9 daya beli investor, sehingga tetap banyak orang yang mau menjual-belikannya yang
pada akhirnya dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Lestari dan Hastuti., 2005
Menurut teori ini, harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan kurang aktifnya perdagangan, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan pemecahan
saham. Dengan melakukan pemecahan saham, diharapkan akan semakin banyak investor yang melakukan transaksi Komsiyah dan Sulistyo., 2001. Namun Panuntun
2005 mengungkapkan bahwa Trading Range Theory tidak berlaku pada pasar saham di Indonesia saat ini, hal ini dikarenakan hingga saat ini kondisi pasar di
Indonesia adalah tidak efisien.
2.2 Pengaruh
PBV Terhadap
Pengambilan Keputusan
Perusahaan Melakukan
Stock Split.
Kemahalan harga saham mempengaruhi minat investor, khususnya investor kecil. Hal ini dikarenakan investor harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk
mendapatkan suatu saham. Sehingga untuk mengantisipasi keadaan tersebut perusahaan menurunkan harga saham yaitu dengan cara stock split, karena dengan
adanya stock split dapat menata kembali harga saham dalam rentang harga yang
paling rendah.
Tingkat kemahalan harga saham dapat diukur melalui rasio penilaian valution ratio yaitu PBV. Rasio ini menjadi tolak ukur yang mengaitkan hubungan antara
harga saham biasa dengan pendapatan perusahaan dan nilai buku saham atau mencerminkan performa perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi nilai rasio
10 ini mengindikasikan bahwa harga saham yang ditawarkan sudah sangat tinggi
Untung dan Sugiono., 2008. Nopiyana 2009 dalam penelitiannya untuk mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi stock split menyimpulkan bahwa kemahalan harga saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split.
Menurut trading range theory, perusahaan melakukan stock split karena memandang bahwa harga sahamnya terlalu tinggi. Dengan kata lain, harga saham yang terlalu
tinggi merupakan pendorong bagi perusahaan untuk melakukan stock split. PBV yang tinggi merupakan penjelasan yang konsisten dengan trading range
theory. Saham saham dengan PBV tinggi akan dihindari oleh pasar, karena aturan keputusan investasi yang banyak digunakan analis adalah membeli saham yang PBV-
nya rendah Jones., 1998 dalam Marwata., 2001. Semakin tinggi harga saham yang beredar dipasar modal menyebabkan minat
investor terhadap saham tersebut menjadi rendah. Hal ini dapat mengakibatkan kurang aktifnya perdagangan saham di pasar modal. Dengan adanya stock split, harga
saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu untuk bertransaksi. Oleh sebab itu hipotesis yang akan digunakan, sebagai
berikut : H
1
: PBV berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan
stock split.
11
2.3 Pengaruh