Tanaman Manggis TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Manggis

Manggis merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dengan nama latin Garnicia mangostana L. Pohon manggis hanya bisa tumbuh di hutan dan dataran tinggi tertentu yang beriklim tropis seperti di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Filipina dan Thailand. Tanaman manggis membutuhkan waktu 10-15 tahun untuk mulai berbuah dan tingginya mencapai 10-20 meter Yunitasari, 2011. 2.1.1. Taksonomi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Clusiales Famili : Clusiaceae Genus : Garcinia Species : Garcinia mangostana L. 2.1.2. Morfologi Tinggi batang manggis mencapai 10-25 meter. Diameter batangnya 25-35 cm dan kulit batang biasanya berwarna coklat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengelupas. Getah manggis berwarna kuning atau resin dan terdapat pada semua jaringan utama tanaman Yunitasari, 2011. Akar pada manggis mudah patah, lambat tumbuh, dan mudah terganggu karena tidak dijumpai akar rambut pada akar utama Universitas Sumatera Utara maupun akar lateral. Letak daun berhadapan, merupakan daun sederhana dengan tangkai daun pendek yang berhubungan dengan tunas, panjang tangkai daun 1,5-2 cm dengan helaian daun berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elips dengan panjang 15-25 cm, lebar 7-13 cm, mengkilap, tebal dan kaku, ujung daun meruncing dan licin. Bunganya bersifat uniseksual. Bunga betina terdapat pada pucuk ranting dan muda dengan diameter 5-6 cm. Tangkai bunga pendek dan tebal berwarna merah kekuningan Yunitasari, 2011. Buah manggis berbentuk bulat atau agak pipih dengan diameter 3,5-8 cm. Berat buah bervariasi, yakni sekitar 75-150 gram, tergantung pada umur pohon dan daerah geografisnya. Kulit buah manggis memiliki warna hijau muda hingga ungu gelap, sedangkan warna daging buahnya putih. Sewaktu masih muda permukaan kulit buah berwarna hijau, namun setelah matang berubah menjadi ungu kemerah-merahan atau merah muda. Ketebalan kulit manggis mencapai proporsi sepertiga bagian dari buahnya atau tebal kulit buah antara 0,8-1 cm, berwarna keunguan dan biasanya mengandung cairan kuning yang rasanya pahit jika buah muda dilukai Yunitasari, 2011. 2.1.3. Komposisi Kulit Manggis Beberapa zat aktif yang ada didalam kulit buah manggis setelah di ekstrak dengan etanol adalah flavonoid, xanton, tannin, terpenoid, dan saponin yang di lakukan dengan metode maserasi Romas et al., 2015 Senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang dilaporkan bertanggungjawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton. Senyawa xanton yang telah teridentifikasi, diantaranya adalah 1,3,6-trihidroksi-7 metoksi-2,8-bis3- metil-2-butenil- 9H-xanten-9-on and 1,3,6,7- tetrahidroksi 2,8-bis3-metil-2-butenil- 9Hxanten-9-on. Keduanya lebih dikenal dengan nama alfa mangostin dan gamma- mangostin Jinsart, 1992. Kandungan xanton dari ekstrak larut dalam Universitas Sumatera Utara diklorometana, yaitu 2 xanton terprenilasi teroksigenasi dan 12 xanton lainnya. Dua senyawa xanton terprenilasi teroksigenasi adalah 8- hidroksikudraksanton G, dan mangostingon [7 metoksi-2-3-metil-2- butenil-8-3-metil-2-okso-3-butenil-1,3,6 trihidroksiksanton. Sedangkan keduabelas xanton lainnya adalah : kudraksanton G, 8- deoksigartanin, garsimangoson B, garsinon D, garsinon E, gartanin, 1 isomangostin, alfamangostin, gamma-mangostin, mangostinon, smeathxanthon A, dan tovofillin A Jung et al, 2006. 2.1.4. Manfaat Kulit Manggis Penggunaan kulit manggis sebagai pengobatan telah dilakukan masyarakat di beberapa Negara Asia dan Afrika sebagai tanaman obat untuk diare , disentri, sembelit dan sariawan Darmawansyih, 2014. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari kulit manggis memiliki dampak yang baik bagi kesehatan. Misalnya penurunan kadar glukosa darah. Uji yang dilakukan oleh Pasaribu et al 2012, terhadap mencit dengan dosis ekstrak kulit manggis 100 mgkgBB memberikan hasil penurunan kadar glukosa darah. Hal yang sama juga dibuktian oleh penelitian Manurung et al 2012, yang menyimpulkan bahwa ekstrak kulit buah manggis memiliki efek antihiperglikemia terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi sukrosa. Ekstrak kulit buah manggis juga memiliki efek antioksidan Sie, 2013. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Zarena dan Sankar 2009 yang telah berhasil mengisolasi bahan antioksidan dari kulit manggis. 2.1.5. Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Manggis Efek antibakteri ekstrak kulit manggis dibuktikan oleh penelitian Poeloengan dan Praptiwi 2010 yang menyimpulkan bahwa ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dengan Kadar Hambat Minimum Universitas Sumatera Utara 2. Dan meningkatnya konsentrasi ekstrak etanol kulit buah manggis meningkatkan Diameter Daerah Hambat yang terbentuk.

2.2. Bakteri

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 5 68

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 13

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 3

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 15

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro Appendix

0 1 9