TIK dalam Kurikulum Dalam kurikulum nasional ilmu perpustakaan

Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.2, Desember 2006 Halaman 54 Ada lima jenis ciri kompetensi, yaitu motif, ciri, konsep diri, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan itu secara relatif tampak di permukaan. Konsep diri, ciri-ciri dan motif itu tersembunyi, melekat dalam kepribadian Spencer Spencer, 1993. 1. Motif: hal yang selalu dipikirkan atau diinginkan seseorang yang dapat melahirkan kegiatan. 2. Ciri: ciri fisik dan tanggapan yang ajeg dimiliki terhadap sebuah keadaan atau situasi. 3. Konsep diri: sikap, nilai-nilai atau citra- diri seseorang. 4. Pengetahuan: informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang-bidang khusus. 5. K e t e r a mp i la n : k e ma mp u a n un tu k melaksanakan kegiatan fisik atau mental tertentu. Menurut pengertian di atas, faktor kompetensi yang sangat penting bagi perorangan maupun organisasi dalam mencapai keberhasilan, meliputi: pengetahuan teknis terutama untuk kompetensi dalam bidang teknologi informasi, pengkoordinasian pekerjaan, penyelesaian dan pemecahan masalah, komunikasi dan layanan untuk mencapai kepuasan pengguna, dan akuntabilitas pengambilan keputusan dan pertanggung-jawaban atasnya. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap tenaga perpustakaan akan menunjukkan kualitas tenaga perpustakaan yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai tenaga perpustakaan. Berdasarkan pengertian tersebut, standar kompetensi tenaga perpustakaan adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut berkompeten. 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3.1. Definisi Istilah teknologi informasi dan komunikasi merupakan terjemahan istilah communication and information technology, disingkat ICT lazim ditemukan pada dokumen resmi Uni Eropa. Istilah lain yang banyak digunakan adalah teknologi informasi, merupakan terjemahan istilah information technology lazim digunakan di Amerika Utara. Ada juga istilah informatika, banyak ditemukan di literatur Prancis dengan sebutan informatique. Istilah serupa dikenal di eks blok sosialis, semula pengertiannya menyangkut dokumentasi namun kini disamakan dengan pengertian teknologi informasi dan komunikasi. Di Indonesia pada tahun 2000-an populer istilah telematika yang merupakan sinergi antara komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi selanjutnya disebut TIK merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputasi dengan kemampuan jaringan komunikasi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Dalam konteks pendidikan, TIK digunakan untuk pengajaran, pembelajaran dan pelatihan dengan cara penyampaian atau pengantaran materi digital.

3.2. TIK dalam Kurikulum Dalam kurikulum nasional ilmu perpustakaan

dan informasi, sedikit-dikitnya tersedia 4 Satuan Kredit Semester SKS untuk mata kuliah TIK. Karena istilah yang sedang populer pada masa itu, maka digunakan istilah Telematika. Kurikulum tersebut tidak merinci apa saja yang dicakup. Usulan cakupan isi kuliah TI pernah diberikan oleh Sulistyo 1999 sementara kebebasan menyusun kurikulum oleh masing-masing institusi justru belum berkembang Sulistyo, 2006. 4. Kompetensi Pustakawan Profesional yang Ada 4.1. Cakupan Dalam makalah ini pengertian pustakawan profesional adalah pustakawan lulusan sedikit-dikitnya program sarjana. Bagi mereka yang lulusan program diploma 1 sampai dengan 3 diperlakukan sebagai para- profesional. Makalah ini tidak membahas pendidikan penyetaraan atau penyesuaian yang lazim ditemukan di berbagai Pusat. Universitas Sumatera Utara Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.2, Desember 2006 Halaman 55 Tabel – 1: Kompetensi Informasi dengan Tiga Sub-kompetensi 1. Mengem- bangkan koleksi a. Memiliki pengetahuan mengenai pengarang, literatur, penerbit dan penerbitan termasuk isinya yang sesuai dengan jenjang pendidikan di SDMI b. Mengetahui karya sastra Indonesia dan dunia, baik versi lengkap maupun ringkasan, yang sesuai dengan tingkat usia anak di SDMI dengan tidak memandang medianya cetak, multimedia, elektronik c. Mampu menggunakan berbagai sumber untuk membantu pemilihan materi perpustakaan serta pengembangan koleksi perpustakaan, sesuai dengan jenjang pendidikan di SDMI d. Mengetahui materi perpustakaan baru yang relevan dengan kurikulum serta minat siswa, guru, dan komunitas sekolah lainnya. e. Mengkoordinasi pemilihan bahan perpustakaan dengan bekerjasama dengan guru bidang studi terkait. f. Mampu mengevaluasi dan menyeleksi sumber daya informasi g. Mampu membuat kriteria tentang buku dan lembaga donor h. Mampu bekerja sama dalam pengembangan koleksi i. Mampu melakukan pemesanan, penerimaan dan pencatatan j. Mampu mendayagunakan teknologi tepat guna untuk keperluan pengadaan bahan perpustakaan 2 Mengorga- nisasi informasi a. Mampu membuat deskripsi bibliografis pengatalogan sesuai dengan standar nasional, sampai pada tingkat pertama. b. Mampu menentukan subjek dan menggunakan bagan klasifikasi desimal Dewey, Dewey Decimal Classification sampai ringkasan ketiga. c. Mampu menggunakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia. d. Mampu menjajarkan filing kartu katalog. e. Terampil membuat indeks majalah dan surat kabar f. Terampil membuat anotasi. g. Mampu memberdayakan teknologi tepat guna. Pendidikan dan Pelatihan Pusdiklat di provinsi maupun di Perpustakaan Nasional yang memungkinkan seseorang yang bergelar sarjana atau sarjana muda non-ilmu perpustakaan menjadi pustakawan fungsional setelah mengikuti kursus selama 732 jam.

4.2. Tenaga Perpustakaan Sekolah Di Indonesia dikenal 5 jenis perpustakaan