Pengelolaan keong mas (Pomacea canutkulutu)

PROSlOlNG

PROSIDING

Konferenr~Sornr Keloularl don Per~konanIndonesia I
Kump~rrF p l K - \pR Oraillogo. 17-18 Jull 2007

Knnlerensi Sarns Keloutan d u n Perrkurion lndoner~o
hJrnpus FPlK IP8 Dromogo, 11-18 Jvl~

Filipil~a.schitlgga ~nenyebabkankehilanga~l
kasus kegagalall panen h m p ~ tc
~ j.a d i
Sumatera, Jnwa. Sulawesi

sawah

PENCELOLAAN KEONG MAS (Poniucru cunuliculutu)

hesal..
~nulai


Sulistiono

(

Dcpartelnerl blanajtlnen Sumbcrdaya Pcrairan. FPlK 1PB

A RSTRAK

Keong rnas ( I ' u n ~ n < ~rt~t ~ t r n l i c ! r lLnntrr~-rh)
~m
sering d~anggap sebagdl salah satu biang
dala~npanen padl Hewan ini lnerupakan salah satu Icnls ~llolluskayang selain rnenjadi
hama padi bag1 para pcrani. juga lnemiliki potensi ekonomi yalrg cukup tinggi. Dalam pengelolaan

kegagalan

kcong mas tcrsebui dl alam, ada dua ha1 yang perlu diperhatikan, yailu sebaga~hama padl yang
perlu dikendalikan dan porensk sumber protein yang dapat dimanfaatkan baik untuk sumber paitan
ternak, pakan ikan ataupun dapat d~olahx b a g a ~ makanan lezat dan berprotein tingp yang

bermanfaat schagai sumber penghasilari hag1 mas?arakat. Llntuk keperluari perigembangann) 3, balk
sebagai sumhrr pakan temak, pakan i kan, bahan rnalsnan ataupun surnber obal-obatan dan unruk
kcglatan lil[rinya, pengadaan keor~g tlias dalam junllah besar dan konlirlyu sangat n l u n g k ~ n
d ~ l a k u k a n ,ksrena I ~ a ~ n p iselnua
r
persyaratan htologis ~ r ~ t udijadikan
k
hewan peliharaan telah
rcrpcnuhi.
Kara kurici,

Perigelolaan, keong mas (Pottrrrrerr rrm~rlicrrlirtoLrmrar.~A ).sumhcr protein

hewan~

I. FENDAIIULUAN

Keong mas (Pontrrcru cattillrczriu~uLnmuruk) (Gambar I ) yang dikenal
dellgall llama GAS (Icoldpn uppIt, stldil) sering diaiiggap sebagai salah satu biang
kegagalan dalam parlcn padi. Hewan ini rnerupakan salah satu jellis ~nolluskayang

selain tnenjadi halna padi bagi para petani, sebenanlya juga ri~einilikipotensi
ekonomi yailg cukup tinggi kalau bisa mcmatlfaatkautlya. Keong ini berasal dari
rawn-rawa di A~nerika Selatan antara lain Brazil, Suriname, dall Guatemala.
flew an ini dapat menyerang ta~larnailpadi ~nudabaik di persemaian lnaupun hibit
~nudayang baru dipindahkan ke sawah. Dengan kepadatall populasi sekitar 10- 15
ekor,'m-, kevng Inas mampu menghabiskai~padi ~ n u d adala~nwaktu 3 hari ji ka air
sawah dalam keadaan tergenarlg dan tnr~limbulka~l
kcrusakan ynng cukup herat
bagi daerah persawahall (Ismon, 2006). Para petaili juga kerap kehilangar~bibi t
yang ditaiiam dan harus n ~ e n ~ u l a n u ~
kr~nbali.
ya
Pertama kali kcong mas didatangkau ke Taiwan pada sekitar ~ a h u n1980, dan
pad3 tahun 198 1 , hewail ini diir~troduksike Yogyakarta sebagai fauna akuarjum.
Pddn tahun 1985-1 987 hewnn i11i menyebar dengau saugat ccpat dail populer di
Indonesia. Sejak tahuli 1 !NU, ada dua pandat~ganlerhadap hiotn ini, yaitu sebagai
hama padi dan sebagai katnodjtas eksport.

Gambar


Keong
telurtlyn

r~mruliurllutcrLanzurck)

Warna,

perairan

biasa hidup
daIa~n da11 dant karen,
daia~n
hasah tnaupun kcring. Pada keadnau sawah
ini inainpu menyusup
dalaiil tailah sednlairl
cm d;
tidur
bertapa (diupur~se)
jangka wilk~uena~nbii la11
tiba alau padd sant sawah tersebut digenangi

keui-1
berlcmbaug-biak kembali.

Dalaln konteks pcngelolaan
keong
ters
lnenge~lnlpaling
dua ha1 yallp
dipcrhatikan, yaitu
yallg rakus, darl
suatu
sulnber
I
paka~l
lnakanati yang
berpnwin tingg, p n g bennanfaat st
Uiituk

su~nber


temak,

sutnhur obat-obatan dan
ckot~omilainnya, pet
darl kontinyu sangat mungkin dilakuk
seinua persyaratan
dijadika~lhewan pelihara
antara
kevng tcrsebut
hidup di berbagai perairan

pertutnbuhan pesat,
kola~nbud~daya.

darl pemeliharaannya rela

Pada tahun 1949, Badan Pangall Duilia (FAO) ~nendugabahwa kekurai~gan
hasil panen yang disebabkarl harna i11i berkisar alltara 1 % sampai 40% dari areal

25


>Jon
omago

PROSlDlNG

Perltqnan lndonesio I
I8 JUII 2007

GELO1,AAN KEONC;

kjnferensi Soins CeloutDl~don Penkanan Ir~~oneslo
I
kdmpvr FPIK - I P Ernmayo.
~
17-18 Jl)ll 2 0 7

jfosraceu canulicufrrru)

Dcpartenie~lhlanajelner~Sumbt.rd.lya


s a l v J di Filipioa, sehingga ineayebabka~~
kchhangan pmduksi yang cukup
besar h ll~doneniakasus kcgagalm p ~ halnpir
~ c ~terjodt
~ dl seluruh propinsi,
tnulili dari Sumalefa. Jawa, Sulawesi sarnpal Papua.

padi

FPIL 1P14

ABSTRAK
''orn(?rctt ~ o n ( i il~d irr l f l L I I I Ak~) SFTlng dlangyap sebaya~ salah
Hewan in) rnerupdkan
satu jenls ~ n o l l u s l a
sehn menjadl
prtan1,Juga melr\~lrkipotens1 rknnom~
tingel. Dalanl pengelolaan
I I alanl.

drperhat~kall,
sebagic~hama padl
In polens1 surnbcr proteln yarig dapal d:nisnfaatkan balk
sun~ber
dlolah sebaga~
lezat
berproteln tingg~
lrnber prl~ghasrlanbag1
keprrluar\ pcr>gcmbangann)~.
balk
ternak.
tkao. bahar~~mkanarl
abat-ohatan
rlgadaan kcong rnas dalarn ~ u r n l a h
k o n t l l ~ usangat mungkin
lnplr sanua
blolop~s untuk d~jadlkanhewan pelihaman

canulic~~luru
L ~ t ~ l r i r c k(Ciarnbar

)
1) yang dikr~lal
(yo1lir.11oppf~~ t t n i l scring
)
dianggap xbagai
biang
inrn
Hewall
lllerupakan snlah sniu jenis ~nolluskayatlg
{Ponlrrccn

porani, scbellamya juga lne~~~iliki
potellsj
~p tinggi
bisa memanfaatkannya. Keong
bcrasal
::ika Selatan antara laill Bmzil,
znyerang tanaman
~nuda
perscmaian lnaupurl bibit

li~~dahkan
kc sawah. Dengan kepadrtta~~populasi
10- 5
malnpu menghabiskan padi
dalal-11waktu hari
~ n e o i t n b u I k a ~kerusakaa
l
berat
aha11 (Ismon, 2006).
juga kerap kehilangn~t
t
!rus menyulamnya kembali.

iong rnas didatangkan kc
pad8
taliun
dan
wall ini diinrroduksi
Yogyakarta sebaga~
akuarium.
hewnn ini lncnyebar denga~isangat sepal dun populer di
un
pandnl~ganterhadap
ini.
seba~ai
~i k o ~ n n dtas
i eksport.

R a d a : ~Pangan Dunia
ineaduga bahwa keeluralgan
:habkatl hanla ini berkisar antara 1 % sarnpai

Q.

MSP- 124

Camhar I . Keong inas ( P r u t ~ ~ i i c ~ r l r rLtoa m ~ ~ , r k(hrrp:i/wurw.applesnail.nct).
)
telurnya di ekosisteln perairail Telaga Wanla. Jatr'a Barat.
Keong ini hiasa hidup di dalam alr dan di darat karcna dapat heradaptasi
dalaln keadaan basah inaupun kering. Padn keadaall sawah kering (kra~arau),
Lcong ini inampu ~~lctiyusup
ke dalrm tanah sedala~n30 cm dan ~nelskuka~i
puasa
i idur atau bertapa (dinpot~sr)
hiagga jal~gkawak t u cllvi~rhu Ian. Jika inusi~nhu-ian
tiba atau padda raat sawah imcbur dipnangi air kcmbali, beong mas tersebut akan
keluar don berke~nbang-biakkembali.

Dalam konteks prnplolaan populasi Lmng inrs tcrsebut di alam. kita
mcnger~alpaling sedikit dua ha1 yaug perlu diperhatikan, yaitu sebagai haina padi
y3.g ratus, dan sebngai s u m polcnsi sulnber protein yanp dapat dima~lfaatkan
baik untuk suinbcr pakan temak, pakan ikan atavpun d a p t diolah sebagai
makanan yang k z a t dan bberprdri~~
~ingg,yang bennanfaat sebagai sumber dana
bagi masyarnkal.

Untuk keperluan su~nberpakan tcmak. pak.11 ikan, hahan inakanal~ataupull
su~nberohat-obatan dan unt~ll;kcgiatan ekonolni linrlya, ~engadaankeong mas
dalam jumlah besar d ~ nkontinyu sangal mungkin dilakukan, karena hrmpir
selnua pmyamtan biologis untuk dijadikan hew an pelill uraan telah tcrpenuhi,
antara lain kcalg tersebut dapat hidup di berbagai perairan umutn, melnpunyai
pertu~nbuhanpesa t , rrpn'duksi cepal dan pemcliharaallnya relatif mudah tennasuk
di kolatn budidayn.

PR05101NG
Konferen:~'alns Kelaulan duo Per~kanan
Indonesia I
Kompus CPlK - !PB Dramago 17- 13 Juli 2007

Wabah kcone mas yarlg lrrjadi di hcberapa telnpat di Indonesia rne~jadl
salah satu hktor Getidak berhasilan pmien padi lii Indonesia. Sampai sejauh
~nanakahke~idakberhasilan tersebut'? Seorang pctani menyampaiknn bahwa akibat
kcong lnas yailp mewabah mtnjadikan panell bisa gagal. Kzong mas diintroduksi
ke Filipitla antara tahun 1982 sanpai tahun 1984. Keong ini didatangka1-t oheh
pemerintah Anierika Sclatan ke Taiwan.
Pada mulanya keoilg Inas ini disenangi masyarakat, lapi larna-kclan~aan
akihat dibiarka~ilepas tanpa pengawasan, hewar1 ini rnasuk ke sawah dail menjadi
hama utatna tnnaman padi. Pada tahun 1986, ~nulaidicatat sekitar 300 Ha sawah
irigasi di wilayah Pilipina mengalami rusak berat. Sejak saal itu areal sawah yang
terserang kroilg ini berta~nbahdan secnra nasionaI sudah menganc;lm produksi
padi. Kerusakan akibat keong mas di Filipina pada tahun 1987 sekitar 9000 Ha,
tapi pada Januari 1990 si~dahmencapai 350 000 Ha. Dari 3 juta Ha sawah di
Pilipitla. sekitar 1,2 sampai 1,6 juta Ha terscnng keong ini. Pada tahun 1990,
sekitar 2 12 ,Iut;i Peso diperlukati untuk mengendaIika~~
h a ~ n aitli.

Di Lndoncsin khususnl;~di Kabupaten L s t t ~ p u ~Selatall
~g
pemah dilaporkatl
bahwa salnpai bulan Juni 1992, seratlgan keorlg Inas tclah mencapai 4.500 Ha
dengall rat a-ratu populasi~iyaantara 2-23 ekor per ~netcrpersegi. Meilurut Susanto
(1995), sejak keong rnas dibudidayakan pada tahun 14R7 dan diadakan
peinantauail sekitar t ahun 1 990, tercatat 8 propiusi sudah terkontaminasi kcot~g
mas. Daerah tersebut adalah S u t n a t e r ~Utara, Jambi, Lalnput~g,DL I Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Te~lgah, Dl Yogyakarta, dali Jawa Tiinur. Akhir-akhir i11i
penyebnrannya semakin luas, bahknn satnpai wilayah Kalimautau, Su tawesi dan
wilayah lainr~ya.Keong irii sanyat inengganggu laha11 pertrtnian sehingga disebut
hama unggul, karena meinnkau segala lanaman terutama tailarnan pudi muda dail
pernbibi tan. Di ladonesia bebrrapa i ~ ~ f o m i a sya~ig
i
bcrkaitail dengar1 potzllsi
kerusabaii atau lingkat kerusakan taaatnan pndi di beberapa dnenh disatnpaikan
pada Tabel 1 .
Tabet 1. Brherapa kasus penyerangatl hama keong mas yang terjadi di lndonesia

MSP- 12h

PROSIDING
Konferenci C,o~ns
Kelautan
Perikonon lndcneslo I
FPlK - :PB Orarnogo. 17- 18 Juli 2007

p o l o ( J a w rcagah)
~

g

c

I 1099
(2006)
170y (2005) ~
(1996);

Subang (lawa Barat)

~

(I

Sukoharjo ( s a w s F Pah)&han
(2007)
+O
(2006); Berli*rai~g
Tegal (Saw3

111.

~ n e ~ ~ g a ~prolei~t
~du~ig
bagi tubuh sdii tlgga ba~:yak diil~nufaatkan
pakai kepiring dau uilang serta
inas rnr~npunyaikalldurlgan
jika
Filipiila binatafig i i ~ idikctnbangka~l

tinggi daa z;
pal
Sudalto
yang ringgi 5
konsumsi

Menurut Dhantri ( 1
proporsi dagiug kcv~lgInas han!
krong
hidup de~ignncat~gkangtiyaatau
43':; dari b:
alat penczniaantlya.
zat makal~an
Tabel
inas telah
uga inenga~~du~lg
asam 01

Bol-tlbeo-Turuban rt d 995) ~nelaporkan
keoilp
~nrrupakan
su~nberprotein
bagi
Dag
mempunyai
prcjtuin
(bobot krring)
kcpada
diolah terlebih dahulu menjadi k o ~
tepung
Dalain percobaan1iq.a tzrhad
inonrulorr), Bombec-Turnban 995) tnembandingkan
an.
udang
asaln anlitlo dagi~lgkzong
yang metnpun:
L I C ~i ~~~ ~ i t(EAAI)
-x
0,84. Efisieusi
pdda b
lergantung dari kesatnaan profil asam
pak~n

127

-1nqasJal

ueyed uaq!p 8rr~iCuey! uo3tup rrvy~douluia urast! gold umurvsaq uep 3rrnlrr~31a1
uwey!~ad c:Lrp!pnq e p ~ d~rcycd !sua!s'jg ' ~ s ' om!!?ps ( 1 ~ 3 1XJPM! / ? ! ~ i ?
o r ~ ~ i u~nn ! ~ u a !!eArrnduraru
sv~
svru 4uoay flu!%~p
orr!ure uresr: il~3rrap8uapn
4t118eplersuasa ou!urr! rrrcse 11ey8t11puequraur(566 1) u ~ q n ~ n l - o a q w o'(rrcrpnuout
q
s ~ i a n u q 4) w p n d ~ p c q ~ eAluoeqo31ad
al
ulelea *uoy! Bunda] ynpo~dunqcloSnad
cueur!~S~qas
lemasuoy !PB~LI~LLIntnqep q!qapa$ qc[ntp i e d ~ pncle uey! epeday
8uns3ue[ u ~ y ! ~ s q l~p c d ~(Su!~ay
p
~oqoq)%pg ~ c l ! q xrr!alosd lapeq !eLunduraur
9 r r ~ JSEUT 3uoay 3u!Sea .uuy! !5cq y!cq 8ucL u!a,o~dlaqrurls nlcs qqes ricyednrau~
(ds namtot,d) seul 311oaq amrpq ucy~ode[aui(5661) ' 1 la
~ urqnmj,-oaqurog

-6 rmp 9 ' 5 c%uro rucse Ttunpu~51tarua4ni !nyvlaq!p qE[al scur 31roay '2IaqPJ,
c p ~ drrcq[!dur~l!pscui 3rroay ncuvyaur i ~ ~stsodruoy
z
r~ n d c p
.~Lrrrrscrua3usd
~
lelc
apasaq 8u!fnp uc!scq pep o.,;$b -lt31!92s nrle ~ X t 1 8 1 1 ~ ~ 8uesuap
t t ~ 3 dnpry sorrr %tloay
Imaq ~8 1 relqas eLunq SEUI 3uoay ;jlr!%Bp ! ~ l ~ d (o ~~ 6d1)6 U~!-ICII~ Itunuam
.yvrual

(rep a!snrreru ynlrrn Istunsuuq !rr8nqas 11ey3ocquray!p !u! 3 u ~ i v r i r qrrr!d!l!,q !p e l ! r
uemy qvp!l e44u!rlas !4%u!l8 u d u!ajo~duc3unpuuy !c.~
yia4rlrm redures ucyrycq .sen! u q e t
I"! a!qye-.l!w 'Jnur!l chef u ~ p'agrcy~XSo,k 1~ .qv::
Emaf 'ei-lcyrg [>(a
'8rrndu1e~+!qurtly ' c ~ ~ iwaicrtrns
fl
qvlepr in'
Srroay !s~u!urcluoy~alqepns !s~t!do~d
8 JWF3Jal '0661 unrfcl J
Itcyept.!p Imp ~ 8 6 1 u n q v ~ epud ucyrLap~pnq!p sum 311c3
olrrcsns irunrram -!%asladJalaur -lad Joy2 CT-: ~JDJUEc L i ~ ! w p d {
EH 00g.p !vdc3uaru yqal spur Zrroay uatlue~as'7661 lunf uc
r r v ~ . l o d ~ [ !yew>d
p
rrtllulas S i ~ n d m crralednqny
~
~p ~Krrsnsnyy

'0661 1Inyc) epcd

.!u!culeq uey!lepul;luaur qniun u~ynlaad!pos
'!u! 8uoay firreraslal eH em!' 9'1 Iedures Z'

I B ~ C ~ U ~I(epnS
U I
0661
!P F M U S E H ~111! t !1BU ' B H 000
'efl 0006 q y a s ~ 8 6 ttnqei
1
~ p eu!d!(!j
~ d !p seuI Suoaq ~ ~ q ! y
!synpo~dur~3ue8uduIyepns [ ~ u o ! s ~ u
mp qEqulstraq !I
Zuni ymes leare nl! lees y a r a ~.lnlaq ycsru !me\eZnam ~u!d!l!;
~ C M F S FH ooc J e q a s 1epmp ! q n u '986 1 mqc, ppej vpnd uei
!pr?C~lau~
uep qeMes aq ynscru !ur rreMay 'uesem~3uad~ d r ~ sed:
cl
uwrrriqaq-Fure[ ! d w '~~ye.s~Kscur
!Su~uas!p !u! seur Ouoay t./(

'uem!nJ ay uelelas eq
qaln rtcy8uel~p!p!u! %rroa>~- ~ g 6 1unyel !edures 2861 unycl
!sgnpo~ltr!!p
Suoax ,lc3eZ t?s!q u a w d rreq!pe[uaur q c y e n ~ a
Ieq!ye my ~q ucy!sdur~Luaru!irelad 3 u ~ ~ o i,inqaslaj
as
uiq!seqIac
tlnc(as !edwes ,vrsarroprry !p !ped ~ t s i ~ eucl!seya?q
d
~ep~la
tp~(u?rrrcrsauoptrl ~p ledma] ede.~aqaqrp !pc[.ta~ ZuelI seru 8t

LOOZ llnr G I - i : o6oua~a8 d 1 - ~ r dmaruul
j
I onwopul uouaalmd ucp ualnola] s u p s !ruaraiuoy

9NWISObld

PROSIDING
Konferensi Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia I
Kampus FPIK – IPB Dramaga 17 – 18 Juli 2007

PENGELOLAAN KEONG MAS (Pomacea canaliculata)
Sulistiono
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. FPIK IPB

ABSTRAK
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) sering dianggap sebagai salah satu biang kegagalan
dalam panen padi Hewan ini merupakan salah satu jenis molluska yang selain menjadi hama padi bagi
para petani, juga memiliki potensi ekonomi yaiig cukup tinggi. Dalam pengelolaan keong nas tersebul di
alam, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai hama padi yang perlu dikendalikan dan potensi
sumber protein yang dapat dimanfaatkan baik untuk sumber pakan ternak, pakan ikan ataupun dapat
diolah sebagai makanan lezat dan berprotein tinggi yang bermanfaat sebagai sumber penghasilan bagi
masyarakat. Untuk keperluan pengembangannya, baik sebagai sumber pakan ternak, pakan ikan, bahan
makanan ataupun sumber obal-obatan dan unruk kegiatan lainnya, pengadaan keong mas dalam jumlah
besar dan konlinyu sangat mungkin dilakukan, karena hampir semua pensyaratan biologis untuk dijadikan
hewan peliharaan telah lerpenuhi.
Kata kunci: Pengelolaan, keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) sumber protein hewani

I. PENDAHULUAN
Keong mas {Pvmacea canaliculata Lamarck) (Gambar I) yang dikenal dengan nama GAS (golden applt'
snail) sering dianggap sebagai salah satu biang kegagalan dalam panen padi. Hewan ini merupakan salah
satu jenis molluska yang selain menjadi hama padi bagi para petani, sebenarnya juga memiliki potensi
ekonomi yang cukup tinggi kalau bisa memanfaatkannya. Keong ini berasal dari rawa-rawa di Amerika
Selatan antara lain Brazil, Suriname, dan Guatemala. Hewan ini dapat menyerang tanaman padi muda
baik di persemaian maupun bibit muda yang baru dipindahkan ke sawah. Dengan kepadatan populasi
sekitar 10-15 ekor/m", keong mas mampu menghabiskan padi muda dalam waktu 3 hari jika air sawah
dalam keadaan tergenang dan menimbulkan kerusakan yang cukup berat bagi daerah persawahan (Ismon,
2006). Para petani juga kerap kehilangan bibit yang ditanam dan harus menyulamnya kembali.
Pertama kait keong mas didatangkan ke Taiwan pada sekitar lahun 1980, dan pada tahun 1981, hewan ini
diinlroduksi ke Yogyakarta sebagai fauna akuarium. Pada tahun 1985-1987 hewan ini menyebar dengan
sangat cepat dan populer di Indonesia. Sejak tahun 1990, ada dua pandangan lerhadap biota ini, yaitu
sebagai hama padi dan sebagai komoditas eksport.
Pada tahun 1949, Badan Pangan Dunia (FAO) menduga bahwa kekurangan hasil panen yang disebabkan
hama ini berkisar antara 1% sampai 40% dari areal