Latar Belakang Kompresi Berformat JPEG.jpg 38

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data dan informasi adalah dua hal yang berbeda. Pada data terkandung suatu informasi. Namun tidak semua bagian data terkait dengan informasi tersebut atau pada suatu data terdapat bagian-bagian data yang berulang untuk mewakili informasi yang sama. Data atau informasi saat ini tidak hanya disajikan dalam bentuk teks semata, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk lain misalnya gambar images , suara audio, maupun video. Situs web website yang kita jumpai di internet biasanya dibuat semenarik mungkin dengan menyertakan gambar. Dapat dilihat bahwa teknologi digital saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak peralatan digital yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti komputer, kamera digital, dan sebagainya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila saat ini banyak produk-produk digital yang dihasilkan. Salah satunya adalah citra digital. Citra digital sebenarnya merupakan sebuah citra yang diperoleh dari proses digitalisasi terhadap data citra analog [Munir, 2004]. Dibandingkan dengan data teks, citra mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu citra merupakan data yang kaya dengan informasi. Saat ini citra digital banyak digunakan dalam berbagai bidang. Mulai dari keperluan sehari hari seperti cetak foto, pemetaan hutan, identifikasi forensik, rekam medis dengan menggunakan citra kedokteran medical images sampai pada citra satelit. Hampir semua citra digital memerlukan media penyimpanan storage yang cukup besar. Sehingga hal ini menimbulkan masalah jika citra disimpan dalam database yang memiliki keterbatasan media penyimpanan. Masalah lain adalah jika diinginkan untuk mengirimkan citra digital dengan menggunakan jalur komunikasi atau internet. Dengan ukuran yang besar maka citra digital juga memerlukan waktu pengiriman yang lama. Sehingga diupayakan suatu teknik yang dapat mereduksi Universitas Sumatera Utara besarnya ukuran file citra digital dengan kompresi. Hampir semua teknik kompresi memiliki keuntungan seperti di atas yaitu dapat mereduksi ukuran file citra digital, sehingga dapat meminimalisir semua kendala di atas. Akan tetapi dibalik keuntungan ini ada sisi lain yang merugikan yaitu turunnya kualitas citra. Berdasarkan hasil pengujian yang pernah dilakukan peneliti terdahulu, menjabarkan metode yaitu kompresi Fraktal secara sequential, waktu untuk proses kompresi yang dilakukan pada setiap citra sangat bervariasi. Untuk citra dengan resolusi besar dan variasi warna yang banyak, waktu proses akan meningkat secara signifikan. Disinilah pemrosesan paralel akan mengurangi waktu pemrosesan citra. Metode Fractal pada image processing diharapkan agar mampu mendapat kualitas citra digital yang telah terkompres menjadi lebih maksimal. Dengan menganalisis metode tersebut, maka akan dapat diketahui parameter yang tepat untuk metode yang digunakan. Parameter yang tepat berguna untuk memaksimumkan kinerja metode yang digunakan dalam melakukan perbaikan suatu citra. Berdasarkan penelititan terdahulu tentang metode fraktal yang pernah digunakan serta hal yang telah diuraikan diatas maka penulis ingin menganalisis algoritma kompresi citra dengan judul “Analisis Kompresi Citra Digital Dengan Metode Fractal ”.

1.2 Rumusan Masalah