Analisis Praktek Mengajar Mandiri

31 j. Menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi alat komponen yang sedang dibahas. k. Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menarik kesimpulan bersama tentang materi yang disampaikan serta disampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan diakhiri dengan berdo’a bersama dan salam.

3. Kegiatan Evaluasi Praktek Mengajar Mandiri

a. Bentuk Kegiatan : Latihan Soal Review Test b. Tujuan Kegiatan : Untuk Mengetahui Penguasaan Kompetensi Siswa. c. Sasaran : Kelas X d. Waktu Pelaksanaan : Pada awal atau akhir pembelajaran 15 menit e. Tempat Pelaksanaan : Ruang Teori f. Peran Mahasiswa : Pelaksana Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan pemberian latihan hasil belajar yang berupa ulangan teori Review Test . Selama kegiatan PPL praktikan mengadakan evaluasi untuk kelas 1 sebanyak 1 kali penilaian teori Review Test. Di samping itu penilaian sikap juga merupakan salah satu alat untuk memantau sikap siswa sehingga pada akhirnya membantu wali kelas untuk memberikan nilai afektif.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan 1. Analisis Praktek Mengajar Terbimbing

Praktek mengajar terbimbing yang dilakukan satu kali mendapat respon positif dari guru pembimbing. Selain itu juga sebagai langkah awal membangun kedekatan dengan guru pembimbing agar mahasiswa tidak canggung untuk konsultasi apabila ada masalah selama praktek mengajar berlangsung.

2. Analisis Praktek Mengajar Mandiri

Dalam praktek mengajar mandiri dengan sepuluh kali tatap muka, guru memberi kepercayaan kepada mahasiswa untuk mengelola kelas 32 dan menyampaikan materi yang telah ada kepada siswa. Peranan guru pembimbing disini adalah sebagai pendamping dan pengontrol mahasiswa. Selama praktek mengajar mandiri guru pembimbing mengamati perkembangan mahasiswa. Harapan guru pembimbing kepada mahasiswa adalah bisa melakukan dan mengendalikan proses belajar mengajar dengan baik dan sesuai aturan yang ada. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a. Mahasiswa dituntut mampu memahami karakteristik sisawa sehingga diketahui metode apakah yang diinginkan siswa sehingga mereka tertarik untuk mengikuti pelajaran. b. Mahasiswa sebagai tenaga pendidik dituntut mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar yang tercipta dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak antaara mahasiswa dengan siswa. c. Mahasiswa dituntut mampu menjadi manager pembelajaran yang mempunyai kemandirian dalam mengelola KBM di kelas d. Mahasiswa dituntut tidak hanya mampu mengajar tetapi juga berperilaku belajar dan interaksinya dengan siswa yang artinya bahwa pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar tetapi hanya sebagai fasilitator pembelajaran bagi siswa. e. Mahasiswa dituntut mampu menggerakkan dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Terkait dengan beberapa tuntutan di atas, mahasiswa juga dihadapkan pada masalah hubungannya dengan objek belajar yaitu siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat kecerdasan dari tiap siswa berbeda. Hal ini memerlukan kesabaran dan ketekunan ekstra agar tujuan pembelajaran tercapai. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah media pembelajaran. Sebagian besar media pembelajaran yang digunakan selama kegiatan PPL hanya papan tulis dan kapur. Kurangnya media pembelajaran ini dapat menghambat penyampaian materi kepada siswa. Namun kekurangan tersebut sudah praktikan coba atasi dengan memberikan modul kepada siswa agar siswa mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru.

3. Faktor Pendukung, Faktor Penghambat dan Solusi