3
Prakarya dan Kewirausahaan
transportasi tradisional, e.permainan tradisional, f. prasarana budaya, g. pakaian adat, h. warisan budaya, i. museum, j. lembaga budaya,
k. kesenian, l. desa budaya, m. kesenian dan kerajinan, n. cerita rakyat, o. dolanan anak, dan p. wayang.
Dasar pembelajaran berbasis budaya ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai kearifan lokal dan nilai ‘jati diri’ sehingga tumbuh
semangat kemandirian, kewirausahaan, dan sekaligus kesediaan melestarikan potensi serta nilai-nilai kearifan lokal sebagai peluang
usaha yang potensial dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh kondisi nyata bahwa pengaruh kuat
budaya luar yang negatif masih perlu mendapat perhatian atas pengaruhnya pada budaya peserta didik.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
1.
T
ujuan
a. Dilaksanakan sebagai pendidikan formal namun mengharapkan tujuan akhir mempunyai keterampilan ekonomis.
b. Menghasilkan kualitas manusia yang mempunyai wawasan penciptaan berbasis pasar.
c. Memfaslitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis
d. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem, dan teknologis.
e. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip ergonomis, higenis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik
dan metakognitif. f. Menghasilkan karya jadi atau apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam
kehidupan maupun bersifat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbarukan dan teknologi kearifan lokal.
g. Menumbuhkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya produksi, mengemas, dan usaha menjual
berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik, dan ergonomis.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
4
Buku Guru Kelas XI SMAMASMKMAK
2. Ruang lingkup
Lingkup materi pelajaran Prakarya dan kewirausahaan di SMAMA, SMKMAK disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah setempat
karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran
ekonomis, budaya dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar tidak
tertinggal konsep kemandirian pasca sekolah. Budaya, karena prakarya sebenarnya adalah pengembangan materi kearifan lokal yang telah dapat
diidentiikasi dalam sejarah arkeologis mampu mengangkat nama Indonesia ke dunia internasional. Sosiologis, karena teknologi tradisi
ternyata mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Oleh karenanya, Prakarya dan Kewirausahaan bisa merupakan pilihan alternatif,
dengan minimal 2 aspek stand atau bahan ajar yang disediakan. Namun demikian sedapat mungkin dilaksanakan berdasarkan kebutuhan utama
daerah tersebut agar membekali secara keteknikan maupun wawasan ide yang berasal dari teknologi kearifan lokal. Namun, jika satuan pendidikan
berkeinginan untuk menerapkan 4 empat aspek strand diperkenankan selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam tambahan.
Dasar teknologi dan estetika lokal ini mempnyai nilai etnik dan nilai keterjualan, oleh karenanya dikembangkan berdasarkan sistem teknologi
terbarukan sehingga memperoleh efektivitas dan eisiensi. Secara substansi bidang prakarya dan kewirausahaan mengandung kinerja
kerajinan dan teknologi yang dapat dijadikan sebagai peluang dalam kewirausahaan. Oleh karenanya, pengembangan strandaspek pada
mata pelajaran Prakarya dan kewirausahaan meliputi Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan.
Adapun pengertian prakarya dan
kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcience- knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan,
kecakapan hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomis. Ruang lingkup strandaspek kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik adalah
seperti berikut.
a Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan, estetika,
ergonomis,berkaitan dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara yang berkaitan dengan kepercayaan theory of magic and relligy, dan
benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya. Prosedur pembuatannya dilalui dengan berbagai tahapan
dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta social corporateness
memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan di
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
5
Prakarya dan Kewirausahaan
atas dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal kearifan lokal merupakan proses berangkai
dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh toleransi.
b Rekayasa
Rekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan
kerangka kerja yang efektif dan eisien. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan
rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan kegunaan. Prinsip rekayasa adalah
mendaurulang sistem, bahan serta ide yang disesuaikan dengan perkembangan zaman teknologi terbarukan. Oleh karenanya rekayasa
harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai tambahketerjualan yang tinggi.
c Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun
makhluk hidup agar lebih besartumbuh, dan berkembang biak bertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya
pembudidaya dan berpikir sistematis berdasarkan teknologi dan potensi kearifan lokal. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan
memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang:
makan, minum dan bergerak. Manfaat edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan
dan menyatukan dengan alam ecosistem menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis namun manusiawi dan kesabaran.
MTs
d Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi, dan mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang
mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan memodiikasi agar dapat dimanfaatkan, serta
didasari dengan kinerja pikir teknologis. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang
dengan mencampur, memodiikasi bahan tersebut. Sebagai contoh: membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini selain
membutuhkan desain secara tepat, juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar sedap. Kerja ini akan melatih
rasa, dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu serta racikan akan membutuhkan
ketelitian dan kesabaran.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
6
Buku Guru Kelas XI SMAMASMKMAK
Bab II
Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan
A. Struktur KI dan KD Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan