8. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
a. Untuk melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD,
Kepala SKPD menetapkan PPK-SKPD. b.
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai Pejabat yang bertugas dalam pemungutan penerimaan NegaraDaerah, Bendahara dan
atau PPTK.
9. Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara
Penerimaan Pembantu,
Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Pembantu Bendahara Pengeluaran dan Pembantu Bendahara
Penerimaan a.
Bupati mengangkat dan menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada SKPD dengan Keputusan Bupati atas
usulan PPKD, berdasarkan masukan dari Kepala SKPD. b.
Di setiap SKPD, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran masing-masing hanya 1 satu orang.
c. Pada SKPD Penghasil dapat diangkat 1 satu orang Pembantu
Bendahara Penerimaan. d.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran secara fungsional bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
PPKD selaku BUD. e.
Apabila PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada KPA, maka PA menetapkan Bendahara Penerimaan Pembantu dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Unit Kerja yang bersangkutan.
f. SKPD yang dapat mengusulkan Bendahara Penerimaan adalah
SKPD penerima PAD. g.
Pada UPTD penerima PAD dapat ditetapkan 1 satu orang Bendahara Penerimaan Pembantu.
h. Bendahara Penerimaan Pembantu mempertanggungjawabkan
pengelolaan keuangan kepada Bendahara Penerimaan. i.
Bendahara Pengeluaran Pembantu mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan kepada Bendahara Pengeluaran.
j. PA dapat menetapkan Pembantu Bendahara Pengeluaran di SKPD,
berdasarkan jumlah anggaran yang dikelola, dengan ketentuan: 1
sampai dengan Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah dapat ditetapkan 1 satu orang Pembantu Bendahara Pengeluaran;
2 lebih dari Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah sampai
dengan Rp.2.000.000.000,00 dua milyar rupiah dapat ditetapkan 2 dua orang Pembantu Bendahara Pengeluaran;
3 lebih dari Rp.2.000.000.000,00 dua milyar rupiah sampai
dengan Rp.5.000.000.000,00 lima milyar rupiah dapat ditetapkan 3 tiga orang Pembantu Bendahara Pengeluaran;
4 lebih dari Rp.5.000.000.000,00 lima milyar rupiah sampai
dengan Rp.15.000.000.000,00 lima belas milyar rupiah dapat ditetapkan 4 empat orang Pembantu Bendahara Pengeluaran;
5 lebih dari Rp.15.000.000.000,00 lima belas milyar rupiah
sampai dengan Rp.25.000.000.000,00 dua puluh lima milyar dapat ditetapkan 5 lima orang Pembantu Bendahara
Pengeluaran.
6 lebih dari Rp.25.000.000.000,00 dua puluh lima milyar rupiah
dapat ditetapkan 6 enam orang Pembantu Bendahara Pengeluaran.
k. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dilarang
melakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau
bertindak sebagai penjamin atas kegiatanpekerjaanpenjualan tersebut, serta menyimpan pada suatu bank atau lembaga
keuangan lainnya atas nama pribadi.
C. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah