Berat Beban dengan Kelelahan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan
kut barang di Jalan Beteng Semarang berkaitan erat dengan frekuensi angkat kerja. Hal ini terbukti dari hasil uji t dengan probabilitas 0,039, dimana nilai probabilitas-
nya 0,05 yang artinya bahwa ada beda frekuensi angkat bila ditinjau dari tingkat kelelahan yang dialami. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Suma’mur
1996:52 menyatakan bahwa frekuensi angkat yang meningkat dapat menjadikan penyakit akibat kerja, di antaranya kelelahan.
Kelelahan kerja akibat aktivitas mengangkat yang berulang Repetitive Lifting akan meningkatkan resiko nyeri pada tulang belakang Back Injuries.
Repetitive lifting dapat menyebabkan Cumulative Trauma Injuries atau Repetitive Strain Injuries. Karakteristik kelelahan kerja akan meningkat dengan semakin la-
manya pekerjaan yang dilakukan Eko Nurmianto, 2003:264. Kegiatan memindahkan beban secara manual dengan frekuensi yang sering
dan jangka waktu yang lama akan menyebabkan proses degenerasi rusaknya tu- lang belakang Eko Nurmianto, 2003:162. Ada beberapa bukti bahwa semakin ba-
nyak jumlah material yang diangkat akan lebih cepat mengurangi ketebalan dari invertebral disc atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang. Kerusa-
kan yang terjadi pada tulang belakang akan menimbulkan keterbatasan mobilitas pekerja yang mempengaruhi kemampuan dalam melakukan pekerjaan dan pada ak-
hirnya beimbas pada produktivitas pekerja itu sendiri.