Diagnosa Dini Pada Penyakit Kanker Payudara Dan Kanker Darah Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0

DIAGNOSA DINI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DAN
KANKER DARAH MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0

TUGAS AKHIR

ELISA SEMPA ARIHTA KABAN
072406148

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

DIAGNOSA DINI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DAN KANKER
DARAH MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0


TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program
Studi D-3 Ilmu Komputer

ELISA SEMPA ARIHTA KABAN
072406148

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN

Judul


Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Departemen
Fakultas

: DIAGNOSA DINI PADA PENYAKIT KANKER
PAYUDARA DAN KANKER DARAH DENGAN
MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC
6.0
: TUGAS AKHIR
: ELISA SEMPA ARIHTA KABAN
: 072406148
: D-3 ILMU KOMPUTER
: MATEMATIKA
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2010

Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,

Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc.
NIP. 19640109 198803 1 004

Dra. Elly Rosmaini, M.Si
NIP. 19600520 198503 2 002

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

DIAGNOSA DINI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DAN KANKER
DARAH MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0


TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

ELISA SEMPA ARIHTA KABAN
072406148

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberi-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun guna
memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi D-3 Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.


Dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1.

My Lord, yang telah memberikan penulis kehidupan yang indah yang selalu
membimbing penulis, tanpa Dia penulis tidak akan mampu menyelesaikan
ini.

2.

Ibu Dra. Elly Rosmaini, M.Si selaku pembimbing penulis yang telah
memberikan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.

3.

Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.


4.

Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku ketua jurusan Program Studi Diploma-3
Ilmu Komputer.

5.

Seluruh dosen pengajar dan pegawai di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara khususnya program studi D3 Ilmu Komputer.

Universitas Sumatera Utara

6.

Kedua orang tua penulis tersayang yang selalu membimbing penulis dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang serta doa yang selalu ditujukan kepada
penulis.

7.


Ketiga abang penulis yang selalu memberi penulis motivasi dan yang telah
mau menjadi motivator yang baik, walau terkadang menyakitkan hati tetapi
hal tersebut membuat penulis untuk selalu bersemangat.

8.

Seluruh rekan mahasiswa/i D-3 Ilmu Komputer khususnya Kom C’07 dan
teman-teman yang telah memberikan dorongan semangat. Dan buat teman
yang

selalu berempat, terima kasih karena telah menerima penulis apa

adanya mulai dari awal perkuliahan, sukses buat kita semuanya.

Akhirnya dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan Tugas Akhir
ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK


Pada saat ini penggunaan teknologi di bidang komputer telah berkembang sangat
pesat dan memasyarakat dan demikian juga halnya dengan teknologi kecerdasan
buatan yang telah memungkinkan sistem pakar untuk diaplikasikan penggunaannya ke
dalam komputer. Salah satu contohnya adalah dalam pemberian informasi di bidang
kesehatan, terutama mengenai informasi penyakit kanker payudara dan kanker darah .
Metode sistem pakar yang digunakan adalah backward chaining. Sistem ini
menjelaskan mengenai gejala, ciri, cara pendeteksian dan pencegahan awal untuk
mengurangi kemungkinan berkembangnya kanker dalam tubuh. Dan sistem ini
dikembangkan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan
Microsoft Access 2003.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
Persetujuan
Pernyataan
Penghargaan

Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar

ii
iii
iv
vi
vii
ix

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Metode Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan

1

3
3
3
4
5

Bab 2 Landasan Teori
2.1 Kecerdasan Buatan
2.2 Sistem Pakar
2.2.1 Ciri – Ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar
2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar
2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar
2.2.4 Struktur Sistem Pakar
2.2.5 Pembangunan Sistem Pakar
2.2.6 Mengembangkan Sistem Pakar
2.3 Microsoft Visual Basic
2.3.1 Mengenal Integrated Development Environment (IDE)
Visual Basic 6.0
2.3.2 Konsep Dasar Pemrograman Visual Basic 6.0
2.3.3 Koneksi Visual Basic dengan Database Access


20
25
25

Bab 3 Perancangan Sistem
3.1 Rancangan Umum
3.2 Perancangan Data
3.3 Penyusunan Basis Data
3.3.1 Pembuatan Tabel
3.3.2 Pembuatan Relasi Antar Tabel
3.4 Perancangan Proses
3.4.1 Set of Rules Sistem
3.4.2 Arsitektur Sistem
3.5 Diagram Alir Sistem
3.5.1 Diagram Alir Sistem User
3.5.2 Diagram Alir Manajemen Sistem

27
28
29
29
31
32
32
33
35
35
37

6
7
8
11
11
12
16
18
19

Universitas Sumatera Utara

3.6 Perancangan Antarmuka ( Interface) Sistem
Bab 4 Implementasi dan Analisa Sistem
4.1 Implementasi Sistem
4.2 Analisa Sistem
4.2.1 Tampilan Menu Utama
4.2.2 Tampilan Menu Utama User
4.2.3 Tampilan Gejala Penyakit
4.2.4 Tampilan Ciri Penyakit
4.2.5 Tampilan Cara Deteksi Penyakit
4.2.6 Tampilan Rekaman Data
4.2.7 Tampilan Akhir Pemakai
4.2.8 Tampilan Update Data Gejala Penyakit
4.2.9 Tampilan Update Data Ciri Penyakit
4.2.10 Tampilan Aturan Sistem

40
42
44
44
45
46
47
48
49
50
51
53
54

Bab 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

56
57

Daftar Pustaka
Lampiran

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12
Gambar 3.13
Gambar 3.14
Gambar 3.15
Gambar 3.16
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Gambar 4.12
Gambar 4.13
Gambar 4.14
Gambar 4.15

Arsitektur sistem pakar
Langkah-langkah pembangunan sistem pakar
Tahap-tahap pengembangan sistem pakar
Tampilan utama Visual Basic 6.0
Toolbox
Tabel gejala
Tabel ciri
tabel deteksi
Tabel solusi
Tabel relasi1
Tabel relasi2
Tabel passwd
Relasi antar tabel
Set of Rules Sistem
Arsitektur Sistem
Diagram alir sistem user
Diagram sistem pakar
Diagram alir mode tambah data
Diagram alir mode hapus data
Diagram alir mode edit data
Perancangan sistem antarmuka
Tampilan utama
Tampilan mdi utama pakar
Menu utama user
Tampilan menu utama
Menu utama user
Tampilan gejala penyakit
Tampilan ciri penyakit
Tampilan cara deteksi penyakit
Tampilan rekaman data
Tampilan akhir pemakai
Tampilan update data gejala penyakit
Gejala penyakit berhasil ditambahkan
Konfirmasi hapus
Tampilan Update data ciri penyakit
Tampilan aturan sistem

13
17
19
20
22
29
29
30
30
30
31
31
32
33
34
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
52
53
54
55

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Pada saat ini penggunaan teknologi di bidang komputer telah berkembang sangat
pesat dan memasyarakat dan demikian juga halnya dengan teknologi kecerdasan
buatan yang telah memungkinkan sistem pakar untuk diaplikasikan penggunaannya ke
dalam komputer. Salah satu contohnya adalah dalam pemberian informasi di bidang
kesehatan, terutama mengenai informasi penyakit kanker payudara dan kanker darah .
Metode sistem pakar yang digunakan adalah backward chaining. Sistem ini
menjelaskan mengenai gejala, ciri, cara pendeteksian dan pencegahan awal untuk
mengurangi kemungkinan berkembangnya kanker dalam tubuh. Dan sistem ini
dikembangkan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan
Microsoft Access 2003.

Universitas Sumatera Utara

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Teknologi komputer saat ini sudah semakin berkembang penggunaannya. Komputer
yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan
zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang
kesehatan, ekonomi dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer yaitu
dapat digunakan untuk sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Sri Kusumadewi, 2003). Sistem
pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, melakukan analisis dan diagnosis,
membantu pengambilan keputusan, dan lain-lain. Salah satu implementasi sistem
pakar pada bidang kesehatan yaitu untuk melakukan diagnosa dini pada penyakit
kanker.

Kanker merupakan buah dari perubahan sel yang mengalami pertumbuhan
tidak normal dan tidak terkontrol. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tidak semua tumor bersifat
kanker. Tumor yang bersifat kanker disebut tumor ganas, sedangkan yang bukan
kanker disebut tumor jinak. Tumor jinak biasanya merupakan gumpalan lemak yang
terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong, sel tumor jinak tidak

Universitas Sumatera Utara

menyebar ke bagian lain pada tubuh penderita. Lewat aliran darah maupun sistem
getah bening, sering sel-sel tumor dan racun yang dihasilkannya keluar dari
kumpulannya dan menyebar ke bagian lain tubuh. Sel-sel yang menyebar ini
kemudian akan tumbuh berkembang di tempat baru, yang akhirnya membentuk
sekumpulan sel tumor ganas atau kanker baru.

Kanker payudara termasuk diantara penyakit kanker yang paling banyak
diperbincangkan karena keganasannya yang seringkali berakhir dengan kematian.
Kanker payudara adalah penyebab kematian kedua terbesar di Indonesia setelah
kanker leher rahim (kanker serviks). Menurut data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais
terdapat 126 kasus kanker payudara dari tiap 100.000 populasi wanita. Kanker
payudara akan memperlihatkan kekhasannya dalam menyerang penderitanya.
Keganasan kanker ini ditunjukkan dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya,
terutama sel-sel yang lemah. Selain kanker payudara, ada juga jenis penyakit kanker
yang menggerogoti sel-sel darah putih yang disebut kanker darah atau leukimia.

Kanker darah atau leukemia adalah penyakit yang dianggap mengancam
nyawa. Hal ini membutuhkan intervensi penanganan yang cepat ketika ditemukan,
dalam rangka untuk memaksimalkan peluang pemulihan melalui perawatan dan terapi
khusus. Leukemia pada dasarnya adalah jenis kanker sumsum tulang dan darah, yang
disebabkan oleh aktivitas sel yang tidak tepat. Jenis leukemia ada dua yakni ada yang
berkembang pesat disebut leukemia akut, sedangkan jika penyakit ini berkembang
perlahan-lahan disebut sebagai leukemia kronis.

Sesungguhnya kanker bukanlah suatu penyakit yang sama sekali tidak bisa
disembuhkan. Bila terdeteksi dengan cepat/dini dan diobati dengan tepat maka

Universitas Sumatera Utara

kemungkinan besar kanker bisa disembuhkan dengan sempurna, seperti kalimat bijak
dari seseorang yang bernama Niccolo Machiavelli, yang berbunyi: “Awal penyakit
sukar diketahui, mudah diobati. Penyakit yang sudah lanjut mudah diketahui, sukar
diobati”.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir
dengan Judul ”Diagnosa Dini Pada Penyakit Kanker Payudara dan Kanker
Darah Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0”.

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana merancang dan
mengimplementasikan sistem pakar untuk mengetahui diagnosa dini pada penyakit
kanker payudara dan kanker darah, dengan demikian diharapkan para orang awam
dapat mengetahui gejala-gejala awal dari penyakit kanker yang sangat ganas tersebut.

1.3

Batasan Masalah

Dalam melakukan perancangan sistem, penulis hanya membatasi masalah tentang
diagnosa dini pada penyakit kanker payudara dan kanker darah beserta solusi
pencegahan dalam mengurangi berkembangnya penyakit kanker.

1.4

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis bermaksud
untuk merancang dan membuat sebuah sistem berupa sistem pakar untuk mendiagnosa

Universitas Sumatera Utara

secara dini penyakit kanker payudara dan kanker darah beserta dengan
pencegahannya. Adapun tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk memberikan
informasi kepada orang awam tentang diagnosa dini pada penyakit kanker payudara
dan kanker darah beserta solusi pencegahannya.

1.5

Metode Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan dalam mengerjakan tugas akhir ini melalui beberapa
tahapan. Adapun uraian dari masing-masing tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.

Pembelajaran Literatur
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca
buku-buku maupun artikel-artikel yang dapat mendukung penulisan tugas akhir.

2.

Perancangan dan Design
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan dan design sistem pakar untuk
diagnosa dini pada penyakit kanker payudara dan kanker darah.

3.

Pengkodean
Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dimplementasikan ke dalam bentuk
kode program Visual Basic.

4.

Pengujian
Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian
terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah
berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

5.

Penyusunan laporan dan kesimpulan akhir
Membuat laporan hasil analisa dan perancangan ke dalam format penulisan
tugas akhir dengan disertai kesimpulan akhir.

1.6

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB 1: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, maksud dan tujuan, perumusan dan
batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2: Landasan Teori
Bab ini berisikan tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembuatan
tugas akhir ini.
BAB 3: Perancangan Sistem
Bab ini berisikan berisikan tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut
mengenai perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa secara dini penyakit kanker
payudara dan kanker darah.
BAB 4: Implementasi dan Analisa Sistem
Bab ini akan membahas analisa hasil dan pembahasan sistem pakar yang telah
dirancang, tampilan interface program dan pengujian aplikasi sistem pakar.
BAB 5: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari pembahasan masalah serta saran yang
dapat dipertimbangkan untuk tindak lanjut terhadap sistem yang dibuat.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1

KECERDASAN BUATAN

Kecerdasan buatan adalah ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan
sesuatu seperti yang dilakukan manusia (Minsky, 1989). Definisi lain diungkapkan
oleh H. A. Simon (1987), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan
kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer
untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Definisi
kecerdasan buatan lainnya juga diungkapkan oleh Rich and Knight (1991), kecerdasan
buatan merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan
hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu : membuat komputer lebih cerdas,
mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin yang lebih berguna. Yang dimaksud
kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar dan mengerti dari pengalaman,
memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik
atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta
menyelesaikannya dengan efektif. Adapun lingkup utama dalam kecerdasan buatan
adalah :

Universitas Sumatera Utara

1.

Sistem Pakar (Expert System).
Komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar.
Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan
permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.

2.

Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing).
Dengan adanya pengolahan bahasa alami diharapkan user dapat berkomunikasi
dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

3.

Pengenalan Ucapan (Speech Recognition).
Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan
komputer menggunakan suara.

4.

Robotika dan Sistem Sensor (Robotics and Sensory Systems).

5.

Computer Vision
Computer Vision mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau objekobjek tampak melalui komputer.

6.

Intelligent Computer-aided Instruction
Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.

7.

2.2

Game Playing

Sistem Pakar

Sistem pakar adalah program Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan basis
pengetahuan dengan sistem informasi. Program merupakan bagian software
spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasikan fungsi seorang pakar dalam
satu bidang keahlian. Program bertindak sebagai seorang konsultan atau penasihat
yang cerdas dalam lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Dengan demikian, seorang awam
sekali pun bisa menyadap sistem pakar untuk memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi (Suparman dan Marlan, 2007).

Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu
kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem
pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang
pakar. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

2.2.1

Ciri – Ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar

Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1.

Terbatas pada bidang yang spesifik.

2.

Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti.

3.

Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami.

4.

Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

5.

Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

6.

Outputnya bersifat nasehat atau anjuran.

7.

Outputnya tergantung dari dialog dengan user.

Universitas Sumatera Utara

8.

Knowledge base dan inference engine terpisah.

Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai macam
permasalahan dalam berbagai bidang seperti matematika, teknik, kedokteran, kimia,
farmasi, ilmu komputer, bisnis, hukum, pendidikan sampai pertahanan. Secara umum,
ada beberapa kategori dan area permasalahan sistem pakar, yaitu :

1.

Interpretasi.
Interpretasi adalah pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari
sekumpulan data mentah.

2.

Proyeksi.
Proyeksi yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi,
prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran atau peramalan keuangan.

3.

Diagnosis.
Diagnosis yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati, diantaranya medis, elektronis,
mekanis dan dignosis perangkat lunak.

4.

Desain.
Desain yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
Diantaranya adalah layout sirkulasi dan perancangan pembangunan.

5.

Perencanaan.
Perencanaan yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, diantaranya adalah perencanaan

Universitas Sumatera Utara

keuangan, komunikasi militer, pengembangan produk, routing dan manajemen
proyek.
6.

Monitoring.
Monitoring yaitu membandingkan antara tingkah laku suatu sistem yang
teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, misalnya adalah
Computer Aided Monitoring System.

7.

Debugging dan Repair.
Debugging dan repair yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara
untuk mengatasi malfungsi, diantaranya memberikan resep obat terhadap suatu
kegagalan.

8.

Instruksi.
Intstruksi yaitu medeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan
perbaikan kinerja.

9.

Pengendalian.
Pengendalian yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks
seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakuan sistem.

10. Seleksi.
Seleksi yaitu mendefinisikan pilihan terbaik dari sekumpulan kemungkinan.
11. Simulasi.
Simulasi yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2

Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar,
antara lain :
1.

Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.

2.

Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

3.

Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat
dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang
dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya.

4.

Meningkatkan kualitas.

5.

Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat
kesalahan.

6.

Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem
pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.

7.

Handal.

8.

Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh serta memperluas
jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

2.2.3

Kelemahan Sistem Pakar

Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain :
1.

Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa
didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat

Universitas Sumatera Utara

tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar
berbeda-beda.
2.

Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi
sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan
dan pemeliharaanya.

3.

Sistem pakar tidak 100% menguntungkan, karena seseorang yang telibat dalam
sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti
sebelum digunakan.

2.2.4

Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan
(development environtment) dan lingkungan konsultasi (consultation environtment).
Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan
pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan
oleh pengguna yang bukan pakar dalam memperoleh pengetahuan pakar. Struktur
arsitektur sistem pakar dapat digambarkan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

LINGKUNGAN KONSULTASI

LINGKUNGAN PENGEMBANGAN

Pemakai
Fakta tentang
kejadian tertentu

Basis Pengetahuan :
fakta dan aturan

Antar Muka
Fasilitas
Penjelasan
Knowledge
Engineer
Mesin Inferensi

Akusisi Pengetahuan

Aksi yang
direkomendasikan

Pakar

Workplace

Perbaikan
Pengetahuan

Gambar 2.1 Arsitektur sistem pakar

1.

Antarmuka Pengguna
Antarmuka pengguna (user irnterface) merupakan mekanisme yang digunakan
oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima
informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima
oleh

sistem.

Antarmuka

juga

menerima

informasi

dari

sistem

dan

menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai. Pada

Universitas Sumatera Utara

bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan
sistem pakar menerima instruksi dan informasi dari pemakai, juga memberikan
informasi kepada pemakai.
2.

Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah
adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah
diketahui.

3.

Akusisi Pengetahuan
Akusisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.
Pada tahap ini, akusisi pengetahuan berusaha menyerap pengetahuan untuk
selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.

4.

Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal juga
dengan sebutan control structure (struktur kontrol) atau rule interpreter ( dalam
sistem pakar berbasis kaidah). Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam
basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
pengendalian. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan
inferensi, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1.

Forward Chaining
1. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang
melakukan pencarian dari suatu maslah kepada solusinya.
2. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses
akan meng-assert konklusi.
3. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan
informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
4. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka
digunakan forward chaining.

2.

Backward Chaining
1. Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa
yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebabsebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
2. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam,
maka gunakan backward chaining.

5.

Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja. Workplace
digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada
tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu :
1. Rencana : bagaimana menghadapi masalah.
2. Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk
dieksekusi.
3. Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.

Universitas Sumatera Utara

6.

Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem
kepada pemakai.

7.

Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya
serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya.

2.2.5

Pembangunan Sistem Pakar

Proses pembangunan suatu sistem pakar dikenal juga sebagai rekayasa pengetahuan.
Pembangunan sistem pakar melibatkan pembinaan pangkalan pengetahuan dengan
melibatkan pakar atau sumber yang didokumentasikan. Pengetahuan dalam sistem
pembangunan sistem pakar, biasanya dibagi atas deklaratif (fakta) dan prosedural.
Untuk pembangunan sistem pakar, langkah-langkah yang perlu dilakukan secara garis
besarnya seperti Gambar 2.2. Pada Gambar 2.2 menjelaskan bahwa sebelum
membangun suatu sistem pakar maka sistem analis mengkaji terlebih dahulu domain
permasalahan yang akan dibuat sistem pakarnya.

Langkah selanjutnya melakukan pendefinisian masalah dan menjelaskan
kaidah-kaidahnya atau rule-rule yang akan dibuat bersama-sama dengan pakar.
Setelah kaidah disusun dalam suatu kumpulan maka prototype sistemnya diuji, jika
prototipnya tidak layak maka kembali ke langkah 2 hingga prototypenya dapat
digunakan. Berikutnya, membangun suatu antarmuka dan kemudian dilanjutkan ke
tahap uji coba oleh pengguna. Jika kurang memadai maka sistem analis dan pakar

Universitas Sumatera Utara

kembali mengulangi langkah 2 sampai 6 hingga memperoleh suatu sistem yang baik.
Selanjutnya, untuk kesempurnaan sistem yang dibangun maka sistem analis dan pakar
secara berkelanjutan melakukan pengujian-pengujian terhadap sistem yang dibuat.
Sistem analis

Pakar

Pengguna

1
Kajian domain
masalahnya

2
Definisi Masalah

perlu direka
bentuk semula

perlu direka
bentuk semula

3
Jelaskan kumpulan
kaidahnya

4
Uji sistem
prototipenya

5
Bangun
antarmuka

6
Lakukan pengujian ke
pengguna

8
Penyempurnaan
sistem

7
Sistem berfungsi dengan
baik

Gambar 2.2 Langkah-langkah pembangunan sistem pakar

Universitas Sumatera Utara

2.2.6

Mengembangkan Sistem Pakar

Pada pengembangan sistem pakar diperlukan beberapa tahapan agar dapat
menghasilkan suatu sistem yang berhubungan dengan tahapan hingga suatu sistem
terwujud. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini. Secara garis
besar pengembangan sistem pakar pada gambar diatas adalah sebagai berikut :
1.

Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. Mengkaji situasi dan memutuskan
dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan apakah dengan
sistem pakar bisa lebih membantu atau tidak.

2.

Menentukan masalah yang sesuai.

3.

Mempertimbangkan alternatif, misalkan menggunakan sistem pakar atau
komputer tradisional.

4.

Menghitung pengembalian investasi, termasuk diantaranya: biaya pembuatan
sistem pakar, biaya pemeliharaan dan biaya training.

5.

Memilih alat pengembangan. Bisa digunakan software pembuat sistem pakar (
seperti SHELL ) atau dirancang dengan bahasa pemrograman sendiri.

6.

Rekayasa pengetahuan, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap aturan-aturan
yang sesuai.

7.

Merancang sistem, termasuk pembuatan prototype, serta menterjemahkan
pengetahuan menjadi aturan-aturan.

8.

Melengkapi pengembangan, termasuk pengembangan prototype apabila sistem
yang telah ada sudah sesuai dengan keinginan.

9.

Menguji dan mencari kesalahan

Universitas Sumatera Utara

10. Memelihara

sistem,

hal yang harus dilakukan

yaitu: memperbaharui

pengetahuan, mengganti pengetahuan yang sudah ketinggalan dan meluweskan
sistem agar bisa lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalah.

Reformulasi
Tahap 1: Penilaian keadaan
Kebutuhan
Eksplorasi
Tahap 2: Koleksi Pengetahuan
Pengetahuan
Perbaikan
Tahap 3: Perancangan
Struktur
Tahap 4: Tes
Evaluasi
Tahap 5: Dokumentasi
Produk
Tahap 6: Pemeliharaan

Gambar 2.3 Tahap-tahap pengembangan sistem pakar

2.3

Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool
yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang
menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa

Universitas Sumatera Utara

pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming =
OOP).

2.3.1

Mengenal Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic 6.0

Integrated Development Environment atau Interface antar muka Visual Basic 6 adalah
pusat pengembangan program karena semua kegiatan pengembangan program
berlangsung secara terintegrasi. Integrated Development Environment atau Interface
antar muka Visual Basic 6 menggunakan model Multiple Document Interface (MDI).
Berikut ini merupakan tampilan IDE Visual Basic 6.0 :

Menu

Toolbar

Jendela Properties
Project Explorer

Toolbox

Jendela Form

Jendela Code

Gambar 2.4 Tampilan utama Visual Basic 6.0

Universitas Sumatera Utara

Visual Basic 6.0 membagi tampilan utamanya menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.

Menu Bar
Menu bar digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan
project, membuka project, dan lain-lain yang terdiri dari menu File, Edit, View,
Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Window dan
Help.

2.

Toolbar
Toolbar digunakan untuk mengakses perintah-perintah dalam menu yang sering
dipakai secara cepat.

3.

Jendela Project
Menampilkan daftar form dan module yang ada dalam project yang sedang aktif.

4.

Jendela Form
Jendela form merupakan jendela yang digunakan untuk melakukan perancangan
tampilan dari aplikasi yang akan dibuat.

5.

Toolbox
Toolbox merupakan daftar komponen-komponen yang dapat digunakan untuk
mendesain tampilan program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen
toolbox tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.5 Toolbox
Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen toolbox tersebut adalah
sebagai berikut :
a.

Pointer
Pointer bukan merupakan suatu kontrol, icon ini digunakan ketika akan
memilih kontrol yang sudah berada pada form.

b.

PictureBox
Picturebox adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image
dengan format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF
(metafile), EMF (enhanced metafile), GIF, dan JPEG.

c.

Label
Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak
dapat diperbaiki oleh pemakai.

Universitas Sumatera Utara

d.

Frame
Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol
lainnya.

e.

TextBox
Textbox adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh
pemakai, dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.

f.

CommandButton
Commandbutton merupakan kontrol hampir ditemukan pada setiap form,
dan digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai
melakukan klik padanya.

g.

CheckBox
Checkbox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.

h.

OptionButton
Optionbutton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap
beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.

i.

ListBox
Listbox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu
(bergantung pada property MultiSelect).

j.

ComboBox
Combobox merupakan konbinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana
pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.

k.

HScrollBar dan VScrollBar
HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar berdiri
sendiri.

Universitas Sumatera Utara

l.

Timer
Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan
interval waktu tertentu. Merupakan kontrol non-visual.

m.

DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox
DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk
membentuk dialogbox yang berkaitan dengan file.

n.

Shape dan Line
Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis,
persegi, bulatan, oval.

o.

Image
Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan
sebagai kontainer bagi kontrol lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui
bahwa

kontrol

image

menggunakan

resource

yang

lebih

kecil

dibandingkan dengan PictureBox
p.

Data
Data digunakan untuk data binding.

q.

OLE
OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti
Microsoft Excel, Word, dll.

6.

Jendela Code
Jendela code merupakan tempat untuk menulis kode. Jendela ini dapat
ditampilkan dengan menggunakan kombinasi Shift-F7.

7.

Jendela Properties
Jendela properties digunakan untuk mengatur properti dari komponen-komponen
yang sedang diaktifkan. Properties merupakan karakteristik dari sebuah objek.

Universitas Sumatera Utara

2.3.2

Konsep Dasar Pemrograman Visual Basic 6.0

Konsep dasar pada pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pembuatan form dengan
mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan Event.
1.

Property
Property adalah karakteristik yang melekat pada sebuah objek yang
menunjukkan cirri /karakteristik suatu objek. Misalnya BackColor menunjukkan
warna latar belakang, Font menunjukkan jenis dan ukuran font yang digunakan,
dan sebagainya. Pengaturan properti suatu objek dapat diatur dengan 2 cara.
Cara pertama adalah dengan mengatur komponen melalui Property Window.
Cara kedua adalah dengan memberi baris program pada Code.

2.

Metode
Adalah prosedur yang dikerjakan pada satu objek. Metode merupakan suatu
tindakan di mana objek dapat di bentuk.

3.

Event
Event berfungsi untuk menunjukkan kejadian yang terjadi pada sebuah objek.
Misalnya kejadian ketika command1 diklik (event Command1_Click), kejadian
ketika form loading pertama kali (event Form_Load), dan sebagainya.

2.3.3

Koneksi Visual Basic dengan Database Access

Koneksi Visual BASIC dengan database Access dapat dilakukan dengan
menggunakan komponen ADO Data Control (ADODC). Komponen ini dapat
dihubungkan dengan beberapa komponen yang digunakan untuk mengakses data

Universitas Sumatera Utara

seperti textbox, datagrid. Untuk dapat menggunakan ADODC, ada beberapa properti
yang harus kita lakukan pengaturan antara lain:
1.

Connection String
Connection String berfungsi untuk mendefinisikan database yang akan
digunakan Adodc.

2.

RecordSource
RecordSource berfungsi untuk mendefinisikan tabel/query yang akan digunakan
Adodc.

3.

CommandType
CommandType berfungsi untuk mendefinisikan perintah yang digunakan Adodc.

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengaturan ConnectionString pada Adodc:
1.

Klik komponen Adodc pada form, pada bagian properties aktifkan pada pilihan
property ConnectionString, kemudian klik tanda . Pada Jendela Property Page
yang muncul klik tombol Build.

2.

Kemudian akan ditampilkan jendela Data Link Properties, Pilih Microsoft JET
4.0 OLE DB Provider, Kemudian klik tombol Next >>

3.

Pada bagian Select or enter a database name, Klik tombol , pilih lokasi
penyimpanan database, pilih database, kemudian klik Open, klik tombol Test
Connection, untuk mengetes koneksi, jika telah sukses klik tombol OK.

4.

Kemudian akan ditampilkan kembali jendela Property Page, klik tombol Apply,
kemudian klik OK.

Universitas Sumatera Utara

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1

Rancangan Umum

Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan sistem pakar yang
berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk menjadi
program yang menyajikan berbagai cara dan solusi tentang deteksi dini dan
pencegahan secara awal pada penyakit kanker. Sistem ini dapat digunakan secara
mudah, karena pengoperasian program ini dikemas dengan benar-benar user friendly,
sehingga dapat digunakan tanpa adanya pembimbing dan dapat digunakan pada PC
pribadi sebagai pedoman.

Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan sistem pakar
penyakit kanker ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain meliputi perancangan :
1.

Data
Perancangan data yang dimaksudkan adalah perancangan data-data yang
berkaitan dengan pembuatan perangkat lunak, meliputi :
a. Data input
Termasuk di dalamnya data-data penunjang sebagai inputan pembuatan
sistem.

Universitas Sumatera Utara

b. Data output
Dari data input di atas, bagaimana sistem akan menggunakannya hingga
didapatkan data baru sebagai output sistem.
2.

Proses
Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana sistem akan bekerja,
proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang
kemudian diproses oleh sistem hingga menjadi data output.

3.

Antarmuka
Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan tentang penggunaan tree
dan keterangannya serta struktur data yang digunakan dalam sistem dibuat.

3.2

Perancangan Data

Dalam pembuatan sistem ini data akan dirancang dengan sebaik mungkin, yang mana
akan dijelaskan bagaimana data-data yang terdapat dalam sistem sesuai dengan fungsi
yang telah ditentukan sebagai data input ataupun data output. Data yang digunakan
dalam pembuatan sistem ini adalah data tentang gejala-gejala, ciri-ciri beserta cara
mendeteksi dari penyakit kanker payudara dan kanker darah. Data tersebut merupakan
data awal sebagai inputan dari sistem .

3.3

Penyusunan Basis Data

Basis data merupakan suatu media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan
data-data penunjang sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi data output

Universitas Sumatera Utara

sistem. Basis data yang dirancang pada sistem ini menggunakan Microsoft Access.
Berikut ini merupakan tahap-tahap penyusunan basis data yang digunakan :

3.3.1

Pembuatan tabel
a.

Desain tabel gejala

Gambar 3.1 Tabel gejala

Tabel ini berguna untuk menyimpan data gejala – gejala penyakit kanker
payudara dan kanker darah, yang mana field name NoGejala dibuat sebagai
primary key pada tabel tersebut.
b.

Desain tabel ciri

Gambar 3.2 Tabel ciri

Tabel ini berguna untuk menyimpan data ciri - ciri penyakit kanker
payudara dan kanker darah, yang mana field name NoCiri dibuat sebagai
primary key pada tabel tersebut.

Universitas Sumatera Utara

c.

Desain tabel deteksi

Gambar 3.3 tabel deteksi

Tabel ini berguna untuk menyimpan data cara – cara mendeteksi penyakit
kanker payudara dan kanker darah, yang mana field name NoDeteksi
dibuat sebagai primary key pada tabel tersebut.
d.

Desain tabel solusi

Gambar 3.4 Tabel solusi

Tabel ini berguna untuk menyimpan data mengenai cara pencegahan
berkembangnya penyakit kanker payudara dan kanker darah.
e.

Desain tabel relasi1

Gambar 3.5 Tabel relasi1

Universitas Sumatera Utara

Tabel relasi1 digunakan untuk menyimpan data gejala penyakit yang
direlasikan dengan data ciri penyakit.
f.

Desain tabel relasi2

Gambar 3.6 Tabel relasi2

Tabel relasi2 digunakan untuk menyimpan data ciri penyakit yang
direlasikan dengan data cara mendeteksi penyakit.

g.

Desain tabel passwd

Gambar 3.7 Tabel passwd

Tabel password ini berfungsi untuk menyimpan password dan nama
administrator sistem.

3.3.2

Pembuatan relasi antar tabel

Tabel – tabel tersebut diatas akan direlasikan sebagai berikut dan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Universitas Sumatera Utara

a.

Tabel gejala akan berelasi dengan tabel ciri

b.

Tabel ciri akan berelasi dengan tabel gejala dan tabel deteksi.

c.

Tabel deteksi akan berelasi dengan tabel ciri.

Gambar 3.8 Relasi antar tabel

3.4

Perancangan Proses

Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana cara kerja dari sistem dalam
mengolah data input menjadi data output dengan aturan-aturan yang telah
direncanakan. Sistem ini akan digunakan oleh dua user, yaitu user pengguna ( umum )
dan user administrator ( pakar ).

3.4.1

Set of Rules Sistem

Set of Rules dari sistem diagnosa dini pada penyakit kanker ini memiliki empat bagian
utama yang merupakan pokok alur sistem ini. Gambar berikut dapat menjelaskan
tahapan langkah-langkah yang ada dalam penelusuran sistem ini.

Universitas Sumatera Utara

Telusuri masalah

Rekam data

Diagnosa data

Hasil diagnosa

Gambar 3.9 Set of Rules Sistem

Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa langkah pertama kali yang
dilakukan oleh user adalah menelusuri masalah yang dirasakan oleh user. User akan
memasukkan beberapa data yang diminta oleh pakar dalam sistem ini. Jika user
memasukkan data sesuai dengan yang diminta, maka sistem akan merekam data yang
masuk dan akan mendiagnosis data yang sudah terekam dan hasil akhirnya akan
menghasilkan solusi yaitu berupa cara mendeteksi dan pencegahan awal pada penyakit
kanker yang dapat digunakan oleh user sebagai langkah untuk mencegah
berkembangnya penyakit kanker.

3.4.2

Arsitektur Sistem

Untuk perancangan antar muka, di bawah ini akan ditunjukkan blok arsitektur sistem
yang digunakan pada proyek akhir.

Universitas Sumatera Utara

Knowledge Base

INPUT

Output

Proses

Update

Gambar 3.10 Arsitektur Sistem

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa urutan event yang terjadi dalam sistem
adalah :
1.

Pada saat user memasukkan data dengan memilih data yang tampil pada form,
maka data tersebut akan diterima oleh sistem input dan merekam data tersebut
yang selanjutnya akan dilanjutkan ke bagian proses.

2.

Pada bagian bagian proses, fakta yaitu situasi masalah dan teori yang terkait
akan diproses yang disesuaikan dengan data yang ada pada knowledge-base.

3.

Setelah melalui tahapan proses, maka data yang telah diproses akan ditampilkan
pada output. Tampilan yang ada berupa kesimpulan akhir dari data yang telah
dimasukkan oleh sang user.

4.

Update digunakan untuk memasukkan fakta-fakta dan kaidah-kaidah sesuai
dengan perkembangan ilmu yang proses pengumpulan, pemindahan dan

Universitas Sumatera Utara

perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber
pengetahuan terdokumentasi ke program komputer yang bertujuan untuk
memperbaiki dan atau mengembangkan basis pengetahuan ( knowledge base ).

3.5

Diagram Alir Sistem

Di bawah ini akan ditampilkan diagram alir sistem user menggunakan metode
backward chaining, serta diagram alir manajemen sistem.

3.5.1

Diagram Alir Sistem User

Diagram alir sistem user adalah diagram yang menunjukkan bagaimana aliran proses
yang terjadi dalam sistem user. Dari diagram alir pada Gambar 3.11, dapat dijelaskan
langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Saat user mulai menjalankan sistem , user berada pada posisi Login. Kemudian user
akan diminta untuk memilih jenis penyakit kanker yang ingin ditelusuri. Selanjutnya
user akan diminta juga untuk memilih gejala penyakit yang dirasakan oleh user,
begitu seterusnya hingga user diminta untuk memilih cara pendeteksian penyakit
tersebut. Setelah user menginputkan semua data yang diminta oleh pakar, maka data
tersebut diproses dan output yang dihasilkan berupa langkah-langkah pendeteksian
beserta cara pencegahan penyakit tersebut, maka sistem pun selesai.

Universitas Sumatera Utara

Login

Mdi
utama

T

Y
Pilih jenis
kanker

Pilih gejala
kanker

Pilih ciri
kanker

Pilih deteksi
kanker

Rekam data

Solusi
pencegahan

End

Gambar 3.11 Diagram alir sistem user

Universitas Sumatera Utara

3.5.2

Diagram Alir Manajemen Sistem

Diagram alir manajemen sistem adalah diagram yang menunjukkan bagaimana aliran
proses yang terjadi dalam sistem pakar.

User
Hail Diagnosa (Solusi)

Pakar

Data Update

Input Data Kerusakan

Sistem
Pakar

Data Update
Gambar 3.12 Diagram sistem pakar

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bagaimana proses sistem ini dirancang. User
akan memasukkan data yang diminta oleh sistem sesuai dengan keadaan yang dialami
user. Setelah user memasukkan data, sistem akan memproses informasi tersebut dan
memberikan solusi dari keadaan yang dialami oleh user yaitu berupa cara
pendeteksian dan pencegahan secara awal. Sedangkan pakar berfungsi untuk mengupdate basis pengetahuan dan basis aturan dari sistem. Berikut ini merupakan bagian
dari proses update basis pengetahuan pada sistem.

1.

Mode tambah data

Dari diagram alir pada Gambar 3.13, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Admin akan diberi pilihan untuk memilih jenis basis pengetahuan yang ada. Setelah
admin memilih, maka akan tampil form basis pengetahuan tersebut. Lalu admin dapat

Universitas Sumatera Utara

menambahkan data terbaru ataupun data yang ingin ditambahkan. Maka data tersebut
akan bertambah setelah admin memilih simbol tambah, dan hasilnya pun akan
tampak.
start

Pilih jenis basis
pengetahuan
Input data
terbaru

Tambah

Hasil

End

Gambar 3.13 Diagram alir mode tambah data

2.

Mode hapus data

Dari diagram alir pada Gambar 3.14, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Admin akan diberi pilihan untuk memilih jenis basis pengetahuan yang ada. Setelah
admin memilih, maka akan tampil form basis pengetahuan tersebut. Lalu admin
memilih data yang akan dihapus. Jika admin memilih untuk dihapus maka data
tersebut akan dihapus dan hasil setelah penghapusan data pun akan tampak.

Universitas Sumatera Utara

Start

Pilih jenis basis
pengetahuan
Pilih data yang
dihapus

T
Hapus

Y
Hasil

End

Gambar 3.14 Diagram alir mode hapus data

3.

Mode edit data

Dari diagram alir pada Gambar 3.15, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Admin akan diberi pilihan untuk memilih jenis basis pengetahuan yang ada. Setelah
admin memilih, maka akan tampil form basis pengetahuan tersebut. Lalu admin
memilih data yang akan diedit. Jika admin memilih untuk diedit maka data maka akan
tampil sebuah layar dimana admin dapat melakukan pengeditan data dan hasil setelah
pengeditan data pun akan tampak.

Universitas Sumatera Utara

Start

Pilih jenis basis
pengetahuan
Pilih data yang
diedit
T
Edit

Y
Hasil

End

Gambar 3.15 Diagram alir mode edit data

3.6

Perancangan Antarmuka ( Interface ) Sistem

User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai media
atau alat komunikasi antar user dan sistem. Di dalam user interface ini dibedakan dua
user :
1.

User
User adalah yang menggunakan sistem pakar ini untuk mencari informasi dari
gangguan-gangguan yang dideritanya atau sekedar mencari informasi mengenai
penyakit kanker payudara dan kanker darah beserta gejalanya.

Universitas Sumatera Utara

2.

Expert
Expert adalah user yang bertugas untuk melakukan proses editing, penambahan
dan perawatan data di dalam sistem pakar jika diperlukan adanya perubahan.

Perancangan dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.16

Kanker
payudara

1.Gejala
kanker.
2.Ciri-ciri
kanker.
3.Deteksi
kanker

Rekaman
data

Solusi
User

Kanker
darah
Halaman
Login

1.Gejala
kanker.
2.Ciri-ciri
kanker.
3.Deteksi
kanker

End
Rekaman
data

Solusi

Edit basis
pengetahuan

Expert
Edit
Penjelasan
sistem

Gambar 3.16 Perancangan sistem antarmuka

Universitas Sumatera Utara

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM

4.1

Implementasi Sistem

Dari perancangan sistem yang telah dibuat pada bab sebelumnya, maka pada baba ini
sistem yang disertai dengan adanya beberapa animasi pada form dapat
diimplementasikan seperti beberapa contoh tampilan berikut. Berikut ini merupakan
spesifikasi perangkat lunak sebagai sistem pendukung aplikasi yang dibuat :
1.

Microsoft Visual Basic 6.0 yang digunakan untuk bahasa pemrograman dalam
pembuatan sistem aplikasi.

2.

Microsoft Access yang digunakan sebagai database sistem.

Gambar 4.1 Tampilan utama

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2 Tampilan mdi utama pakar

Pada gambar diatas, untuk memulai pengeditan data si