Populasi Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah ibu yang
a. Pengolahan Data
mengalami disfungsi seksual dan ibu yang tidak Data yang terkumpul langsung dilakukan mengalami disfungsi seksual/normal di wilayah
proses editing, setelah proses editing dilakukan kerja Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun
proses coding dan data entry ke dalam komputer 2011.
dengan menggunakan perangkat lunak komputer.
Selanjutnya dilakukan proses cleaning sehingga Sampel penelitian terbagi menjadi 2 kelompok
2. Sampel Penelitian
data siap dianalisis.
yaitu; ibu yang mengalami disfungsi seksual sebagai
b. Analisis Data
kelompok kasus dan ibu yang tidak menggalami
1) Analisis Univariabel
disfungsi seksual/normal sebagai kontrol. Untuk mengetahui karakteristik dan distribusi data dengan penyusunan tabel frekuensi.
Kriteria inklusi untuk kelompok kasus dan kelompok
2) Analisis Bivariabel
kontrol: Untuk meneliti kekuatan hubungan antara a)
15 – 49 tahun dan belum menopause dua variabel yang meliputi variabel bebas dengan b)
Saat penelitian masih dalam
variabel terikat dan variabel pengganggu dengan perkawinan
status
variabel terikat. Analisis yang digunakan adalah c)
Setuju untuk ikut dalam penelitian ini . tabulasi silang 2 x 2 untuk menghitung OR dan CI95% 95%. Uji statistik menggunakan Chi
Kelompok kasus: perempuan yang mengalami
Square.
disfungsi seksual. Kelompok kontrol: perempuan yang tidak mengalami disfungsi seksual/normal.
HASIL PENELITIAN
Kriteria eksklusi untuk kelompok kasus dan
A. Hasil Penelitian
kelompok kontrol: a)
Tinggal terpisah dengan suami.
1. Karakteristik Subjek Penelitian
b) Dalam keadaan hamil. Penelitian tentang risiko mengalami disfungsi c)
Telah menjalani operasi pengangkatan seksual pada perempuan pemakai kontrasepsi ovarium dan atau uterus.
DMPA di Puskesmas Basuki Rahmat dilakukan pada 3 kelurahan yang dapat mewakili karakteristik wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat; yaitu
Besar sampel
kelurahan Talang Aman, kelurahan Pipa Reja dan kelurahan Ario Kemuning. Subjek penelitian dipilih
Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan secara acak, berjumlah 90 orang yaitu; 45 orang rumus menurut Lemeshow et al (1997) ;
yang mengalami disfungsi seksual dan 45 orang yang tidak mengalami disfungsi/normal
38 ISSN 0126-107X
Siti Hindun, Rosyati Pastuty, Aprilina, Risiko Disfungsi Seksual Pada Perempuan Pemakai Kontrasepsi Depo Medroxy Progesteron Acetate Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun 2011
Tabel 1
pekerjaan dan lamanya pemakaian kontrasepsi. Karakteristik Subjek Penelitian
Sebagian besar responden berusia >30 tahun
KB Suntik
yaitu sebanyak 47 orang (52,2%). Sebagian besar
KB Suntik
KB Suntik
DMPA +
responden 61 orang (67,8%) mempunyai anak ≤2
Variabel DMPA
1 Bulan
KB Suntik
orang. Pendidikan sebagian besar subjek adalah
1 Bulan
tamat SMP pada kelompok terpapar yaitu sebesar
57,7%, sedangkan pada kelompok tidak terpapar
1 2 3 4 5 6 7 81,6% responden berpendidikan >SMP. Sebagian
Umur
besar responden baik pada kelompok klien KB
DMPA maupun klien KB suntik 1 bulan tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebesar 85,6%. Klien
Paritas >2
KB DMPA sebanyak 73,1% telah menggunakan
kontrasepsi tersebut selama >24 bulan secara terus
2. Gambaran Keadaan Fungsi Seksual
Pekerjaan
Perempuan di Puskesmas Basuki Rahmat
a. Fungsi hasrat seksual
Bekerja
Perempuan di Puskesmas Basuki Rahmat
Lamanya
Palembang mempunyai hasrat seksual yang
pemakaian
tidak terlalu tinggi, sebanyak 57 orang (63,3%)
perempuan di wilayah kerja Puskesmas Basuki
Rahmat Palembang hanya kadangkala saja merasakan adanya hasrat (dorongan seksual) untuk
Sumber; pengolahan data primer, 2011 melakukan hubungan seksual, sementara dorongan seksual yang dirasakan sebagian besar perempuan
Karakteristik subjek penelitian digambarkan (68,9%) mengatakan cukup (skor 3). berdasarkan umur, paritas, tingkat pendidikan,
Tabel 2
Fungsi Hasrat Seksual
Sebagian Hampir tidak Hampir selalu
Kadangkala
Sebagian
Domain Hasrat
(kurang lebih
keCI95%l pernah atau tidak
atau selalu
besar waktu
Seksual
separuh waktu)
waktu
sama sekali
Skor 2 Skor 1 Seringnya
1 9 57 21 2 merasakan hasrat/
(23,3%) (2,2%) dorongan seksual
Sangat rendah Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah atau tidak ada
Skor 2 Skor 1 Tingkat hasrat/
1 5 62 19 3 dorongan seksual
(21,1%) (3,3%) Sumber: pengolahan data primer, 2011
b. Fungsi arousal
Fungsi arousal dinilai dengan timbulnya perasaan terangsang pada saat melakukan hubungan seksual. Tabel 3 menunjukan gambaran fungsi arousal pada perempuan di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat Palembang.
ISSN 0126-107X 39
Jurnal Kesehatan. Volume I No. 11 Juni 2013