METODE PRODUKSI DAN STRESSING BALOK GIRD

METODE PRODUKSI DAN STRESSING BALOK GIRDER I PC
A. Tahap Produksi

1. Pembersihan lahan dan
kayu usuk disusun seperti
gambar.

2. Dipasang plywood atau
multiplek
sesuai ukuran
yang disyaratkan diatas
kayu usuk yang tadi.

3. Kemudian plywood atau
multiplek
dipaku,
agar
terpasang dengan kuat
dan tidak bergeser ketika
ada setting dan dicor.


4. Pada bagian atas cetakan
beton di pasang plastik
membrane yang berfungsi
sebagai sekat.

5. Pada bagian ujung cetakan
beton dikencangkan
dengan baut.

6. Pada bagian sekat plastik
membrane dan besi ujung
cetakan
di
lem
mengunakan lem tembak.

7. Hasil cetakan bawah yang
telah dikerjakan.

8. Selanjutnya,

dilakukan
pembesian
yaitu
pemotongan
dengan
barcutter
dan
pembengkokan
dengan
bending machine.

9. Dilakukan
oiling
pada
bembesian bagian atas.

10.Pemasangan
dan tendon.

pembesian


11.Agar
pembesian
kuat,
diikat menggunakan kawat
bendrat.

12.Dilakukan
pembersihan
dan oiling pada cetakan.

13.Cetakan
dipasang
backhoe.

14.Cetakan
dibaut.

diangkat
dan

menggunkan

dipasang

dan

15.Pada
bagian
atas
pembesian
yang
telah
dioiling
sebelumnya
ditutup juga menggunkan
plastik berwarna merah
seperti digambar.

16.Pemasangan
strand

kedalam
lubang
pipa
tendon.

17.Dilakukan
pengecoran
menggunakan backhoe.

18.Beton yang telah dicor,
digetarkan
menggunkan
vibrator,
agar
beton
merata dengan baik.

19.Beton
menggunkan
berwarna

biru
digambar.

20.Untuk perawatan
(curing),
beton
dengan mesin uap.

ditutupi
terpal
seperti

beton
diuapi

21.Setelah beton mengeras,
cetakan dibuka.

22.Pada bagian besi yang
mencuat

keluar
beton,
ditutupi
menggunakan
plastik berwarna merah
seperti digambar.

B. Tahap Stressing

23.Pada
tahap
stressing,
ujung-ujung tendon dikunci
menggunkan anchor block.

24.Setelah
dikunci
anchor
block, Dilakukan
tahap

stressing.

25.Strand yang lebih dipotong
menggunkan
gerinda
potong.

26.Dilakukan patching dan
dicor grouting pada bagian
dalam pipa tendon.

27.Selain di grouting, beton
difinishing pada bagian
ujung tendon juga dicor
agar tertutup.

28.Beton yang telah siap
dibawa
ke
tempat

kontruksi
menggunkan
trailer.

29.Beton
diangkat
menggunkan Tower crane
dan dipasang tepat diatas
abutmen jembatan.

30.Dilakukan
pemasangan
stut dari kayu agar beton
tetap kuat dan stabil.

31.Selain distut menggunkan
kayu, antar girder juga
disatukan
menggunkan
besi yang dilas.


Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Pembersihan lahan yang akan dijalankan tempat cetakan balok girder dan
pemasanganan kayu usuk ukuran 4/6 secara melintang balok disusun dengan
kerapatan antar balok ± 5 cm.
2. Dipasang plywood atau multiplek dengan tebal 12 mm di atas kayu usuk yang
tadi.
3. Kemudian, dipasang di ujung-ujung cetakan bawah tersebut.
4. Dilakukan pembesian tulangan untuk girder sesuai gambar rencana,
menggunakan bar cutter dan bending machine, untuk tulangan bagian atas
dicelupkan oli dengan kedalaman celupan ± 30 cm.
5. Pemasangan tulangan secara manual langsung di cetakan.

6. Pemasangan tendon secara langsung dipasang berbarengan dengan tulangan.
7. Dilakukan oiling pada cetakan besi samping, setelah oiling dirasa cukup
kemudian dikerjakan pemasangan cetakan samping menggunakan baut dan
dan stut.
8. Setelah cetakan terpasang dengan baik dan kuat, dilakukan penutupan bagian
atas tulangan yang di-oiling tadi menggunakan semacam plastik berwarna
merah.

9. Pemasangan strand kedalam lubang tendon.
10. Semua sudah siap, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengecoran dan
digetarkan menggunakan vibrator agar didapatkan beton yang baik.
11. Beton ditutup menggunakan semacam plastik atau terpal berwarna biru
dengan rapat di bagian atas dan samping.
12. Kemudian, beton diasapi di bagian dalam plastik tersebut, sampai asap
mengepul keluar dari plastik tersebut.
13. Setelah beton menggeras, langkah selajutnya pembukaan cetakan.
14. Besi-besi tulangan yang mencuat keluar dari beton ditutupi menggunakan
plastik berwarna merah.
15. Setting anchor block.
16. Dilakukan stressing menggunakan mesin stressing pada strand yang telah
dimasukan ke tendon sebelumnya.
17. Strand yang lebih dipotong.
18. Patching dan grouting, grouting dilakukan pada salah satu ujung pipa tendon
sampai grouting keluar pada ujung pipa lainnya.
19. Cetakan pada penutup tendon dipasang.
20. Dilakukan pengecoran pada bagian ujung tendon untuk menutup ujung tendon
tersebut
21. Setelah beton mengeras, cetakan dibuka.
22. Balok Girder yang telah jadi dipindahkan menggunakan trailer ke tempat
pengerjaan proyek.
23. Kemudian setiap segmen girder disatukan menggunakan besi dan kemudian
dilas.
24. Pada besi penyambung dipasang pipa metal untuk grouting.
25. Pada bagian penyambung antar segmen girder dilakukan pengecoran.
26. Sampai pengecoran pada bagian atas lantai girder. Girder yang belum dicor
kemudian diratakan.
27. Pada bagian strand tendon samping yang belum menerima tekanan dilakukan
stressing menggunakan mesin stressing pada pinggiran tendon girder dan
strand yang lebih dipotong.
28. Dilakukan patching dan grouting pada tendon bagian samping dan ditutup
menggunakan penutup metal dan dibaut.

Kelebihan dari proses produksi balok girder ini
1. Bisa membuat balok dengan ukuran yang cukup panjang
2. Balok beton pratekan ini dapat digunakan pada konstruksi tertentu seperti
kontruksi jembatan yang memiliki bentang cang cukup panjang
3. Balok beton pratekan ini dapat memikul beban lentur lebih dari beton
bertulang
Kekurangan dari proses produksi balok girder ini
1. Memerlukan tempat yang sangat luas agar bisa mencetak balok dengan
bentang yang panjang
2. Menggunakan alat berat yang sangat banyak untuk membuat 1 buah balok
girder
3. Memerlukan alat transportasi khusus untuk mengirimkan balok girder ke
lokasi proyek