sekarang”
41
, berkaitan dengan tinjauan hukum tehadap anak-anak yang memperoleh status Warga Negara Indonesia dari hasil perkawinan campuran.
Dilihat dari pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan dengan melakukan pengkajian dan analisa
terhadap masalah anak-anak yang memperoleh status Warga Negara Indonesia
dari hasil perkawinan campuran, yang ditinjau dari Undang-Undang No. 12 Tahun
2006 Tentang Kewarganegaraan, serta peraturan perundang-undangan lainnya
yang terkait dengan permasalahan anak-anak yang memperoleh status Warga Negara Indonesia dari hasil perkawinan campuran.
2. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan dapat dibuktikan kebenaranya serta dapat dipertanggung jawabkan hasilnya, maka data dalam penelitian
diperoleh melalui alat pengumpulan data bahan pustaka Library Research yang dapat di bagi dalam 3 kelompok, sebagai berikut:
1. Bahan Hukum Primer, yakni bahan hukum yang mengikat, dengan fokus
utama berupa peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai masalah Anak yang Memperoleh Status Warga Negara Indonesia Dari Hasil
Perkawinan Campuran, yang tercakup di dalam Undang-undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan, Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan dan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
41
Winarno Surakhmad, Dasar Dan Teknik Research, Bandung, Tarsito, 1978, hal. 132.
T. Ferzialdi Hanafiah : Tinjauan Hukum Terhadap Anak-Anak yang Memperoleh Status Warga Negara Indonesia Dari Hasil Perkawinan Campuran, 2008.
USU e-Repository © 2008
Anak dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan peraturan-peraturan lainnya.
2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan pustaka yang berisikan informasi
tentang bahan hukum primer mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, asas-asas dan hasil-hasil pemikiran lainnya dari kalangan hukum serta relevan dengan
penulisan ini. 3.
Bahan tertier atau bahan penunjang, yakni yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang berupa kamus,
majalah dan interenet.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan atau sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dilaksanakan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder
baik yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Setelah diinventarisir dilakukan penelaahan untuk membuat intisari dari
setiap peraturan yang bersangkutan.
4. Analisis Data
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti terutama masalah
Kewarganegaraan anak dari Perkawinan campuran setelah keluarnya Undang- undang Nomor 12 Tahun 2006. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif “bertolak
T. Ferzialdi Hanafiah : Tinjauan Hukum Terhadap Anak-Anak yang Memperoleh Status Warga Negara Indonesia Dari Hasil Perkawinan Campuran, 2008.
USU e-Repository © 2008
dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan komplek. Padanya terdapat regularitas atau pola tertentu, namun penuh dengan variasi
keragaman”.
42
Analisa data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar”.
43
sedangkan metode kualitatif merupakan “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis”.
44
Data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan library research, disusun secara berurutan dan sistematis dan selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang pokok permasalahan dengan menggunakan metode berfikir deduktif, yaitu
cara berfikir yang dimulai dari hal yang umum untuk selanjutnya menarik hal-hal yang khusus sebagai kesimpulan dan selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk
deskriptif.
42
Burhan Bungi, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Modal Aplikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 53.
43
Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 103.
44
Ibid., hal. 3.
T. Ferzialdi Hanafiah : Tinjauan Hukum Terhadap Anak-Anak yang Memperoleh Status Warga Negara Indonesia Dari Hasil Perkawinan Campuran, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB II HAK DAN KEWAJIBAN YANG DIDAPAT OLEH ANAK
DIBAWAH UMUR DARI PERKAWINAN CAMPURAN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG NOMOR
12 TAHUN 2006
A. Kedudukan hukum anak dalam perkawinan campuran