48 tentang PMS dan skrining, pelayanan petugas skrining, kemitraanajakan
teman sesama WPS dan keberadaan promosi kesehatan tentang PMS dan pentingnya skrining adalah:
1 Kuesioner a. Kisi-kisi pertanyaan pengetahuan
· Definisi penyakit menular seksual, gejala, akibat, penularan, dan
cara pencegahan. ·
Definisi skrining, manfaat, cara melakukan, dan tujuan. b. Kisi-kisi pertanyaan pelayanan petugas skrining
· Sarana dan prasarana di klinik resosialisasi Gambilangu.
· Cara melayani WPS saat skrining ramah atau tidak
· Proses pelayanan
c. Kisi-kisi pertanyaan riwayat PMS ·
Gejala-gejala yang pernah dialami sebelumnya d. Kisi-kisi pertanyaan ajakan teman
· Ajakan teman saat dilaksanakan program skrining
· Pemberitahuan oleh PE jika ada perubahan jadwal skrining
e. Kisi-kisi pertanyaan keikutsertaan WPS dalam penyuluhan kesehatan tentang PMS dan skrining
· Mengikuti tidak mengikuti penyuluhan kesehatan tentang PMS
dan skrining
3.9 Teknik Pengambilan Data
3.9.1 Metode Observasi Metode observasi adalah suatu prosedur berencana yang antara lain
49 meliputi melihat, dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang ditelit iSoekidjo Notoatmodjo, 2005: 93.
Metode observasi dalam penelitian ini terdiri atas uraian rinci aktivitas penelitian dan interaksi antara peneliti, WPS, dan petugas skrining.
Metode observasi digunakan untuk memperoleh gambaran situasi kawasan resosialisasi Gambilangu Kabupaten Kendal dan kondisi WPS untuk
mendapatkan waktu yang tepat dalam penelitian. 3.9.2 Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang menyangkut masalah umur,pendidikan, pengetahuan WPS dan pelayanan petugas pada
WPS saat kegiatan skrining. 3.9.3 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini untuk memperoleh dokumentasi resosialisasi Gambilangu Kabupaten Kendal. Dokumentasi dilakukan
sebagai penunjang data primer berupa dokumentasi gambar, transkrip dan catatan hasil wawancara.
3.10 Validitas dan Reliabilitas
3.10.1 Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan
50 korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Product Moment karena instrumen yang digunakan adalah kuesioner Soekidjo Notoatmojo,
2005:131
r =
å å
å å
å å å
- -
- }
}{ {
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Resosialisasi Gambilangu Kota Semarang. Karakteristik pada Resosialisasi Gambilangu Kota Semarang adalah
dalam resosialisasi tersebut terdapat kegiatan yang rutin setiap 2 kali dalam 1 minggu, pendidikan WPS tamat SD, SMP dan SMA.Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan pada 20 WPS. Hasil uji validitas pada variabel pengetahuan menunjukkan signifikansi 5 dengan n =20, maka diketahui r
tabel
: 0,444. Syarat pertanyaan valid adalah r
hitung
r
tabel.
Dari tabel Correlation, maka pertanyaan yang tidak valid adalah pertanyaan nomor 8. Karena r
hitung
: 0,263, artinya r
hitung
r
tabel
maka tidak valid, sehingga pertanyaan tersebut dihilangkan. Sedangkan pada hasil uji validitas variabel pelayanan petugas
skrining menunjukkan signifikansi 5 dengan n =20, maka diketahui r
tabel
:
0.444. Syarat pertanyaan valid adalah r
hitung
r
tabel
. Dari tabel Correlation, maka pertanyaan yang tidak valid adalah : pertanyaan nomor 9, karena r
hitung
: - 0,095 , artinya -0,095 0,444 r
hitung
r
tabel
maka tidak valid; pertanyaan nomor 11, karena r
hitung
: 0,186 , artinya 0,186 0,444 r
hitung
r
tabel
maka
51 tidak valid; pertanyaan nomor 15, karena r
hitung
: -0,025 , artinya -0,025 0,444 r
hitung
r
tabel
maka tidak valid. Sehingga pertanyaan nomor 9, 11, dan 15 dihilangkan.
3.10.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dan dengan alat pengukur yang sama. Cara mengukur reliabilitas dapat dilakukan dua cara :
1. Repeated Measure atau ukur ulang. Pertanyaan ditanyakan pada responden berulangpada waktu yang berbeda misalnya sebulan kemudian.
2. One Shot atau diukur sekali saja. Pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.
Atau dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan r hasil.
R Alpha r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan menunjukkan nilai alpha adalah
= 0.7560, hal ini menunjukkan bahwa nilai alpha 0,7 sehingga kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Angket atau kuesioner dikatakan reliabel jika
memiliki nilai alpha minimal 0,7 Djemari Mardapi, 2003 dalam Handoko Riwidikdo, 2010:161.
52 Hasil uji reliabilitas variabel pelayanan petugas skrining menunjukkan
nilai alpha adalah = 0.7517, hal ini menunjukkan bahwa nilai alpha 0,7 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
3.11 Teknik Pengolahan dan Analisis Data