4
animation
adalah teknik animasi yang membagi-bagi gambar sebuah karakter sesuai dengan kebutuhan dalam sebuah adegan [12].
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah mendefinisikan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan
timbulan sampah
reduce
, pendauran ulang sampah
recycle
, dan pemanfaatan kembali sampah
reuse
. Penanganan sampah meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemrosesan akhir sampah.
Berdasarkan Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 pendauran ulang sampah adalah upaya memanfaatkan sampah
menjadi barang yang berguna setelah melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu. Pemanfaatan kembali sampah adalah upaya untuk mengguna ulang
sampah sesuai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda dan mengguna ulang bagian dari sampah yang masih bermanfaat tanpa melalui suatu proses
pengolahan terlebih dahulu.
3. Metode Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
menurut Sarwono dan Lubis. Alat yang digunakan dalam metode kualitatif berupa wawancara
in depth interview
, observasi, dengan terlibat langsung, dan
review
dokumen. Tujuan penelitian dengan metode kualitatif adalah untuk mencari dan menggali informasi sedalam-dalamnya untuk memperoleh data yang sesuai
dengan tujuan penelitian [13]. Tahap pertama dalam penelitian adalah menganalisis kebutuhan yang
dilakukan melalui wawancara dengan Kepala
Subdinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Salatiga. Kemudian dalam tahap yang kedua
dilakukan pengumpulan data.
Data mengenai animasi 2D dan sampah berupa data primer yaitu melalui wawancara
in depth interview
terhadap 30 anak usia 6-12 tahun, dan berupa data sekunder yang didapat dari buku-buku, artikel, jurnal,
literatur, foto, dan video. Tahap ketiga adalah melakukan perancangan animasi menggunakan 2D
animation pipeline
. Tahap keempat merupakan penulisan hasil penelitian, dan tahap kelima adalah menguji hasil penelitian. Tahapan Penelitian
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
5 Dalam perancangan media sosialisasi menggunakan animasi 2D, digunakan
metode perancangan menggunakan 2D
animation pipeline
menurut Gulati. Di dalamnya terdapat beberapa tahapan dalam membuat animasi yang meliputi
pre
-
production
,
production
, dan
post production
[14]. 2D
animation pipeline
dapat dilihat pada Gambar 2.
Media sosialisasi dalam penelitian ini disebarkan melalui penyuluhan- penyuluhan oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Salatiga
menggunakan media
LCD projector
. Dalam penelitian ini akan dirancang sebuah media sosialisasi menggunakan animasi 2D yang memiliki konsep buku cerita.
Dipilihnya konsep buku cerita karena
target audience
adalah anak-anak. Anak- anak dalam masa pembelajarannya pada usia 6-12 tahun sangat menyukai hal-hal
yang menyenangkan dan ringan seperti halnya buku cerita. Buku cerita yang baik dan menarik sendiri memiliki karakteristik seperti, lebih banyak gambar-gambar
ilustrasi dibandingkan teksnya, selain itu gambar-gambar yang terdapat dalam buku cerita dapat lebih dipahami oleh anak-anak [15], dikarenakan anak pada usia
sekolah dasar lebih suka dengan hal-hal yang berupa gambar dan sifatnya ringan. Maka dipilih konsep buku cerita untuk menarik anak-anak dalam memahami
penjelasan-penjelasan yang ada dalam media sosialisasi tersebut. Pemilihan jenis tipografi dalam penelitian ini adalah jenis
font
sans serif Anja Eliane, dikarenakan jenis
font
tersebut bersifat sederhana dan jelas. Dalam buku cerita anak-anak
font
sans serif juga sering dipakai, sehingga dipakainya jenis
font
tersebut untuk menyesuaikan dengan konsep. Contoh bentuk
font
Anja Eliane dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Contoh Font Anja Eliane Gambar 2 2D Animation Pipeline [14]
6 Warna yang akan dipakai adalah jenis warna-warna yang bersifat cerah.
Warna-warna cerah dipakai untuk menambah kesan ceria dan untuk menarik minat anak-anak sebagai
target audience
. Animasi 2D yang dibuat menggunakan konsep buku cerita, untuk itu efek yang digunakan dalam film tersebut
menggunakan efek lembaran-lembaran kertas yang terbuka seperti saat membuka lembaran sebuah buku. Karakter dibuat dengan gaya gambar
child body
atau biasa dikenal dengan
chibi
.
Chibi
adalah penggambaran manusia dalam tubuh anak- anak. Bentuk badan manusia dikerdilkan dan disederhanakan bentuk-bentuk
tubuhnya dan mengalami distorsi yang banyak pada seluruh bagian tubuh [16]. Dipilihnya gaya gambar
chibi
dikarenakan target
audience
adalah anak-anak, dan anak-anak menyukai hal yang bersifat lucu dan sederhana. Latar belakang lagu
adalah lagu-lagu yang terkesan ceria untuk menambah suasana agar anak-anak semaki tertarik, selain itu juga ditambahan suara narator yang diberikan efek
berupa penaikan
pitch
suara agar terkesan lebih anak-anak.
Pre-production
merupakan proses pertama yang ada dalam
animation pipeline
. Di dalam tahap
pre-production
terdapat beberapa tahapan bagian berupa pembuatan
storyline
,
storyboard
dan
model sheets.
Animasi ini menceritakan tentang permasalahan sampah yang terjadi di
Indonesia, planet bumi yang tadinya indah, bersih, dan sehat berubah menjadi rusak, kumuh, dan tidak sehat lagi. Hal tersebut terjadi karena banyaknya sampah
yang ada di bumi ini. Orang-orang hanya membuang sampah begitu saja tanpa mengetahui cara menguranginya. Pabrik-pabrik besar membuang limbahnya ke
sungai dan mencemari sekitar. Orang-orang membuang sampah di sungai dan di jalan-jalan, membuat pemandangan di bumi tidak indah lagi. Suatu ketika muncul
sesosok agen penyelamat lingkungan yang bernama Greeny. Greeny sangat peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan yang ada di bumi. Untuk itu
Greeny mengajak masyarakat di bumi ini mengurangi dan mengolah sampah dengan benar. Greeny mengajari kepada anak-anak di bumi bagaimana mengolah
sampah dengan metode
reduce
,
reuse
,
recycle
. Dalam penjelasannya, Greeny juga memberikan contoh-contoh kegiatan berdasarkan tahapan-tahapan pengolahan
sampah yang termasuk dalam
reduce
,
reuse
, dan
recycle
. Dalam penjelasan
reduce
, Greeny memberikan contoh menggunakan tas belanjaan sendiri dan mengurangi pemakaian tisu, dalam penjelasan
reuse
Greeny memberikan contoh memanfaatkan botol bekas menjadi pot tanaman dan kaca bekas menjadi hiasan
figura, sedangkan dalam penjelasan
recycle
Greeny memberikan contoh mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos dan membawa barang bekas
ke pusat pengolahan sampah [17].
Model sheets
atau lembaran model adalah tahapan untuk merancang karakter yang menunjukkan beragam
pose
berbeda yang dimiliki oleh karakter tersebut. Dalam penelitian ini terdapat tiga karakter utama yang meliputi Greeny, anak laki-
laki, dan anak perempuan. Greeny merupakan tokoh utama dalam penelitian ini, karakter Greeny dibuat menyerupai tempat sampah yang bertujuan untuk
memudahkan
audience
mengingat pengolahan sampah, dimana sampah dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya banyak ditemukan di dalam tempat sampah.
Greeny adalah sosok yang periang dan ramah, hal itu ditunjukkan dengan ekspresinya yang selalu tersenyum dan terdapat rona merah pada pipinya. Bentuk
7 tubuhnya yang sederhana, dengan tangan-tangan yang bulat lonjong
menambahkan kesan lucu pada Greeny, hal ini bertujuan untuk menarik perhatian anak-anak. Lambang pengolahan sampah 3R
reduce
,
reuse
,
recycle
pada perutnya memudahkan anak-anak mengingat Greeny sebagai agen penyelamat
lingkungan. Karakter tambahan berupa anak laki-laki dan anak perempuan yang akan
membantu Greeny dalam menjelaskan pengolahan sampah dengan adegan kehidupan sehari-hari dan membantu Greeny menjelaskan kepada
audience
bagaimana mengolah sampah dan menjadi contoh masyarakat yang mempedulikan pengolahan sampah. Kedua karakter memiliki sifat periang dan
lincah, hal itu ditunjukkan dengan ekspresi karakter yang selalu tersenyum. Bentuk tubuhnya dibuat sederhana dengan penyederhanaan bentuk kaki dan
tangan menjadi bulat lonjong. Badannya yang kecil menunjukkan bahwa usia mereka masih anak-anak.
Model sheet
Greeny dapat dilihat pada Gambar 4,
model sheet
karakter anak laki-laki dapat dilihat pada Gambar 5,
model sheet
karakter anak perempuan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 4 Model Sheet Greeny Gambar 5 Model Sheet Anak Laki-Laki
Gambar 6 Model Sheet Anak Perempuan
Media sosialisasi animasi 2D dalam penelitian ini memiliki judul “Ayo
Mengolah Sampah”.
Storyboard
Ayo Mengolah Sampah dibagi menjadi dua segmen yaitu segmen
opening
dan segmen
reduce
,
reuse
,
recycle
. Dalam segmen
opening
dijelaskan tentang penyebab adanya sampah serta dampak-dampak yang ditimbulkan sampah apabila manusia tidak mengerti cara mengolah sampah
dengan benar. Sedangkan segmen penjelasan tentang
reduce
,
reuse
,
recycle
menjelaskan tentang pengolahan sampah yang benar untuk mengurangi permasalahan sampah yang terjadi.
Storyboard
dalam segmen
opening
dapat dilihat pada Gambar 7.
Storyboard
penjelasan
reduce
,
reuse
, dan
recycle
dilihat pada Gambar 8.
8
Gambar 7 Storyboard Segmen Opening
Segmen 1
Opening
Medium to close up
,
zoom in
,
eye level
Kamera
shoot
planet bumi yang dilihat dari luar angkasa kemudian
kamera mengarah ke negara Indonesia. 00:00
Sampah ada di jalanan.
Camera stay
, mobil bergerak dari kanan ke kiri. 00:08
Medium shoot
,
eye level
,
day Long shoot
, ,
eye level
,
day
Pencemaran di sungai.
Camera stay
, asap dan air bergerak, diperlihatkan
pencemaran udara dan air oleh pabrik-pabrik. 00:19
Orang membuang sampah sembarangan. Tangan dan botol
bergerak. 00:31
Long shoot
,
camera stay
,
eye level
,
day Medium shoot
,
eye level
Planet bumi yang masih indah.
Camera stay shoot
ke planet bumi. 00:40
Planet bumi berubah menjadi rusak dan jelek.
Camera stay shoot
ke planet bumi. 00:44
Medium shoot
,
eye level
Medium shoot
,
eye level Medium shoot
,
eye level
Muncul judul dari bawah ke atas.
Camera stay
. 00:47 Muncul greeny dengan
background
bergerak di belakangnya.
Camera stay
. 00:51
Greeny menjelaskan arti dari
reduce
. Pergerakan karakter meliputi tangan,
badan, mata, dan mulut.
Camera stay
. 01:03
Medium shoot, eye level
Karakter laki-laki membawa tas belanjaan. Berjalan dari kiri ke
kanan.
Camera stay
. 01:14
Long medium shoot, eye level
Kurangi memakai tisu, pergerakan anak perempuan meliputi mata dan
mulut. Kemudian muncul tisu dan sapu tangan di samping kanan
.
01:25
Close up, eye level
Segmen 2
Reduce, Reuse, Recycle
1 2
3
4 5
6
7 8
9 10
11
9
Gambar 8 Storyboard Penjelasan Reduce, Reuse, dan Recycle
Production
merupakan tahap dimana proses pembuatan media sosialisasi menggunakan animasi tersebut dimulai. Dalam animasi 2D tahapan yang terdapat
dalam proses produksi adalah
drawing, coloring
, dan
animation
. Proses
drawing
dalam penelitian ini menggunakan cara menggambar pada kertas yang kemudian dipindahkan ke dalam bentuk digital dengan menggunakan
scanner
. Gambar 9 adalah contoh gambar karakter, dan Gambar 10 merupakan sketsa gambar
background
.
Medium shoot, eye level
Greeny menjelaskan arti dari
reuse
. Pergerakan karakter meliputi tangan,
badan, mata, dan mulut.
Camera stay
. 01:36 Penjelasan pemanfaatan botol bekas
menjadi pot tanaman. Dijelaskan secara bertahap.
Camera stay
. 01:49
Medium shoot, eye level Medium shoot, eye level
Medium shoot, eye level
Penjelasan pemanfaatan kaca bekas menjadi hiasan
frame
. Dijelaskan secara bertahap.
Camera stay
. 02:35
Greeny menjelaskan arti dari
recycle
. Pergerakan karakter meliputi tangan, badan, mata, dan
mulut.
Camera stay
. 03:08
Medium shoot, eye level Long medium shoot, eye level,
day
Penjelasan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Dijelaskan secara bertahap.
Camera stay
. 03:24
Closing
berisikan pesan-pesan. Pergerakan karakter meliputi tangan,
badan, mata, dan mulut.
Camera stay
. 04:22
Medium shoot, eye level
Karakter perempuan membawa kertas bekas. Berjalan dari kiri ke
kanan.
Camera stay
. 04:11
12 13
14
15 16
17
18
10
Gambar 9 Contoh Sketsa Gambar Karakter Gambar 10 Contoh Sketsa Gambar Background
Dalam tahapan
coloring
, teknik pewarnaan menggunakan teknik pewarnaan yang sederhana dengan menyeleksi bagian-bagian yang ditentukan lalu
memberikan warna dan bayangan. Gambar 11 merupakan contoh hasil pewarnaan karakter, dan Gambar 12 merupakan contoh hasil pewarnaan
background
.
Gambar 11 Hasil Pewarnaan Karakter Gambar 12 Hasil Pewarnaan Background
Animasi merupakan tahapan terakhir dalam
production
. Dalam tahapan animasi, obyek yang digerakkan untuk dijadikan animasi meliputi anggota tubuh
dan obyek tambahan berupa teks, properti, dan elemen bergerak seperti air dan asap. Penggunaan teknik
limited animation
digunakan pada saat menganimasikan karakter seperti Greeny, anak laki-laki, dan perempuan. Teknik
limited animation
dipakai saat menggerakkan anggota tubuh seperti tangan, kaki, mata, dan mulut.
Post production
merupakan langkah ketiga dan tahapan terakhir dalam pembuatan film animasi yang terdiri dari
sound editing
dan
video editing
. Dalam tahapan
sound editing
, tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan proses perekaman suara untuk dijadikan narasi dalam animasi. Tahap kedua, setelah
selesai dilakukan perekaman suara, maka suara yang sudah ada diolah dan diberikan efek dengan menaikkan
pitch
suara sebanyak dua
pitch
dari suara asal, sehingga suara yang dihasilkan seperti suara anak kecil.
11 Kemudian dalam animasi yang dibuat juga dibutuhkan
sound effect
dan musik berupa musik instrumen sebagai latar lagu untuk menambah suasana dalam
animasi. Maka tahap berikutnya adalah memasukkan audio ke dalam video dan diolah kembali untuk ditata ulang agar sesuai dengan video.
Video editing
adalah tahapan untuk memanipulasi dan menata gambar ulang untuk menciptakan hasil jadi akhir yang lebih baik. Efek visual yang dipakai
dalam animasi adalah penggunaan transisi dari terang ke gelap agar animasi tidak terkesan
jumping.
Selain itu untuk disesuaikan dengan konsep buku cerita maka diberikan efek seperti membalik lembaran kertas ke bagian-bagian yang sudah
ditentukan. Hasil penambahan efek membuka lembaran kertas dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Efek Membuka Lembaran Kertas
Setelah video media sosialisasi selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah membuat media promosi. Pembuatan media promosi bertujuan sebagai
pendukung untuk meningkatkan minat dan ketertarikan
audience
untuk memperhatikan media sosialisasi.
Merchandise
yang dibuat sebagai media promosi juga memiliki tujuan agar
audience
dapat mengingat dengan lebih baik informasi yang didapat. Media promosi yang dibuat dalam penelitian ini meliputi
poster,
mug
, stiker, dan
notes
. Gambar 14 merupakan desain poster pertama, Gambar 15 merupakan desain poster kedua, Gambar 16 merupakan desain
mug
, Gambar 17 merupakan desain
notes
, dan Gambar 18 merupakan desain stiker.
Gambar 14 Poster Pertama Gambar 15 Poster Kedua
Gambar 16 Desain Mug
12
Gambar 17 Desain Notes Gambar 18 Desain Stiker
4. Hasil dan Pembahasan Hasil akhir media sosialisasi menggunakan animasi 2D dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. Pada segmen
opening
terdapat tampilan tentang kebiasaan buruk manusia yang tidak mengolah sampah dengan baik dan membuat alam
menjadi rusak. Gambar 19 merupakan awal cerita dengan menampilkan planet bumi dimana manusia tinggal. Gambar 20 merupakan gambaran sampah di tempat
pembuangan akhir yang sudah terlalu banyak. Gambar 21 merupakan adegan dimana sampah menumpuk yang ada di pinggiran jalan. Gambar 22 merupakan
gambaran sungai yang penuh dengan sampah.
Gambar 19 Planet Bumi Gambar 20 Tempat Pembuangan Akhir
Gambar 21 Sampah Di Pinggiran Jalan Gambar 22 Sampah Di Sungai
depan belakang
13 Kemudian terdapat gambaran tentang manusia yang membuang sampah ke
sungai dan akhirnya menyebabkan banjir yang dapat dilihat pada Gambar 23 dan Gambar 24. Perubahan bumi yang tadinya indah kemudian menjadi rusak dan
kotor karena sampah dapat dilihat pada Gambar 25 dan Gambar 26. Setelah akibat buruk dari sampah ditayangakan maka muncul judul dari animasi yang dapat
dilihat pada Gambar 27. Munculnya Greeny dan ajakan untuk mengolah sampah dapat dilihat pada Gambar 28.
Gambar 23 Membuang Sampah Di Sungai Gambar 24 Sampah Menyebabkan Banjir
Gambar 25 Planet Bumi Indah Gambar 26 Planet Bumi Rusak
Gambar 27 Judul Gambar 28 Greeny Muncul
Setelah segmen
opening
selesai maka segmen selanjutnya adalah penjelasan tentang
reduce
,
reuse
, dan
recycle
. Gambar 29 merupakan penjelasan tentang pengertian
reduce
. Gambar 30 merupakan contoh pertama dari
reduce
yaitu membawa tas belanjaan sendiri saat pergi berbelanja. Gambar 31 merupakan
contoh kedua yaitu mengurangi pemakaian tisu dan lebih baik memakai sapu
14 tangan ketika sakit flu. Setelah penjelasan
reduce
selanjutnya adalah penjelasan tentang
reuse
. Gambar 32 merupakan penjelasan tentang pengertian
reuse
.
Gambar 29 Pengertian Reduce Gambar 30 Membawa Tas Belanjaan Sendiri
Gambar 31 Kurangi Memakai Tisu Gambar 32 Penjelasan Pengertian Reuse
Contoh penerapan
reuse
yang pertama adalah mengubah botol bekas menjadi pot tanaman, Gambar 33 merupakan bahan dan alat yang dibutuhkan
dalam membuatnya. Gambar 34 merupakan proses pembuatan botol bekas menjadi pot tanaman. Setelah proses pembuatan selesai dijelaskan maka hasil jadi
dari pembuatan dapat dilihat pada Gambar 35. Contoh penerapan
reuse
yang kedua adalah membuat hiasan figura atau
frame
dari kaca bekas, Gambar 36 merupakan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam membuatnya dan Gambar 37
merupakan proses pembuatannya. Gambar 38 merupakan hasil jadi pemanfaatan kaca bekas.
Gambar 33 Bahan Dan Alat Pembuatan Gambar 34 Proses Pembuatan Pot Tanaman
15
Gambar 35 Hasil Jadi Pot Tanaman Gambar 36 Bahan Dan Alat Pembuatan
Gambar 37 Proses Pembuatan Hiasan Figura Gambar 38 Hasil Jadi Hiasan Figura
Recycle
adalah tahapan terakhir dalam pengolahan sampah, Gambar 39 merupakan penjelasan pengertian dari
recycle
. Contoh penerapan
recycle
yang pertama adalah membuat pupuk kompos dari sampah organik atau yang dapat
membusuk. Gambar 40 adalah penjelasan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos. Gambar 41 adalah penjelasan proses pembuatan pupuk
kompos. Contoh penerapan
recycle
yang kedua adalah membawa barang-barang bekas yang bisa diolah ke pusat pengolahan sampah, dapat dilihat ada Gambar 42.
Gambar 39 Penjelasan Pengertian Recycle Gambar 40 Penjelasan Alat Dan Bahan
16
Gambar 41 Proses Pembuatan Pupuk Kompos Gambar 42 Pergi Ke Pengolahan Sampah
Setelah penjelasan tentang gambaran dan dampak buruk sampah serta penjelasan
reduce
,
reuse
, dan
recycle
selesai, maka pada bagian akhir akan muncul Greeny sebagai penutup. Dalam penutup berisikan ajakan untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan merawat bumi dengan melakukan pengolahan sampah. Penutup dapat dilihat pada Gambar 43.
Gambar 43 Penutup
Tahapan terakhir dalam penelitian ini setelah perancangan animasi selesai dilakukan yaitu melakukan pengujian. Pengujian pertama
pada penelitian ini dilakukan kepada bapak Drs. Y. Tri Priyo Nugroho selaku Kepala
Subdinas Kebersihan dan Pertamanan,
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Salatiga untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan pengguna
. Pengujian dilakukan dengan teknik
in depth interview
atau wawancara. Dari wawancara yang dilakukan didapati hasil bahwa animasi sudah
memberikan penjelasan tentang pemanfaatan sampah yang sederhana, mudah diingat, dan mudah dimengerti. Animasi sudah berisikan tentang pesan-pesan atau
ajakan yang baik tentang mengolah sampah. Animasi yang dibuat sudah sesuai dengan harapan untuk meningkatkan minat anak-anak agar lebih peduli terhadap
lingkungan dan mengurangi pembuangan sampah. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti dan dipahami oleh anak usia 6-12 tahun.
Pengujian kedua dilakukan menggunakan wawancara kepada
2D animator
film Samufly dari studio animasi Dreamlight divisi Dreamtoon, Yohanes Berchmans Wibisono, S.Ds. Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil
tampilan animasi dari segi
animator
. Dari wawancara yang dilakukan didapati hasil bahwa penggunaan teknik
limited animation
pada animasi sudah sesuai,
17 terlihat pada pergerakan tiap-tiap karakter yang hanya sebagian digerakkan.
Animasi yang dibuat sudah menarik dengan penggunaan warna-warna yang cerah untuk meningkatkan ketertarikan
audience
memperhatikan animasi tersebut. Pergerakan obyek dan anggota tubuh karakter terlihat halus dan rapi. Pembuatan
karakter yang lucu dan sesuai dengan target
audience
menjadi hal yang menarik di dalam animasi. Ukuran teks yang besar dan dengan jumlah yang sedikit
memudahkan anak-anak untuk memahami penjelasan yang ada.
Timing
pergerakan pada obyek sudah pas dan tidak terlalu lambat ataupun cepat. Sedangkan pengujian terakhir dilakukan kepada anak-anak Sekolah Minggu
Gereja Jemaat Kristus Indonesia “Ekklesia” Salatiga yang berumur 6-12 tahun
untuk menguji pengetahuan seputar sampah dan penilaian terhadap media sosialisasi. Pertama, anak-anak diberi pertanyaan tentang sampah kemudian anak-
anak menyaksikan animasi tentang
reduce
,
reuse
, dan
recycle
. Setelah selesai menyaksikan animasi, anak-anak kembali diberi pertanyaan tentang sampah dan
penilaian tentang animasi tersebut. Pembimbing Sekolah Minggu membantu
dalam memberikan pertanyaan melalui wawancara dalam
small group discussion
. Pertanyaan-pertanyaan wawancara tentang sampah dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Daftar Pertanyaan Mengenai Sampah
No Soal
1 Sebutkan salah satu dampak buruk sampah.
2 Apa arti dari
reduce
? 3
Sebutkan cara mengurangi sampah dengan
reduce
. 4
Apa arti
reuse
? 5
Sebutkan cara mengurangi sampah dengan
reuse
. 6
Apa arti
recycle
? 7
Sebutkan cara mengolah sampah dengan
recycle
. 8
Mengurangi pemakaian tisu termasuk dalam? 9
Mengubah botol bekas menjadi pot tanaman termasuk dalam? 10
Mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos termasuk dalam?
Pengujian berikutnya dilakukan dari segi pengetahuan seputar sampah sebelum animasi dilakukan, didapati hasil bahwa lebih dari separuh anak-anak
belum mengetahui dampak buruk dari sampah. Anak-anak juga belum mengetahui pemanfaatan dan pengolahan sampah menggunakan teknik
reduce
,
reuse
, dan
recycle
beserta contoh-contohnya. Setelah media sosialisasi ditayangkan, anak- anak diberi pertanyaan yang sama dan didapati hasil bahwa anak-anak yang
sebelumnya tidak mengetahui pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi mengerti pengertian dari
reduce
,
reuse
, dan
recycle
dan bahkan dapat menyebutkan contoh-contohnya dengan baik. Anak-anak juga menjadi mengerti
dampak buruk yang ditimbulkan sampah dan dapat membedakan kegiatan apa yang termasuk dalam
reduce
,
reuse
, maupun
recycle
. Dari segi penilaian animasi, anak-anak memiliki antusias yang baik saat
animasi ditayangkan. Dalam wawancara yang dilakukan,
audience
menilai bahwa penjelasan seputar sampah menggunakan animasi jauh lebih menarik daripada
penjelasan menggunakan media buku, maupun penjelasan lisan. Animasi dan suara narator juga membantu mereka yang masih berumur dibawah 8 tahun yang
18 belum dapat membaca untuk memahami penjelasan yang ada. Penjelasan yang
sederhana juga membuat mereka mudah mengingat setiap penjelasan dan keterangan yang ada. Menurut penilaian
audience
, terdapat hal yang menarik dalam animasi tersebut yaitu saat munculnya karakter Greeny.
Audience
juga menyukai karakter seperti anak laki-laki dan perempuan. Selain itu penjelasan
tentang pemanfaatan botol dan kaca bekas juga menjadi hal yang menarik bagi mereka, dengan adanya keinginan
audience
untuk mempraktikan hal tersebut. Namun terdapat kekurangan yang diajukan oleh
audience
, yaitu contoh pemanfaatan dan pengolahan sampah perlu diperbanyak lagi. Melalui media
sosialisasi yang ditayangkan juga dapat meningkatkan minat anak-anak untuk berusaha menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sampah.
5. Simpulan