Model Maturity COBIT Control Objective for Information related Technology

Terdapat 5 lima jenis kemungkinan responden, dikaitkan dengan maturity model yang direkomendasikan oleh COBIT skala 0-5. Responden akan memilih tingkat aktivitas yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Maturity model akan membantu para professional menjelaskan kepada manajer tentang kekurangan manajemen teknologi informasi dan menetap target yang mereka perlukan. Tingkat maturity akan dipengaruhi oleh sasaran bisnis perusahaan dan oprasi lingkungan. Pemetaan posisi tiap proses teknologi informasi perusahan terhadap matuarity model dibuat berdasarkan hasil dari responden yang diperoleh rumus yang digunakan untuk menghitung indeks adalah: Indeks = ∑ Jumlah Nilai Jawaban ∑Pertanyaan Kuesioner Menurut penelitian yang dilakukan oleh Djatmiko 2007, skala pembulatan indeks bagi pemetaan ketingkatan matuarity model adalah sebagai berikut : A. 0.00 – 0.49 berada p ada tingk at 0 Non-Existen t B. 0.50 – 1.49 berada p ada tingk at 1 InitialAd Hoc C. 1.50 – 2.49 berada p ada tingk at 2 Repeatab le but In tuitive D. 2.50 – 3.49 berada p ada tingk at 3 Defined Process E. F. 3.50 – 4.49 berada p ada tingk at 4 Managed and Measurable G. 4.50 – 5.00 berada p ada tingk at 5 Optimised

2.8 Analytic Hierarchy Process AHP

Analytic Hierarchy Process AHP telah diterima sebagai model pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria, oleh orang-orang akademik maupun praktisi Mauro, 2001. Kriteria-kriteria dibandingkan dalam bentuk perbandingan berpasangan, untuk membentuk suatu matriks preferensi, demikian pula halnya dengan alternatifalternatif. Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter parameter yang kualitatif atau bahkan yang ’intangible’ dan yang kuantitatif Roy, B., M. Paruccini, 1994. AHP Menggunakan struktur hierarki, matriks, dan algebra linier dalam memformulasikan prosedur pengambilan keputusan. Disamping itu, AHP juga menggunakan prinsip-prinsip eigenvector dan eigenvalue dalam proses pembobotan saaty, 1990 . Menurut Saaty 1993, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. saaty, 2010. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menerangkan tentang sejarah singkat perusahaan,visi misi perusahaan, teklonogi yang ada di perusahaan dan metodelogi yang di gunakan.

3.1.1 Sejarah Singkat PT Tatar Anyar Indonesia

Perusahaan yang terletak di kawasan bandung selatan ini pada awalnya bernama P T yaitu Pemanukan dan Ci asem. Menurut adalah seorang karyawan dari PT . Tatar Anyar Indonesia mengungkapkan bahwa PT berdiri sekitar tahun 1948. Perusahaan ini berproduksi kurang lebih sekitar 28 tahun. Karena mengalami beberapa kendala atau masalah ahirnya perusahaan ini pun mengalami kebangkrutan.Kemudian sekitar tahun 1966 dengan nama PP subang yaitu perusahaan perkebunan subang. Perusahaan ini pun tidak mengalami nasib yang baik karena ada beberapa masalah yang mungkin timbul dan tidak bisa ditangani lagi akhirnya sama halnya dengan P P perusahaan ini pun mengalami kebangkrutan.Setelah itu perusahaan yang bergrak di bidang produksi teh ini pun di beli dan di kelola oleh PT. Tatar Anyar Indnesia padatahun 1972. Perusahaan ini berkembang hingga menjalani kerjasama ataw mitra kerja dengan perusahaan AMP yaitu Agro Pangan Putra Mandiri dengan Grup REKSO.Kerjasama ini terjalin pada bulan juli 2007. Perusahaan ini pun berkembang sampai sekarang dan tetap memproduksi teh hitam CTC. akhirnya sama halnya dengan P P perusahaan ini pun mengalami kebangkrutan.Setelah itu perusahaan yang bergrak di bidang produksi teh ini pun di beli dan di kelola oleh PT. Tatar Anyar Indnesia padatahun 1972. Perusahaan ini berkembang hingga menjalani kerjasama ataw mitra kerja dengan perusahaan AMP yaitu Agro Pangan Putra Mandiri dengan Grup REKSO.Kerjasama ini terjalin pada bulan juli 2007. Perusahaan ini pun berkembang sampai sekarang dan tetap memproduksi teh hitam CTC. Selain perkembangan cukul, AMP sendiri memiliki beberapa perusahaan perkebunan yang lainnya di antaranya : perkebunan neglasari di kab garut, perkebunan cempaka di cianjur, perkebunan taraju di tasikmalaya, gunung satria di tasikmalaya, gunung rosa di cianjur, dan terahir gunung manik di cianjur. GR didirikan Soegiharto, generasi kedua keluarga Sosro. Memang harus diakui, Soegiharto adalah motor penggerak bisnis keluarga Sosro. Pasalnya adik dan kakak Soegiharto serta keturunan mereka lebih memilih membesut bisnis masing-masing. Kendati ada saudaranya itu yang sama-sama memberikan bisnis itu, kepemilikan sahamnya tidak sebesar saham milik Soegiharto. Bisnis GR pun sekarang tak hanya the atau minuman, meski bisnis ini tetap menjadi andalannya. GR telah merambah berbagai sector bisnis: property, kecantikan, hingga yang terbaru adalah bisnis resto dengan sisi McDonal Indonesia McD. Soegiharto tak sendirian dalam membesarka GR, tetapi dibantu lima orang anaknya yang semuanya lulusan sekolah luar negeri, mereka adalah Peter Soekianto Sosrodjojo, Joseph Soewito Sosrodjojo, Richard S Sosrodjojo, Kurniati Sosrodjojo