Jenis dan Sumber Data

2. Teknik Sampling Teknik sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah secara non random purposive sampling. Teknik non random purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek yang memenuhi syarat-syarat: a Harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri utama populasi; b Penentuan karakteristik populasi dilakukan denga teliti; c Sample benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Berdasarkan teknik sampling di atas, maka penulis mengambil sampel sebagai berikut: a Pengadilan Negeri Purwokerto b Kepolisian Wilayah Purwokerto c Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokero d Para Pengacara Kota Purwokero e Para Notaris Kota Purwokerto Pengambilan sampel tersebut di atas berdasarkan alasan bahwa sampel tersebut sudah memenuhi syarat sebagai sampel dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan.

e. Jenis dan Sumber Data

Ronny Hanitijo Soemitro 88 membagi jenis dan sumber data atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan kepustakaan dengan membaca dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan. Data sekunder dalam penelitian hukum terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer berupa: norma dasar Pancasila, UUD 1945, Undang-undang, Yurisprudensi dan Traktat dan berbagai peraturan perundang-undangan sebagai peraturan organiknya. Bahan hukum sekunder berupa: rancangan peraturan perundang-undangan, buku-buku hasil karya para sarjana dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dan bahan hukum tertier berupa bibliografi dan indeks komulatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis mempergunakan dua sumber data, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembahasan yang didapat dari sumber utama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dikumpulkan langsung oleh peneliti dari obyek penelitian, data ini diperoleh dengan cara: a. Observasi atau pengamatan Dengan teknik ini penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap tindakan-tindakan atau perilaku yang berhubungan dengan 88 Ronny Hanitijo Soemitro, 1982, Metode Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia, hlm 52 masalah yang sedang diteliti, sehingga diperoleh atau dapat diketahui kenyataan yang sebenarnya. b. Wawancara Dengan cara ini penulis melakukan komunikasi langsung untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan yang sesuai dengan penulisan. 2. Data Sekunder Yaitu data yang dipergunakan guna melengkapi data primer, diperoleh melalui studi kepustakaan. 89 Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan meneliti buku-buku serta sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang berhasil diperoleh ini dipergunakan sebagai landasan pemikiran yang bersifat teoritis. Data sekunder tersebut meliputi: a. Bahan hukum Primer - Kitab Undang-undang Hukum Perdata - Kitab Undang-undang Hukum Pidana - Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana - Undnag-undang Jabatan Notaris Nomor 30 Tahun 2004 b. Bahan Hukum Sekunder 89 Soejono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, hlm 10 Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dengan cara. 90 - Studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu mengenai hak ingkar notaris. - Hasil penemuan ilmiah yang berkaitan dengan materi penulisan.

f. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian