karena itu, penelitian ini akan mengembangkan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi untuk membentuk pengetahuan dan sikap peduli lingkungan pada siswa
SMP Negeri 2 Watukumpul.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Aktivitas pertanian berupa penggunaan pupuk kimia dan pestisida menimbulkan
ancaman pencemaran lahan pertanian dan perairan di sekitarnya. 2.
Masih sedikit desain pembelajaran yang secara tegas menekankan nilai konservasi lingkungan.
1.3 Cakupan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengembangan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi pencemaran lingkungan untuk siswa SMP N 2 Watukumpul.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
bagaimana desain pembelajaran materi pencemaran lingkungan yang digunakan guru SMP Negeri 2 Watukumpul?
2. bagaimana mengembangkan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi
pencemaran lingkungan? 3.
bagaimana validitas desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi pencemaran lingkungan berdasarkan penilaian pakar?
4. apakah desain pembelajaran IPA bervisi konservasi berpengaruh terhadap
pengetahuan dan sikap peduli lingkungan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.
menganalisis desain pembelajaran materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 2 Watukumpul sebagai pondasi pengembangan desain pembelajaran
IPA bervisi konservasi. 2.
menghasilkan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi pencemaran lingkungan.
3. mengevaluasi validitas desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi
pencemaran lingkungan berdasarkan penilaian pakar. 4.
mengevaluasi pengaruh desain pembelajaran IPA bervisi konservasi terhadap pengetahuan dan sikap peduli lingkungan.
1.6 Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah kunci pada penelitian, dibuat penjelasan terhadap istilah-istilah berikut.
1. Desain Pembelajaran IPA bervisi konservasi
Desain pembelajaran merupakan deskripsi proses belajar mengajar pada suatu unit pembelajaran Koper, 2006. Lynch 2008 mendefinisikan desain
pembelajaran sebagai perencanaan pembelajaran. Merujuk pada dua definisi tersebut, penelitian ini mendefinisikan desain pembelajaran sebagai perencanaan
pembelajaran yang terwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Desain pembelajaran IPA bervisi konservasi diartikan sebagai perencanaan pembelajaran IPA yang mengintegrasikan hakikat pendidikan IPA dan pendidikan
konservasi. Hakikat pendidikan IPA adalah inkuiri tentang alam, siswa belajar secara ilmiah tentang fenomena alam melalui proses penyelidikan. Hakikat
konservasi adalah caring, protecting, repairing. Pendidikan konservasi adalah pendidikan yang 1 menyadarkan dan meningkatkan kepedulian tentang alam
caring, 2 mendorong perlindungan atas alam protecting, dan 3 mendorong usaha pemulihan atas alam repairing. Menurut Palmer 1998 pendidikan
konservasi diwujudkan melalui belajar tentang alam learning about environment, di alam learning in environment dan untuk alam learning for environment. Oleh
sebab itu, desain pembelajaran IPA yang bervisi konservasi diwujudkan sebagai langkah-langkah pembelajaran IPA yang mendorong siswa belajar secara ilmiah
inkuiri tentang alam dan belajar untuk mendorong usaha perlindungan terhadap alam. Desain pembelajaran IPA bervisi konservasi dalam penelitian ini
didefinisikan secara operasional sebagai skor keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA yang diukur melalui jumlah kehadiran siswa selama
implementasi desain pembelajaran. 2.
Pengetahuan lingkungan Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang
mengenai lingkungan dan permasalahannya. Pengetahuan lingkungan dalam
penelitian ini didefinisikan secara operasional sebagai skor pengetahuan tentang materi pencemaran lingkungan yang diukur dengan soal tes tertulis.
3. Sikap peduli lingkungan
Milfont 2009
mendefinisikan sikap
peduli lingkungan
sebagai kecenderungan psikologi yang diwujudkan dalam bentuk respon evaluatif
mengenai persepsi terhadap lingkungan dan permasalahannya dengan tingkatan suka favour atau tidak suka disfavour. Sikap peduli lingkungan memiliki tiga
komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif Schultz et al., 2004 Yin, 1999. Sikap peduli lingkungan dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional
sebagai skor yang diperoleh melalui ekspresi pendapat sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju mengenai pernyataan item dalam skala sikap
peduli lingkungan. Skala sikap peduli lingkungan dirancang dengan pertimbangan keyakinan mengenai lingkungan kognitif, afekperasaan terhadap lingkungan
afektif, dan niat untuk berbuat konatif.
1.7 Manfaat Penelitian