Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi
No Waktu
menit Waktu
kumulatif jam
Penurunan cm
fo cmjam
Fc cmjam
Log fo-fc
1 3
0.050 1.9
38 15
1.362
2 4
0.117 2.4
36 15
1.322
3 4
0.183 2.2
33 15
1.255
4
5 0.267
2.1 25.2
15 1.010
5 5
0.350 1.7
20.4 15
0.732
6 5
0.433 1.5
18 15
0.477
7 10
0.600 2.5
15 15
0.000
8 10
0.767 2.5
15 15
0.000
9
10 0.933
2.5 15
15 0.000
Sumber: Hasil Perhitungan
4.2.2 Analisis Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi dengan Metode Horton
Setelah data pengukuran laju infiltrasi diperoleh maka akan dianalisis dengan menggunakan metode Horton. Tahapan perhitungan dengan menggunakan metode Horton dapat
dijelaskan sebagai berikut: ft = fc + fo – fc e
-kt
Log ft – fc = Log fo – fc – kt Log e m = -
1 k Log e
Dari tabel di atas, berdasarkan rumus Horton maka dapat ditransposisikan seperti perhitungan-perhitungan sebagai berikut:
ft – fc = fo – fc f0.05 – fc = 38 – 15 = 23 cmjam
f0.117 – fc = 30 – 15 = 15 cmjam kemudianpersamaan tersebut di logaritma kan menjadi:
Log ft – fc = Log fo – fc – kt Log e Log f0.05 – fc = Log 23 = 1.362
Log f0.117 – fc = Log 15 = 1.176
Universitas Sumatera Utara
Setelah semua persamaan tersebut di logaritma kan maka hasil analisis grafik Log fo – fc terhadap waktu dapat ditunjukan seperti Gambar 4.3 berikut
Gambar 4.3Grafik Fungsu Log fo-fc terhadap Waktu Kumlatif Dari grafik di atas, maka besar nilai kemiringan gradien m sebesar -0.476, yang
menunjukan bahwa ft akan berkurang seiring bertambahnya waktu. Setelah diketahui nilai m = -0.476 maka nilai k dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
� = − 1
� log � −0.476 = −
1 � log �
� log � = − 1
−0.476 � log � = 2.101
� 0.4343 = 2.101 � = 4.840
Dengan diketahuinya nilai k maka laju infiltrasi ft terhadap waktu dapat dihitung seperti pada Tabel 4.2
y = -0,476x + 0,743 R² = 0,894
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
W a
k tu
K u
m u
la ti
f J
a m
Log fo-fc
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Nyata
No Waktu menit
Waktu kumulatif
jam Penurunan
cm fo
cmjam Fc
cmjam Log
fo-fc K
-kt ft
cmjam 1
3 0.050
1.9 38
15 1.362
4.840 -0.242 56.063
2 4
0.117 2.4
36 15
1.322 4.840 -0.566
47.924
3 4
0.183 2.2
33 15
1.255 4.840 -0.886
40.421
4
5 0.267
2.1 25.2
15 1.010
4.840 -1.292 28.002
5 5
0.350 1.7
20.4 15
0.732 4.840 -1.694
21.392
6 5
0.433 1.5
18 15
0.477 4.840 -2.096
18.369
7 10
0.600 2.5
15 15
0.000 4.840 -2.904
15
8 10
0.767 2.5
15 15
0.000 4.840 -3.712
15
9
10 0.933
2.5 15
15 0.000
4.840 -4.562 15
Sumber: Hasil Perhitungan Dimana:
ft : Laju infiltrasi nyata cmjam
fo : Laju infiltrasi awal cmjam
fc : Laju infiltrasi tetap cmjam
k : Konstanta geofisik
t : Waktu kumulatif jam
Dari perhitungan table di atas maka gambar grafik laju infiltrasi nyata dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4Grafik ft Horton
56,063 47,924
40,421 28,002
21,392 18,369
15 15
15 10
20 30
40 50
60
0,050 0,117
0,183 0,267
0,350 0,433
0,600 0,767
0,933
La ju
I n
fi lt
ra si
N y
a ta
cm j
a m
Waktu Kumulatif jam
Universitas Sumatera Utara
Dengan laju infiltrasi konstan sekitar 15 cmjam maka tanah pada daerah penelitan dapat dikaategorikan kelas cepat sesuai dengan ketentuan Susanto, 2008 pada table 2.2 diantara 12.5
– 25.0 cmjam. Berdasarkan pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa umumnya laju infiltrasi maksimum
terjadi pada awal permulaan pengukuran. Kemudian perlahan konstan diantara waktu 0.433 jam samai 0.600 jam. Dengan bertambahnya waktu maka laju infiltrasi mulai menurun dan semakun
lama kurva yang dibentuk akan mendatar ataupun konstan. Hal ini terjadi disebabkan oleh keadaan air tanah yang tidak jenuh, sehingga terjadilah tarikan dari matriks tanah dan gaya
gravitasi.
4.3 Uji Permeabilitas Tanah