Uji t Uji Parsial

✿ ❀ H , , , = 0 Diduga secara bersama-sama harga premium bersubsidi, kondisi infrastruktur jalan, pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi provinsi di Pulau Sumatera. H , , 0 Diduga secara bersama-sama harga premium bersubsidi, kondisi infrastruktur jalan, pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi provinsi di Pulau Sumatera.

H. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R menunjukkan seberapa besar variabel-variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Kisaran nilai koefisien determinasi R adalah 0 ≤ R ≤ 1. Model dikatakan semakin baik apabila nilai R mendekati 1 atau atau 100 Gujarati, 1995.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Harga premium bersubsidi berpengaruh positif terhadap inflasi di masing-masing Provinsi yang ada di pulau Sumatera. 2. Kondisi infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap inflasi di masing-masing Provinsi yang ada di pulau Sumatera. 3. Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap inflasi di masing-masing Provinsi yang ada di pulau Sumatera. 4. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap inflasi di masing-masing Provinsi yang ada di pulau Sumatera. 5. Secara bersama-sama variabel harga premium bersubsidi, kondisi infrastruktur jalan, pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap inflasi provinsi di Pulau Sumatera. 6. Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa nilai koefisien intersep Inflasi dari setiap daerah yang ada di Pulau Sumatera memiliki nilai berbeda. Dari koefisien intersep diatas, Provinsi Sumatera Utara memiliki nilai yang relatif ❁ ❂ lebih tinggi dibanding daerah lain. Sedangkan, Provinsi Bangka Belitung memiliki nilai koefisien intersep yang relatif lebih rendah dibanding daerah lain.

B. Saran

Keterbatasan penelitian ini adalah hanya membahas inflasi pada Pulau Sumatera saja. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kondisi infrastruktur jalan agar proses pendistribusian barang dan jasa dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tidak meningkatkan biaya produksi. 2. Merubah cakupan penelitian menjadi provinsi-provinsi lain selain Pulau Sumatera, sehingga melengkapi hasil penelitian ini. Serta memasukkan variabel lain yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap volatilitas inflasi baik di Pulau Sumatera maupun di provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, yaitu suku bunga sebagai proksi lain kebijakan moneter dan variabel ekspor-impor.