Teknik Pengambilan Data Pelaksanaan Pengambilan Data

data mengenai riwayat penyakit paru, kebiasaan merokok, status gizi, dan masa kerja pada pekerja bagian composting. 3.8.3 Lembar observasi Observasi adalah suatu prosedur berencana atau studi sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psychis antara lain melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang hubunganya dengan masalah yang diteliti Soekidjo Notoatmodjo, 2002:93. Pada penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengambil data penggunaan masker pada pekerja bagian composting.

3.9 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dilakukan dengan instrumen penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang digunakan yaitu: 3.9.1 Pengukuran Langsung Pengukuran langsung meliputi pengukuran kapasitas vital paru, pengukuran berat badan, dan pengukuran tinggi badan. 3.9.2 Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara yang digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang, pendidikan, perhatian sikap terhadap sesuatu Suharsimi Arikunto, 2002:132 3.9.3 Observasi Observasi dilakukan dengan melihat dan mencatat hal yang berhubungan dengan aktivitas dari objek penelitian yang ada hubunganya dengan masalah dalam penelitian.

3.10 Pelaksanaan Pengambilan Data

Urutan pengambilan data dalam penelitian ini adalah : 3.10.1 Tahap Pra-Penelitian Tahap pra-penelitian adalah kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian. Adapun kegiatan pra-penelitian adalah : 1. Dilakukan survei awal penjaringan sampel dengan menggunakan kuesioner penjaringan untuk memilih sampel dengan kategori umur 40 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit paru, dan berjenis kelamin laki-laki. 2. Disiapkan alat spirometer hutchinson untuk pengukuran kapasitas vital paru, timbangan injak untuk pengukuran berat badan dan microtoise untuk pengukuran tinggi badan. 3. Koordinasi dengan pimpinan perusahaaan dan responden yang sudah ditentukan sebelumnya. 4. Dipersiapkan kuesioner 5. Dipersiapkan lembar hasil pengamatan dan lembar hasil pengukuran. 3.10.2 Tahap Penelitian Tahap penelitian adalah kegiatan yang dilakukan saat penelitian. Adapun kegiatan pada tahap penelitian adalah : 1. Dilakukan pengukuran kapasitas vital paru responden dengan menggunakan spirometer huthinson dan mencatat hasil pada lembar pengukuran. 2. Dilakukan pengukuran tinggi badan responden dengan menggunakan microtoise dan mencatat hasil pada lembar pengukuran. 3. Dilakukan penimbangan berat badan responden dengan menggunakan timbangan injak dan mencatat hasil pada lembar pengukuran. 4. Dilakukan wawancara kepada responden disertai dengan pengamatan. 3.10.3 Tahap Pasca-penelitian Tahap pasca penelitian adalah kegiatan yang dilakukan setelah melakukan penelitian. Adapun tahap pasca penelitian adalah : 1. Pencatatan seluruh data dan hasil penelitian 2. Pengolahan dan analisis data

3.11 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA UNIT SPINNING I BAGIAN RING FRAME PT. PISMA PUTRA TEKSTIL PEKALONGAN

2 20 93

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU DAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BAGIAN PENGAMPLASAN UD. PUTRA KUSUMA JATI DI KELURAHAN JEPON KABUPATEN BLORA

1 35 78

Hubungan Masa Kerja, Pemakaian Alat Pelindung Pernafasan (Masker) Dengan Kapasitas Funsi Paru pada Tenaga Kerja Bagian Pengamplasan PT Accent House Pecangaan Jepara

0 16 80

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU TENAGA KERJA TERPAPAR DEBU KAPAS PADA Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Pemakaian Masker dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja Terpapar Debu Kapas pada Bagian Windi

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU TENAGA KERJA TERPAPAR Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Pemakaian Masker dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja Terpapar Debu Kapas pada Bagian Winding di PT. Bintan

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KAPASITAS VITAL PARU Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru.

0 4 17

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU PADA PEKERJA GARMENT PT. VINSA Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pekerja Garment PT. Vinsa Mandira Utama Sukoharjo.

0 0 13

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU PADA PEKERJA GARMENT PT. VINSA Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pekerja Garment PT. Vinsa Mandira Utama Sukoharjo.

0 2 22

Faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Masker pada Tenaga Kerja bagian Logistik PT. Zeta Agro Corporation Wanatirta-Paguyangan kabupaten Brebes.

0 0 1

Hubungan Masa Kerja, Pemakaian Alat Pelindung Pernafasan (Masker) Dengan Kapasitas Funsi Paru pada Tenaga Kerja Bagian Pengamplasan PT. Accent House Pecangaan Jepara.

0 0 2