Peran Masyarakat Madani

6. Peran Masyarakat Madani

Terkait dengan peran masyarakat madani dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia selama ini, dapat dikatakan bahwa peran masyarakat madani masih sangat jauh dari yang diharapkan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari kenyataan hampir tidak pernah ditemukan Perda yang mengatur tentang partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Padahal Perda merupakan sarana hukum yang penting bagi jaminan pengakuan keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan. Selama Terkait dengan peran masyarakat madani dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia selama ini, dapat dikatakan bahwa peran masyarakat madani masih sangat jauh dari yang diharapkan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari kenyataan hampir tidak pernah ditemukan Perda yang mengatur tentang partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Padahal Perda merupakan sarana hukum yang penting bagi jaminan pengakuan keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan. Selama

Pandangan tersebut juga sejalan dengan pandangan dari tim revisi UU No. 32/2004. Menurut tim revisi UU No. 32/2004 terdapat sejumlah permasalahan yang terkait dengan peran masyarakat madani dalam pemerintahan, yakni: (1) tidak ada pengaturan yang menghubungkan antara pemerintah daerah dan masyarakat madani; (2) tidak ada cukup tersedia informasi tentang kegiatan pemerintahan bagi masyarakat madani; serta (3) proses kebijakan di daerah yang masih lebih banyak mewakili kepentingan elite politik daripada kepentingan publik.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah selama ini, masih ditandai dengan sedikitnya akses dan kesempatan yang dimiliki oleh masyarakat untuk mempersoalkan kinerja pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan Yappika (2006) di 15 kabupaten/kota. Pada semua daerah yang diteliti tidak ditemukan adanya mekanisme dan prosedur yang terlembaga yang memungkinkan masyarakat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Pemerintah daerah masih belum memiliki mekanisme keluhan (complaint mechanism) yang memungkinkan masyarakat menyampaikan keluhan terhadap kinerja pemerintah.

Tabel 2. Program, Indikator dan Pelaksana di Bidang Pengembangan Institusi RPJMN 2010-2014 Program

Sub-program

Indikator

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

Pengelolaan Mengintensifkan

a. Kajian mengenai Grand Universitas/pusat Kebijakan

• Tersusunnya sebuah

penelitian yang Desentralisasi penyusunan

kajian dan

Grand Design

Design Desentralisasi

diberi mandat dan mengenai Grand

Desentralisasi dan

dan Otonomi Daerah

mitra Design

Otonomi Daerah yang

(2010-2011)

pembangunan Desentralisasi dan

akan menjadi panduan

dengan arahan Otonomi Daerah

utama dalam

pembuatan dan

Depdagri dan

pelaksanaan kebijakan

b. Penyusunan Grand

Bappenas

mengenai

Design Desentralisasi

Dipimpin oleh

desentralisasi dan

dan Otonomi Daerah

Depdagri dan

Bappenas Penyusunan revisi • Tersusunnya draft RUU Penyusunan UU Revisi UU Dipimpin oleh UU No. 32/2004

otonomi daerah

(2011-2012)

Revisi UU No. 32/2004 No. 32/2004 (2010-2011)

Depdagri, dengan

yang mampu

permasalahan dalam

pemangku

pelaksanaan

kepentingan terkait

desentralisasi dan

baik dari instansi

otonomi daerah yang

Pusat dan Daerah

terjadi saat ini

maupun perwakilan masyarakat sipil dan akademisi

Universitas/pusat Legal bagi

Arsitektur Konsolidasi dan

• Terwujudnya

a. Kajian pemetaan

penelitian yang Desentralisasi Sektoral dengan

harmonisasi UU

konsolidasi dan

konflik dari berbagai UU

diberi mandat dan UU yang mengatur

harmonisasi berbagai

sektoral yang tidak

mitra penyelenggaraan

UU sektoral dengan

sesuai dengan UU yang

UU yang mengatur

mengatur

pembangunan

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

pemerintahan

dengan arahan daerah

penyelenggaraan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

pemerintahan daerah

Depdagri,

(2010-2011)

Bappenas dan Depkumham

b. Penyusunan Revisi Masing-masing UU sektoral yang

sektor dengan

terkonsolidasi dan

melibatkan

harmonis dengan UU

Depdagri,

yang mengatur

Bappenas dan

penyelenggaraan

Depkumham

pemerintahan daerah (2011-2013)

c. Penyelesaian RUU Tata Hubungan

Menpan dengan

Kewenangan yang saat

melibatkan

ini sedang dikerjakan

Depdagri,

oleh Menpan (2010-

Bappenas, dan

Depkumham Penyusunan

Universitas/pusat mekanisme yang

• Tersedianya

a. Kajian mengenai

mekanisme pengawasan penelitian yang dapat menjadi alat

mekanisme yang dapat

diberi mandat dan kontrol

memantau dan

penyusunan dan

pelaksanaan Perda yang mitra pengawasan

mengawasi secara

pembangunan terhadap

efektif proses

efektif (2010-2011)

dengan arahan penyusunan dan

penyusunan dan

Depdagri, pelaksanaan

pelaksanaan Perda

Bappenas dan Perda

Depkumham mengenai penngawasan Depdagri, Perda (2011-2012)

b. Penyusunan PP

Bappenas dan

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

Depkumham dengan melibatkan Depkeu dan Sektor

Meningkatkan

Universitas/pusat peran Kanwil

• Mewujudkan Kanwil

a. Kajian mengenai

penelitian yang Depkumham

Depkumham sebagai

kondisi Kanwil

diberi mandat dan sebagai pengawas

ujung tombak dalam

Depkumham sebagai

mitra utama dalam

pengawas pada

ujung tombak

pembangunan penyusunan dan

penyusunan dan

pengawasan Perda

dengan arahan pelaksanaan

pelaksanaan Perda

(2010-2011)

Depdagri, Perda dibawah

dibawah koordinasi

Bappenas dan koordinasi

Gubernur sebagai

Depkumham Gubernur sebagai

WPP

Depdagri, WPP

b. Penyiapan dan

penugasan Kanwil

Bappenas,

Depkumham sebagai

Depkumham dan

ujung tombak

Menpan

pengawasan Perda (2011-2013)

Reformasi Mengintensifkan

Interdep, Kewilayahan

• Penggunaan laporan

a. Laporan kinerja

bekerjasama (Pemekaran

kajian mengenai

kajian internal

ditingkatkan untuk

dengan Daerah)

hasil pembentukan

pemerintah mengenai

semua daerah (2010-

universitas/pusat dan pendidikan

DOB; serta diskusi

kinerja Pemda; serta

penelitian yang kesadaran

kajian khusus

diberi mandat dan terhadap

komprehensif

mitra masyarakat/penga • Meningkatnya

mengenai DOB

pembangunan mbil kebijakan

kesadaran publik dan

b. Pusat

mengenai

pengambil kebijakan

penelitian/universitas

Depdagri,

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

kerugian dan

Bappenas keuntungan dari

mengenai kerugian dan

melaksanakan kajian

keuntungan serta

komprehensif mengenai

pembentukan

konsensus terhadap

kinerja dan dinamika

DOB dan alternatif

arahan kebijakan untuk

DOB (2010-2011)

dari upaya

melakukan

c. Pelaksanaan forum

DPR, DPD, DPOD DOB

pembentukan

pengawasan dan

untuk diskusi dan

menemukan alternatif

pengembangan kebijakan (2010-2013)

Menghilangkan

Depkeu insentif finansial

• Implikasi keuangan

Review dan penyesuaian

terhadap pemekaran

terhadap kebijakan

yang mendorong

wilayah adalah netral

mengenai pembiayaan,

pemekaran

• Pembentukan

untuk dapat mencapai

wilayah, serta

kantor/badan baru dan netralitas pendapatan dan

meningkatkan

biaya lainnya

transparansi: (2010-2012)

penugasan untuk

ditanggung oleh

a. Memutus gaji pegawai

meningkatkan

Daerah yang

dari DAU

pendapatan

berpengaruh

b. Menghilangkan alokasi

daerah yang dapat • PAD merupakan

khusus untuk transisi

memperkenalkan

proporsi tertinggi daru

DOB

insentif yang

keuangan daerah

c. Meningkatkan

mendorong bagi

penugasan untuk

efisiensi pelayanan

meningkatkan pendapatan

Merevisi PP

Dipimpin oleh 78/2007 untuk

• Merevisi atau

Mereview peraturan

Depdagri memperkenalkan

mengamandemen

mengenai kebutuhan

peraturan dengan

perubahan yang harus

konsep ambang

memasukan

dilakukan; pembuatan draft

batas populasi

pengaturan yang lebih perubahan dan

absolut bagi DOB;

jelas

mengkonsultasikannya

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

persyaratan bagi

untuk menjamin

proposal teknik

pemahaman dan

yang lebih layak;

dukungan yang memadai

dan persyaratan

sebelum difinalisasi (2010-

yang jelas

mengenai dukungan dari masyarakat

Depdagri Urusan

Pembagian Memperjelas jenis- Memperjelas jenis;

a. Jenis diperbaiki; dan

jenis urusan;

formulasi; pembagian;

prinsip untuk

(Functional formulasi urusan;

dan ketentuan hukum

memformulasikan

Assignment) dan memperbaiki

terkait lainnya yang

urusan disepakati

pembagian jika

Depdagri, memang

sesuai dengan praktek

(2010-2011)

Bappenas, dan dibutuhkan

internasioanl dan

b. Sektor disediakan

didukung secara luas

panduan untuk

kementerian sektor

oleh berbagai pemangku

memperbaiki

kepentingan

pembagian urusan dan urusan-urusan spesifik (2011-2012)

Depdagri, Kantor UU tentang

Mensinkronkan

UU Pemda dan UU

a. Perpres yang

memerintahkan menteri Presiden Pemda dengan

terkait lainnya saling

melengkapi mengenai

untuk menyiapkan draft

UU lainnya dalam peran dan fungsi dari

harmonisasi UU/PP

hal peran dan

entitas daerah

terkait dengan peran

urusan

(Pemerintah Provinsi,

dan fungsi dari entitas

Kepala Daerah, Gubernur

daerah (2010-2011)

Kantor

sebagai WPP)

b. Mereview draft aturan

Presiden/Wapres;

untuk memastikan

Depkumham;

peran dan fungsi telah

Setneg, Setkab

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

diharmonisasi antara UU Pemda dan UU lainnya/produk hukum lainnya (2011-2012)

Menerapkan

Depdagri, pembagian urusan sepenuhnya dibiayai

Urusan desentralisasi

a. Analisa terhadap

Bappenas, Depkeu untuk menggeser

pengeluaran sektor

melalui APBD

untuk mengidentifikasi

saluran yang salah

dana-dana yang

dari dana

disalurkan secara salah

dekonsentrasi dan

Depdagri, tugas pembantuan

(2010-2011)

Bappenas, Depkeu menjadi DAK

b. Pencapaian

kesepakatan dengan

dan Kementerian

sektor mengenai

Sektor

penggeseran dana (2011-2012)

Bappenas dan

c. Merevisi DAK menjadi

masukan dari

lebih fleksibel dalam

Depdagri

penggunaannya (2011- 2012)

Menyiapkan

Depdagri dan amandemen

Konsensus yang luas

a. Mengembangkan

Bappenas konstitusi terhadap desentralisasi dan

mengenai peran/model

perbaikan model

desentralisasi dan peran

prinsip-prinsip

pengaturan kunci

dari entitas daerah

Depdagri/Bappena desentralisasi dan urusan yang dapat

dasar/model

mengenai pembagian

(2010-2011)

s dengan DPR, pengaturan kunci

b. Menegosiasikan isinya

dengan para pemangku DPD, Asosiasi untuk pembagian

diterima diantara para

Pemda, LSM urusan

pemangku kepentingan

kepentingan (2011-

Kerjasama Melakukan kajian

Tersedianya kajian

Kajian mengenai best

Universitas/pusat

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

Antar Daerah identifikasi best

penelitian yang practices dalam

mengenai best practices

practices dalam

diberi mandat dan pelaksanaan

dalam pelaksanaan

pelaksanaan kerjasama

mitra kerjasama antar

kerjasama antar daerah

antar daerah (2010-2011)

pembangunan daerah

dengan arahan Depdagri, Bappenas dan Depkeu

Depdagri, modul

Penyusunan

Tersedianya modul yang Pembuatan modul

Bappenas dan pelaksanaan

dapat menjadi panduan

pelaksanaan kerjasama

Depkeu kerjasama antar

dalam pelaksanaan

antar daerah (2011-2012)

kerjasama antar daerah

daerah Mengintensifkan

Depdagri, upaya-upaya yang program nyata kerjasama kegiatan fasilitasi dan

Meningkatnya berbagai

Melaksanakan berbagai

Bappenas dan mampu

Depkeu mendorong

antar daerah

pemberian insentif yang

dapat mendorong

pelaksanaan

peningkatan kerjasama

kerjasama antar

antar daerah (2012-2014)

daerah Peran

Universitas/pusat Masyarakat

Meningkatkan

Meningkatnya kapasitas

a. Mengembangkan

penelitian yang Madani

kapasitas

masyarakat madani untuk

konsep awal dalam

meningkatkan kapasitas diberi mandat dan madani untuk

masyarakat

dapat berpartisipasi

mitra dapat

dalam penyelenggaraan

masyarakat madani

pembangunan berpartisipasi

pemerintahan daerah

untuk dapat

dengan arahan dalam

berpartisipasi (2010-

Depdagri dan pelaksanaan

Bappenas desentralisasi dan

b. Pelaksanaan forum

Depdgari dengan

Kegiatan / Waktu

Lembaga Pelaksana

otonomi daerah

untuk diskusi dan

didukung oleh

pengembangan