Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Institut Pertanian Bogor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM
MEMILIH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut
Pertanian Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Yusifani Dian Parasyamya
NIM H24124064

ABSTRAK
YUSIFANI DIAN PARASYAMYA. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut Pertanian Bogor.
Dibimbing oleh JONO M MUNANDAR.
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu Universitas terbaik di
Indonesia dan menjadi pilihan banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi
karakteristik mahasiswa IPB, 2) Menganalisis proses pengambilan keputusan
mahasiswa IPB, 3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan mahasiswa memilih IPB, dan 4) Menganalisis sikap
mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB. Metode pengumpulan data dengan
menggunakan kuisioner, jumlah responden penelitian sebanyak 100 orang dengan
metode penarikan sampel yaitu quota sampling. Pengolahan data menggunakan

analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis multiatribut fishbein. Berdasarkan
hasil analisis faktor, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan mahasiswa dalam memilih IPB yaitu faktor psiko demografis, faktor
perubahan individu dan faktor lingkungan dan hasil multiatribut fishbein
menujukan sikap mahasiswa terhadap IPB masuk dalam kategori Cukup baik.
Kata kunci : proses pengambilan keputusan, analisis faktor, multiatribut fishbein

ABSTRACT
YUSIFANI DIAN PARASYAMYA. Analysis of Factors which Affect Student
Decision to Choose Bogor Agricultural University. Supervised by JONO M.
MUNANDAR .
Bogor Agricultural University is one of well-known universities in
Indonesia and becomes an option for many students who want to pursue their
study in a university. The purposes of this study are : 1) Identify the
characteristics of IPB students, 2) analyze the process of decision-making process
from IPB students 3) Identify the factors which affacted student decision to
choose IPB 4) analyze students attitude toward attributes of IPB . This study is
using a questionnaire to collecting data, total of respondents are 100 people with
quota sampling method. The data was processed by using descriptive analysis,
factor analysis and analysis multiatribut Fishbein. Based on the result of factor

analysis, there are 3 factors that affect student decision to choose IPB such as
psycho demographic factor, factor of individual changing and environmental
factor, the result of multiatribut Fishbein indicated student attitude toward IPB
into the category good enough.
Key words : decision making process, factor analysis, multiatribut Fishbein

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM
MEMILIH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
dengan baik. Topik penelitian berkaitan dengan perilaku konsumen dengan judul
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa
dalam Memilih Institut Pertanian Bogor” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Ir Jono M Munandar,
M.Sc sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini, kemudian penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yaitu Moch. Yusuf Dwinyoto
dan Lilis Purwanti Handayani, kedua adik tercinta Yuri Oktora Dwi Tinoto dan
Yustika Putri Utami Handarbeni serta teman-teman yang selalu memotivasi dalam
penyelesaian skripsi. Semoga semua dukungan yang diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan dari Allah dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
.

Bogor, Februari 2015
Yusifani Dian Parasyamya

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Dimensi Kualitas Jasa
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel
Uji Validitas
Uji Realibilitas
Analisis Deskriptif
Analisis Faktor
Analisis Fishbein
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Institut Pertanian Bogor
Karakteristik Mahasiswa
Proses Keputusan Pembelian
Faktor – faktor Pengambilan Keputusan
Faktor Pertama (Psikografis)
Faktor Kedua (Perubahan individu)
Faktor Ketiga (Lingkungan)
Analisis Sikap Mahasiswa terhadap Multiatribut IPB
Analisis Evaluasi Atribut

Analisis Tingkat Kepercayaan
Analisis Sikap Mahasiswa
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
vi
1
1
3
3
3
3
4
4
4

5
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
13
13
14
15
16
17
18
18
19

19
20
21
23
26
26
26
27
29

DAFTAR TABEL
1 Daftar Universits terbaik di Indonesia versi Webometric
2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
3 Jumlah responden berdasarkan tiap fakultas
4 Karakteristik Mahasiswa IPB
5 Tahapan proses pengambilan keputusan memilih IPB
6 Faktor-faktor yang terbentuk hasil Analisis faktor
7 Skor analisis evaluasi atribut fishbein
8 Skor analisis tingkat kepercayaan atribut fishbein
9 Skor analisis tingkat kepercayaan berdasarkan fakultas

10 Hasil analisis Fishbein
11 Skor maksimum sikap untuk fishbein
12 Implikasi manajerial sebagai rekomendasi untuk IPB

1
7
9
14
15
17
19
20
21
21
22
24

DAFTAR GAMBAR
1 Jumlah peminat IPB tahun 2010 - 2013
2 Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen

3 Kerangka pemikiran

2
5
8

LAMPIRAN

1 Kuisioner Penelitian
2 Hasil uji validitas variable analisis faktor dan atribut fishbein
3 Hasil uji reliability variabel analisis faktor dan atribut fishbein
4 Proses Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih IPB
5 Proses Awal Analisis faktor
6 Proses Kedua Analisis Faktor
7 Proses Akhir Analisis faktor

30
36
37
38
42
45
49

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan melalui proses
pembelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu.
Pendidikan juga merupakan modal utama untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dalam perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa,
oleh karena itu, setiap orang berhak untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan
dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik formal maupun informal dengan
adanya pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kemandirian untuk meningkatkan taraf hidup serta
peranannya dalam menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan global.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan secara tidak langsung
menciptakan persaingan antar perguruan tinggi untuk menawarkan berbagai jenis
program yang berbeda dari perguruan tinggi lainnya, serta fasilitas yang
disediakan selama proses pendidikan. Sebuah perguruan tinggi yang memiliki
program unggul, tenaga pengajar berkualitas dan fasilitas yang lengkap akan
menghasilkan lulusan yang unggul serta memiliki berbagai kompetensi dan
keterampilan untuk mengabdi kepada lingkungannya.
Memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginan serta harapan
bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Banyak faktor yang perlu dipikirkan dan
dipertimbangkan sebelum memutuskan perguruan tinggi yang tepat untuk dipilih,
karena memilih perguruan tinggi yang tepat akan menentukan pula karir dan masa
depan bagi mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikannya.
Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
unggulan di Indonesia. Pada awalnya IPB merupakan bagian dari Universitas
Indonesia (UI) yang akhirnya melepaskan diri pada tahun 1963. Pada bulan
Februari 2013, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
memutuskan bahwa IPB memperoleh status akreditasi peringkat A dengan nilai
375 , selain itu IPB masuk dalam daftar universitas terbaik di indonesia yang
berada di urutan ke tujuh dan urutan 1290 ranking dunia versi Webometric yang
dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Universitas terbaik di Indonesia versi Webometric
No
Perguruan Tinggi
Ranking
Indonesia
1 Institut Teknologi Bandung (ITB)
1
2 Universitas Gadjah Mada (UGM)
2
3 Universitas Indonesia (UI)
3
4 Universitas Padjadjaran (UNPAD)
4
5 Universitas Gunadarma (UG)
5
6 Universitas Brawijaya(UNBRAW)
6
7 Institut Pertanian Bogor (IPB)
7
8 Universitas Petra kristen (UPK)
8
9 Universitas Airlangga (UNAIR)
9
10 Universitas Dipenogoro (UNDIP)
10
Sumber : Webometric 2014

Ranking
Dunia
600
640
653
1084
1165
1254
1290
1360
1404
1455

2

IPB mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia
beberapa diantaranya seperti ITB, UGM, UI dan UNPAD. IPB juga memiliki
deretan prestasi yang membanggakan baik dari dosen maupun mahasiswanya,
sehingga dengan prestasi dan citra baik yang dimiliki IPB mampu menarik banyak
peminatnya. berikut disajikan grafik jumlah peminat IPB dari tahun 2010 sampai
dengan 2013, pada Gambar 1.
Jumlah Peminat IPB tahun 2010 - 2013
35000
30000
25000
18.156
20000
15000
10000
5000
0
2010
Tahun

31.343

31.283

30.264

Jumlah Peminat

2011

2012

2013

Gambar 1. Jumlah Peminat IPB tahun 2010- 2013 (daftar SNMPTN SBMPTN 2013)

Pada Gambar 1, berdasarkan data yang diperoleh dari website daftar snmptn
sbmptn , jumlah peminat IPB dari tahun ke tahunnya mengalami fluktuasi, di
tahun 2010 peminat IPB sebanyak 18156 orang, lalu melonjak naik di tahun 2011
menjadi 31343 orang, sedangkan di tahun 2012 peminat IPB turun menjadi 31283
orang dan mengalami penurunan kembali di tahun 2013 menjadi 30.264 orang.
Keputusan untuk menentukan perguruan tinggi tidak cukup jika hanya
mempertimbangkan minat dan kemampuan akademik saja, melainkan faktorfaktor lain yang juga dapat dijadikan bahan pertimbangan selama proses
pemilihan berlangsung. Beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu program studi
yang telah terakreditasi, biaya kuliah yang terjangkau, tenaga pengajar yang
berkualitas, fasilitas yang lengkap, lingkungan kampus yang nyaman, program
beasiswa, serta faktor-faktor lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan selama
proses pengambilan keputusan berlangsung.
Terkait dengan proses pengambilan keputusan dalam memilih perguruan
tinggi, penting bagi IPB untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih Institut Pertanian Bogor,
hal ini disebabkan banyaknya pesaing Perguruan Tinggi Negeri yang berada dekat
dengan IPB, selain itu selalu terjadinya perubahan kebutuhan dan keinginan calon
mahasiswa sehingga mempengaruhi jumlah peminat yang masuki ke IPB dari
waktu ke waktu, sehingga memungkinkan perlunya dilakukan penelitian agar IPB
dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya untuk mencetak lulusan
berkualitas yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi, namun juga memiliki
minat di bidang yang sesuai dengan kepribadian mahasiswa serta diharapkan
mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain di dunia kerja maupun
dalam hal mengabdi kepada masyarakat.

3
Perumusan Masalah
Proses pengambilan keputusan dalam memilih IPB sebagai perguruan tinggi
tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, persaingan yang ketat antar perguruan
tinggi dan perubahan selera peminat yang masuk ke IPB dari waktu ke waktu,
memungkinkan perlunya dilakukan penelitian, berdasarkan kondisi tersebut maka
permasalahan yang akan di kaji pada penelitian ini adalah mengenai: (1)
Bagaimana karakteristik mahasiswa IPB, (2) Bagaimana proses pengambilan
keputusan mahasiswa untuk memilih IPB, (3) Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB, (4)
Bagaimana sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB

Tujuan Penelitian
Merujuk pada permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
(1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa IPB, (2) Menganalisis proses
pengambilan keputusan mahasiswa IPB, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB, (4)
Menganalisis sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pihak IPB untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
memilih IPB sebagai perguruan tinggi dan sikap mahasiswa terhadap atribut yang
dimiliki IPB, sehingga IPB dapat meningkatkan kualitas pendidikannya.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan data tambahan
untuk penelitian dengan tema sejenis.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada kajian bidang pemasaran mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih IPB sebagai perguruan tinggi, batasan geografis dari penelitian ini adalah
responden yang merupakan mahasiswa S1 yang sudah masuk Fakultas tahun
ajaran 2013-2014 yang berasal dari 9 fakultas.

4

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut (Schiffman & Kanuk, 1994) diartikan sebagai
perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka, sedangkan (Engel, 1994) mendefiniskan perilaku
pelanggan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Menurut (Peter & Olson, 2000)
Fokus utama penelitian konsumen adalah untuk mengidentifikasi karakteristik
inovator dan perbedaan mereka dari konsumen lainnya .
Komponen Manajemen Jasa Terpadu
Model 8P manajemen jasa terpadu menurut (Lovelock & Wright, 2005)
yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi manajer perusahaan jasa yaitu :
1. Elemen Produk : Semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
2. Tempat dan waktu : keputusan manajemen tentang kapan, di mana, dan
bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.
3. Proses : metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang
umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang
telah ditetapkan.
4. Produktivitas : seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang
menambah nilai bagi pelanggan.
5. Kualitas : sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan mereka.
6. Orang : karyawan (dan kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses
produksi.
7. Promosi dan edukasi : semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi
yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan
penyedia jasa tertentu.
8. Bukti fisik : petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas
kualitas jasa. Harga dan biaya jasa lainnya : pengeluaran uang, waktu dan
usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.
Dimensi Kualitas Jasa
Menurut (Lovelock & Wright, 2005) kesenjangan jasa bukanlah satusatunya cara pelanggan menilai kualitas jasa. mereka juga menggunakan lima
dimensi yang luas sebagai kriteria :
1. Kehandalan (reliability) : Apakah perusahaan dapat diandalkan dalam
menyediakan jasa seperti yang di janjikan, dari waktu ke waktu.
2. Keberwujudan (tangible) : Seperti apa terlihat fasilitas fisik, perlengkapan,
karyawan, dan bahan komunikasi penyedia jasa tersebut.
3. Daya tanggap (responsiveness) : Apakah karyawan perusahaan tersebut senang
membantu dan mampu memberikan jasa yang cepat.

5
4. Jaminan (assurance) : Apakah karyawan jasa memiliki pengetahuan yang
cukup, sopan, kompeten, dan dapat dipercaya.
5. Empati (emphaty) : Apakah perusahaan jasa tersebut memberikan perhatian
yang besar dan khusus.

Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009), terdapat 5 tahap proses keputusan
pembelian konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian, dapat dilihat pada
Gambar 2.
Pengenalan
Masalah

Pencarian
Informasi

Evaluasi
Alternatif

Keputusan
Pembelian

Perilaku
pascapembelian

Gambar 2 Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen ( Kotler &
Keller, 2009)

Pengenalan Masalah : Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari
suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal menjadi dorongan
atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Pencarian Informasi :
Dua tingkat keterlibatan dengan pencarian, keadaan pencarian yang lebih rendah
disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif
terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang
dapat memasuki pencarian informasi aktif, mencari bahan bacaan, menelepon
teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari
produk tersebut. sumber informasi utama konsumen dibagi menjadi empat
kelompok :
1. Pribadi, keluarga, teman, tetangga, rekan
2. Komersial, iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan
3. Publik, media massa, organisasi, pemeringkat konsumen
4. Eksperimental, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini bervariasi dengan
kategori produk dan karakteristik pembeli.
Evaluasi Alternatif : Beberapa konsep dasar untuk memahami proses
evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat
masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan
untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.
Keputusan Pembelian : Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk maksud
untuk membeli merek yang paling disukai.
Perilaku Pasca Pembelian : Proses pengambilan keputusan tidak berhenti
pada pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi,
yang mengarah pada respon puas atau tidak puas. Perasaan ini menentukan
apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal
menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain.

6
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Engel et al. (1994) ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam memutuskan pembelian suatu produk, yaitu:
1. Pengaruh lingkungan; konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks.
Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh:
a. Budaya, seperti digunakan didalam studi perilaku konsumen mengacu pada
nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang
membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan
evaluasi sebagai anggota masyarkat.
b. Kelas sosial, adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi yang berjajar dari
yang rendah hingga yang tinggi.
c. Pengaruh pribadi, sebagai konsumen perilaku kita kerap dipengaruhi oleh
mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin merespon
terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma
dan harapan yang di berikan oleh orang lain.
d. Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, tentu saja, dengan
pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi.
e. Situasi, adalah jelas bahwa perilaku berubah ketika situasi berubah kadang
perubahan ini tak menentu dan tidak dapat diramalkan.
2. Perbedaan individu ; mengacu pada faktor internal yang menggerakkan dan
mempengaruhi perilaku. Perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh perbedaan
individu dibagi menjadi lima cara penting, yaitu
a. Sumber Daya Konsumen, setiap orang membawa tiga sumberdaya ke dalam
setiap situasi pengambilan keputusan, antara lain: waktu, uang dan perhatian
(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat
keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga
memerlukan semacam alokasi yang cermat.
b. Motivasi dan Keterlibatan, keterlibatan adalah faktor yang penting di dalam
mengerti motivasi. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang
disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi, sedangkan motivasi
menurut (Simamora, 2002) suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang
untuk mengejar kepuasan. Menurut (Suryani, 2008) Proses timbulnya
dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk disebut
motivasi
c. Pengetahuan, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang
disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas
informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, dimana
dan kapan untuk membeli, bagaimana menggunakan produk.
d. Sikap, mengacu pada pembentukan suatu sikap terhadap alternatif-alternatif
yang dipertimbangkan setelah konsumen menyelesaikan pencarian akan
informasi dan evaluasi yang luas terhadap berbagai kemungkinan.
e. Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi. Ketiga variable ini berguna dalam
mendefinisikan berbagai karakter objektif dan subjektif dari konsumen di
dalam pangsa pasar target. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang
konsisten terhadap stimulus lingkungan. Keputusan pembelian seorang
konsumen bervariasi antar individu karena karakteristik yang dimiliki oleh

7
masing-masing konsumen. Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan
menghabiskan waktu serta uang. Menurut (Setiadi, 2010) gaya hidup suatu
masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari masa ke
masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan
bergerak dinamis. Demografi adalah pendeskripsian pangsa konsumen
dalam istilah seperti usia, pekerjaan dan pendapatan.
3. Proses Psikologis
a. Pemrosesan Informasi : mengacu pada proses yang dengannya suatu
stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan dan belakangan
diambil kembali. Pengolahan informasi menyampaikan cara-cara dimana
informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan
kembali dan digunakan.
b. Pembelajaran : mengacu pada proses dimana pengalaman menyebabkan
perubahan dalam pengetahuan, sikap, atau perilaku. Kebanyakan perilaku
konsumen adalah hasil dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses
belajar harus dimengerti bila pemasaran diharapkan untuk membujuk.
c. Perubahan Sikap dan Perilaku : sikap adalah evaluasi, perasaan emosional
dan kecenderungan tindakan atas beberapa objek dan tindakan. Menurut
(prasetijo & Ihalauw, 2005) perubahan sikap timbul karena motivasi yang
hilang karena tidak lagi bisa memuaskan kebutuhan.
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu diperoleh dari beberapa sumber sebagai referensi
yang relevan dengan perilaku konsumen dan proses keputusan pembelian.
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
No
1

2

3

4

Judul
Faktor-faktor Penentu
Pengambilan Keputusan
Pemilihan Mayor Mahasiswa S1
IPB Tahun Akademik 2005/2006
Pengambilan Keputusan
Mahasiswa dalam Memilih
Perguruan Tinggi Swasta di
Sulawesi Selatan
Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Pilihan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
UMRAH
Analisis Preferensi Calon
Konsumen Terhadap Atribut Jasa
Program Sarjana Penyelenggaraan
Khusus ( Studi Kasus Program
Diploma di Kotamadya Bogor)

Peneliti
Megawati
Simanjuntak
(2006)

Persamaan
Topik
penelitian,
objek
penelitian

Perbedaan
Teknik sampling
dan alat analisis

Jamaluddin
Sawaji
(2011)

Topik
penelitian

Objek penelitian
dan alat analisis

Iranita
(2012)

Topik
Penelitian

Objek Penelitian
dan teknik
sampling

Eka Barus
(2008)

Topik
penelitian, alat
analisis

Objek penelitian
dan alat analisis

8

METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Banyak faktor-faktor yang dapat dijadikan pertimbangan bagi mahasiswa
dalam menentukan perguruan tinggi yang dipilihnya, dimulai dari pengenalan
kebutuhannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, kemudian
pencarian informasi tentang perguruan tinggi sampai dengan keputusan akhir
memilih perguruan tinggi yang dipilih. Permasalahan yang akan diambil dari
penelitian ini yaitu pada faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa dalam
memilih Institut Pertanian Bogor sebagai Perguruan Tinggi, dengan menggunakan
alat analisis faktor, dan sikap terhadap atribut dengan menggunakan fishbein,
kerangka penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3.

Institut Pertanian Bogor

Proses Pengambilan
Keputusan Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

.

Karakteristik dan proses
pengambilankeputusan

Faktor-faktoryang
mempengaruhi keputusan

Sikap terhadap
atribut

1. Pengaruh lingkungan
2. Perbedaan Individu
3. Proses Psikologis
Analisis
Deskriptif

Analisis
Faktor

Analisis Perilaku
Pengambilan keputusan

Gambar 3 Kerangka pemikiran

Analisis
Fishbein

9
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor yang
berada di Dramaga Bogor, penelitian dilakukan dengan mengisi lembar kuisioner
oleh Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dari 9 fakultas dan Mahasiswa tahap
persiapan bersama . Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2014 sampai
dengan November 2014.
Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian seperti data hasil
wawancara dan kuisioner. Kuisioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan literatur yang terkait
dengan topik penelitian.
Jumlah sampel dengan merujuk kepada rumus slovin, yang digunakan untuk
menentukan ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi
sehingga mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan mewakili data
populasi, menururt (Umar, 2011) adapun rumusnya sebagai berikut:
.............................................................................. (1)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat Kesalahan yang digunakan 10 Persen
Data jumlah populasi mahasiswa IPB adalah 3736 orang, dengan
menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah responden sebanyak 97,39
dibulatkan menjadi 100 responden .

= 97,39  100
Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik Quota sampling.
Menurut (Malhotra, 2004) Quota Sampling merupakan teknik sampling
nonprobabilitas yang terbatas dua tahap, tahap pertama terdiri dari
mengembangkan kategori kendali atau kuota, elemen populasi. Tahap kedua
elemen sampel dipilih berdasarkan kemudahan atau judgement. Jumlah responden
untuk tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah responden berdasarkan tiap Fakultas
Fakultas

Populasi (orang)

Sampel (orang)*

Pertanian

452

12

Kedokteran Hewan

217

6

Perikanan dan Ilmu Kelautan

438

12

Peternakan

214

6

Kehutanan

379

10

Teknologi Pertanian

447

12

10

Lanjutan Tabel 4. Jumlah responden berdasarkan tiap Fakultas
Matematika dan IPA

676

18

Ekonomi dan Manajemen

549

14

Ekologi Manusia

364

10

3736

100

Total

Sumber: Direktorat AJMP-IPB Desember 2013

* Cara perhitungan jumlah sampel yang dijadikan responden untuk setiap fakultas
adalah sebagai berikut :
FAPERTA

=

Perhitungan untuk jumlah sampel fakultas lainnya dapat dilakukan dengan cara
yang sama, agar responden dari setiap fakultas terwakili.

Metode Pengolahan dan Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuisioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan.
Untuk mengukur korelasi antara pertanyaan dengan skor total digunakan rumus
kolerasi product moment yaitu : (Umar, 2011)
r hitung =















.......................................................(2)


Keterangan :
r = Koefisien validitas yang dicari
N = Jumlah Mahasiswa
X = Skor masing-masing pertanyaan X
Y = Skor masing-masing pertanyaan Y
Hasil yang diperoleh dari uji validitas terhadap 14 variabel untuk analisis
faktor dan 19 atribut untuk fishbein dengan menggunakan SPSS menunjukan
seluruh pertanyaan pada kuisioner valid karena r-hitung>r-tabel. Hasil uji
validitas dapat dilihat pada Lampiran 2

Uji Realibilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal
ini kuisioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden
yang sama. Jumlah varian butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai
variasi tiap butir kemudian jumlahkan, menururt (Umar, 2011) seperti yang
dipaparkan dalam rumus berikut ini:

11

=







........................................................................................... (3)

Keterangan :
n = Koefisien reliabilitas yang dicari
k = Nilai tengah kuadrat antara subyek
= Nilai tengah kuadrat kesalahan
= Ragam total
∑ = Jumlah skor jawaban subyek butir pertanyaan ke-n

Kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sebelum
disebarkan, agar instrumen atau peubah pertanyaan yang digunakan terbukti sahih
dan reliabel. Uji reliabilitas yang dilakukan pada 30 mahasiswa Dengan
menggunakan SPSS versi 19 mendapatkan hasil Cronbach’s Alpha lebih dari 0.60
sehingga seluruh atribut dalam kuesioner dapat dinyatakan reliable. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3
Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Pada statistik deskriptif ini,
akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi
frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan
kelompok melalui modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang
dan simpangan baku.
Analisis Faktor
Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor adalah suatu teknik untuk
menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa
variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk
hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang
lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga
menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian.
Pada prinsipnya analisis faktor di gunakan untuk mengelompokan beberapa
variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga
dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel
dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit.
Dalam analisis faktor terdapat beberapa tahapan dan uji yang harus
diketahui, yaitu : (Santoso & Tjiptono, 2001)
1. Menganalisis faktor-faktor yang akan dianalisis
2. Menguji faktor-faktor tersebut menggunakan uji Bartlett Test Of Spericity dan
Measure of Sampling Adequancy (MSA)
Barlett Test of Spericity merupakan suatu uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi dengan populasi.
Dalam analisis faktor , hasil yang diinginkan adalah adanya korelasi diantara

12
suatu variabel, jika nilai Barlett hitung > Barlett tabel, atau Sign Rp. 3.500.000

12

Jawa Timur

6

Banten

5

Lampung

5

Sumatera Barat

3

Sumatera Selatan

3

Kalimantan Barat

2

Kalimantan Selatan

1

Sulawesi Selatan

1

Aceh

1

Riau

1

NTB

1

6

ASAL PROVINSI

Sumber: Data primer diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat jumlah Mahasiswa berdasarkan jenis
kelamin, kebanyakan Mahasiswa berjenis kelamin perempuan (51%) dan
selebihnya laki-laki ( 49%). Hal ini menjelaskan bahwa dalam penelitian ini,
perempuan lebih banyak memilih IPB di banding laki-laki dan berdasarkan data
yang diperoleh dari Direktorat Administasi Pendidkan IPB, jumlah mahasiswa
pada angkatan 50 Tahun Ajaran 2013-2014 memang lebih banyak perempuan
dibandingkan laki-laki, kemudian untuk jalur masuk IPB, mayoritas Mahasiswa
yang lolos seleksi masuk IPB melalui Snmptn (48%), melalui jalur Sbmptn (41%)
dan jalur mandiri (11 %), sedangkan untuk penerimaan per bulan, kebanyakan
Mahasiswa memperoleh penerimaan perbulan Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000
(63%) , untuk penerimaan perbulan ≤Rp. 500.000 (8%), Penerimaan perbulan Rp.
1.500.001 - Rp 2.500.000 (10%), sebanyak (7%) penerimaan per bulan sebesar

15
Rp. 2.500.001 - Rp 3.500.000 dan penerimaan perbulan > Rp. 3.500.000 (12%),
hal ini karena penerimaan Mahasiwa masih bergantung pada orang tua . Usia
mahasiswa angkatan 50 usia, mayoritas berusia 19-20 tahun (58%) dan berusia
17- 18 tahun (42%).
Berdasarkan sumber dana, Mahasiswa mayoritas memperoleh sumber
dananya dari orang tua (82%) saudara (2%) dan beasiswa (16%) hal ini
menunjukan Mahasiswa masih bergantung pada orang tua untuk membiayai
kuliahnya di IPB.Berdasarkan asal provinsi, kebanyakan Mahasiswa berasal dari
provinsi jawa barat (39%),sedangkan selebihnya dari DKI Jakarta (18%), Jawa
Tengah (7%), Sumatera Utara (7%), Jawa timur (6%), Banten (5%), Lampung
(5%), Sumatera Barat (3%), Sumatera selatan (3%),Kalimantan Barat (2%),
Kalimnatan Selatan (1%), Sulawesi Selatan (1%), Aceh (1%), Riau (1%) dan
NTB ( 1 %), jumlah mahasiswa yang berasal dari provinsi jawa barat lebih
banyak di bandingkan provinsi lain, hal ini dikarenakan , lokasi kampus IPB
sendiri yang berada di kota Bogor Provinsi Jawa Barat.
Proses Keputusan Pembelian
Berdasarkan teori Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan
pengaruh-pengaruh terhadapnya (Kotler dan Keller 2009), seluruh tahapan proses
pengambilan keputusan dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, proses pembelian dan evaluasi pasca pembelian secara ringkas
disajikan pada Tabel 5. Lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di Lampiran 4.
Tabel 5 Tahapan proses pengambilan keputusan memilih IPB
TAHAP

No

PROSES

Persentase

(%)

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

1.
2.

3.

4

5

Pengenalan
Kebutuhan

1. Motivasi memilih IPB : Minat dan keinginan sendiri

57

2. Manfaat yang di harapkan : Bidang pekerjaan yang luas

58

Pencarian

1. Sumber informasi tentang IPB : Diri sendiri

32

Informasi

2. Hal yang menjadi perhatian : Mutu Pendidikan

54

3. Waktu Pencarian informasi : 2-4 minggu

48

Evaluasi

1. Pertimbangan memilih IPB : Akreditasi institusi yang baik

37

Alternatif

2. Pilihan perguruan tinggi lain : YA

82

3. Pilihan PTN selain IPB : UI

22

Proses

1. Cara memperoleh keputusan : Telah direncanakan

56

Keputusan

2. Pemberi pengaruh keputusan : Diri sendiri

44

3. Waktu mengambil keputusan : 2-4 Minggu

51

1. Tingkat kepuasan secara umum : Puas

48

Pasca

Keputusan
2. Menyarankan orang lain kuliah di IPB : Ya
Sumber: Data primer diolah, 2014

100

16
Faktor – faktor Pengambilan Keputusan
Pada penelitian ini, jumlah variabel yang digunakan untuk analisis faktor
terdiri dari 14 variabel yaitu budaya, kelas sosial, teman, keluarga, situasi,
pendapatan, motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, pemrosesan
informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap. Langkah pertama yang digunakan
untuk mengetahui apakah data tersebut dapat digunakan untuk analisis faktor
adalah dengan melihat nilai Kaiser-Meyer-Olkin measure of sampling adequacy
(KMO). Nilai KMO dikatakan mencukupi kriteria apabila lebih besar atau sama
dengan 0,5 sehingga model analisis faktor ini selain sudah terjadi korelasi yang
signifikan, juga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Nilai KMO awal pada
variabel yang diteliti menunjukan nilai sebesar 0,744, proses awal analisis faktor
dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan demikian nilai KMO measure of sampling
adequacy lebih dari 0,5 maka analisis faktor layak untuk digunakan dalam
penelitian ini.
Pada tabel anti-image matrices awal terlihat sejumlah angka yang
membentuk diagonal yang menunjukan besarnya MSA (measure of sampling
adequacy) sebuah variabel. Besarnya MSA harus lebih besar dari 0,5 sehingga
dapat dilakukan proses berikutnya. Jika sebuah variabel mempunyai nilai MSA
lebih kecil dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari pemilihan
variabel, pada bagian ini variabel kelas sosial memiliki nilai MSA sebesar 0,419,
karena nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel kelas sosial harus di eliminasi,
kemudian dilakukan pengulangan dalam mendapatkan nilai MSA baru, tanpa
mengikutsertakan variabel tersebut, untuk nilai KMO kedua sebesar 0,767, proses
kedua analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 6, sehingga hasil akhir yang
diperoleh seluruh variabel yang tersisa memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Tahap
selanjutnya adalah proses factoring dan rotasi, dimana proses ini dilakukan pada
variabel-variabel yang sudah lolos uji MSA sebelumnya. Pada proses rotasi
menunjukan variabel budaya dan sikap memiliki nilai kurang dari 0,5 maka perlu
dilakukan reduksi kembali, dengan mengeluarkan 2 variabel tersebut, kemudia
melakukan tahapan proses yang sama seperti awal, proses akhir analisis faktor
dapat dilihat pada Lampiran 7.
Hasil analisis akhir menunjukan bahwa tersisa 11 variabel setelah
mengeliminasi variabel kelas sosial di tahap uji pertama, kemudian variabel
budaya dan variabel sikap setelah tahap rotasi, maka hasil analisis faktor dapat di
kelompokan menjadi 3 Faktor utama hal ini dilihat dari nilai eigen yang berada di
atas nilai 1 dan hasil pengelompokan pada proses rotasi. Tiga faktor-faktor baru
yang terbentuk dari hasil proses analisis faktor dapat dilihat pada Tabel 6.

17

Tabel 6 Faktor-faktor yang terbentuk hasil Analisis faktor
Faktor yang
terbentuk

% of
Variance

Psiko Demografis

33,29

Perubahan individu

15,69

Lingkungan

12,16

Variabel
Motivasi
Pengetahuan
Pendapatan
Gaya hidup
Kepribadian
Perubahan sikap

Loading
Factor
0,784
0,717
0,671
0,629
0,540
0,851

Pembelajaran

0,810

Pemrosesan informasi
Situasi
Keluarga
Teman

0,647
0,834
0,808
0,632

Sumber: Data primer diolah, 2014

Faktor Pertama (Psiko Demografis)
Faktor pertama yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama psiko
demografis yang memiliki 5 variabel yaitu variabel motivasi, pengetahuan,
pendapatan, gaya hidup, kepribadian. Faktor ini merupakan faktor terbesar yang
terbentuk dari analisis faktor yang memiliki keragaman data sebesar 33,29%,
Artinya proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB
mempertimbangkan faktor psiko demografis sebesar 33,29% dan menjadikannya
sebagai faktor paling utama yang dipertimbangkan dalam memilih IPB. Nilai
loading factor variabel-variabel dalam faktor psiko demografis berada pada
rentang 0,784 sampai 0,540.
Dalam faktor psiko demografis,variabel motivasi memiliki loading factor
tertinggi yaitu sebesar 0,784 yang menunjukan bahwa motivasi sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB, motivasi
muncul dari diri mahasiswa, karena adanya kebutuhan yang dirasakan untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, selanjutnya dalam faktor psiko
demografis terdapat variabel pengetahuan yang memiliki loading factor terbesar
kedua yaitu sebesar 0,717, pengetahuan merupakan semua informasi yang
diketahui oleh mahasiswa berkaitan dengan seluruh informasi mengenai IPB pada
saat proses pengambilan keputusan, variabel ketiga yaitu pendapatan dengan
loading factor sebesar 0,671 keputusan mahasiswa untuk memilih kuliah di IPB
tentu dipengaruhi oleh sumber daya ekonomi yang dimiliki dalam hal ini
pendapatan orang tua, variabel keempat yaitu gaya hidup dengan loading factor
sebesar 0,629, gaya hidup merupakan faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan mahasiswa, menurut jurnal Ilmu keluarga dan konsumen,
Gaya hidup mahasiswa IPB berorientasi pendidikan dan olahraga, pola perilaku
hidup sederhana dan berorientasi pendidikan yang terwujud di IPB mendorong
mahasiswa memilih IPB, variabel kelima yaitu kepribadian dengan loading
factor 0,540, kepribadian yang dimiliki oleh setiap mahasiswa berbeda dan hal
tersebut mempengaruhi perilakunya dalam memilih perguruan tinggi yang dipilih
sesuai dengan kepribadiannya.

18

Faktor Kedua (Perubahan individu)
Faktor kedua yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama perubahan
individu yang memiliki tiga variabel yaitu perubahan sikap, pembelajaran dan
pemrosesan informasi , faktor ini memiliki keragaman data sebesar 15,69 % yang
artinya bahwa proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB
mempertimbangkan faktor perubahan individu sebesar 15,69 %. Nilai loading
factor keragaman variabel dalam faktor perubahan individu berada pada rentang
0,851 sampai 0,647.Dalam faktor perubahan individu, variabel perubahan sikap
memiliki loading factor tertinggi yaitu sebesar 0,851 yang menunjukan bahwa
variabel ini sangat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih IPB.
Perubahan sikap merupakan evaluasi tindakan mahasiswa yang merubah
sikapnya pada saat proses evaluasi alternatif, perubahan sikap merupakan hal
penting yang akan mempengaruhi keputusan, karena perubahan sikap terkait
dengan kepercayaan dan perilaku mahasiswa yang meyakini bahwa IPB memiliki
atribut yang menjadi keyakinan dan harapan mahasiswa ketika proses
pengambilan keputusan berlangsung.
Variabel kedua terbesar yaitu Pembelajaran memiliki loading factor kedua
terbesar yaitu 0,810. Pembelajaran merupakan proses mahasiswa dalam
memperoleh pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut mengakibatkan perubahan
sikap dan perilaku dalam mengambil keputusan, selanjutnya yang memiliki nilai
loading factor ketiga adalah variabel pemrosesan informasi dengan loading factor
sebesar 0,647, variabel pemrosesan informasi akan membentuk sebuah persepsi,
persepsi inilah yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih IPB.
Faktor Ketiga (Lingkungan)
Faktor ketiga yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama faktor
lingkungan yang memiliki tiga variabel yaitu situasi, keluarga, dan teman, faktor
ini memiliki keragaman data sebesar 12,16 % yang artinya bahwa proses
pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB mempertimbangkan
faktor lingkungan sebesar 12,16 %. Nilai loading factor keragaman variabel
dalam faktor pengaruh lingkungan berada pada rentang 0,834 sampai 0,632.
Dalam faktor lingkungan, variabel situasi memiliki nilai loading factor
tertinggi yaitu 0,834 yang berarti bahwa variabel ini mempengaruhi proses
pengambilan keputusan mahasiswa, situasi yang dihadapi oleh mahasiswa di
lingkungannya tentu berbeda-beda pada saat proses pengambilan keputusan
berlangsung, sehingga mempengaruhi keputusannya untuk memilih kuliah di IPB.
Selanjutnya variabel keluarga memiliki nilai loading factor tertinggi kedua
yaitu sebesar 0,808 hal ini karena keluarga merupakan lingkungan yang paling
dekat dan berinteraksi setiap hari sehingga kelurga dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih IPB, kemudian factor loading
tertinggi ketiga yaitu variabel teman dengan nilai loading factor sebesar 0,632,
pengaruh teman dalam interaksi yang ada di lingkungan dapat memberi pengaruh
dalam pengambilan keputusan Mahasiswa dalam memilih IPB.

19
Analisis Sikap Mahasiswa terhadap Multiatribut IPB
Pengukuran sikap mahasiswa terhadap atribut dapat menggunakan model
fishbein. Model ini mengemukakan bahwa suatu sikap konsumen terhadap objek
tergantung pada atribut y