic 6.0”. Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang penulis
lakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2006. Pengambilan data primer
dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuisioner kepada Staf Dosen
Agrostologi Fakultas Peternakan IPB, Kasubdit Pakan Direktorat Budidaya Ternak
Ruminansia Dirjen Peternakan Departemen Pertanian, Staf


Peneliti Agrostologi

Balai Penelitian Peternakan (Balitnak), Staf Agrostologi Ternak Domba Sehat (TDS)
dan 30 orang responden pada lima kecamatan di Kabupaten Bogor. Perancangan dan
pembuatan program dilakukan di Laboratoriun Komputer Fakultas Peternakan.
Bahasa pemprograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 yang ditunjang
dengan sistem basis data Microsoft Access.
Skripsi ini merupakan karya tulis yang berisi tentang upaya untuk
memanfaatkan keberadaan teknologi khususnya sistem komputerisasi yang dapat
memudahkan

dalam

merekomendasikan

strategi

pengembangan


peternakan

ruminansia berdasarkan potensi hijauan. Untuk mengatasi hal tersebut dapat
dilakukan beberapa upaya, diantaranya adalah merancang dan membuat perangkat
lunak (software) analisis SWOT menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic
6.0.

Pembuatan

perangkat

lunak

ini

memberikan

harapan

kemungkinan


pemanfaatannya pada proses pengambilan keputusan untuk pengembangan
peternakan ruminansia dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Bogor, Agustus 2006

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ...........................................................................................

ii

ABSTRACT ..............................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................


vi

KATA PENGANTAR ..............................................................................

vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .....................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xii


PENDAHULUAN ....................................................................................

1

Latar Belakang ..............................................................................
Perumusan Masalah ......................................................................
Tujuan ...........................................................................................

1
2
2

TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................

3

Pengembangan Peternakan Ruminansia .......................................
Sumberdaya Hijauan Pakan ..........................................................
Sumberdaya Lahan ......................................................................
Sumberdaya Tenaga Kerja ............................................................
Analisis SWOT .............................................................................
Sistem Informasi Berbasis Komputer ...........................................
Bahasa Pemprograman Microsoft Visual Basic 6.0 ......................

3
5
6
7
7
8
9

METODE ..................................................................................................

11

Lokasi dan Waktu .........................................................................
Materi ............................................................................................
Prosedur ........................................................................................

11
11
12

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................

22

Sistem Aplikasi Program Analisis SWOT .....................................
Kondisi Umum dan Potensi Hijauan Pakan Ternak .......................
Analisis SWOT ...............................................................................
Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia di
Kabupaten Bogor (Berdasarkan Hasil Analisis Program
SI-ASTER) ....................................................................................
Kondisi Wilayah dan Potensi Hijauan Pakan Ternak .........
Hasil Analisis SWOT di Kabupaten Bogor .......................
Keunggulan dan Kelemahan Program Analisis SWOT .................

22
23
26

33
33
35
38

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 39
Kesimpulan ...................................................................................... 39
Saran ................................................................................................ 39
UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41
LAMPIRAN ................................................................................................

43

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) ........................................ 19
2. Matriks EFAS (External Factor Analysis Strategy) ....................................... 20
3. Faktor Internal Penentu Strategi ....................................................................... 28
4. Faktor Eksternal Penentu Strategi..................................................................... 29
5. Populasi Riil Ternak Ruminansia Kabupaten Bogor............................. ........... 34
6. Lahan Penghasil Pakan Ternak Kabupaten Bogor ........................................... 34
7. Nilai Hasil Perhitungan Faktor Utama Internal ................................................ 35
8. Nilai Hasil Perhitungan Faktor Utama Eksternal ............................................. 36
9. Rekomendasi Strategi Pengembangan Peternakan Ruminansia ....................... 37

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

SKRIPSI
NENENG LASMANAWATI

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
NENENG LASMANAWATI. D24102067. 2006. Analisis SWOT Pengembangan
Peternakan Ruminansia Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan
Bahasa Pemprograman Visual Basic 6.0. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan
Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
: Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.
Pembimbing Anggota : Ir. M. Agus Setiana, MS.
Pengembangan peternakan mempunyai peranan yang sangat baik di masa
depan karena permintaan bahan-bahan berasal dari ternak akan terus meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan dan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh
dari naiknya tingkat pendapatan rata-rata penduduk. Sumberdaya ternak ruminansia
merupakan komponen penting dalam suatu sistem usaha tani di berbagai tempat di
Indonesia. Pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan sumberdaya ternak secara
rasional memerlukan data dan informasi mengenai potensi wilayah, faktor internal
dan eksternal wilayah yang menentukan strategi pengembangan peternakan.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat perangkat lunak
(software) analisis SWOT pengembangan peternakan ruminansia berdasarkan
potensi hijauan menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta untuk
merekomendasikan alternatif strategi pengembangan peternakan ruminansia disuatu
wilayah. Penelitian diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software)
komputer yang disusun dengan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 dan ditunjang
dengan sistem basis data dari Microsoft Acces. Data yang digunakan berupa data
primer dan sekunder. Penelitian dilakukan di Laboratorium Komputer Departemen
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB.
Aplikasi program analisis SWOT ternak ruminansia ini menyajikan informasi
potensi dasar faktor-faktor internal dan eksternal penentu strategi suatu wilayah yang
dapat digunakan dalam penentuan strategi pengembangan peternakan ruminansia.
Selain itu, informasi lain yang mendukung diantaranya kondisi umum wilayah,
kondisi umum peternakan dan informasi potensi hijauan pakan.
Kata-kata kunci : ruminansia, aplikasi program, analisis SWOT, strategi

ABSTRACT
The SWOT Analysis of Ruminant Development based on Potential of Forages
by using Visual Basic 6.0 Program
N. Lasmanawati., I.G. Permana., A. Setiana
Ruminant development has very important role in the future because of
demand of cattle based materials and will increase inline with population growth,
income, and increasing people awareness to consume high nutrient food as the
impact of increasing people income rate. Ruminant production are important
component of agribusiness system in Indonesia. Exploitation, development and
management of animal husbandry resources rationally will require data and
information of regional potential and regional internal and external factors that
significant for determining animal husbandry development strategy.
The objectives of the research were to design a software for SWOT analysis
of ruminant development based on forages potential by using Visual Basic 6.0
program and to recommend alternative strategy for ruminant developing in a region.
The data comprise of primary and secondary data. The research was conducted in the
Computer Laboratory of Animal Nutrition and Feed Teachnology, Faculty of Animal
Science, Bogor Agricultural University. The application program analyse basic
potential of internal and external factors on ruminant development strategy in a
region. In addition, another supporting information condition and information on
forages potential are analysed.
Keywords: ruminant, aplication program, SWOT analysis, development strategy

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

NENENG LASMANAWATI
D24102067

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PETERNAKAN
RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI HIJAUAN PAKAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0

Oleh
NENENG LASMANAWATI
D24102067

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 25 Agustus 2006

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.
NIP. 131 956 694

Ir. M. Agus Setiana, MS.
NIP. 131 473 998

Dekan Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, MRur.Sc.
NIP. 131 624 188

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 6 Agustus 1982. Penulis adalah
putri terakhir dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Sanin dan Ibu Juariah.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1995 di SDN Jampang III Bogor,
pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1998 di SMPN 6
Bogor dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2001 di
SMAN 5 Bogor serta pendidikan D1 Informatika dan Komputer diselesaikan pada
tahun 2002 di Politeknik Universitas Brawijaya.
Penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2002.
Selama perkuliahan, penulis aktif dalam Himpunan Nutrisi dan Makanan
Ternak (HIMASITER) selama 3 periode dan mengikuti kepanitiaan dalam acara
yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan,
IPB.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia
Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Menggunakan Bahasa Pemprograman
Visual Basic 6.0”. Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang penulis
lakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2006. Pengambilan data primer
dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuisioner kepada Staf Dosen
Agrostologi Fakultas Peternakan IPB, Kasubdit Pakan Direktorat Budidaya Ternak
Ruminansia Dirjen Peternakan Departemen Pertanian, Staf

Peneliti Agrostologi

Balai Penelitian Peternakan (Balitnak), Staf Agrostologi Ternak Domba Sehat (TDS)
dan 30 orang responden pada lima kecamatan di Kabupaten Bogor. Perancangan dan
pembuatan program dilakukan di Laboratoriun Komputer Fakultas Peternakan.
Bahasa pemprograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 yang ditunjang
dengan sistem basis data Microsoft Access.
Skripsi ini merupakan karya tulis yang berisi tentang upaya untuk
memanfaatkan keberadaan teknologi khususnya sistem komputerisasi yang dapat
memudahkan

dalam

merekomendasikan

strategi

pengembangan

peternakan

ruminansia berdasarkan potensi hijauan. Untuk mengatasi hal tersebut dapat
dilakukan beberapa upaya, diantaranya adalah merancang dan membuat perangkat
lunak (software) analisis SWOT menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic
6.0.

Pembuatan

perangkat

lunak

ini

memberikan

harapan

kemungkinan

pemanfaatannya pada proses pengambilan keputusan untuk pengembangan
peternakan ruminansia dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Bogor, Agustus 2006

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ...........................................................................................

ii

ABSTRACT ..............................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..............................................................................

vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .....................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xii

PENDAHULUAN ....................................................................................

1

Latar Belakang ..............................................................................
Perumusan Masalah ......................................................................
Tujuan ...........................................................................................

1
2
2

TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................

3

Pengembangan Peternakan Ruminansia .......................................
Sumberdaya Hijauan Pakan ..........................................................
Sumberdaya Lahan ......................................................................
Sumberdaya Tenaga Kerja ............................................................
Analisis SWOT .............................................................................
Sistem Informasi Berbasis Komputer ...........................................
Bahasa Pemprograman Microsoft Visual Basic 6.0 ......................

3
5
6
7
7
8
9

METODE ..................................................................................................

11

Lokasi dan Waktu .........................................................................
Materi ............................................................................................
Prosedur ........................................................................................

11
11
12

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................

22

Sistem Aplikasi Program Analisis SWOT .....................................
Kondisi Umum dan Potensi Hijauan Pakan Ternak .......................
Analisis SWOT ...............................................................................
Analisis SWOT Pengembangan Peternakan Ruminansia di
Kabupaten Bogor (Berdasarkan Hasil Analisis Program
SI-ASTER) ....................................................................................
Kondisi Wilayah dan Potensi Hijauan Pakan Ternak .........
Hasil Analisis SWOT di Kabupaten Bogor .......................
Keunggulan dan Kelemahan Program Analisis SWOT .................

22
23
26

33
33
35
38

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 39
Kesimpulan ...................................................................................... 39
Saran ................................................................................................ 39
UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41
LAMPIRAN ................................................................................................

43

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Strategy) ........................................ 19
2. Matriks EFAS (External Factor Analysis Strategy) ....................................... 20
3. Faktor Internal Penentu Strategi ....................................................................... 28
4. Faktor Eksternal Penentu Strategi..................................................................... 29
5. Populasi Riil Ternak Ruminansia Kabupaten Bogor............................. ........... 34
6. Lahan Penghasil Pakan Ternak Kabupaten Bogor ........................................... 34
7. Nilai Hasil Perhitungan Faktor Utama Internal ................................................ 35
8. Nilai Hasil Perhitungan Faktor Utama Eksternal ............................................. 36
9. Rekomendasi Strategi Pengembangan Peternakan Ruminansia ....................... 37

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Model Dasar Sistem Informasi ......................................................................

9

2. Diagram alir Menu Kondisi Umum Wilayah ................................................

13

3. Diagram alir Menu Kondisi Umum Peternakan ............................................

14

4. Diagram alir Menu Potensi Hijauan Pakan ...................................................

15

5. Diagram alir Menu Database ........................................................................

16

6. Diagram alir Menu Data Pendukung .............................................................

17

7. Tahapan Analisis SWOT ...............................................................................

18

8. Matriks Grand Strategy .................................................................................

20

9. Logo Sistem Analisis SWOT Ternak Ruminansia (SI-ASTER) ..................

22

10. Diagram alir Menu Utama ............................................................................

23

11. Informasi Pendukung Analisis SWOT .........................................................

24

12. Tampilan Kondisi Umum Peternakan...........................................................

25

13. Tampilan Potensi Hijauan Pakan Ternak......................................................

26

14. Diagram alir Analisis SWOT ........................................................................

27

15. Tampilan Kuisioner Analisis SWOT ............................................................

31

16. Tampilan Hasil Kuisioner .............................................................................

32

17. Tampilan Grand Strategi ...............................................................................

32

18. Tampilan Rekomendasi Strategi ...................................................................

33

19. Tampilan Grand Strategi Kabupaten Bogor .................................................

36

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. List Program ....................................................................................................... 43
2. Tampilan Menu Pembuka ................................................................................... 60
3. Tampilan Menu Utama ....................................................................................... 60
4. Tampilan Submenu Luas Panen Produksi Pertanian .......................................... 61
5. Tampilan Edit Propinsi dan Kabupaten .............................................................. 61
6. Tampilan Edit Faktor Penentu Strategi ............................................................... 62
7. Tampilan Edit Strategi ........................................................................................ 62
8. Tampilan Cetak Hasil Kuisioner......................................................................... 63
9. Tampilan Cetak Kategori Hasil Kuisioner.......................................................... 63

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengembangan peternakan ruminansia mempunyai peranan yang sangat
penting dalam mendukung upaya penyediaan bahan pangan hewani, karena
menghasilkan protein bernilai gizi tinggi yang permintaannya akan terus meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, tingkat pendapatan dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya nilai gizi.
Potensi usaha ternak ruminansia masih cukup besar untuk dikembangkan.
Sesuai data statistik Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan tahun 2004
populasi sapi potong di Indonesia baru mencapai 10.726.000 ekor dan sapi perah
sebanyak 381.635 ekor. Jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan protein
hewani dalam negeri yang berasal dari ternak yaitu sebesar 4 gram/kapita/hari
(Hardjosworo dan Levie, 1987).
Sumberdaya ternak ruminansia merupakan komponen penting dalam suatu
sistem usaha tani di berbagai tempat di Indonesia. Selain memiliki potensi cukup
besar sebagai penghasil pangan, juga dapat lebih berperan sebagai komoditi ekspor
yang

belum

dimanfaatkan

secara

optimal.

Hal

ini

menjadikan

peluang

pengembangan peternakan masih cukup besar, namun tantangan-tantangan yang
dihadapi

juga

cukup

besar pula.

Tantangan yang dihadapi

antara lain

pengusahaannya masih tradisional, kebutuhan lahan sebagai penyedia hijauan pakan,
tingkat pendidikan dan keterampilan serta taraf hidup dan kesejahteraan peternak
relatif masih rendah serta sarana dan prasarana peternakan masih terbatas.
Pengelolaan sumberdaya ternak bertujuan bukan hanya meningkatkan
produksi tetapi juga menjamin kelestariannnya. Oleh karena itu, pemanfaatan dan
pengembangan sumberdaya ternak tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan
bijaksana serta harus dikelola secara baik dan rasional. Pemanfaatan, pengembangan
dan pengelolaan sumberdaya ternak secara rasional memerlukan data dan informasi
mengenai potensi wilayah dan berbagai faktor yang menentukan strategi
pengembangan peternakan. Faktor-faktor itu disebut sebagai faktor penentu strategi
yang terdiri atas faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman yang menggambarkan kondisi wilayah peternakan yang
bersangkutan.

Usaha untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan bagi penentuan
strategi pengembangan peternakan yang dapat dilakukan adalah dengan membenahi
sistem informasi. Media elektronik komputer saat ini merupakan media yang paling
efektif untuk menyimpan data dan informasi. Penelusuran data dan informasi melalui
komputer dapat dilakukan dengan cepat, volume data yang disimpan jauh lebih
besar, pengolahan data lebih cepat dan akurat menjadikan komputer sebagai sarana
utama untuk mengimplementasikan suatu sistem informasi.
Perumusan Masalah
Pengembangan peternakan ruminansia secara rasional memerlukan data dan
informasi mengenai potensi wilayah dan berbagai faktor yang menentukan strategi
pengembangan. Usaha pengembangan peternakan ruminansia saat ini tidak atau
kurang melihat potensi daerah atau lokal dan kurangnya informasi mengenai faktorfaktor penentu strategi yang membantu dalam penentuan strategi pengembangan di
lapang.
Informasi yang tersebar di berbagai tempat atau media, serta bersifat
konvensional menyebabkan penggunaan waktu dan biaya pengambilan informasi
menjadi kurang efektif. Penggunaan komputer sebagai media elektronik diharapkan
dapat membantu dalam menyimpan, pengolah dan mengimplementasikan informasi
yang dibutuhkan dalam penentuan strategi pengembangan peternakan ruminansia.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukanlah penelitian menggunakan bahasa
pemprograman Visual Basic 6.0 untuk merancang dan membuat perangkat lunak
yang dapat memudahkan dalam penentuan strategi pengembangan peternakan
ruminansia di suatu wilayah.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat perangkat lunak
(software) analisis SWOT pengembangan peternakan ruminansia berdasarkan
potensi hijauan menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta untuk
merekomendasikan alternatif strategi pengembangan peternakan ruminansia disuatu
wilayah.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengembangan Peternakan Ruminansia
Peternakan di Indonesia sebagian besar masih bersifat tradisional yang
dilakukan oleh petani sebagai bagian dari usaha taninya. Sejalan dengan hal tersebut
maka kepemilikan ternakpun dalam jumlah yang kecil artinya ternak yang dimiliki
oleh seorang petani hanya satu sampai beberapa ekor, sesuai dengan kemampuan
petani yang bersangkutan (Sosroamidjojo dan Soeradji, 1986).
Pengembangan

dibidang

peternakan

dilakukan

melalui

strategi

pengembangan pilar peternakan utama, yaitu 1) pengembangan potensi ternak dan
bibit ternak, 2) pengembangan pakan ternak, 3) pengembangan teknologi budidaya.
Ketiga pilar utama peternakan terkait oleh sanitasi dan kesehatan ternak serta
peningkatan industri dan pemasaran hasil peternakan, pengembangan kelembagaan
dan keterampilan peternak serta kawasan pengembangan peternakan (Sudardjat dan
Pambudy, 2003).
Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia menetapkan tiga sasaran yang ingin
dicapai sampai tahun 2010 mendatang, yaitu: 1) meningkatkan

populasi dan

ketersediaan daging asal ternak ruminansia, 2) meningkatkan kontribusi produksi
susu dari 30% menjadi 40% dari kebutuhan nasional, 3) meningkatkan pendapatan
peternak diatas UMR (Upah Minimal Regional). Beberapa kebijakan yang dilakukan
untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1) peningkatan populasi dan
produksi ternak dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi ternak dan pakan
lokal, 2) peningkatan ketersediaan pakan yang berkualitas secara berkesinambungan,
3) peningkatan pemanfaatan dan pengembangan hasil peternakan, 4) pengembangan
usaha budidaya ternak dan pemberdayaan peternak.
Menurut Atmadilaga (1982), sampai saat ini ternak ruminansia besar di
Indonesia masih bertumpu pada peternakan tradisional yang berada pada kondisi
peternakan di awang-awang karena tidak berpijak secara khusus di lahan usahatani
sebagai basis ekosistem sumber makanannya. Disamping itu, keterbatasan modal dan
keterampilan para petani, serta keadaan ternak yang umumnya memiliki potensi
genetik yang rendah terutama dalam mengubah makanan menjadi daging yang
bermutu tinggi, merupakan penghambat bagi pengembangannya ke arah usaha
komersial. Sabrani et al. (1981) menambahkan bahwa problema yang dihadapi di

dalam pengembangan ternak tradisional adalah ketepatan penempatan sumber daya,
dan jenis ternak pada daerah yang mempunyai kondisi yang sangat berbeda-beda.
Manfaat ternak ruminansia bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai: (1)
sumber tenaga bagi pertanian, terutama sapi dan kerbau untuk mengolah lahan
pertanian; (2) sumber pupuk bagi pertanian; (3) sumber bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi; (4) sumber bahan ekspor; (5) tabungan bagi petani; (6) ukuran martabat
seseorang dalam masyarakatnya; (7) sumber lapangan kerja (Sosroamidjojo dan
Soeradji, 1986).
Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia (2006) menjelaskan pengembangan
agribisnis usaha sapi perah bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para peternak,
dapat dilakukan dengan 1) meningkatkan skala usaha, 2) peningkatan kemampuan
berproduksi susu sapi perah induk dengan penambahan jumlah pemeliharaan sapi
perah induk dari 3 – 4 ekor menjadi minimal 10 ekor tiap peternak, 3) meningkatkan
harga penjualan susu, 4) pemberian pakan yang memenuhi kebutuhan ternak, 5)
meningkatkan frekuensi pemberian pakan, 6) pengelolaan koperasi susu/KUD, dan
7) adanya dukungan permodalan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Berbagai permasalahan juga dihadapi dalam pengembangan sapi potong
antara lain tingginya permintaan seiring dengan perbaikan ekonomi sementara
penyediaan dalam negeri tidak mampu mengimbangi tingginya kombinasi laju
pertambahan konsumsi dan laju pertumbuhan penduduk. Salah satu potensi
pengembangan sapi potong yaitu dengan memanfaatkan sapi perah yang kurang
produktif menghasilkan susu atau afkir, tapi masih bisa melahirkan anak. Sapi
tersebut disilang dengan menggunakan sapi potong unggul sehingga dihasilkan sapi
potong bakalan dengan pertambahan berat badan harian cukup tinggi (Djamaluddin,
2006).
Selama ini dalam rangka pengembangan ternak ruminansia pemerintah
bersama-sama dengan petani di pedesaan telah dan sedang mengembangkan usaha
tani terpadu dengan komoditi ternak antara lain sapi potong, sapi perah, kambing,
tanaman pangan, seperti padi, jagung, kacang kedelai serta tanaman perkebunan
seperti kelapa sawit, yang didukung oleh penyediaan infrastruktur dan penyuluhan.
Menurut Dadi (1979), pendekatan pengembangan komoditi peternakan adalah
sebagai berikut:

1. Sapi
Sesuai dengan fungsi utamanya untuk pertanian (tenaga kerja), maka
kebijaksanaan umum adalah meningkatkan populasinya agar pemiliknya lebih
merata dan meluas. Selanjutnya arah peternakan (Policy breeding) dengan tanpa
meninggalkan fungsi utamanya sebagai tenaga kerja diarahkan untuk ternak
potong (daging) dan atau perah (susu) sehingga diharapkan suatu breed sapi yang
dapat memenuhi fungsi tenaga kerja, daging dan susu. Implementasi kebijakan
ini antara lain perbaikan mutu genetik sapi dengan Inseminasi Buatan (IB) dan
impor bibit unggul, penyediaan tenaga kerja untuk daerah transmigrasi, proyekproyek pembibitan, ranches dan sebagainya.
2. Kerbau
Sesuai

dengan

fungsinya

untuk

pertanian,

maka

kebijaksanaan

pengembangan kerbau didasarkan atas kebutuhan nyata tenaga kerja ternak
melalui peningkatan populasinya. Arah peternakan kerbau untuk susu sedang
dijajaki. Implementasi kebijaksanaan ini antara lain percobaan IB kerbau di Jawa
Barat, studi permasalahan pengembangan kerbau, Crossing kerbau murrah di
Jawa Tengah dan sebagainya.
3. Kambing dan Domba
Sesuai dengan fungsinya sebagai usaha peternakan, maka arah peternakannya
untuk komersial. Oleh karena itu dilakukan proyek intensifikasi usaha ternak ini
untuk meningkatkan produksi daging dan sekaligus meningkatkan pendapatan
usaha tani.
Sumberdaya Hijauan Pakan
Hijauan pakan atau forages adalah bagian tanaman terutama rumput dan
leguminosa yang diperlukan sebagai pakan ternak. Biasanya hijauan mengandung
serat kasar sekitar 18% dari bahan keringnya (Hartadi et al., 1993). Ma’sum (2006)
mengemukakan bahwa hijauan pakan adalah semua hijauan (biomas) yang dapat atau
layak dimakan oleh ternak. Berdasarkan kenyataannya hijauan pakan yang diberikan
petani di lapangan, hijauan pakan terdiri dari berbagai macam jenis hijauan seperti
rumput, legum, limbah pertanian (jerami, pucuk tebu, kelapa sawit) dan dedaunan
dari beberapa jenis pohon serta biomas lain yang tidak termasuk kelompok tersebut.

Untuk penanaman hijauan makanan ternak dibutuhkan tanah yang subur dan
memenuhi persyaratan-persyaratan jenis tanah dan iklim yang sesuai dengan yang
dikehendaki (Sosroamidjoyo dan Soeradji, 1986).
Menurut Nell dan Rollinson (1974), produksi rumput yang tumbuh di tanah
sawah, tegalan, kebun, hutan dan pinggir jalan berkisar antara 14-15 ton bahan
kering (BK)/ha/tahun, sedangkan untuk padang pangonan sekitar 1,5 ton dan kebun
rumput sekitar 2,5 ton BK/ha/tahun.
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas hijauan
yang diberikan pada ternak relatif rendah dan sangat bervariasi pada setiap musim
dan lokasi. Produksi hijauan sangat tergantung pada jenis lahan yang menyediakan
hijauan tersebut. Produksi hijauan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain 1) kemampuan bertahan untuk hidup dan berkembang biak secara vegetatif, 2)
agresivitas,

3) kemampuan untuk tumbuh kembali setelah terjadi penginjakan

ataupun setelah ada penggembalaan ternak, 4) penyebaran produksi musiman, 5)
tanah kering dan dingin, 6) kesuburan tanah, dan 7) iklim (McIlroy, 1977).
Sumberdaya Lahan
Lahan merupakan faktor pembatas utama pengembangan ternak ruminansia
dan kuda. Pemanfaatan lahan untuk peternakan didasarkan preposisi bahwa (a) lahan
adalah sumber pakan ternak, (b) semua jenis lahan cocok untuk sumber pakan, (c)
pemanfaatan lahan untuk peternakan diartikan sebagai usaha penyerasian antara
peruntukkan lahan dengan sistem produksi pertanian, (d) hubungan antara lahan dan
ternak bersifat dinamis (Direktorat Penyebaran dan Pengembangan Peternakan,
1985).
Menurut Hardjosworo dan Levie (1982), industri ternak di Asia sangat
tergantung pada sumberdaya tanah sebagai masukan utama karena sebagian besar
pakan hijau-hijauan berserat kasar tinggi yang diperlukan hanya dapat disediakan
secara ekonomis dari sumber lokal. Potensi lahan sumber hijauan pakan di Indonesia
berasal dari lahan kebun/tegalan, lahan dibawah tanaman tahunan, ladang, lahan
yang ditumbuhi hijau-hijauan, padang rumput dan lahan sementara yang tidak
diusahakan (Nitis, 1979).

Atmadilaga (1982) mengemukakan bahwa sub sektor peternakan sangat
tergantung kepada tataguna wilayah berdasarkan ekosistem pertanian (arti luas) dan
sosio-budaya pertanian. Desakan kebutuhan tanaman pangan mempunyai implikasi
intensifikasi penggunaan lahan sehingga peternakan praktis tidak mempunyai tempat
berpijak di atas basis ekosistem tersebut, terutama di daerah padat penduduk.
Sumberdaya Tenaga Kerja
Faktor manusia sebagai tenaga pemelihara ternak adalah mempunyai peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan usaha pengembangan ternak. Pada produksi
ternak secara umum tenaga kerja melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain: (a)
menyiapkan padang rumput tempat mengembangkan atau kebun rumput untuk
persediaan HMT, (b) membuat kandang dan pagar, (c) menggembalakan, memberi
rumput dan minum ternak, (f) mengumpulkan hasil, memeras susu, atau mencukur
bulu, (g) mengirimkan hasil (Cyrilla dan Ismail, 1988).
Menurut Soewardi dan Suryahadi (1988), di daerah-daerah padat penduduk
yang menjadi kendala efektif peningkatan populasi ternak ruminansia adalah
sumberdaya lahan, sedangkan untuk daerah yang jarang penduduk yang berperan
sebagai kendala efektif adalah jumlah Kepala Keluarga (KK) pemelihara.
Struktur produksi ternak didominir oleh usaha ternak skala kecil berdasarkan
kegiatan rumah tangga (Sabrani et al., 1981). Tenaga kerja per unit hasil cenderung
lebih tinggi daripada di sektor modern (Hardjosworo dan Levie, 1982).
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi suatu sistem (perusahaan). Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti, 2000). Proses penggunaan
analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths
(kekuatan) dan weaknesses (kelemahan), serta survei eksternal atas opportunities
(peluang/kesempatan) dan threats (ancaman) (Subroto, 2003).
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan, dalam perkembangannya konsep
mengenai strategi terus berkembang (Rangkuti, 2000). Menurut Nickols (2000),

strategi dapat diartikan dalam beberapa hal seperti rencana, pola, posisi, serta
pandangan. Sebagai rencana, strategi berhubungan dengan bagaimana memfokuskan
perhatian dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai pola, strategi berarti
suatu ketetapan yang berdasarkan alasan-alasan tertentu dalam menentukan
keputusan akhir untuk memadukan kenyataan yang dihadapi dengan tujuan yang
ingin dicapai. Sebagai posisi, strategi berarti sikap yang diambil untuk mencapai
tujuan, dan sebagai pandangan strategi berarti cara memandang bentuk dan acuan
dalam mengambil keputusan atau tindakan.
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi suatu keputusan sehingga
mampu mencapai tujuan obyektifnya (David, 2001). Esensi strategi merupakan
keterpaduan dinamis faktor eksternal dan faktor internal yang berisikan strategi itu
sendiri. Strategi merupakan respon yang secara terus-menerus atau adaptif terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal (Rangkuti,
2002). Teknik perumusan strategi yang dikembangkan oleh David (2001), dilakukan
dengan tiga tahap pelaksanaan dan menggunakan matriks sebagai model analisisnya.
Tiga tahapan kerangka kerja yang dimaksud adalah tahap input (the input stage),
tahap pencocokan (the matching stage) dan tahap keputusan (the decision stage).

Sistem Informasi Berbasis Komputer
Keberadaan komputer sangat menunjang sistem pengolahan data sehingga
pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat.
Sistem informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer dalam memproduksi
informasi, sistem ini dikenal dengan nama Computer Based System. Keuntungan dari
sistem ini adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi serta bisa mengerjakan proses
tanpa informasi dari manusia. Kerugian sistem ini adalah tingkat fleksibilitasnya
agak rendah untuk mengadaptasi kebutuhan informasi yang belum tersedia pada
sistem ini akan memerlukan biaya dan waktu yang cukup lama (Mukhtar, 1999).
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu dan menyediakan suatu

dasar informasi untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 1990). Menurut Davis
(1991), sistem informasi merupakan sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi pengambilan keputusan.
Model dasar sistem informasi disajikan pada Gambar 1.

Pengolahan
Data

Informasi

Model dasar ditambah penyimpan
Penyimpan

Pengolahan
Data

Informasi

Gambar 1. Model Dasar Sistem Informasi
(Sumber: O’Brien, 1996)

Sistem informasi meliputi proses masukan data (input), pengolahan (process)
dan pengeluaran hasil (output) (O’Brien, 1996). Fungsi pengolahan informasi sering
membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah sehingga perlu ditambahkan
sebuah penyimpanan file data (data file storage) ke dalam model sistem informasi.
O’Brien (1996) menyatakan bahwa sistem pengolahan informasi memiliki sistem
fungsional seperti sistem perangkat keras (hardware system), sistem pengoperasian
(operating system), sistem komunikasi (communication system) dan sistem basis data
(database system).

Bahasa Pemprograman Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan sebuah pengembangan terakhir dari bahasa BASIC.
BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) adalah sebuah bahasa
pemprograman “kuno” yang merupakan awal dari bahasa-bahasa pemprograman
tingkat tinggi lainnya. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu

program Visual Basic untuk DOS dan untuk Windows. Visual Basic 3.0 dirilis tahun
1993 sedangkan Visual Basic 4.0 dirilis tahun 1995 dengan tambahan dukungan
untuk aplikasi 32 bit (Kusumo, 2000).
Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, Visual Basic kini telah mencapai
versinya yang ke-6, dirilis tahun 1998. Beberapa keistimewaan utama dari Visual
Basic 6 ini di antaranya seperti menggunakan platform pembuatan program yang
diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan
Visual C++ dan Visual J++; memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file
executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya; memiliki beberapa
tambahan sarana Wizard yang baru serta memiliki beberapa versi yang disesuaikan
dengan kebutuhan pemakainya. Versi Visual Basic 6.0 diantaranya Standard
Edition/Learning Edition, Professional Edition dan Enterprise Edition (Kurniadi,
1999).

METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Komputer Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan Fakultas Peternakan IPB pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni tahun
2006.

Materi
Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuisioner berstruktur,
tape recording, disket 1,4 MB, Flashdisk 128 MB, CD-R (Compact DiscRecordable) 700 MB, perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang
digunakan berupa seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Processor Intel Pentium 3
2. Memory SDRAM 128 MB
3. Monitor True Colour
4. Keyboard
5. Mouse
6. Printer
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah:
1. Sistem operasi Microsoft Office XP
2. Microsoft Visual Basic 6.0
3. ACDSee.
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara dan
penyebaran kuisioner pada responden. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi
yang terkait seperti Dinas Peternakan, Biro Pusat Statistik dan studi pustaka serta
data lain yang mendukung penelitian ini.

Prosedur
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan program ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan informasi
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mencari literatur
mengenai kondisi umum wilayah dan data statistik yang terdiri atas data alokasi
penggunaan lahan, luas lahan penghasil pakan ternak, populasi riil ternak
ruminansia, luas panen produksi pertanian, populasi penduduk, jumlah fasilitas
kelembagaan peternakan dan jumlah produksi asal ternak ruminansia di suatu
wilayah. Penentuan faktor internal dan eksternal penentu strategi pengembangan
pada Analisis SWOT dilakukan dengan teknik wawancara sedangkan pembobotan
faktor strategi tersebut dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Responden
sebanyak 7 (tujuh) orang yang ahli di berbagai bidang, terdiri dari:
1. Perencana penyediaan hijauan pakan; Budidaya hijauan pakan; Ekologi
dan Nutrisi hijauan pakan Fakultas Peternakan IPB.
2. Budidaya hijauan pakan, Balai Penelitian Peternakan (Balitnak).
3. Pembuat kebijakan peternakan, Kasubdit Pakan Direktorat Budidaya
Ternak Ruminansia Dirjen Peternakan Departemen Pertanian.
4. Praktisi pengembangan hijauan pakan, Ternak Domba Sehat (TDS).
Data yang digunakan untuk uji coba Analisis SWOT pada program ini
menggunakan skor hasil wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 30
responden di Kabupaten Bogor di lima Kecamatan yaitu kecamatan Pamijahan,
Ciampea, Kemang, Ciawi dan Citeureup. Pemilihan Kecamatan didasarkan pada
ketinggian daerah dan kedekatan daerah tersebut dengan daerah pemasaran ternak
atau produk ternak.
2. Tahapan pembuatan program
1. Pembuatan basis data
Perancangan basis data program aplikasi dilakukan dengan memilih dan
mengelompokkan data yang akan dimasukkan ke dalam sistem, dibuat dalam

format mdb menggunakan perangkat lunak Microsoft Acces dan data
pendukung menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel serta data-data
gambar.
2. Pembuatan diagram alir (flowchart)
Pembuatan diagram alir menggambarkan urutan kegiatan program dari
awal sampai akhir yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari tuju