19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan untuk mendapatkan data mengenai panas knalpot berbasis sponge steel dan knalpot standart Suzuki Skydrive 125.
Pengambilan data dilakukan 3 kali pengukuran yang masing-masing diambil dalam lama waktu 1 menit setelah putaran mesin mencapai putaran yang telah
direncanakan dan penganbilan data panas ini menggunakan satuan temperatur derajat celcius
˚C. Alat pengambilan data menggunakan multimeter Krisbow KW06-276
dengan temperatur panas maksimal 750 ˚C.
Gambar 10. Kabel sensor panas dan multimeter Krisbow KW06-276
1. Panas knalpot standart Suzuki Skydrive 125
Pengukuran knalpot standart dibagi 3 bagian objek pengukuran temperatur panas yaitu bagian dalam knalpot, gas buang, dan body knalpot itu
sendiri. Pengukuran temperatur panas dalam knalpot T
dalam knalpot
dilakukan dengan cara memasukkan sensor temperatur panas multimeter Krisbow
KW06-276 ke dalam knalpot. Cara tersebut dilakukan sebanyak 3 kali pengukuran yang didapatkan data panas pertama dengan putaran 2000 rpm
idle sehingga didapatkan data T
1
= 134 ˚C, T
2
= 137 ˚C, dan T
3
= 138 ˚C. Putaran mesin 4000 rpm mendapatkan data dari 3 kali pengukuran yang
memperoleh data T
1
= 156 ˚C, T
2
= 166 ˚C, dan T
3
= 160 ˚C. putaran mesin 7000 rpm mendapatkan data temperatur panas T
1
= 195 ˚C, T
2
= 241 ˚C, dan T
3
= 314 ˚C. Pengukuran panas yang berikutnya dilakukan pada gas buang knalpot
T
gas buang
dengan mendekatkan sensor temperatur panas multimeter pada lubang pembuangan knalpot ke lingkungan. Pengukuran dilakukan dari
putaran 2000 rpm idle, 4000 rpm, dan 7000 rpm. Putaran idle mendapatkan data panas T
1
= 143 ˚C, T
2
= 151 ˚C, dan T
3
= 153 ˚C kemudian putaran mesin dinaikkan menjadi 4000 rpm dan menghasilkan panas T
1
= 154 ˚C, T
2
= 150 ˚C, dan T
3
= 158 ˚C. Pengujian panas pada putaran mesin 7000 rpm menghasilkan panas dengan temperatur T
1
= 200 ˚C, T
2
= 227 ˚C, dan T
3
= 243
˚C. Panas body knalpot T
body knalpot
diukur pada bagian tengah knalpot dengan 3 kali pengukuran dengan putaran mesin yang sama seperti
pengukuran temperatur panas dalam knalpot dan gas buang yang dikeluarkan knalpot. Putaran mesin 2000 rpm idle mendapatkan temperatur panas T
1
= 79 ˚C, T
2
= 70 ˚C, dan T
3
= 73 ˚C. Putaran mesin yang berikutnya dinaikkan dari 2000 rpm menjadi 4000 rpm sehingga menghasilkan temperatur panas T
1
= 80 ˚C, T
2
= 82 ˚C, dan T
3
= 78 ˚C. Putaran mesin 7000 rpm menghasilkan
panas knalpot standart Suzuki Skydrive 125 dengan suhu T
1
= 103 ˚C, T
2
= 115 ˚C, dan T
3
= 124 ˚C. Hasil pengukuran temperatur panas knalpot standart Suzuki Skydrive
125 dan rata-rata temperatur panas yang dihasilkan knalpot standart dapat di tabulasikan ke dalam tabel berikut ini :
Tabel 3. Temperatur panas knalpot standart Suzuki Skydrive 125 dalam waktu 1 menit.
Temperatur Rpm
T
dalam knalpot
˚C T
gas buang
˚C T
body knalpot
˚C T
1
T
2
T
3
T
x
T
1
T
2
T
3
T
x
T
1
T
2
T
3
T
x
2000 idle 134 137 138 136.3 143 151 153 149
79 70
73 74.3 4000
156 166 160 160.7 154 150 158 154
80 82
78 80
7000 195 241 314
250 200 227 243 223.3 103 115 124 114
2. Panas knalpot berbasis sponge steel