VARIABEL DAN DEFENISI ISTILAH K. HASIL PENELITIAN
H. VARIABEL DAN DEFENISI ISTILAH K. HASIL PENELITIAN
1. Variabel
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah Penelitian dilakukan di tempat Bidan Praktik
a. Pengetahuan dan Sikap Mandiri (BPM) yang terletak diwilayah kerja
b. Penerapan Partograf oleh Bidan Puskesmas 7 ulu dan Puskesmas 4 Ulu kecamatan
c. Kebijakan Seberang Ulu I Kota Palembang. Kecamatan
d. Dukungan IBI Seberang Ulu I berada di kota Palembang. Kota Palembang terbagi menjadi dua oleh sungai Musi,
2. Defenisi Istilah; Sebelah Ulu dan disebelah Ilir. Jumlah Puskesmas 1). Bidan : Adalah tenaga kesehatan yang
diseberang Ulu terdapat 6 buah. Dengan jumlah profesional mempunyai kewenangan
bidan Praktik Mandiri 51orang. untuk menolong persalinan normal
Untuk informan Focus Group Discussion (FGD) terdiri dari 2 kelompok, masing-masing satu
ISSN 0126-107X 31
Jurnal Kesehatan. Volume I No. 11 Juni 2013
kelompok di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu dan
Interpretasi hasil FGD.
Wilayah kerja Puskesmas 4 Ulu. Anggota masing- Hasil FGD yang dilakukan pada BPM masing kelompok terdiri dari 6 (enam) orang,
kelompok I di Kecamatan SU I dan Kelp II di sedangkan informan kunci (key informan) sebanyak
Rumah/BPM YY sebagian besar bidan ( BPM)
2 orang, yaitu 1 orang pimpinan Puskesmas dalam paham dengan pengisian partograf dan bidan (BPM) penelitian adalah pimpinan Puskesmas 7 Ulu dan
mempunyai sikap positif terhadap penggunaan
1 orang ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota partograf dalam pertolongan persalinan, namun Palembang. Selain itu untk mendapatkan keabsahan
dalam pelaksanaannya masih kurang, pengisiaan informasi maka dilakukan observasi yaitu
partograf hanya karena kepentingan untuk mengecek/melihat dokumen catatan pelaksanaan
mengklaim biaya persalinan jampersal penerapan partograf digunakan format pencatatan
Hasil Wawancara Mendalam Dengan Key yang tersedia, diambil dari 4 orang bidan BPM
Informan
secara acak.
Karakteristik Informan
M. PEMBAHASAN
Informan untuk Focus Group Discussion Pada penelitian ini menggunakan metode (FGD) adalah bidan yang melakukan Praktik Madiri
kualitatif yang sifatnya deskriptif induktif dalam yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas 7 ulu
pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan Wialyah kerja puskesmas 4 Ulu kecamatan
Diskusi dalam kelompok terarah (FGD) dan Seberang Ulu I kota Palembang, masing-masing
melakukan observasi dokumentasi tentang partograf
6 orang sehingga total 12 orang, dan 2 (dua ) dalam pertolongan persalinan yang ditolng bidan di orang sebagai key Informan yaitu; 1( satu ) orang
BPM diwilayah kerja Puskesmas 7 Ulu dan 4 Ulu pimpinan Puskesmas dan 1 ( satu ) orang sebagai
Kecamatan seberang Ulu I Kota Palembang, serta ketua IBI cabang kota Palembang,
serta key informan yang terkait. Hasil penelitian berupa interpretasi suatu fenomena yang didukung
L. ANALISA DATA
dengan beberapa teori yang relevan Berdasarkan kerangka pikir pada penelitian Hasil analisa data dilakukan terhadap
ini menyangkut pengaetahun dan sikap bidan, pengumpulan data Fokus Group Discusion (FDG),
pemanfaatan partograf dalam pertolongan persalinan wawancara mendalam dan observasi dokumentasi
serta kebijakan, pemantauan dan evaluasi oleh tentang pemanfaatan partograf oleh Bidan
pimpinan organisasi dalam menerapkan pengisian Praktik Swasta di kecamatan Seberang Ulu I kota
partograf oleh bidan di BPM akan dibahas Palembang. Sebagai hasil pengumpulan data dapat
selanjutnya, dalam proses penelitian terdapat dilihat pada bagan 4.4. berikut :
beberapa keterbatasan.
4.2.1. Keterbatasan Penelitian Fokus Group Diskusi BPM di wilayah PKM
A. Fokus Group Diskusi (FGD)
Dalam penelitian ini terdapat beberapa
7 Ulu maupun di kelompok wilayah PKM 4 ulu
keterbatasan :
tentang pemanfaatan partograf dalam pertolongan
peneliti dalam persalinan normal tentang, pengetahuan, sikap
a. Subyektifitas
menginterpretasikan informasi yang diperoleh dapat dilihat pada kisi-kisi ”
dengan tehnik FDG dan indef interveuw (wawancara mendalam).
a. Pengetahuan Penelitian menggunakan metoda kualitatif, Pada umumnya bidan yang melakukan praktik
sehingga hasil penelitian ini tergantung pada mandiri tingkat pengetahuan tentang partograf
pemahaman dan penafsiran peneliti sehingga (pengertian, tujuan, manfaat dan cara pengisian
hasil informasi yang diperoleh sangat format partograf)”
dipengaruhi oleh recall bias informasi. Untuk Sebagian besar mengatakan pertograf itu
itu peneliti harus mempunyai keterampil penting dalam pemantauan kemajuan persalinan,
dalam mengexplor atau menggali gagasan namun pelaksanaannya kadang dilakukan, kadang
/ permasalahan maka untuk mengatasinya tidak dilakukan, khususnya dilakukan hanya
triangulasi metoda dan untuk keperluan/kepentingan klaim pembayaran
digunakan
memggunakan fasilitas tape recorde dan Ipad persalinan, terutama bagi bidan yang terikat MOU
untuk mengurangi atau mencegah recall bias dengan pemerintah daerah dalam program jaminan
penelitias.
persalinan
b. Penelitian ini dalam mengumpulkan informasi dengan FGD dan wawancara mendalam.
32 ISSN 0126-107X
Hasbiah , Syarifah, Rohaya, Analisis Penerapan Partograf Dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) Oleh Bidan Peraktik Mandiri Di Kecamatan Seberang Ulu Satu Kota Palembang Tahun 2012
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tertutup seseorang terhadap stimulus atau hasil penelitian : situasi, kondisi, lingkungan
objek tertentu yang melibatkan faktor pendapat pada saat pelaksanaan dan wawancara
dan emosi (senang /tidak senang, setuju dan mendalam yang sangat berpengaruh terhadap
tidak setuju, dsb), dan sikap itu menyatakan informasi yang dikumpulkan.
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan buka merupakan suatu tindakan atau
1.1.2. Pembahasan Hasil Penelitian aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan
suatu perilaku. Pada penelitian ini respon dan mengkaitkan hasil analisis /interpretasi dari setiap
sikap bidan yang positif terhadap penggunaan aspek yang diteliti yang diperoleh dengan teori
partograf dimungkinkan dipengaruhi oleh yang relevan.
faktor pengetahuan bidan tentang partograf
a. Pengetahuan tersebut serta adanya stimulus-stimulus berupa Pengetahuan bidan tentang partograf dari teori
anjuran, penyuluhan dari pengurus IBI cabang sampai cara pengisiannya sudah memahami,
kota Palembang yang memperkuat sikap hal ini disebabkan karena bidan-bidan sebelum
mereka. Hasil penelitian ini sejalan dengan membuka BPM memiliki persyaratan/kriteria
penelitian Hervina dkk (2009) menyatakan tertentu untuk mendapatkan Surat Izin Praktik
sikap bidan tentang partograf baik. Bidan (SIPB), antara lain sudah mengikuti uji
c. Tindakan
kompetensi dan pelatihan Asuhan Persalinan Berdasarkan pengamatan dukomentasi masih Normal /APN, dan pada saat mengikuti
ada persalinan yang tidak menggunakan pendidikan sudah mendapatkan materi
partograf dan pengisian partograf yang tidak tentang partograf.
lengkap serta pengisiannya, serta ada pengisian Sejalan dengan teori Notoadmodjo (2007),
partograf setelah persalinan berlangsung. Hal mengatakan bahwa tingkat pengatahuan
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian K. merupa tingkat paling rendah diukur dengan
Kasiati bahwa mengenai gambaran kepatuhan mendefinisikan sesuatu secara spesifip dengan
bidan dalam penerapan partograf di BPS ”tahu” (know). Kemudian dapat menyebutkan
anggota IBI ranting Surabaya Utara diperoleh dan menginterpretasikan secara benar tentang
sebagian besar tidak patuh dalam pengisian objek yang diketahui, dan dapat menjelaskan,
lembar depan dan belakang partograf. menyebutkan contoh, menyimpulkan terhadap
Sejalan dengan teori yang dikemukakan objek yang dipelari yang disebut memahami
Notoatmodjo (2007) bahwa sikap belum tentu (comprehension).
terwujud dalam tindakan (Over Behavior) Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sebab untuk terwujudnya tindakan perlu Aminoto (2008), mengenai gambaran
faktor lain atau faktor pendukung / penguat pengetahuan keterampilan bidan tentang
(Reinforcing Faktor).
partograf di Puskesmas Adimulyo Kebumen Ketidak patuhan bidan pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa pengetahuan dan
dalam penggunaan partograf di BPM dikarena keterampilan dari 115 bidan tentang partograf
kurangnya / lemahnya paktor penguat (Re dalam kurang (65%). Hasil penelitian ini
inforcing Faktor yaitu peraturan-peraturan dan sejalan dengan hasil penelitian Hervina
kebijakan serta pemantauan) yang berkaitan dkk (2010) tentang gambaran pengetahuan
dengan penggunaan partograf. menyatakan bahwa pengetahuan bidan tentang partograf baik.
b. Sikap Dari hasil penelitian melalui FGD dan
N. KESIMPULAN DAN SARAN
diinterpretsikan maka diperoleh sikap bidan terhadap penggunaan partograf sebagian besar
1. Dari 12 BPM memilik pengetahuan tentang mempunyai sikap positif dan mendukung
partograf dalam pertolongan persalinan terhadap partograf dalam pertolongan
2. Dari 12 orang BPM mempunyai sikap persalinan, ditandai dengan pernyataan bahwa
positf terhadap partograf dalam pertolonga partograf itu sangat penting untuk memantau
persalinan.
kemajuan persalinan dan dapat menentukan
3. Penggunaan partograf di BPM belum kapan harus bertindak. Seuai dengan teori
sepenuhnya dilakukan, hanya kepentingan Allport (1954) dalam Notoadmodjo (2007),
untuk mengklaim biaya bahwa dalam menentukan sikap ada beberapa
administrasi
persalinan, sedangkan faktor yang mempengaruhi yaitu pengetahuan,
pertolongan
untukpersalinan umum (non jampersal) tidak pikiran dan emosi. Sikap juga respon yang
dibuat.
ISSN 0126-107X 33
Jurnal Kesehatan. Volume I No. 11 Juni 2013
4. Belum adanya kebijakan, peraturan serta
10. Machfoedz, Ircham, Metodelogi Penelitian pemantauan oleh instansi terkait dan organisasi
Kesehatan, Keperawatan dan profesi terhadap penggunaan partograf dalam
Bidang
kebidanan Jogyakarta; Fitmaya. pertolongan persalinan oleh BPM dalam
11. Syaifudin, AB, Ilmu Kebidanan, 2008 Jakarta; sebagai ketentuan dan kewajiban.
PT Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harja.
12. Syaifuddin, AB,at all, 2005 Ilmu Kebidanan, Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
SARAN
Prowiroharjo.
13. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif
1. Bagi Dinas kesehatan Kota. Kualitatif R&D. Bandung CV Alfabeto Diharapkan dinkes bekerja sama dengan
14. Supriyanto, Partograf, http//dr.Suryanto. organisasi profesi (IBI) untuk melakukan
blogspot.com diakses 29- Oktober 2012. pengawsasan kepada BPM secara berkala.
2. Bagi pimpinan Puskesmas Diharapkan melakukan pemantauan pada BPM diwilayah kerjanya untuk melaporkan setiap ada persalinan dengan melampirkan partograf (jampersal dan non jampersal)
3. Bagi Pengurus IBI Diharapkan lebih meningkan pemngawasan, pementauan dan melakukan penilaian kepada BPM dalam penggunaan partograf
4. Bagi BPM Diharapkan
menggunakan partograf setiap menolong persalinan secara benar, tepat dan lengkap, baik yang menggunakan jampersal maupun non jampaersal
DAFTAR PUSTAKA
1. Aminoto, 2008, Gambaran Pengetahuan Keterampilan Bidan tentang Partograf di Puskesmas Adimulyo Kebumen
2. Azwar, 2001, Ilmu Kesehan Masyarakat, PT Binarupa Aksara , JakartaDepKes, 2005 Setiap 2 jam Ibu Bersalin Meninggal Dunia, Jakarta. http//www.depkes.com. diakses 25 September 2012
3. ----------,2010 Angka Kematian Maternal, www.depkes.go . ID, diakses tanggal 29- Oktober 2012
4. ----------,2008, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta :JNPKR
5. ----------, 2007, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta ; JNPKR
6. ---------,2002, Acuan Nasional Maternal Neonatal, Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
7. Dinas Kesehatan Propinsi SS, 2010, Profil Dinas Kesehatan
8. Dinas Kesehatan Kota, 2010 Profil Tenaga Kesehatan.
9. Kasiati dkk 2008, Gambaran Kepatuhan Bidan dalam penerapan Partograf di BPS Surabaya Utara
34 ISSN 0126-107X