Efisiensi Penggunaan Plat Cendawan Terhadap Plat Konvensional Pada Gedung Pascasarjana UMS

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

EFISIENSI PENGGUNAAN PLAT CENDAWAN TERHADAP PLAT KONVENSIONAL
PADA GEDUNG PASCASARJANA UMS
Vinca Rosea Agia1, Mochamad Solikin2, Ali Asroni3
Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana UMS
Jalan A. Yani, Pabelan, Kartasura, Tromol Pos I, Surakarta, 57102
E-mail: vincajamuin@yahoo.com, msolikin@ums.ac.id, sipil@ums.ac.id
Abstrak
Perencanaan ulang Gedung Pascasarjana UMS dengan menggunakan plat cendawan
ini bertujuan untuk memperoleh nilai efisiensi kebutuhan material beton dan baja tulangan.
Perhitungan perencanaan ulang ini menggunakan peraturan SNI-2847-2013 dengan mutu
baha ya g sa a, yaitu f’c = 18,675 MPa, fyl = 400 MPa, dan fyv = 240 MPa. Analisis perhitungan
struktur gedung menggunakan bantuan program ETABS 2015, Microsoft Excel 2007, dan
AutoCAD 2016 digunakan untuk menggambar detail hasil perencanaan ulang. Hasil yang
diperoleh, digunakan dimensi balok tepi berukuran 300x500 mm. Tulangan memanjang balok
mengggunakan D12, dan untuk tulangan geser menggunakan 2ϕ8-220. Dimensi kolom yang
digunakan berukuran 400x400 mm. Tulangan memanjang kolom menggunakan D16 dan untuk

tulangan geser menggunakan 2ϕ10-170. Dimensi plat cendawan = 150 mm menggunakan
tulangan D10, sedangkan dimensi drop panel = 1500x1500x100 mm menggunakan tulangan
3
D12. Diperoleh kebutuhan volume beton Lantai 1 hasil redesign = 109,17 m dan volume beton
3
terpasang= 154,05 m . Dengan demikian nilai efisiensi kebutuhan volume beton pada Lantai 1
adalah 0,71. Sedangkan kebutuhan berat tulangan hasil redesign pada Lantai 1 = 5.187,80 kg
dan berat tulangan terpasang = 27.666,64 kg. Dengan demikian nilai efisiensi kebutuhan berat
tulangan pada Lantai 1 sebesar 0,19.
Kata kunci: balok, drop panel, efisiensi, plat, plat cendawan.

PENDAHULUAN
Plat konvensional umumnya tersusun atas komponen plat lantai, balok dan kolom sedang
menurut SNI 2847:2013 ada plat jenis lain selain plat konvensional yaitu plat yang langsung
didukung oleh kolom dengan atau tanpa penebalan plat di atas kolom (drop panel) yang dikenal
dengan plat cendawan (flat slab). Dan selain 2 jenis plat yang telah disebutkan juga dikenal
beberapa sistem yang umum digunakan dalam perencanaan. Sistem tersebut adalah rib slab dan
waffle slab (Ervianto dkk, 2012).
Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan gedung 5 lantai +1
semi basement dibangun dengan beton bertulang biasa dengan sistem cor di tempat dan

menggunakan plat konvensional yang mulai dikerjakan pada Oktober 2001 dan selesai pada Mei
2003. Pada penelitian ini akan dilakukan modifikasi perencanaan struktur pada Gedung
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan plat cendawan, dan
membandingkan kebutuhan materialnya (volume beton dan berat tulangan) dengan plat
konvensional terpasang.
Perlu diketahui bahwa plat cendawan tidak dianjurkan digunakan pada gedung di daerah
gempa tinggi (Tambusay dkk., 2014) dan dalam penelitian ini struktur tidak ditinjau terhadap beban
gempa. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh nilai dimensi flat slab, dan drop panel dari hasil
modifikasi perencanaan. Lalu menghitung nilai efisiensi kebutuhan material antara data
perencanaan plat konvensional dan hasil modifikasi plat cendawan.
Ada 4 jenis tumpuan plat yang telah dikenal (Asroni, 2014), yaitu:
1). Plat monolit, yaitu plat dan balok yang dicor bersamaan dan umumnya digunakan untuk
bangunan gedung.
2). Plat yang ditumpu oleh dinding bangunan.
3). Plat komposit, yaitu plat yang ditumpu oleh balok-balok baja dengan sistem komposit.
4). Plat cendawan (flat slab) yaitu plat yang didukung langsung oleh kolom.

378 dari 430

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

Gambar 1. Penumpu plat

Batasan dalam perencanaan plat cendawan dengan Metode Desain Langsung (SNI 2847:2013 Pasal
13.6) sebagai berikut:
1). Harus ada minimal tiga bentang plat menerus pada masing-masing arah.
2). Panel harus berbentuk persegi, dengan rasio antara bentang yang panjang dengan yang pendek
dari pusat ke pusat tumpuan dalam panel tersebut tidak lebih besar dari 2.
3). Panjang bentang pendek yang berurutan dari pusat ke pusat tumpuan boleh berbeda kurang
dari sepertiga bentang panjang pada masing-masing arah.
4). Pergeseran (offset) kolom dibolehkan tidak lebih dari 10 persen dari garis pusatnya.
5). Semua beban diakibatkan oleh beban gravitasi saja dan didistribusikan merata pada panel
keseluruhan, sedangkan beban hidup kurang dari dua kali beban mati.
METODE PENELITIAN
Adapun metode modifikasi perencanaan dilaksanakan dengan merencanakan ulang plat
lantai pada Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta menggunakan plat
cendawan, kemudian menghitung efisiensinya terhadap kebutuhan material beton dan baja

tulangan. Tahapan ini dilakukan dalam 5 tahap, yaitu:
1). Tahap I : Pengumpulan data dan peraturan SNI
2). Tahap II : Perencanaan plat cendawan
3). Tahap III : Pengerjaan gambar detail
4). Tahap IV : Perhitungan volume hasil perencanaan
5). Tahap V : Nilai efisiensi antara plat cendawan dan plat konvensional terhadap kebutuhan
material beton dan baja tulangan.

Gambar 2. Denah Gedung Pascasarjana UMS sisi selatan

379 dari 430

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

Data awal perencanaan yang diperoleh merupakan data hasil perencanan terpasang pada
Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, yaitu sebagai berikut:
1). Gedung perkuliahan 5 lantai +1 semi basement, dengan plat lantai beton bertulang tebal = 12

cm.
2). Tulangan plat digunakan:
Tulangan tumpuan
: Tulangan pokok As = D10 – 75.
Tulangan bagi As,u = D6 – 115.
Tulangan lapangan
: Tulangan pokok As = D10 – 75.
Tulangan bagi As,u = D6 – 115.
3). Beton yang digunakan merupakan beton ready mix dengan mutu K225.
4). Mutu baja tulangan :
ϕ < 10 mm = 240 MPa (U24).
ϕ > 10 mm = 400 MPa (U40).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan balok tepi lantai 1 sampai dengan lantai 4, plat cendawan dan drop panel
Hasil perhitungan penulangan balok tepi pada lantai 1 sampai dengan lantai 4 berdimensi 300
mm x 500 mm, sedangakan dimensi plat cendawan adalah 150 mm dengan penebalan di atas kolom
(drop panel) sebesar 1500 mm x 1500 mm x 100 mm.

Bentang
dalam


Bentang luar

Bentang
dalam

Bentang luar

Tabel 1. Hasil hitungan tulangan balok tepi dan plat
Tulangan balok
Dimensi
Portal 1, 6, D, J
Balok
Atas/Bawah
Begel
5D12
luar
300/500
ϕ8-220
negatif

2D12
2D12
positif
300/500
ϕ8-220
5D12
5D12
dalam
300/500
ϕ8-220
negatif
2D12
Tulangan balok
Dimensi
Portal 1, 6, D, J
Balok
Atas/Bawah
Begel
5D12
negatif

300/500
ϕ8-220
2D12
2D12
positif
300/500
ϕ8-220
5D12
Tulangan balok
Portal 2, 5, E, F, G,
Dimensi
H, I
Balok
Atas/Bawah
Begel
luar
negatif
positif
dalam
negatif


Tulangan pokok/bagi plat
Jalur kolom
Jalur tengah
D10-175

D10-175

D10-175

D10-175

D10-175

D10-175

Tulangan pokok/bagi plat
Jalur kolom
Jalur tengah
D10-175


D10-175

D10-175

D10-175

Tulangan pokok/bagi plat
Jalur kolom
Jalur tengah
D10-175

D10-175

D10-175

D10-175

D10-70


D10-175

negatif

-

-

-

D10-75

D10-175

positif

-

-

-

D10-175

D10-175

Tulangan balok
Atas/Bawah
Begel

Tulangan pokok/bagi plat
Jalur kolom
Jalur tengah

Bentang luar

Dimensi
Balok

luar
negatif
positif
dalam
negatif

-

-

-

D10-170

D10-175

-

-

-

D10-145

D10-175

-

-

-

D10-85

D10-175

Bentang
dalam

Portal 3,4

negatif

-

-

-

D10-90

D10-175

positif

-

-

-

D10-175

D10-175

380 dari 430

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

Data yang digunakan pada perencanaan plat cendawan pada Gedung Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai berikut:
1). Mutu beton K225, f’c = 0,083 x 225 = 18,675 MPa
2). Mutu baja tulangan :
ϕ < 10 mm = 240 MPa (U24).
ϕ > 10 mm = 400 MPa (U40).
3). Dimensi kolom
: 500/700.
4). Tinggi kolom
: Lantai Basement = 3 m.
Lantai 1
= 5 m.
Lantai 2, 3, 4
= 4 m.
5). Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3
(PPIUG 1983)
6). Berat beban hidup (qL)
= 250 kg/m2
(PPIUG 1983)

Gambar 3. Denah Gedung Pascasarjana sisi selatan hasil redesign dengan plat cendawan

Gambar 4. Detail penulangan plat cendawan

381 dari 430

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

500

5D12
ø8-220
2D12
(mm)
300

Gambar 5. Detail penulangan balok tepi

Gambar 6. Detail penulangan drop panel

Perencanaan kolom lantai basement sampai dengan lantai 4
Ada perubahan letak dan jumlah kolom dari kondisi eksisting gedung, pada perencanaan
ulang dengan plat cendawan digunakan kolom berdimensi 400 mm x 400 mm dengan tulangan
longitudinal 12D16 dan tulangan geser ϕ10-170.
Jumlah kebutuhan material beton, baja tulangan dan nilai efisiensinya pada Lantai 1 Gedung
Pascasarjana UMS hasil redesign dengan plat cendawan dan plat konvensional dapat dilihat pada
Tabel 2 dan Tabel 3.

400

Ast =
12D16

400

ø10-170

(mm)

Gambar 7. Detail penulangan kolom
Tabel 2. Rekapitulasi hasil hitungan volume beton pada perencanaan ulang dan terpasang di
lapangan

No.

Jenis komponen

(1)
(2)
1
Balok
2
Plat dan drop panel
3
Kolom
Jumlah

Volume beton (m3)
Hasil Redesign
Terpasang
(3)
(4)
14,40
70,56
74,61
54,09
20,16
29,4
109,17
154,05

382 dari 430

Perbandingan
(n)
(5)=(3)/(4)
0,20
1,38
0,69
0,71

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ISSN: 2459-9727

Tabel 3. Rekapitulasi hasil hitungan berat tulangan pada perencanaan ulang dan terpasang di
lapangan

No.

Jenis komponen

(1)
1
2
3
4
5
Jumlah

(2)
Tulangan memanjang balok
Begel balok
Tulangan plat dan drop panel
Tulangan memanjang kolom
Begel kolom

Berat tulangan (kg)
Hasil Redesign Terpasang
(3)
(4)
596,61 11750,82
495,56
5566,38
1033,18
589,90
2386,44
7768,37
676,00
1991,17
5187,80 27666,64

Perbandingan
(n)
(5)=(3)/(4)
0,05
0,09
1,75
0,31
0,34
0,19

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa efisiensi kebutuhan material beton hasil redesign pada
Lantai 1 Gedung Pascasarjana UMS menggunakan plat cendawan lebih hemat sebesar 29%.
Sedangkan kebutuhan baja tulangannya berdasarkan Tabel 3 adalah lebih hemat sebesar 81%.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini meliputi:
1). Hasil modifikasi perencanaan struktur didapat tebal flat slab = 150 mm.
2). Hasil modifikasi perencanaan struktur drop panel = 1,5 m x 1,5 m tebal 100 mm dan dengan
balok tepi dimensi 300 mm x 500 mm.
3). Kebutuhan volume beton hasil perencanaan ulang plat cendawan lebih hemat bila
dibandingkan dengan plat konvensional, dengan nilai banding = 0,71.
4). Kebutuhan berat tulangan hasil perencanaan ulang plat cendawan lebih hemat dan cukup
signifikan bila dibandingkan dengan dengan plat konvensional, dengan nilai banding = 0,19.
5). Kebutuhan bahan material secara keseluruhan (volume beton dan berat tulangan) hasil
perencanaan ulang plat cendawan lebih hemat bila dibandingkan dengan plat konvensional.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pembimbing, Dewan Penguji dan Staff Pengajar
pada Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulisan makalah ini sehingga dapat diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asroni, A., 2014. Teori dan Desain Balok Plat Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013, Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Asroni, A., 2015. Teori dan Desain Kolo Fo dasi Balok T Beto Bertula g Berdasarka “NI 2 4 2013, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Standardisasi Nasional., 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI
2847:2013, BSN, Jakarta.
Ervianto, D., Indryani, R., & Wahyuni, E. 2012. Studi Perbandingan Pelat Konvensional, Ribslab dan
Flatslab Berdasarkan Biaya Konstruksi. Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5.
Tambusay, A., Suprobo, P., & Faimun. 2014. Studi Eksperimental Perilaku Hubungan Pelat-Kolom
Menggunakan Drop Panel dengan Serat PVA-ECC Terhadap Beban Siklik Lateral. Prosiding
Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2014, 6 November 2014. ISSN 24071021.

383 dari 430