Strategi Pengembangan Perikanan Pancing Ramah Lingkungan di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat

STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING
RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN RAJA AMPAT
PAPUA BARAT

MUHAMMAD YOGI PRAYOGA

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan
Perikanan Pancing Ramah Lingkungan di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2014
Muhammad Yogi Prayoga
NIM C44100060

ABSTRAK
MUHAMMAD YOGI PRAYOGA. Strategi Pengembangan Perikanan Pancing
Ramah Lingkungan di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat. Dibimbing oleh
MULYONO S BASKORO dan MOHAMMAD IMRON.
Nelayan pancing di Kabupaten Raja Ampat menghadapi kesulitan dalam
mengembangkan usahanya. Kesulitan tersebut disebabkan oleh tidak adanya
pangkalan pendaratan ikan dan tingginya harga BBM, pengelolaan usaha masih
tradisional, armada yang tidak memadai, serta ancaman Illegal Unreported
Unregulated (IUU) fishing dan destruktif fishing pada sumber daya ikan.
Penelitian ini dianalisis menggunakan metode SWOT yang bertujuan untuk
menentukan konsep strategi yang mendukung pengembangan perikanan pancing
ramah lingkungan di Kabupaten Raja Ampat. Strategi yang diperoleh diantaranya
optimalisasi kearifan lokal sasi, membangun fasilitas perbekalan melaut, dan

penguatan armada penangkapan lokal. Selain itu, untuk mengatasi IUU fishing
dan destruktif fishing perlunya tambahan armada patroli dan optimalisasi
keterlibatan masyarakat dan nelayan dalam upaya konservasi. Pemkab Raja
Ampat dan KKP melalui program COREMAP mengadakan pembinaan dan
pelatihan secara rutin terkait mata pencaharian alternatif bagi nelayan.
Kata kunci : ramah lingkungan, Raja Ampat, strategi pengembangan perikanan
pancing.

ABSTRACT
MUHAMMAD YOGI PRAYOGA. The Strategy of Environmentally Line
Fishery Development in Raja Ampat Regency, West Papua. Supervised by of
MULYONO S BASKORO and MOHAMMAD IMRON.
Line fishermans in Raja Ampat Regency have faced difficulties to develop
their own marine fisheries. These difficulties is caused by unavailability of fish
landing base and the high prices of fuel. The fisheries management is still
traditional, insufficient fleet, and Illegal Unreported Unregulated (IUU) fishing
and destructive fishing to the fish resources. The aim of this research is to
determine the supporting concept and strategy to support environmentally line
fishing in Raja Ampat Regency. The SWOT (Strength Weakness Opportunity
Threats) concept is used to determine the environmentally line fishing. One of the

obtained is optimize local wisdom “sasi”, building fish landing base and fishing
supplies facility, and enpowering of local fishing fleet. On the other hand, to solve
the IUU fishing and destructive fishing, the patrol fleet is added by optimize the
society and fisherman involvement is held by COREMAP to fulfill the
conservation effort. The government of Raja Ampat and Ministry of Fishing and
Marine on COREMAP frame by conducting the daily training for local
fishermans and society about alternative livelihood.
.
Keywords : environmentally, Raja Ampat, strategy of line fishery development.

STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING
RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN RAJA AMPAT
PAPUA BARAT

MUHAMMAD YOGI PRAYOGA

Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Perikanan Pancing Ramah Lingkungan di
Kabupaten Raja Ampat Papua Barat
Nama
: Muhammad Yogi Prayoga
NIM
: C44100060
Mayor
: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui,
Komisi Pembimbing


Prof Dr Ir Mulyono S. Baskoro, MSc
Pembimbing I

Dr Ir Mohammad Imron, MSi
Pembimbing II

Diketahui,
Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr Ir Budy Wiryawan, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :
i

PRAKATA

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala karunia
dan nikmatNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Salawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya,

sahabatnya, hingga umatnya yang beriman hingga akhir zaman.. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 sampai
Desember 2013 ini ialah pengembangan perikanan tangkap, dengan judul Strategi
Pengembangan Perikanan Tangkap Pancing Ramah Lingkungan di Kabupaten
Raja Ampat Papua Barat
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Mulyono S. Baskoro, MSc
dan Dr Ir Mohammad Imron, MSi selaku pembimbing yang telah banyak
memberi saran. Penelitian ini didukung dan didanai oleh KKP dan Pemerintah
Kabupaten Raja Ampat.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua Bapak
(Rodiyat) dan Ibu (Tati), kepada kakak (Dewi Rosmawati dan Dini Rosdiani),
adik (Syifa Nurlaila F.), beserta seluruh keluarga atas do’a dan kasih sayangnya.
Terima kasih kepada Dr Ir Budy Wiryawan, Msc sebagai ketua tim penelitian
Pengumpulan Data Perikanan dan Kelautan Kabupaten Raja Ampat. Terima kasih
kepada Dr Ir Deni Ahmad Soeboer, Msi, dan Donwill Panggabean, SPi MSi
sebagaai ketua koordinator lapangan dan bendahara tim penelitian yang telah
banyak mendukung dan membantu Penulis selama penelitian. Terimakasih kepada
Veronica Lauhenapessy, David Julian, Sancha Dewa, Raudatul Nazla, dan Fakhri
M. Faisal atas kerja sama, kekompakan, dan bantuan selama penelitian. Tak lupa
terimakasih kepada KKP dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat atas dukungan

dana dan kesempatan penelitian. Terima kasih juga kepada keluarga besar PSP 47
atas semua dukungannya. Semoga skripsi ini akan dapat memberikan kontribusi
informasi ilmiah bagi yang pihak yang memerlukannya.

Bogor, September 2014
Muhammad Yogi Prayoga

ii

DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODOLOGI

Waktu dan Tempat Penelitian
Metode Penelitian
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum
Aspek Teknis
Aspek Koservasi
Aspek Ekonomi
Strategi Pengembangan Perikanan Pancing Ramah Lingkungan
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

ii
iii
iv
iv
iv
1

1
2
2
2
2
2
3
6
6
7
8
9
11
17
18
20
25

iii


DAFTAR TABEL
Matriks evaluasi faktor internal (IFAS)
Matriks evaluasi faktor eksternal (EFAS)
Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Oppertunities, Threats)
Hasil perhitungan cash flow usaha perikanan pancing
Nilai produksi tangkapan
Hasil analisis faktor internal
Hasil analisis faktor external
Strategi ST

4
5
5
10
10
12
14
15

DAFTAR GAMBAR

Lokasi Penelitian
Grafik analisis SWOT
Peta wilayah Kabupaten Raja Ampat
Bagan kerangka analisis data
Wilayah Konservasi
Dokumentasi Penelitian

6
15
20
21
22
23

DAFTAR LAMPIRAN
Peta wilayah Kabupaten Raja Ampat
Bagan kerangka analisis data
Wilayah Konservasi
Dokumentasi Penelitian
Matriks strategi SWOT

iv

20
21
22
23
24

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Raja merupakan kawasan yang memiliki beragam potensi
sumber daya alam yang sangat kaya. Salah satu potensi yang melimpah dan
sangat penting bagi masyarakat sekitar adalah sektor perikanan tangkap. Hal ini
dibuktikan dengan dominasi aktivitas perikanan yang dilakukan masyarakat di
wilayah perairan tersebut. Kabupaten Raja Ampat memiliki gugus pulau berjumlah
610 pulau yang terdiri atas empat pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta,
Salawati, dan Misool. Sisanya, lebih dari 600 pulau merupakan pulau-pulau kecil,
serta 34 pulau diantaranya berpenghuni. Daerah ini memiliki atol dengan panjang
garis pantai 4.860 km, dan perbandingan wilayah darat dan laut adalah 1:6 atau
sekitar 86% luas wilayahnya merupakan perairan (DKP-KRA 2006: Pemkab Raja
Ampat 2006).
Perikanan tangkap merupakan bidang yang sangat potensial untuk
meningkatkan perekonomian di wilayah Kabupaten Raja Ampat. Aktivitas
penangkapan ikan di wilayah tersebut didominasi oleh nelayan lokal yang dikelola
secara tradisional, sebagian besar nelayan Raja Ampat menggunakan alat tangkap
pancing (handline), pancing tonda (troll line). Kapal yang digunakan nelayan
setempat untuk pergi melaut merupakan perahu kecil (semang) yang diberi mesin
katinting atau mesin tempel dengan kapasitas kurang dari 5 GT. Hal tersebut
menyebabkan upaya penangkapan ikan yang dilakukan nelayan Raja Ampat yang
merupakan wilayah kepulauan dengan perairan yang luas menjadi kurang optimal,
karena nelayan hanya bisa melaut di sekitar pulau tempat mereka tinggal.
Sektor perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Raja Ampat tidak lepas
dari masalah dan kendala didalamnya. Salah satunya adalah tidak tersedianya
pangkalan pendaratan ikan (PPI). Wilayah yang sebagian besar merupakan
perairan dengan sumberdaya ikan yang melimpah seharusnya PPI yang
mendukung aktivitas perikanan. Selain itu, hasil tangkapan nelayan banyak
dipasarkan kepada seorang tengkulak yang memonopoli pemasaran hasil
tangkapan nelayan setempat. Tengkulak tersebut membeli hasil tangkapan nelayan
dengan harga yang rendah untuk spesies ikan ekonomi tinggi dan tidak
memberikan nelayan kesempatan untuk menawarkan harga hasil tangkapannya.
Kendala yang dihadapi nelayan dalam mengembangkan perikanan
tangkap adalah banyaknya kawasan konservasi di sekitar tempat tinggal nelayan
Raja Ampat. Pemerintah kabupaten setempat melarang kegiatan penangkapan
ikan di wilayah konservasi tersebut. Selain itu usaha penangkapan nelayan lokal
bersifat tadisional, armada sederhana, dan masih subsisten, sehingga produktivitas
nelayan lokal masih rendah dibanding nelayan pendatang yang berasal dari luar
daerah. Armada penangkapan dengan kapal yang kecil tidak bisa menjangkau
daerah penangkapan yang lebih berpotensi dengan jarak yang lebih jauh.
Kondisi perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Raja Ampat pada saat
ini masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Strategi tersebut meliputi
penguatan armada nelayan lokal dengan menggunakan alat tangkap yang ramah
lingkungan. Selain itu strategi yang dirumuskan harus memperhatikan aspek
konservasi terhadap sumberdaya alam dan sumberdaya ikan.

2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan menentukan konsep strategi
yang mendukung pengembangan perikanan pancing di Kabupaten Raja Ampat
yang ramah lingkungan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan output berupa strategi pengembangan
perikanan pancing ramah lingkungan yang dapat dipertimbangkan oleh
masyarakat nelayan dan dinas perikanan setempat dalam mengambil kebijakan
yang mendukung perikanan tangkap Raja Ampat.

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 November - 2 Desember
2013 di wilayah perairan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari
pengamatan langsung dan wawancara nelayan melalui kuesioner.
Pengumpulan data dalam proses wawancara dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel atau
responden yang bersifat yang tidak acak. Pemilihan responden ditentukan
dengan sengaja berdasarkan pada karakteristik tertentu, yang dianggap
mempunyai keterkaitan dengan karakteristik populasi dan beberapa
pertimbangan yang dibutuhkan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan
terhadap pihak yang terkait dengan aktivitas perikanan tangkap Raja Ampat,
diantaranya dinas perikanan, staf ahli perikanan tangkap, dan masyarakat
nelayan yang terlibat.
Wawancara dan pengisian kuesioner terhadap responden yang terdiri
dari nelayan setempat, tokoh masyarakat, kementrian kelautan dan
perikanan (KKP), dan pegawai pemerintah Kabupaten Raja Ampat.
Wawancara nelayan setempat dengan jumlah responden sebanyak 86 orang..
Wilayah operasi yang diteliti meliputi perairan Distrik Waigeo Barat (Desa
Mutus), Waigeo Barat Kepulauan (Desa Pam, dan Meosmanggara) Waigeo
Timur (Desa Urbinasopen), Waigeo Utara (Desa Kabare), Wawarbomi
(Desa Wawarnai), Misool (Desa Folley), Kepulauan Ayau (Desa Abidon),
Meos Mansar (Desa Aborek) . Data primer yang diperoleh meliputi :
1. Data biaya operasional penangkapan ikan yang terdiri dari biaya bahan bakar
minyak (bensin/solar), oli, biaya konsumsi (makanan, rokok, pinang) selama
melaut dan umpan;

3
2. Data biaya pemeliharaan armada tangkap kapal dan alat penangkapan ikan ;
3. Data harga ikan dan penghasilan per trip;
4. Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di lokasi penelitian
Data sekunder diperoleh melalui KKP dan badan pusat statistik (BPS)
pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk mendapatkan data statistik perikanan,
serta studi literatur dilakukan untuk mendapat informasi yang dibutuhkan terkait
pengembangan perikanan tangkap berbasis konservasi.
Analisis Data
Aspek Teknis
Pengkajian aspek teknis dilakukan pada perahu atau kapal serta alat tangkap
yang digunakan dalam opersi penangkapan ikan (Rosalina 2008). Aspek teknis
penting untuk dianalisis karena menyangkut kegitan perikanan mulai dari pra
prosuksi, produksi hingga proses pendistribusian ikan. Parameter teknis yang akan
dikaji pada penelitian kali ini adalah ukuran kapal, mesin, bahan bakat, alat
tangkap yang digunakan, jumlah roduksi per tahun dan biaya produksi per trip.
Aspek Konservasi
Aspek konservasi dibahas untuk mengetahui kondisi kelestarian kawasan
perairan dan upaya yang telah dilakukan pemerintah, masyarakat, serta nelayan.
Aspek yang dinilai dengan memerhatikan sumber daya ikan (SDI) yang
berkelanjutan, alat penangkapan ikan ramah lingkungan, kearifan lokal sasi,
teknik konservasi, cakupan wilayah konservasi di Raja Ampat, dan kondisi
Kawasan Konservasi Laut (KKL).
Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi dianalisis agar dapat diketahui kelayakan usaha yang
dijalankan nelayan pancing di Raja Ampat. Menurut Gaspersz (1992) dan
Cahyono (1995), kelayakan usaha dapat diukur dari parameter Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).
Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap meliputi :
1. Net present value (NPV), bertujuan untuk mengukur manfaat investasi yaitu
berupa nilai sekarang (present value) dari manfaat bersih barang yang
dinyatakan dalam rupiah. Usaha layak apabila NPV>0, jika NPV