Tinjauan Tentang Identifikasi Klasifikasi

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Identifikasi

Ikan sebagai salah satu organisme yang menjadi kajian ekologi, sehingga harus dijaga kelestariannya. Sebagai langkah awal diperlukan kegiatan identifikasi terhadap organisme tersebut. Identifikasi menurut Mayr 1971 adalah menempatkan atau memberikan identitas suatu individu melalui prosedur deduktif ke dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Proses identifikasi meliputi: 1. Pengumpulan sampel ikan sebanyak mungkin dari berbagai tempat. Pengumpulan sampel ini harus memperhatikan faktor geografis dan ekologis. Spesimen ikan tersebut kemudian disimpan dalam larutan formalin 4 selama 24 jam. 2. Labelisasi spesimen ikan. Pemberian label meliputi nama daerah, nama penemu, tempat dan tanggal ditemukannya sampel ikan. 3. Identifikasi spesimen ikan. Identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan buku panduan kunci determinasi untuk menentukan ordo, famili, genus dan spesies. Selanjutnya dilakukan pencocokan dengan katalog dan bibliografi yang diterbitkan paling mutakhir serta deskripsi yang asli. 4. Penyajian hasil identifikasi. Hasil identifikasi disajikan dalam bentuk deskrpisi serta rumusan hasil sintesa. Pada pendeskripsian biasanya menampilkan ciri-ciri morfologi ikan diantaranya bentuk tubuh, macam sirip, 7 bentuk sisik, perbandingan panjang dan lebar badan serta perbandingan panjang kepala.

B. Klasifikasi

Klasifikasi ialah menetapkan definisi dari kelompok atau kategori menurut skala hierarki. Tiap-tiap ketegori ini meliputi satu atau beberapa kelompok rendah yang terdekat, yang merupakan kategori lebih rendah berikutnya Saanin, 1984. Ikan Teleostei merupakan salah satu superordo dari kelas Osteichthyes. Osteichthyes menjadi 2 subkelas, yaitu Sarcopterygii dan Actinopterygii, Kent 1987. 1. Subkelas Sarcopterygii Ciri-cirinya antara lain mempunyai sepasang sirip dengan pangkal sirip yang berdaging, sudah memiliki nares interna yang terbuka. Subkelas Sarcopterygii terbagi menjadi 2 ordo, yaitu: a. Ordo Crossopterygii Kent 1987 menyatakan bahwa ikan ini paling umum hidup di jaman Devon, sudah punah kecuali satu jenis ikan yang masih hidup yaitu Latimeria. Ikan ini memiliki sirip berdaging yang disokong oleh elemen-elemen tulang yang mirip dengan elemen tulang tungkai depan tetrapoda. Struktur tubuhnya hampir mirip dengan moyang amfibi. b. Ordo Dipnoi Dipnoi merupakan kelompok ikan paru-paru, dari segi anatomi menyerupai amfibi, mempunyai nares interna. Ada 3 genus yang masih bertahan hidup, yaitu: Protopterus dari Africa; Neoceratodus dari Australia dan Lepidosiren dari Brasil Kent, 1987. 8 2. Subkelas Actinopterygii Ciri-ciri ikan ini antara lain: sirip berupa lembaran kulit yang disokong oleh jari-jari sirip dari bahan tulang, pelindung dermal dan sisik tipe ganoid yang dilapisi enamoloid yang disebut ganoin, sirip ekor heteroserkal Kent, 1987. Subkelas Actinopterygii dibagi menjadi 3 superordo, yaitu Chondrostei; Holostei dan Teleostei. a. Superordo Chondrostei Ikan ini memiliki kemiripan dengan jenis ikan di zaman palazoik, mempunyai bentuk sisik ganoid, endoskeleton telah terosifikasi dengan baik. Superordo Chondrostei yang masih hidup adalah Sturgeon dan Padlefishes. b. Superordo Holostei Kelompok ikan Holostei yang masih bertahan sampai sekarang ada 2 genus, yaitu Lepisosteus dan Amia yang ditemukan di Amerika Utara. c. Superordo Teleostei Teleostei merupakan jenis ikan yang sudah modern dan dominan di jaman sekarang. Ikan ini memiliki skeleton yang telah terosifikasi. Sisiknya tersusun dari ganoin dan memiliki tipe sisik sikloid atau stenoid. Kurang lebih ada 20000 jenis ikan Teleostei yang masih hidup sampai sekarang Goin, 1965. Beberapa wakil ordo Teleostei yang biasa dijumpai di perairan Indonesia antara lain: 1 Ordo Perciformes Jenis ikan dari ordo Perciformes seluruh tubuhnya ditutupi oleh sisik. Sirip perut letaknya di bawah sirip dada, sirip punggung umumnya ada dua. Sirip depan semuanya disokong oleh jari-jari keras, sedangkan sirip belakang sebagian besar disokong oleh jari-jari lunak. Gurat sisi ada yang utuh, ada juga yang terputus di bagian belakang Djuhanda, 1981. Ikan ini merupakan ordo terbesar 9 dalam dunia ikan. Contoh: Stromateus cinereus ikan bawal; Ephinephelus sp ikan kerapu; Cybium sp ikan tenggiri; Rastrelliger sp ikan kembung; Upeneus molluscensis ikan kuniran; Lutjanus fuscescens ikan kakap, Kottelat et al, 1993. 2 Ordo Clupeiformes Bentuk tubuhnya langsing agak lebar, seluruh badannya tertutup oleh sisik, jari-jari sirip semuanya lunak, umumnya mempunyai sirip punggung tunggal Djuhanda, 1981. Bebarapa species pada perutnya terdapat geligir yang berawal dari kepala sampai ke sirip dubur, gurat sisi pendek atau tidak ada sama sekali Kotelat et al, 1993. Contohnya: Ophisthopterus valenci ikan lipiran; Chirosentrus dorab ikan parang-parang; Clupea alosa ikan mata belo; Chanos chanos ikan bandeng. 3 Ordo Scorpaeniformes Badan dan kepala pipih datar, mulut panjang, mempunyai dua sirip punggung, pada sirip punggung pertama terdapat 1 duri yang terpisah dan semua disokong oleh jari-jari keras, sirip pelvik terdapat di belakang sirip dada, sirip anal memanjang ke belakang. Banyak duri tajam di kepala. Contohnya Platycephalus sp ikan pahat. 4 Ordo Pleuronectiformes Bentuk tubuh asimetri, mempunyai mata di salah satu sisi tubuhnya, sirip punggung meluas dari kepala hingga dekat dengan pangkal sirip ekor, sirip umumnya tanpa duri, sirip dubur meluas dari pangkal sirip pectoral sampai pangkal sirip ekor Djuhanda, 1981. Contohnya: Cynoglossus sp ikan lendra dan Typhlachirus caecus ikan lidah. 10 5 Ordo Myctophyformes Tubuh panjang berbentuk silinder, kepala agak lancip datar, mulutnya besar dan bergigi. Sirip punggung tunggal dan di belakang terdapat suatu sirp lemah kecil Tarp Koilola, 1995. Sirip punggung mempunyai 7-18 jari-jari, sirip dubur dengan jari-jari 7-50 buah, sedangkan sirip pectoral mempunyai jari- jari 9-27 buah. Contohnya: Saurida tumbil ikan kadalan. 6 Ordo Polynemedei Tubuh ramping agak pipih, mata diliputi oleh selaput bening, tubuh tertutup sisik bertipe stenoid, gurat sisi memanjang sampai ke sirip ekor, terdapat 2 buah sirip punggung, sirip dada terdiri dari dua bagian, bagian bawah berjari-jari panjang seperti filament, sirip ekor bercabang dua Tarp Koilola, 1995 terutama hidup di pesisir dan muara-muara sungai. Contohnya: Polydactylus plebius ikan mbaleng.

C. Karakteristik Taksonomis Teleostei