Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putri SD Negeri Palihan Lor,

38 generasi penerus bangsa diharapkan dapat tumbuh sehat dan cerdas sehingga menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk menjaga tingkat kesegaran jasmani siswa adalah melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-sekolah. Penjasorkes di sekolah intrakurikuler mengemban tiga misi, yaitu: 1. Pendidikan jasmani dengan sasarannya domain kognitif, afektif dan psikomotor dalam pengertian yang luas dan bersifat mendasar. 2. Pembelajaran olahraga pembelajaran motorik dengan sasarannya pengenalanpenguasaan berbagai macam kemampuan koordinasi gerak dasar dalam rangka pembekalan siswa agar menjadi lebih mudah mempelajarimenguasai keterampilan gerak kecabangan berbagai cabang olahraga. Anaksiswa adalah sumber bibit olahragawan bagi masa depan. 3. Pelatihan jasmani olahraga untuk memeliharameningkatkan derajat sehat dinamis yang adekuat bagi siswa, yaitu kemampuan gerak yang mampu mendukung semua kebutuhan gerak dalam perilaku hidupnya sebagai siswa. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pengumpulan, pengolahan, dan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Siswa kelas atas IV, V dan VI di SD Negeri Palihan Lor, Temon Kulonprogo, TA 2014-2015 secara keseluruhan memiliki tingkat kesegaran jasmani berkategori Sangat Baik 0,00, berkategori Baik 4,35, mempunyai tingkat kesegaran jasmani Sedang sebesar 58,70, yang kategori Kurang sebesar 30,43, dan yang berkategori Sangat Kurang 6,52.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas atas SD N Palihan Lor, Temon, Kulonprogo TA 2014-2015 belum memuaskan karena mayoritas masih masuk kategori Sedang, sehingga agar siswa memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik perlu dilakukan olahraga secara teratur dan diupayakan dengan cara-cara yang lain, misalnya memberikan pengarahan kepada wali siswa agar memperhatikan asupan gizi, aktifitas jasmani di luar sekolah dan pola istirahat siswa juga perlu diperhatikan dengan baik. C. Keterbatasan Hasil Penelitian Meskipun penelitian ini telah dilakukan secara maksimal, namun terdapat keterbatasan dan kelemahan, di antaranya: