D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian :
a. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada permasalahan
yang dirumuskan, yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana sumber kebutuhan dan penggunaan modal kerja
PT. Atlantic ocean Paint selama periode 2004-2006 2. Untuk mengetahui proyeksi sumber dan penggunaan modal kerja PT. Atlantic
Ocean Paint pada tahun 2007 b. Kegunaan Penelitian
1. Bagi PerusahaanInstansi Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat
digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan untuk menanggulangi masalah yang
berhubungan dengan sumber dan penggunaan modal kerja. 2. Bagi Pihak Lain
Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya pada topik yang relevan serta
berguna dalam menambah pengetahuan dimasa yang akan datang. 3. Bagi Kreditur
Dari penelitian ini dapat diketahui keadaan perusahaan dalam mengelola dan menggunakan dananya sehingga dapat memberikan suatu pertimbangan bagi
kreditur untuk memberikan pinjaman kredit yang diajukan oleh perusahaan.
E. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Yunies Rochmawati, mahasiswa Universitas Brawijaya
Malang 2005 dengan judul: “Analisis Sumber dan penggunaan Modal kerja Studi pada PG. Modjopanggoong Tulungagung”. Dari hasil analisis
menunjukkan bahwa sumber dan penggunaan modal kerja PG.
6
Modjopanggoong Tulungagung tahun 2002-2003 mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp. 772.762.199,00 . Turunnya modal kerja ini
disebabkan karena penggunaannya lebih besar dari sumbernya. Penggunaan modal kerja ini digunakan untuk pembayaran deviden yang diperoleh dari
pembiyaan eksternal serta pembiayaan internal. Sedangkan sumber modal kerja hanya berasal dari sumber internal saja, salah satunya yaitu laba operasi.
Pada tahun 2003-2004 mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp. 3.612.912.276,00 . Hal ini dilihat dari sumber yang diperoleh lebih besar
daripada pengunaannya. Sumber-sumber itu berasal dari sumber internal yang salah satunya berasal dari laba operasi. Serta penggunaan yang berasal dari
pembiayaan eksternal yang digunakan untuk pembayaran deviden dan pembiayaan internalnya untuk pembelian mesin dan instalasi dan pembelian
invebtaris kantor atau rumah. Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang adalah: Obyek yang diteliti
PG.Modjopanggoong Tulungagung
PT. Atlantic Ocean Paint Teknik analisa
Modal kerja optimal Return on Working
Capital Time series analysis
Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama-sama bertujuan mengetahui bagaimana sumber dan penggunaan
modal kerja.
F. Tinjauan Teori 1. Modal kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot
Pembeda Penelitian Terdahulu
Penelitian Sekarang Periode Observasi
2001-2004 2004-2006
7
pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diaharapkan
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan, dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan
demikian maka dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan.
Menurut Riyanto 2001:57 mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :
a. Konsep Kuantitatif Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang
tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto gross working capital
b. Konsep Kualitatif Pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan
besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Dengan demikina maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan
untuk memenuhi kewajiban financil yang segera dilakukan, dimana bagian dari aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya
perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karena itu maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa menggagu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar diatas
hutang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut Modal Kerja Netto Net Working Capital
c. Konsep Fungsional
8
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan Income. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam
perusahaan adalah dimaksudkan untuk mengahasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
seluruhnya mengasilkan pendapatan bagi periode tersebut Current Income dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode
tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk mengahasilkan Current Income.sebagian dari dana itu dimaksudkan untuk mengasilkan
pendapatan untuk periode-periode berikutnya Future Income.
Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari Sawir, 2005:129. Menurut Weston dan Brigham dalam Sawir, 2005:139 modal kerja adalah
investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, surat-surat berharga, piutang dagang, dan persediaan.
Modal kerja menurut Sundjaja dan Barlian 2003:187 adalah sebagai berikut :
“Modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan
suatu usaha, atau Modal kerja adalah kas bank, surat-surat berharga yang mudah diuangkan misalnya giro, cek, deposito, piutang dagang
dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan”.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan yaitu bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang lancar atau disebut juga modal kerja netto Net Working Capital
b. Jenis-jenis Modal Kerja
9
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam
periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu
sendiri. Menurut Riyanto 2001:61, jenis-jenis modal kerja yang digolongkan oleh W. B Taylor dibagi menjadi dua yaitu :
a. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen
dapat dibedakan dalam : 1. Modal kerja primer Primary Working Capital yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
2. Modal kerja normal Normal Working Capital yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi untuk
menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan. b. Modal Kerja Variabel Variable Working Capital
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :
1. Modal kerja musiman Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi musim. 2. Modal kerja siklis
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
3. Modal kerja darurat Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan
yang darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi yang mendadak.
10
Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen modal kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja menurut
Riyanto 2000:59 yaitu : a. Kas
Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial perusahaan.
Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar jumlah kas yang
ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko lebih baik dalam melunasi kewajiban finansialnya.
b. Piutang Dagang Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha dengan
tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan memperbesar jumlah konsumen. Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan
hasil penjualan, menaikkan laba dan memenangkan persaingan. Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar
kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka
penjualan akan menurun sehingga keuntungan akan menurun juga. Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan kebijakan
kreditnya. Kebijakan ini berfungsi sebagai standar, apabila suatu saat pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai
dengan standar yang telah ditentukan maka perusahaan perlu melakukan perbaikan.
c. Persediaan Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat
dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan factor penting
dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa aa persediaan yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bias memperoleh
keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.
11
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut Munawir 2002:117 adalah :
1. Sifat atau type perusahaan Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah
bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar
dalam kas, piutang maupun persediaan. Apabila dibandingkan dengan perusahaan industri, maka keadaannya sangatlah ekstrim karena
perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup dalam aktiva lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya
sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan perusahaan jasa, perusahaan industri membutuhkan modal yang lebih besar, bahkan diantara
perusahaan industri sendiri kebutuhan modal kerjanyapun tidak sama. Perusahaan yang memprodusir barang akan membutuhkan modal yang
lebih besar daripada perusahaan perdagangan atau perusahaan eceran, karena investasi perusahaan yang relatif besar dalam bahan baku, barang
dalam proses dan persediaan barang jadi. 2. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang yang
akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung
dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diprodusir sampai barang tersebut
dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang
dibutuhkan. Harga pokok barang satuan yang dijual akan semakin besar pula kebutuhan akan modal kerja.
3. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan
digunakanuntuk memprodusir barang sangat mempengaruhi modal kerja
12
yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Apabila syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit
uang kas yang diinvestasikan dalam persedian bahan atau barang dagangan, sebaliknya jika pembayaran atau barang yang dibeli tersebut
harus dilakukan untuk membiayai persediaan yang semakin besar. 4. Syarat pembelian
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan besarnya jumlah modal yang harus
diinvestasikan dalam sector piutang. Apabila untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang
yang tak dapat ditagih, sebaliknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli, karena dengan demikian para pembeli akan tertarik
untuk segera membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut. 5. Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan, menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli untuk dijual kembali.
Semakin tinggi perputaran persediaan tersebut, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah. Perencanan dan pengawasan yang
teratur dan efisien, dapat dicapai melalui tingkat perputaran yang tinggi. Semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan mempekecil resiko
terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua
fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan Sawir, 2005 : 133.
Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah : a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-
aktiva tersebut.
13
b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
c. Pengawasan terhadap arus dan dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi
kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan
harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran- pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang
cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami
kesulitan keuangan.
Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup bagi perusahaan menurut Munawir 2002:116 antara lain :
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
karena turunnya nilai atas aktiva lancar. b.
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan
semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin
akan terjadi. d.
Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan
syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya. f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
d. Arti pentingnya Analisa Sumber-sumber dan Penggunaan Dana
14
Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana atau sering juga disebut analisa aliran dana, merupakan alat finansiil yang sangat penting bagi
financial manager, di samping alat-alat finansiil lainnya. Maksud utama dari analisa sumber dan penggunaan dana tersebut adalah
untuk mengetahui bagaimana dana tersebut dibelanjai. Dengan kata lain dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui darimana datangnya dana
dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang yang menggambarkan darimana datangnya dana dan untuk apa dana tersebut
digunakan disebut laporan sumber-sumber dan penggunaan dana Riyanto, 2001 : 345.
Sebagai langkah pertama dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana adalah penyusunan “Laporan perubahan neraca” Statement of Balance
Sheets Changes yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat titik waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen
neraca antara kedua titik waktu itu, dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana. Dari laporan perubahan
neraca tersebut dengan bantuan dari Laporan Laba ditahan dapatlah disusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu “kas” atau
dalam artian yang lebih luas, yaitu sebagai “modal kerja”.
e. Pengertian Dana Dalam Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana 1. Dana dalam aliran kas
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana di mana dana adalah dalam artian kas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara titik waktu yang akan
dianalisa bulanan atau tahunan
15
b. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-
perubahan yang memperkecil jumlah kas c. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan laba dan rugi atau
laporan laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas
d. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca antara dua saat yang efeknya memperbesar kas dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai
“sumber-sumber dana” adalah sebagai berikut : a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang dapat terjadi karena terjualnya barang
tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti piutang itu telah
dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Berkurangnya aktiva tetap Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian dari aktiva
tetap itu dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi
dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.
c. Bertambahnya setiap jenis hutang Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka
panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya hutang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
d. Bertambahnya modal
16
Bertambahnya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana
e. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan dari neto dari
operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana kas dan ini dikatakan sebagai penggunaan dana, antara lain :
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi pembelian barang, dan
pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancer merupakan penggunaan dana.
b. Bertambahnya aktiva tetap Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya
pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.
c. Berkurangnya hutang Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka
panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti
penggunaan dana. d. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Dalam P.T. pembelian kembali kembali saham pun merupakan penggunaan
dana. e. Pembayaran cash dividend
Pembayaran cash dividend jelas merupakan penggunaan dana. Cash dividend dibayarkan dari keuntungan netto sesudah pajak.
17
f. Adanya kerugian atas operasinya perusahaan Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya bertambahnya hutang merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya
kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian. Dengan demikian maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
2. Dana dalam Artian Modal Kerja
Di samping penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas kas, seringpula perusahaan menyusun laporan sumber-sumber
dan penggunaan dana atas dasar modal kerja atau sering disebut laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja. Modal kerja disini adalah
dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Dalam laporan zumber-sumber dan penggunaan modal kerja tidak
tercantum di dalamnya sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur modal kerja itu sendiri, karena perubahan-perubahan
yang hanya menyangkut unsur-unsur Aktiva lancar dan hutang lancar saja Current Acounts tidak mengakibatkan perubahan jumlah modal kerja
neto. Perubahan jumlah modal kerja akan terjadi apabila ada unsure-unsur
di luar “Current Acounts” yang disebut dengan “Non Current Acounts” aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal sendiri yang mempunyai
efek neto terhadap modal kerja. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber- sumber modal kerja, dan perubahan-perubahan dari unsur non current
accounts yang memperkecil modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja. Misalkan pada akhir tahun jumlah modal kerja lebih besar
daripada jumlah modal kerja di awal tahun, hal itu berarti terdapat kenaikan jumlah modal kerja efek neto yang positif terhadap modal kerja
yang disebabkan jumlah sumber-sumber modal kerja lebih besar
18
dibandingkan dengan penggunaan modal kerja. Sebaliknya kalau penggunaan modal kerja lebih besar daripada sumber-sumber modal kerja,
maka efek netonya adalah memperkecil modal kerja. Kalau besarnya sumber sama persis dengan besarnya penggunaan, maka tidak ada efek
netonya terhadap modal kerja, sehingga besarnya modal kerja tetap tidak berubah.
f. Sumber Modal Kerja
Menurut Munawir 2000:119 pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanent yaitu
jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
2. Jumlah modal kerja yang variable jumlahnya
tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Kebutuhan modal kerja yang permanent atau sebaliknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal
kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan seemakin besar
kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan semakin besar jaminan bagi kreditor jangka pendek. Di samping dari investasi para pemilik
perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanent dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang jangka pendek lainnya, tetapi dalam hal
ini perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka panjang ini di samping juga harus mempertimbangkan beban bunga yang
harus dibayar oleh perusahaan. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut dapat
berasal dari : a. Hasil operasi perusahaan
19
Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini
menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga investasi jangka pendek
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bartambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam
penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja
c. Penjualan aktiva tidak lancar Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil
penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan.
d. Penjualan saham atau obligasi Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan,
perusahaan dapat juga mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modlanya, di
samping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi
kebutuhan modal kerjanya Munawir, 2000 : 120.
g. Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
20
1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya. 2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya 3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana Pelunasan Obligasi, Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-dana lainnya.
4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja
5. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta
penarikan atau pembelian kembali untuk sementara maupun untuk seterusnya saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang
jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
h. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.
Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan
menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan ini akan sangat berguna bagi manajemen dalam
mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Hasil analisa
terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari suatu perusahaan dalam suatu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau
perencanaan modal kerja di masa yang akan datang Munawir, 2002:129.
21
Penyajian laporan tentang perubahan modal kerja memerlukan adanya analisa tentang kenaikan atau penurunan dalam pos-pos yang tercantum dalam
neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu comparative balance sheet, hal ini menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam pos-pos
elemen modal kerja. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber-sumber dan
penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut : 1. Menyusun laporan perubahan modal kerja
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsure modal kerja atau unsure current accounts antara dua titik waktu. Dengan laporan
tersebut di atas dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsure-unsur non current accounts antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
3. Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang yang perubahannya mempunyain efek memperbesar modal
kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja
4. Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun laporan sumber- sumber dan penggunaan modal kerja.
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja akan berubah apabila aktiva lancarnya dan hutang lancarnya berubah,
sedangkan untuk mengetahui sebab perubahan tersebut sumber dan penggunaannya dapat diketahui dengan menganalisa perubahan yang terjadi
dalam sector non current aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal. Oleh karena itu Laporan Perubahan Modal Kerja harus menunjukkan kedua
hal tersebut dan dapat disajikan dalam dua bagian, yaitu :
22
1. Perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja perubahan amsing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar dan
perubahan modal kerja secara total. Bagian ini menggambarkan kenaikan atau penurunan setiap elemen aktiva lancar, hutang lancar serta perubahan
modal kerja dalam suatu periode tertentu. 2. Sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya
perubahan modal kerja. Bagian ini menggambarkan sumber-sumber tertentu dari mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan dari
modal kerja tersebut. Untuk dapat menganalisa atau menentukan besarnya perubahan modal
kerja baik secara total atau masing-masing pos unsur modal kerja, serta untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja selama periode yang
bersangkutan, maka diperlukan data tentang neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu.
Tujuan utama penyusunan Laporan Perubahan Modal Kerja adalah untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama
periode yang bersangkutan. Informasi tentang sumber dan penggunaan modal kerja ini sangat penting, tidak hanya bagi manajemen perusahaan sebagai
dasar perencanaan sumber dan penggunaan modal kerja periode-periode berikutnya, tetapi juga sangat berguna bagi para bankers atau kreditor jangka
pendek lainnya; karena dengan mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan yang bersangkutan akan dapat digunakan sebagai dasar
penilaian kebijaksanaan manajemen dalam mengelola modal kerjanya dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh bankers atau
kreditor tersebut.
G. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan cat “PT. Atlantic Ocean Paint” yang berlokasi di Jalan Petemon Kali, Surabaya.
H. Jenis Penelitian Sifat Penelitian
23
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian terdahulu maka jenis penelitian yang digunakan adalah berupa studi kasus
untuk menjelaskan pemecahan masalah berdasarkan data sesuai dengan masalah yang diteliti pada PT. Atlantic Ocean Paint ini. Sedangkan sifat penelitian adalah deskriptif,
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu yang diteliti, kemudian menganalisis untuk memberikan alternatif penyelesaian dari masalah yang
diteliti. Arikunto 2002:120 memberikan definisi mengenai penelitian studi kasus
sebagai berikut : “Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Lebih lanjjut juga dijelaskan bahwa ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya
meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam.
I. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data subyek dan dokumenter. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian. Sedangkan data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara
lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen, hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program Indriantoro, 2002 : 145. Data dokumenter pada
penelitian ini yaitu berupa: 1. Data kuantitatif berupa Neraca dan Laporan laba rugi PT. Atlantic Ocean Paint
tahun 2004-2006 2. Data Kualitatif berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
aktivitas perusahaan, proses produksi dan pemasaran.
b. Sumber data
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
24
1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan yaitu bagian akuntansi dan pimpinan perusahaan kaleng PT.
Atlantic Ocean Paint di Surabaya yaitu berupa Neraca dan Laporan laba rugi, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, aktivitas perusahaan,
proses produksi dan pemasaran. 2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah neraca, laporan laba rugi, dan ketetapan atau keputusan yang ditetapkan perusahaan.
J. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan bertanya langsung dengan pihak- pihak intern perusahaan.
2. Dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat dan atau memfotocopy dari arsip maupun dokumentasi perusahaan yang relevan dengan masalah yang
diteliti dan kemudian mempelajarinya.
K. Definisi Operasional Variabel