Keberadaan Ektoparasit pada Gurame Osphronemus goramy Yang Dibudidayakan Secara Tradisional Serta Analisis Korelasi Aspek Biologi Inang-Parasit

KEBERADAAN EKTOPARASIT PADA GURAME Osphronemus
goramy YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TRADISIONAL SERTA
ANALISIS KORELASI ASPEK BIOLOGI INANG-PARASIT

WIRA TRI BARKAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Keberadaan
Ektoparasit pada Gurame Osphronemus goramy Yang Dibudidayakan Secara
Tradisional Serta Analisis Korelasi Aspek Biologi Inang-Parasit” adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014

Wira Tri Barkah
NIM C14100038

ABSTRAK
WIRA TRI BARKAH. Keberadaan ektoparasit pada gurame Osphronemus yang
dibudidayakan secara tradisional serta analisis korelasi aspek biologi inangparasit. Dibimbing oleh MUNTI YUHANA dan TAUKHID.
Parasit merupakan salah satu penyebab penyakit infeksi ikan gurame
O. goramy. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan ektoparasit dan
menganalisis korelasi aspek biologi inang-parasit ikan gurame O. goramy yang
dibudidayakan secara tradisional. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi
terhadap 348 ikan gurame dengan berbagai ukuran. Ikan gurame diambil secara
acak dari 71 pembudidaya ikan gurame tradisional dari tujuh kecamatan di
Kabupaten Bogor. Hasil yang diperoleh yaitu ditemukan ektoparasit jenis
Metaserkaria digenea, Chilodonella sp., Kopepoda,
Dactylogyrus sp.,

Gyrodactylus sp., Glochidia, Henneguya sp., Icthyophthirius multifiliis,
Tetrahymena sp., Trichodina sp., Oodinium sp., Piscinoodinium sp., dan
Trematoda. Terdapat korelasi yang erat antara ukuran panjang ikan dengan
keberadaan ektoparasit, namun Health Assessment Index (HAI) tidak erat
kaitannya dengan jumlah ektoparasit yang ditemukan.
Kata kunci : parasit, ikan gurame, Osphronemus goramy, indeks korelasi

ABSTRACT
WIRA TRI BARKAH. The presence of ectoparasites found in goramy
Osphronemus goramy from traditional farming and correlation analysis of
biological aspects of host-parasite. Supervised by MUNTI YUHANA and
TAUKHID.
Parasites belong to one of causative agent of infection diseases in goramy
O. goramy. This study aimed to classifying the ectoparasites and analyze the
correlation of biological aspects of host-parasite in goramy O. goramy from
traditional farming. In this study, 348 fishes in sizes were used as the samples.
The fishes were taken randomly from 71 traditional goramy farmers from seven
sub districts in Bogor. The ectoparasites identified as Digenean Metacercaria,
Chilodonella sp., Copepode, Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Glochidia,
Henneguya sp., Icthyophthirius multifiliis, Tetrahymena sp., Trichodina sp.,

Oodinium sp., Piscinoodinium sp. , and Trematode. There are closed correlation
between the body length with the presence of parasites in fish, whereas the Health
Assessment Index (HAI) was not closely related with the number of ectoparasites
found.
Keywords: parasite, goramy, Osphronemus goramy, correlation index

KEBERADAAN EKTOPARASIT PADA GURAME Osphronemus
goramy YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TRADISIONAL SERTA
ANALISIS KORELASI ASPEK BIOLOGI INANG-PARASIT

WIRA TRI BARKAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

Nama
NIM
Program Studi

: Keberadaan Ektoparasit pada Gurame Osphronemus
goramy Yang Dibudidayakan Secara Tradisional Serta
Analisis Korelasi Aspek Biologi Inang-Parasit
: Wira Tri Barkah
: C14100038
: Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Dr. Munti Yuhana, SPi, MSi

Pembimbing I

Ir. Taukhid, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul
“Keberadaan Ektoparasit pada Gurame Osphronemus goramy Yang
Dibudidayakan Secara Tradisional Serta Analisis Korelasi Aspek Biologi InangParasit”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Maret
2014 di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar, Bogor.
Berbagai pihak telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Usman Hasan dan Ramayani yang selalu

mencurahkan kasih sayangnya, do’a dan dukungan yang tiada henti.
2. Dr. Munti Yuhana, SPi, MSi selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing
Akademik, Ir Taukhid, MSc selaku Pembimbing II, dan Dr. Domenico
Caruso, atas segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian
dan penyusunan tugas akhir ini.
3. Indriyani Anggi Pramesti, Sita Pancarini, Edwina, Rifqah Pratiwi S.Pi, Mas
Ardea, dan Pak Manta yang telah banyak membantu dalam penelitian dan
penyusunan skripsi.
4. Teman-teman OMDA IKPB Bogor yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan bantuan moral.
5. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 47 atas semangat, motivasi,
kebersamaan, dan kenangan.
6. Sahabat-sahabat terdekat: Riyan Maulana, Haris Achmad N, Rudy Angga K,
Fendy Bayu, Vikiet Ardhitio, Abdul Hasyim, Syaddam Husein F, Dio Rheza,
Bopont Julian, Deadasa, Agasthya K, Endang Saefudin, Bagus Mukmin P,
Azzah Baehaqi, Sulistia Wardani, Siti Kamila, dan Amalia Safitri.
7. Keluarga besar Departemen Budidaya Perairan, BDP 46, BDP 48, dan BDP
49.
8. Iffah Rahmaniyah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan,

masyarakat, dan seluruh pihak yang membutuhkan.
Bogor, Juni 2014

Wira Tri Barkah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
BAHAN DAN METODE ..................................................................................... 2
Persiapan Pemeriksaan Ikan Gurame .................................................................. 2
Pengambilan Data dan Pemeriksaan Ektoparasit Ikan Gurame ………………..3
Analisis Data ....................................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 3
Hasil..................................................................................................................... 3
Pembahasan ......................................................................................................... 7
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

LAMPIRAN ....................................................................................................... 13
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ 20

viii

DAFTAR TABEL
1 Prevalensi Ektoparasit pada ikan gurame yang diperiksa dari 71 kolam
tradisional di Bogor, Jawa Barat ......................................................................... 3
2 Intensitas Ektoparasit pada ikan gurame yang diperiksa dari 71 kolam
tradisional di Bogor, Jawa Barat. ........................................................................ 4
3 Korelasi rata-rata (Health Assessment Index) HAI dan rata-rata panjang
ikan terhadap jumlah spesies parasit, rata-rata jumlah parasit/wilayah,
dan rata-rata jumlah parasit/ikan/wilayah ........................................................... 7

DAFTAR GAMBAR
1 Grafik sebaran ektoparasit pada insang ikan gurame ........................................... 5
2 Grafik sebaran ektoparasit pada kulit ikan gurame .............................................. 5
3 Dendogram (cluster of variables) korelasi antar variabel sebaran
ektoparasit pada ikan gurame di setiap wilayah pengambilan sampel. ................ 6


DAFTAR LAMPIRAN
1 Jadwal pengambilan sampel, daerah asal sampel, jumlah petani/daerah
asal sampel, dan jumlah ikan/daerah asal sampel. ............................................ 13
2 Health Assessment Index (HAI) ....................................................................... 13
3 Parameter biologis ikan gurame di masing-masing daerah pengambilan
sampel ............................................................................................................... 15
4 Contoh jenis parasit yang ditemukan (nama parasit, famili, dan gambar) ........ 17
5 Sebaran jumlah ikan yang terinfeksi parasit pada insang dan kulit ikan
gurame ................................................................................................................ 18
6 Pengolahan dara korelasi dengan menggunakan program MINITAB 16
dengan metode statistik analisis diskriminasi (cluster of variables) dan
korelasi (Pearson correlation) ........................................................................... 18

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan gurame O. goramy merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari
Indonesia. Gurame termasuk ikan konsumsi yang digemari masyarakat dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya,

sehingga tidak mengherankan apabila ikan gurame menjadi salah satu komoditi
unggulan di sektor perikanan air tawar. Ikan gurame menjadi salah satu komoditas
utama Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) dalam ”Proyeksi Produksi
Perikanan Budidaya tahun 2009-2014”. Permintaan terhadap ikan gurame
cenderung meningkat setiap tahunnya. Tahun 2014 target produksi ikan gurame
meningkat menjadi 48.900 ton dari 38.500 ton pada tahun 2009 atau ditargetkan
mengalami kenaikan sebesar 127 % (KKP, 2010). Tingginya permintaan terhadap
ikan gurame mendorong para pembudidaya untuk berbisnis ikan gurame. Saat ini,
budidaya ikan gurame telah banyak dilakukan oleh petani-petani tradisional.
Selain harganya yang mahal, bisnis ikan gurame dapat dilakukan segmentasi,
mulai dari pembenihan, pembesaran, sampai pemasaran yang melibatkan seluruh
aspek di dalamnya.
Usaha budidaya ikan gurame tidak terlepas dari masalah penyakit yang
dapat menyebabkan penurunan produksinya. Hal ini sesuai dengan Sitanggang
dan Sarwono (2002) yang menyatakan bahwa memelihara ikan gurame tidak
terlepas dari gangguan hama dan penyakit. Kedua gangguan itu bisa
mengakibatkan kerugian yang tidak kecil apabila tidak dicegah atau ditanggulangi
sejak awal.
Organisme penyebab penyakit pada ikan sangatlah beragam, salah satunya
adalah ektoparasit (Bhakti dkk, 2011). Penyakit infeksi ektoparasit merupakan

salah satu kendala dalam pengembangan usaha budidaya ikan termasuk ikan
gurame. Umumnya parasit berperan sebagai infeksi primer yang memicu patogen
lain seperti bakteri dan fungi yang dapat menghambat pertumbuhan bahkan
menyebabkan kematian ikan. Hal ini berdampak pada penurunan produksi dan
mengakibatkan kerugian ekonomi bagi pembudidayanya (Alifudin, 2002).
Keterbatasan teknologi membuat para pembudidaya tradisional mengalami
kesulitan untuk mengetahui jenis-jenis parasit yang menyerang ikan gurame. Hal
ini dikarenakan ukuran parasit yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Mayoritas pembudidaya tradisional hanya menduga
penyakit yang menyerang ikan budidaya melalui gejala klinis dan pengalaman di
lapangan. Menurut Hoffman (1967), berkaitan dengan upaya penanggulangan
dan pemberantasan penyakit diperlukan informasi mengenai jenis patogen, jenis
ikan yang terserang dan waktu kejadiaannya. Oleh sebab itu, penelitian ini perlu
dilakukan untuk mengidentifikasi jenis parasit yang menyerang ikan gurame dan
menganalisis korelasi aspek biologi terhadap keberadaan parasit tersebut.
Diperoleh informasi mengenai parasit yang menginfeksi dan dapat dilakukan
tindakan lebih lanjut untuk menanggulangi masalah penyakit parasit yang
menyerang ikan gurame.

2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan ektoparasit dan
menganalisis korelasi aspek biologi inang-parasit ikan gurame O. goramy yang
dibudidayakan secara tradisional.

BAHAN DAN METODE
Persiapan Pemeriksaan Ikan Gurame
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013-Maret 2014 di Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Sempur,
Kabupaten Bogor. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan terhadap 348 ikan
gurame dengan berbagai ukuran. Ikan gurame diambil secara acak dari 71
pembudidaya ikan gurame di tujuh kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Ciseeng,
Parung, Kemang, Bojong Gede, Dramaga, Ciampea, dan Tenjolaya. Ikan yang
diambil sebanyak 5-6 ekor ikan per pembudidaya dengan jadwal pengambilan
sampel masing-masing per kecamatan (Lampiran 1). Proses pemeriksaan ikan
gurame dilakukan per hari, yaitu 3-4 pembudidaya atau 15-20 ekor ikan per hari.
Sebelum dilakukan identifikasi, semua peralalatan dan bahan disiapkan
untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan ikan. Peralatan yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya alat bedah, baki, syringe, timbangan,
penggaris, buku tulis, pulpen, gelas objek, kaca penutup (cover glass) mikroskop,
ember. Sedangkan bahan yang digunakan diantaranya, ikan gurame, larutan
fisiologis, tissue dan air bersih.
Pengambilan Data dan Pemeriksaan Ektoparasit Ikan Gurame
Ikan gurame yang akan diperiksa terlebih dahulu dicatat ukuran panjang
dan bobot ikan, kode ikan, dan kondisi kesehatan ikan berdasarkan health
assessment index (HAI) (Lampiran 2). Kemudian ikan dimatikan dengan cara
menusukkan jarum pada bagian otaknya (medulla oblongata) sampai benar-benar
mati. Ikan ditempatkan di wadah baki dalam keadaan lembab lalu dilakukan
pemeriksaan parasit terhadap kulit dan insang. Pemeriksaan parasit dimulai
dimulai dengan mengamati secara visual bagian tubuh ikan untuk memeriksa ada
atau tidaknya parasit yang teramati secara makro seperti Lernea sp. dan Argulus
sp.. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap kulit dan insang ikan gurame,
terlebih dahulu disiapkan gelas objek dan kaca penutup. Untuk pemeriksaan kulit,
permukaan tubuh ikan dikerik menggunakan pisau scalpel. Hasil kerikan berupa
lendir dan beberapa sisik yang terlepas dioleskan pada gelas objek kemudian
diteteskan larutan fisiologis secukupnya menggunakan syringe lalu ditutup dengan
kaca penutup (cover glass). Sedangkan untuk pemeriksaan insang, operkulum
ikan dibuka lalu di gunting lembar insang yang kedua dari lembar terbesar.
Lembar insang dipisahkan antara lengkung insang dan filamennya, kemudian
filamen-filamen tersebut diletakkan pada gelas objek lalu diteteskan larutan
fisiologis secukupnya dan ditutup dengan kaca penutup (cover glass). Pengamatan
parasit dilakukan menggunakan mikroskop cahaya sampai perbesaran 40x,
kemudian dicatat jenis serta jumlah parasit yang ditemukan pada tabel parasit
yang telah disediakan.

3
Analisis Data
Parasit-parasit yang ditemukan kemudian diidentifikasi, dicatat, dan difoto
menggunakan kamera digital. Pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft
Excel dan Program MINITAB 16. Data yang didapat berupa jenis parasit,
prevalensi, intensitas, dan korelasi aspek biologi (kondisi dan ukuran) ikan
gurame dengan keberadaan ektoparasit. Prevalensi dan intensitas parasit dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Dogiel et al, 1970):
Prevalensi =∑ ikan yang terinfeksi/∑ ikan yang diperiksa x 100%
Intensitas rata-rata = ∑ parasit tertentu yang ditemukan/∑ ikan yang terinfeksi
Selanjutnya data dianalisis menggunakan program MINITAB 16. Metode
statistik yang digunakan adalah analisis diskriminasi (cluster of variables) dan
korelasi (Pearson correlation) untuk menilai hubungan variabel health assessment
index (HAI) dan rata-rata panjang ikan dengan jumlah spesies parasit, rata-rata
jumlah parasit/wilayah pengambilan sampel, dan rata-rata jumlah
parasit/ikan/wilayah pengambilan sampel ikan gurame (Lampiran 3).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Prevalensi dan Intensitas Parasit
Jenis-jenis Ektoparasit yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya
parasit stadia Metaserkaria digenea, Chilodonella sp., Kopepoda, Dactylogyrus
sp., Gyrodactylus sp., Glochidia, Henneguya sp., Icthyophthirius multifiliis,
Tetrahymena sp., Trichodina sp., Oodinium sp., Piscinoodinium sp., dan
Trematoda (Lampiran 4). Data prevalensi dan intensitas ektoparasit dapat dilihat
pada tabel 1;
Tabel 1. Prevalensi ektoparasit pada ikan gurame yang diperiksa dari 71 kolam
tradisional di Bogor, Jawa Barat.
Jenis Parasit
Ichthyophthirius
multifiliis
Chilodonella sp.
Tetrahymena sp
Trichodina sp.
Oodinium sp.
Piscinoodinium sp.
Dactylogyrus sp.
Gyrodactylus sp.
Henneguya sp.

Kelas 1
(6,9-10
cm)

Prevalensi pada ikan ukuran (%)
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
(10,1-13,1
(13,2(16,3cm)
16,2)
19,3cm)

Kelas 5
(19,4-25,5
cm)

10,11

4,85

12,82

22,22

30,30

0
5,62
65,17
4,49
17,98
33,71
0
38,20

3,88
5,83
75,73
3,88
21,36
28,16
0
78,64

2,56
6,41
74,36
5,13
12,82
17,95
0
78,21

2,22
6,67
37,78
13,33
8,89
22,22
4,44
75,56

9,09
0
21,21
3,03
12,12
18,18
9,09
72,73

4
Glochidia
4,49
12,62
6,41
17,78
0
Trematoda
1,12
0
1,28
0
0
monogenea
Kopepoda
0
0
3,85
0
0
Metaserkaria
47,19
17,48
8,97
6,67
15,50
digenea
Berdasarkan Tabel 1, secara umum dapat dilihat bahwa semakin besar
ukuran ikan maka nilai prevalensi semakin menurun. Akan tetapi, pada parasit
Chilodonella sp., Gyrodactylus sp., dan Ichthyophthirius multifiliis nilai
prevalensi yang tinggi ditemukan pada ikan yang berukuran 19,4-25,5 cm (kelas
5). Henneguya sp. dan Trichodina sp. memiliki nilai prevalensi yang paling tinggi
dibandingkan dengan parasit lainnya yaitu rata-rata di atas 50%. Intensitas
ektoparasit pada ikan gurame dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini;
Tabel 2. Intensitas ektoparasit pada ikan gurame yang diperiksa dari 71 kolam
tradisional di Bogor, Jawa Barat.
Jenis Parasit
Ichthyophthirius
multifiliis
Chilodonella sp.
Tetrahymena sp
Trichodina sp.
Oodinium sp.
Piscinoodinium sp.
Dactylogyrus sp.
Gyrodactylus sp.
Henneguya sp.
Glochidia
Trematoda
Monogenea
Kopepoda
Metaserkaria
digenea

Kelas 1
(6,9-10
cm)

Intensitas rata-rata pada ikan ukuran (individu/ekor)
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
(10,1-13,1
(13,2-16,2
(16,3-19,3
(19,4-25,5
cm)
cm)
cm)
cm)

1

1

1

2

4

0
1
13
3
4
2
0
20
1

1
1
14
1
5
1
0
51
1

1
1
10
3
2
2
0
49
1

1
1
9
7
1
1
1
44
1

1
0
4
2
1
1
1
42
0

1

0

1

0

0

0

0

1

0

0

13

4

1

1

1

Berdasarkan tabel 2, didapatkan pula kecenderungan bahwa semakin besar
ukuran ikan maka parasit yang ditemukan akan semakin berkurang. Intensitas
parasit tertinggi ditemukan pada Henneguya sp. yaitu berkisar antara 20-51
ind/ekor. Sedangkan intensitas parasit terendah ditemukan pada Chilodonella sp.,
Kopepoda, Tetrahymena sp., dan Trematoda yaitu berkisar antara 0-1 ind/ekor.
Sebaran Jumlah Ikan Gurame yang Terinfeksi Ektoparasit
Jenis ektoparasit yang ditemukan pada ikan gurame memiliki sebaran yang
berbeda-beda (Lampiran 5). Berikut ini merupakan grafik sebaran ektoparasit
yang ditemukan pada insang dan kulit ikan gurame (Gambar 1 dan Gambar 2).

5

Gambar 1. Grafik sebaran ektoparasit pada insang ikan gurame. Keterangan
warna : ≤10, : 10