ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (SEO) (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan SEO tahun 2007-2011)

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (SEO)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan SEO tahun 2007-2011)

Oleh

Hasna Erliana Aruan

Perusahaan yang telah memasuki pasar modal masih membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Bagi perusahaan yang sudah menerbitkan Initial Public Offering (IPO) maka perusahaan bisa saja mengeluarkan Seasoned Equity Offerings (SEO) untuk mendapatkan dana. Seasoned Equity Offerings (SEO) adalah penawaran saham tambahan setelah IPO, dana hasil SEO akan

dimanfaatkan untuk membayar hutang dan Ekspansi perusahaan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui variasi penggunaan dana hasil SEO dan pengaruh profitabilitas yang dilihat dari nilai ROA, dan ROE dua tahun sesudah mengeluarkan SEO.Berdasarkan data yang terapat di Bursa Efek Indonesia ada 94 perusahaan yang mengeluarkan SEO. Objek penelitian

menggunakan sampel berupa 15 perusahaan yang sesuai dengan kriteria.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan variasi penggunaan dana perusahaan setelah mengeluarkan SEO (Seasoned Equity Offerings), pada bagian aktiva 8 perusahaan lebih besar menggunakan dana pada aktiva tetap, 7 perusahaan pada aktiva lancar. Pada bagian passiva, ada 7 perusahaan yang menggunakan untuk hutang jangka penjek, 1 perusahaan untuk hutang jangka panjang, dan 7

perusahaan untuk ekuitas. Berdasarkan hasil analisis pada perusahaan kebijakan SEO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Kata kunci : Seasoned Equity Offerings (SEO), variasi penggunaan dana, ROA, dan ROE.


(2)

ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH

SEASONED EQUITY OFFERINGS (SEO)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan SEO Tahun 2007-2011)

Oleh

Hasna Erliana Aruan

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014


(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Kabanjahe, Sumatera Utara pada tanggal 27 Oktober 1992 sebagai anak ketiga dari enam bersaudara, dari pasangan Alboin Aruan dan Netti Pasaribu.

Penulis mulai mengeyam pendidikan formal pada tahun 1997 di TK. Dewi Sartika, tahun 1998 di Sekolah Dasar Negeri No. 040447 dan selesai pada tahun 2004. Penulis meneruskan pendidikannya pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kabanjahe yang diselesaikan tahun 2007 dan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kabanjahe yang diselesaikan pada tahun 2010.

Tahun 2010, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2010. Semasa kuliah, penulis aktif dalam pelayanan mahasiswa. Pada tahun 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata di Desa Gunung Sugih, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran sebagai mata kuliah wajib.


(6)

MOTO

I can do all thing through Christ Who give me Strenght (Phillipians 4:13 )

Pencobaan- pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan- pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah Setia dan

karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu

jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Kor 10:13)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai

sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan

(Yeremia 29;11)

If Your presence doesn’t go with me, dont carry us up from here


(7)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Almamaterku Tercinta

Yang menemaniku selama masa pendidikan

Bapak dan Mamak Tercinta

Cinta, Kasih sayang dan Doa yang tidak pernah terputus

Kakak dan Adikku Tersayang Yang selalu mendukung dalam segala hal

Dan Sahabat- sahabat terbaikku Yang telah menemaniku selama ini


(8)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas anugrah dan kebaikan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Seasoned Equity

Offerings (SEO) (Studi Kasus Pada PErusahaan yang Mengeluarkan SEO pada tahun 2007-2011)” adalah suatu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi di Universitas

Lampung.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E.,M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Aida Sari, S.E.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Irham Lihan S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik, serta saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Fizka Huzaimah S.E., M.Si, selaku dosen pendamping atas kesediaannya dalam memberikan waktu, bimbingan, pengarahan, kritik serta saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(9)

7. Ibu Dr. Mahrina Sari S.E., M.B.A selaku pembimbing akademik

8. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9. Keluarga tercinta, Bapak dan Mamak untuk setiap cinta yang tercurah, perjuangan, jerih letih dan doa yang tidak pernah putus juga dukungan, Kak Risma dan Kak Yenni

terimakasih untuk dukungan doa dan dananya, adikku Dewi terimakasih untuk dukungannya adikku Hani dan Mario terimakasih untuk pertanyaan kapan wisudanya yang memotivasiku.

10. Mamatua, Bapatua, tulang, nantulang, uda, inanguda, dan tante terimakasih buat keluarga batak yang sangat indah yang selalu mendukungku dalam penulisan skripsi ini.

11. Terimakasih untuk teman-teman di manajemen yang membantu penyusunan Skripsi ini, Elsa, Amelita, Darti, Nurul, Andi, Riski, Mentari, Lala dan Meka dll terimakasih atas dukungannya sehingga saya bisa terus bersemangat.

12. Keluarga kecilku disini PKMK-FEB, Yobel, Rika, Jeka, Robert, Rimto, Donna, Rosana, Yuli, Loren, Redes, Ko Richard, Bg Vandi, Kak Ivana, Kak Tiara, Mondang, Daniel, Jirry, Hana, Tejo, kak Nelly, Ko Sun ho, Elsa bb, eda Mora, Rentha, Monang alias Dwi, Pinalia, Grace, Yezzie, Holong, dan masih banyak yang lainnya, kalian luar biasa. 13. Teman –teman di kosan 3 putri kak Eby, kak Vera, kak Yulia, Kak Ivo, Kak Titik, Kak

Melda, Kak Titin, Devi, Dini, Vero, Ita, terimakasih atas kebersamaan dan dukungannya. 14. Teman –teman kosan Menara biru Devi, Yuni, Intan, Meri, Delima, Olin, Kak Ely, Pebri. 15. Teman-teman Perkantas Bg Beni, Bg Guntur, Shela, Tata, Togu, K Juntet, kakak kakak,

abang abang dan adik adik.

16. KTB Beauty Expose Kak Yanti, Kak Lenny, Kak Melani dan juga Kak Santi, terimaksih untuk dukungan doa dan semangat yang diberikan juga kebersamaannya.


(10)

18. Kelompok kecil God’s Army Riana, Marisna, Hani, Martha, dan Rani terimakasih atas dukungan dan tawa canda kalian yang selalu menyemangatiku.

19. Sweety yang paling kece Kak Dita, Kak Agnes, Kak Anggi, Febe, Meri, Panda, William, Billy terimakasih atas keceriaannya dan motivasinya.

20. Teman- teman SMA yumi spartan Jessi, Pebri, Malem, Rahma, Beber, Roni, Jhoey, Rizky, Rifan, dan Wenny terimakasih atas petualangan petualangan dan semangat kalian.

Masih banyak orang yang mendukung penulis dalam mengerjakan Skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semua dukungan doa dan

semangatnya.

Akhir kata penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan, semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua


(11)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat penelitian... 8

1.5 Kerangka pemikiran ... 9

1.6 Hipotesis Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 15

2.1.1 Sumber Modal... 15

2.1.2 Pasar Modal ... 18

2.1.3 Initial Public Offering ... 20

2.1.4 Seasoned Equity Offerings ... 21

2.2 Profitabilitas ... 25

2.2.1 Return On Asset (ROA) ... 26

2.2.2 Return On Equity (ROE) ... 27

2.3 Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keuangan ... 27

2.4 Kaitan Profitablilitas perusahaan dengan Seasoned Equity Offerings ... 32

2.4.1 Kaitan Return On Assets ROA) sebelum dan sesudah SEO ... 32

2.4.2 Kaitan Return On Equity (ROE) sebelum dan sesudah SEO... 32

2.5 Penelitian Terdahulu ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan sumber data ... 35

3.2 Metode pengumpulan data... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 36

3.3.1 Populasi ... 36

3.3.2 Sample... 36

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 38

3.4.1 Variabel penelitian ... 39


(12)

ii

3.5.1 Regresi Linier Sederhana ... 40 3.6 Uji Data... 42 3.7 Uji T test... 45 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Komposisi Dana Setelah

Seasoned Equity Offerings (SEO)... 47 4.1.1 Penggunaan Dana Setelah

Seasoned Equity Offerings (SEO) pada tahun 2007... 48 4.1.2 Penggunaan Dana Setelah

Seasoned Equity Offerings (SEO) tahun 2008... 51 4.1.3 Penggunaan Dana Setelah

Seasoned Equity Offering pada tahun 2009... 55 4.1.4 Penggunaan Dana Setelah

Seasoned Equity Offerings (SEO) Pada Tahun 2010... 56 4.2 Analisis Return On Asset Sebelum dan Sesudah

SEO... 58 4.3 Analisis Return On Equity Sebelum dan Sesudah

SEO... 60 4.4 Analisis Kebijakan Seasoned Equity Offerings (SEO)

terhadap Return On Asset (ROA)

perusahaan... 62 4.5 Analisis Kebijakan Seasoned Equity Offering (SEO)

terhadap Return On Equity (ROE)... 64 4.6 Pembahasan Analisis Profitabilitas tidak berpengaruh

sebelum dan sesudah mengeluarkan SEO... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 67 5.2 Saran... 68 DAFTAR PUSTAKA... 69


(13)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perusahaan yang mengeluarkan SEO pada tahun 2007-2011... 4

Tabel 1.2 Sampel profitabilitas perusahaan yang melakukan SEO Perusahaan KIJA... 6

Tabel 1.3 Sampel profitabilitas perusahaan yang melukan SEO POOL... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Seleksi Sampel Perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offerings 2007-2011 ... 37

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan yang Melakukan Seasoned Equity Offerings (SEO... 38

Tabel 4.1 Komposisi Dana Perusahaan (Aktiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2007... 48

Tabel 4.2 Komposisi Dana Perusahaan (Passiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2007... 49

Tabel 4.3 Komposisi Dana Perusahaan (Aktiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2008... 51

Tabel 4.4 Komposisi Dana Perusahaan (Passiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2008... 53

Tabel 4.5 Komposisi Dana Perusahaan (Aktiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2009... 55

Tabel 4.6 Komposisi Dana Perusahaan (Passiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2009... 55

Tabel 4.7 Komposisi Dana Perusahaan (Aktiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2010... 56

Tabel 4.8 Komposisi Dana Perusahaan (Passiva) Setelah Mengeluarkan SEO tahun 2010... 57

Tabel 4.9 Daftar ROA Perusahaan yang Melakukan SEO pada tahun 2007-2011... 59

Tabel 4.10 Daftar ROE Perusahaan yang Melakukan SEO pada tahun 2007-2011... 61 Tabel 4.11 Penghitungan ROA menggunakan analisis regresi sederhana


(14)

iv


(15)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka pikir... 13 Gambar 1.1 Uji Heteroskedastisitas Variabel ROA ... 44 Gambar 1.2 Uji Heteroskedastisitas Variabel ROE ... 44


(16)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda dunia bisnis. Penyelenggaraan pasar modal mendorong percepatan aktivitas investasi yang sangat dibutuhkan oleh sektor riil. Pasar modal juga memberikan alternatif investasi yang sangat fleksibel bagi para investor. Pasar modal di dalam perkembangannya diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh dana secara cepat dan mudah dari investor maupun kreditur.

Perusahaan yang telah memasuki pasar modal atau disebut perusahaan go public masih membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan usahanya, ketika jumlah dana yang dibutuhkan cukup besar melebihi jumlah, pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang tersedia dari sumber dana intern perusahaan. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dengan cara menerbitkan obligasi ataupun dengan menjual saham kepada para investor. Obligasi dan saham keduanya merupakan instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun bedanya bahwa pemilik saham merupakan bagian dari pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi.


(17)

Perusahaan yang menawarkan saham untuk mendapatkan dana tambahan

memiliki dua cara yang dapat dilakukan. Kedua cara tersebut adalah unseasoned securities dan seasoned securities. Unseasoned securities adalah penawaran surat berharga kepada publik melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO),

Penerbitan IPO dilakukan oleh perusahaan yang baru go public.

Seasoned securities adalah surat berharga tambahan diluar surat berharga yang telah beredar di masyarakat yang ditawarkan kepada publik pada saat seasoned equity offering (SEO). Penawaran surat berharga tambahan ini dilakukan

perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana yang nantinya dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan ataupun membayar hutang yang jatuh tempo.

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa alasan perusahaan melakukan Seasoned Equity Offerings (SEO) didasari oleh kebutuhan dana, sehingga pelaksanaanya akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan dan selanjutnya akan

mempengaruhi kinerja perusahaan. Tambahan dana diperlukan oleh perusahaan dalam rangka mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bersaing bahkan semakin berkembang mengingat persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat memasuki era pasar bebas pada saat ini juga untuk membayar hutang yang akan jatuh tempo.

Dana hasil SEO dapat menjadi solusi terbaik untuk memperoleh dana yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu cara ini juga merupakan sumber dana yang lebih cepat dengan proses yang lebih mudah dibandingkan dengan proses yang


(18)

lain, terutama bagi perusahaan yang sudah melakukan IPO karena penawaran saham tambahan memerlukan biaya yang lebih murah, tanpa banyaknya syarat.

Penjualan seasoned securities ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 1. Menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan harga tertentu (disebut dengan right issues).

2. Menjual kepada setiap investor yang ingin membeli sekuritas baru tersebut melalui second offerings, third offerings dan seterusnya, yaitu menjual ekuitas tambahan tersebut tidak hanya ke pemegang saham lama tetapi juga kepada setiap investor di pasar yang ingin membelinya. Namun perusahaan dengan kepemilikan akan cenderung menggunakan right issue untuk menambah ekuitas barunya.

Bagi perusahaan yang sudah menerbitkan Initial Public Offering (IPO) tentu dapat menerbitkan SEO untuk mendapatkan dana tambahan, cara ini lebih mudah dan cepat dilakukan dibandingkan cara yang lain.Berbeda dengan IPO dalam SEO investor memiliki pegangan dalam menentukan harga surat berharga tambahan tersebut yaitu harga pasar saham sekuritas perusahaan bersangkutan yang telah beredar di masyarakat, sekuritas tambahan tersebut akan dinilai paling

tidak sebesar harga pasar sekuritas yang telah beredar tersebut.

Berikut ini disertakan perusahaan yang menerbitkan (Seasoned Equity Offering) SEO pada tahun 2007-2011.


(19)

Tabel 1.1

Perusahaan Yang Mengeluarkan SEO Pada Tahun 2007-2011

No Tanggal SEO Nama Perusahaan Kode

perusahaan 1 16 Feb 2007 Matahari Putra Prima Tbk. MPPA

2 26 Juni 2007 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 3 25 Juli 2007 Summarecon Agung Tbk. SMRA 4 24 Juli 2007 Dharma Samudra Fishing Industries Tbk DSFI 5 1 Agt 2007 Budi Acid Jaya Tbk. BUDI 6 28 Des 2007 Akasha Wira International Tbk. ADES 7 02 Jan 2008 Gajah Tunggal Tbk GJTL 8 15 Jan 2008 Royal Oak Development Asia Tbk RODA 9 17 Juni 2008 Duti Pertiwi Tbk DUTI 10 09 Juli 2008 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 11 10 Juli 2008 Ratu Prabu Enrgi Tbk ARTI 12 1 Des 2008 Bintang Mitra Semestaraya Tbk. BMSR 13 16 Juni 2009 Indoexchange Tbk. INDX 14 29 Juli 2009 Pool Advista Indonesia POOL 15 24 Maret 2010 Cita Mineral Investindo Tbk. CITA 16 24 Maret 2010 Cipta Panelutama Tbk. CITA 17 08 Juni 2010 First Medi Tbk KBLV 18 24 Juni 2010 Asiaplast Industries Tbk. APLI 19 20 Maret 2011 Enseval Putra Megatrading Tbk. EPMT 20 27 April 2011 Asuransi Bina Dana Arta Tbk ABDA 21 06 Juni 2011 United Tractors Tbk. UNTR 22 20 Juli 2011 Pacific Strategic Financial Tbk. APIC 23 04 Nov 2011 Kawasan Industri Jababeka Tbk. KIJA 24 22 Des 2011 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 25 17 Jan 2011 Modernland Realty Tbk. MDLN


(20)

Tabel 1.1 menunjukkan perusahaan -perusahaan yang mengeluarkan SEO dari tahun 2007-2011. Alasan perusahaan mengeluarkan SEO bervariasi tetapi pada umumnya penawaran saham tambahan ini dilakukan karena ketidakmampuan perusahaan menghasilkan dana yang mencukupi yang nantinya dimanfaatkan untuk membiayai mekanisme perusahaan ataupun untuk membayar hutang yang jatuh tempo (Byrne, 2002).

Wardjono (2010) menyatakan bahwa dana tambahan hasil SEO dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengambil kesempatan ekspansi yang menguntungkan sehingga terjadi peningkatan laba perusahaan, dan berakibat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas sangat diperhatikan oleh pemegang saham. Pemegang saham akan memilih rasio profitabilitas yang tinggi karena tingginya rasio ini mengidikasikan tingginya tingkat pengembalian hasil investasi mereka.

Profitabilitas yang semakin baik, akan membuat investor menjadi semakin percaya untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut, juga memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pemegang saham. Dengan mengeluarkan SEO, perusahaan tidak perlu membayarkan bunga hutang. Hal ini berarti akan

mengefisienkan biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga

diharapkan perusahaan lebih fokus ke dalam pertumbuhan usaha dan perusahaan dapat meningkatkan profit yang besar.


(21)

Pemanfaatan dana hasil SEO untuk keperluan ekspansi dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi, Menurut Eckbo dan Masulis (dikutip oleh prabandari, 2012), pengeluaran saham baru (right issue) semestinya mendorong ke arah profitabilitas yang optimal atau lebih baik. Contohnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2

Sampel profitabilitas perusahaan yang melakukan SEO Perusahaan KIJA

“Kawasan Industri Jababeka Tbk” ROA Rata-rata 2 tahun sebelum 2,73

Rata-rata 2 tahun sesudah 5,82 ROE Rata-rata 2 tahun sebelum 4,25 Rata-rata 2 tahun sesudah 9,76 Sumber : lampiran

Dari tabel diatas terlihat bahwa profitabilitas perusahaan yang melakukan SEO mengalami kenaikan pada rasio profitabilitasnya hal ini terlihat dari perusahaan yang mendapatkan laba lebih tinggi sebelum melakukan SEO. Kedua rasio yang menggambarkan profitabilitas dilihat dari ROA dan ROE perusahaan.

Pemanfaatan dana hasil SEO oleh perusahaan ada juga yang menunjukkan

hubungan yang tidak konsisten, seperti hal yang dinyatakan oleh Schall dan Haley (1991) bahwa tambahan dana hasil SEO dapat dimanfaatkan untuk keperluan ekspansi yang menguntungkan, tetapi di beberapa perusahaan terlihat

profitabilitasnya menurun setelah melakukan SEO, contohnya seperti tabel yang ada di bawah ini.


(22)

Tabel 1.3

Sampel profitabilitas perusahaan yang melakukan SEO POOL

“Pool Advista Tbk”

ROA Rata-rata 2 tahun sebelum 17,81 Rata-rata 2 tahun sesudah 3,88 ROE Rata-rata 2 tahun sebelum 9,58 Rata-rata 2 tahun sesudah 2,32 Sumber : lampiran

Perusahaan yang profitabilitasnya menurun setelah mengeluarkan SEO diduga untuk membayar hutang, sehingga tidak berdampak ke profitabilitasnya seperti yang ditunjukkan oleh data diatas.

Adanya kesenjangan antara data diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan profitabilitas dengan SEO yang berjudul

“ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED

EQUITY OFFERINGS (SEO) pada perusahaan yang melakukan SEO tahun 2007-2011 yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah terurai sebelumnya, maka berikut adalah rumusan masalah dari penelitian ini:


(23)

1. Bagaimana variasi penggunaan dana hasil SEO apakah digunakan untuk membayar hutang atau ekspansi perusahaan.

2. Bagaimana perbedaan profitabilitas perusahaan yang dilihat dari Return On Asset (ROA) sebelum dan sesudah SEO.

3. Bagaimana perbedaan profitabilitas perusahaan yang dilihat dari Return On Equity (ROE) sebelum dan sesudah SEO.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk megetahui variasi penggunaan SEO apakah digunakan untuk

membayar hutang atau ekspansi perusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan profitabilitas yang dilihat dari Return on Assets (ROA) sebelum dan sesudah SEO.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaaan profitabilitas yang dilihat dari Return On Equity (ROE) sebelum dan sesudah SEO.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Dapat menerapkan teori-teori manajemen keuangan yang sudah penulis dapatkan di bangku kuliah dan untuk menambah pengetahuan.

2. Bagi perusahaan

Dapat memanajemen dana yang diperoleh dari SEO dengan baik, dan mengetahui kinerja keuangan terlebih profitabilitas untuk dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan.


(24)

3. Bagi investor

Mengetahui informasi keuangan perusahaan sehingga dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan investasi.

4. Bagi ilmu pengetahuan

Menjadi refrensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang Seasoned Equity Offerings.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam melangsungkan kegiatan usahanya, perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi usaha ataupun untuk membayar hutang. Ada dua cara yang dapat

dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan sumber dana, yaitu dengan cara internal atau mendapatkan dana dari dalam perusahaan dan.eksternal atau mendapatkan dana dari luar perusahaan.

Sumber dana yang diperoleh dari internal adalah berasal dari keuntungan (laba) ditahan dan depresiasi. Sumber dana yang diperoleh secara eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan

tersebut akan menjadi “modal sendiri”. Pada dasarnya dana yang berasal dari

sumber eksternal adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri.

Perusahaan mempunyai alasan tersendiri untuk menggunakan sumber ekstern untuk menghasilkan dana yaitu jumlah dana yang digunakan tidak terbatas, dapat di cari dari berbagai sumber, dan dapat bersifat fleksibel, adapun sumber ekstern


(25)

perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal. Jika perusahaan membutuhkan modal tambahan untuk melakukan ekspansi usaha atau membutuhkan modal untuk mengurangi beban hutang yang dimiliki perusahaan, serta membuat perusahaan semakin terkenal, maka perusahaan melakukan IPO saham (Initial Public Offering).

IPO adalah penawaran perdana saham oleh perusahaan yang hendak go public kepada investor yang berminat.Jika perusahaan yang melakukan IPO masih membutuhkan dana tambahan, maka perusahaan akan mengeluarkan SEO. Seasoned Equity Offerings (SEO) adalah penawaran saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di pasar modal, di luar saham yang terlebuh dahulu beredar di masyarakat Initial Public Offering (IPO).

Tujuan perusahaan melakukan pencarian dana tambahan melalui aktivitas Seasoned Equity Offerings seringkali didasari kebutuhan dana untuk ekspansi usaha, menambah modal kerja, atau membayar utang yang telah jatuh tempo. Bagi perusahaan yang kurang laris akan berusaha menaikkan nilai perusahaannya, atau yang kondisi keuangannya tidak terlalu baik maka menggunakan dana dari SEO untuk perkembangan usaha untuk menaikkan nilai perusahaan,sehingga

perusahaan tersebut dapat diminati oleh investor.

Salah satu cara yang digunakan investor untuk menilai perusahaan itu baik adalah dengan melihat nilai profitabilitasnya, oleh karena itu perusahaan yang sudah melakukan SEO untuk ekspansi usaha akan berusaha menaikkan

profitabilitasnya. Perusahaan yang menggunakan dana SEO untuk


(26)

perusahaan yang melakukan SEO untuk membayar hutang akan kecil

pengaruhnya terhadap profitabilitas, karena perusahaan fokus untuk membayar hutang dahulu kemudian melakukan ekspansi usaha.

Setelah mengeluarkan SEO maka perusahaan dapat menutupi kewajibannya, akan terdapat perubahan kinerja keuangan setelah perusahaan melakukan SEO. Jika perusahaan tidak memiliki kewajiban yang harus ditutupi, maka perusahaan akan fokus pada pengembangan usaha untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Menurut Syamsudin (2002:47), para pemegang saham menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan baik sekarang maupun masa akan datang karena tingkat keuntungan ini akan mempengaruhi harga saham. Pelaksanaan SEO akan

meningkatkan dana, dan akan mencukupkan kebutuhan perusahaan. Tambahan dana yang diperoleh tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk keperluan tambahan perusahaan, contohnya melakukan investasi atau mengembangkan usaha yang menguntungkan. Semakin tinggi laba bersih maka rasio ROA dan ROE akan semakin besar dan menunjukkan profitabilitas perusahaan semakin baik.

Pola seperti gambaran diatas akan menggambarkan varietas penggunaan dana SEO, jika perusahaan menggunakan SEO untuk mengembangkan usaha, maka profitnya akan berubah positif, jika perusahaan menggunakan dana SEO untuk membayar hutang maka akan kecil pengaruhnya terhadap profitabilitas.


(27)

Pengukuran profitabilitas pada penelitian ini diwakili oleh Return on Asset dan Return On Equity dengan alasan bahwa ROA dan ROE dapat mencerminkan alat ukur kinerja keuangan yang baik dan berkesinambungan yang cukup berpengaruh dalam hal keputusan investor untuk berinvestasi.

Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan pengaruh SEO terhadap profitabilitas perusahaan.

1. Return on Assets (ROA), yaitu rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. ROA adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih dari harta perusahaan. Pelaksanaan SEO akan mendapatkan dana tambahan pada perusahaan, dan dari dana tambahan tersebut, dapat dilakukan untuk perluasan usaha sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat.

2. Return on Equity (ROE) ataupun Hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Dengan adanya SEO, dana yang diperoleh perusahaan akan bertambah, dan dapat memperluas ekspansi usaha selain menutup utang. Oleh karena itu

keuntungan perusahaan / ROE perusahaan yang diperoleh dapat semakin meningkat, setelah melakukan SEO.


(28)

Untuk memberikan landasan teoritis yang memadai bagi penelitian, diperlukan suatu kerangka yang bersumber dari penalaran atas sejumlah teori dan temuan penelitian yang dulu ada. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan model seperti berikut :

Gambar1.1 Kerangka Pikir

Pasar modal

ROA ROE

SEO IPO

Sebelum dan sesudah SEO

Regresi Dummy Variabel Profitabilitas


(29)

Berdasarkan latar belakang, masalah dan tujuan yang telah diuraikan maka konsep pemikiran dari penelitian ini adalah mengukur bagaimana perbedaan profitabilitas ROA dan ROE sebelum dan sesudah perusahaan melakukan SEO

1.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran maka peneliti merumuskan hipotesis yang akan diajukan sebagai berikut

H1 : Terdapat perbedaan positif ROA sebelum dan sesudah SEO. H0 : Terdapat perbedaan positif ROE sebelum dan sesudah SEO.


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sumber Modal

Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya, pada dasarnya dapat dibedakan dalam sumber internal (internal sources) dan sumber eksternal (external sources).

1. Sumber Internal

Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber internal atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan. (accumulated depreciations). Berikut ini penjelasan dari keduanya.

Jenis modal yang berasal dari sumber internal perusahaan yaitu :

a. Keuntungan (Laba) ditahan

Keuntungan (laba) yang ditahan adalah besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga tergantung kepada kebijakan deviden (dividend policy) dan kebijakan penanaman kembali (plowing back policy) yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun laba yang diperoleh selama


(31)

periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai dividen maka bagian laba yang dijadikan cadangan adalah kecil. Hal ini berarti sumber intern yang berasal dari cadangan adalah kecil jumlahnya.

b. Depresiasi

Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan bersangkutan. Sementara sebelum akumulasi depresiasi itu digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu akumulasi depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan sendiri. Makin besar jumlah akumulasi depresiasi berarti makin besar “sumber internal” dari dana yang dihasilkan didalam perusahaan yang

bersangkutan.

2. Sumber Eksternal

Sumber eksternal adalah sumber modal yang berasal dari luar perusahaan, Dana yang yang berasal dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah utang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur tersebut adalah apa yang disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan perusahaan dengan menggunakan modal asing dinamakan debt-financing.


(32)

Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi “modal sendiri”. Dengan demikian pada dasarnya dana yang berasal dari sumber eksternal adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri.

Selanjutnya menurut Curt Sandig, dalam Bambang Riyanto, (1993), dikemukakan bahwa perbedaan antara kedua bentuk modal tersebut antara lain tercantum sebagai berikut :

Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :

Modal Asing :

1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri yaitu kepentingan kreditur.

2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan

3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian

4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan

5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan (hak preferen)sebelum modal sendiri di dalam likuidasi

Modal Sendiri :

1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran, dan keselamatan perusahaan


(33)

3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing 4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu lamanya

5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di dalam likuidasi

2.1.2 Pasar Modal

Pasar modal dalam arti luas adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer, dan tidak langsung. Definisi dalam arti sempit pasar modal merupakan pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, dan komisioner (U Tun Wai dan Hugh T. Patrick dalam Anoraga 2003:7).

Abdurrahman dalam Casvillya (2006) memberikan pengertian pasar modal sebagai berikut: “ Pasar modal merupakan suatu tempat atau sistem bagaimana caranya dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan memjual surat efek yang baru dikeluarkan.”

Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dalam Anoraga (2003:47) Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”


(34)

Menurut Sarida dalam Anoraga (2003:9) mengklasifikasikan karakteristik pasar modal yakni sebagai berikut :

a. Dari sudut pandang pemakai dana, terdapat berbagai pihak terlibat di dalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak-pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal (investor).

b. Dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal, yakni apakah instrumen merupakan utang jangka panjang

menengah/panjang dan instrumen modal perusahaan (equity).

c. Dari sudut pandang waktu temponya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal. Transaksi surat-surat berharga yang telah jatuh temponya dalam waktu kurun waktu dari satu tahun dilakukan dalam pasar uang. Sedangkan dana-dana jangka menengah dan jangka panjang

perdagangannya dilakukan di dalam pasar modal.

d. Dari sudut pandang tingkat sentralisasi. Pasar modal merupakan sarana bagi dunia perbankan dan asuransi guna meminjamkan dana-dana yang menganggur (idle), sarana untuk memperjualbelikan saham atau obligasi suatu perusahaan, saran bagi pemerintah untuk menjual obligasi, sarana bagi pemodal kecil seperti perorangan dan sebagainya.

e. Dari sudut pandang transaksinya, suatu transaksi pasar modal dilakukan oleh pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka (open market) dan tidak langsung.


(35)

f. Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder /bursa (secondary market).

2.1.3 Initial Public Offering (IPO)

Perusahaan yang membutuhkan dana atau emiten dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan kemudian dijual di pasar perdana (primary market). Pasar perdana merupakan tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum (Samsul, 2006).

Penawaran umum atau pertama kali disebut dengan IPO (Initial Public Offering), dan perusahaan yang melakukan IPO disebut sebagai perusahaan Go Public. Penawaran umum awal ini telah mengubah status perusahaan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka (Tbk.). Harga saham pada pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan Go Public

(emiten). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder (Secondary Market).

Keputusan untuk go public atau tetap menjadi perusahaan privat merupakan keputusan yang harus dipikirkan.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal makna go public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan penerbit saham) kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan

Pelaksanaanya. Istilah go public hanya dipakai pada waktu perusahaan pertama kalinya menjual saham atau obligasi. Sedangkan Initial Public Offering


(36)

merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana (Ang, 1997). Jadi makna Go Public ditujukan untuk perusahaanya sedangkan IPO ditujukan untuk kegiatan yang rangka melakukan penawaran umum penjualan saham perdana (Ariawati, 2005).

2.1.4 Seasoned Equity Offerings (SEO)

Seasoned Equity Offerings (SEO) merupakan aktivitas penawaran sekuritas tambahan (seasons securities) yang di lakukan perusahaan yang listing di pasar modal , di luar saham yang terlebih dahulu beredar di masyarakat melalui IPO (Megginson 1997). Penawaran ini dilakukan karena emiten sebagai perusahaan go public membutuhkan dana tambahan dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa bagaimanapun juga akan terdapat batasan dalam menggunakan hutang. Keterbatasan tersebut biasanya diindikasikan dari terlalu tingginya debt to equity ratio (perbandingan hutang dengan modal sendiri) yang dimiliki perusahaan (Martono dan Harjito, 2008). Penawaran seasonsed saecurities dapat dilakukan dengan dua cara (Megginson 1997 ) :

a. General cash offer, menjual saham kepada investor yang ingin membeli sekuritas baru tersebut melalui seconds offerings, third offerings, dan seterusnya. Metode General cash offer pada SEO memiliki mekanisme yang sama dengan yang digunakan pada IPO, dimana mengunakan jasa underwriter dalam penjualan saham kepada publik.

b. Right offer, yaitu menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan harga tertentu (right issue). Harga saham yang


(37)

ditawarkan kepada pemegang saham lebih rendah daripada harga yang beredar di pasar. Di dalam proses penawaran saham dengan mengunakan right issue, para pemegang saham memiliki kebebasan untuk melakukan pemesanan/pembelian saham atau menjual haknya.

Di Indonesia, metode right issue yang sering digunakan daripada metode general cash offer. Sangat jarang digunakannya metode general cash offer mungkin disebabkan karena adanya sistem perundang-undangan atau peraturan yang mengatur, di samping adanya pengaruh tipe/bentuk pasar modal Indonesia (emerging market) yang memang cenderung mempertahanakan kepemilikan mayoritas, sehingga dengan mengunakan right issue diharapkan kepemilikan atas perusahaan tidak berubah. Berbeda dengan tipe pasar yang ada di Amerika Serikat dan Jepang (developed market), yang cenderung menerapkan general cash offer dalam melakukan penawaran saham tambahan ( Anoraga dan Pakarti , 2003) . Adapun tujuan dari pengumpulan dana usaha melalui penawaran saham tambahan umumnya akan digunakan oleh perusahaan untuk keperluan sebagai berikut ; a. Melakukan ekspansi usaha, misalnya dengan melakukan penambahan

fasilitas seperti peningkatan kapasitas produksi atau pendanaan suatu proyek.

b. Menambah penyertaan modal pada anak perusahaan. c. Meningkatkan modal kerja perusahaan.

d. Memberikan pinjaman kepada anak perusahaan. e. Membiayai rencana akuisisi.


(38)

f. Memperbaiki kinerja keuangan perusahaan ; misalnya dengan menaikan CAR pada bank .

g. Menutupi ekuitas negatif pinjaman yang berlebihan.

h. Membayar hutang/pinjaman baik jangka panjang maupun jangka pendek .

Adapun lembaga dan profesi penunjang pasar modal terkait dengan pelaksanaan penerbitan saham tambahan (SEO) adalah sebagai berikut :

1. Penjamin Emiten Efek (underwriter)

a) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan harga yang wajar untuk efek tersebut, dan jangka waktu efek.

b) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus, merancang specimen efek, dan memdampingi emiten selama proses evaluasi.

c) Mengorganisasikan penyelenggaran emisi antara lain, pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana penunjang lainnya.

2. Akuntansi Publik

Akuntan publik bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatannya, memeriksa pembukuan untuk melihat apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketetapkan Bapepam.


(39)

3. Konsultan Hukum

Konsultan Hukum memiliki tugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten.

4. Notaris

Notaris bertugas untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS), membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek .

5. Agen Penjualan

Agen penjualan umumnya adalah perusahaan efek yang memiliki tugas melayani investor, dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan (investor) .

6. Perusahaan Penilai

Perusahaan Penilai dibutuhkan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui berapa besar nya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal .

7. Biro Administrasi Efek

Pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer, dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikat dan laporan tahunan untuk emiten.


(40)

2.1.5 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 2008). Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan

operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Menurut Brigham (1993:79).

Jumlah laba bersih kerap dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu persentase dari beberapa tingkat aktivitas atau investasi. Perbandingan ini disebut rasio profitabilitas (profitability ratio).


(41)

2.1.5.1 Return On Assets (ROA)

Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Menurut Riyanto (2000) ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih bagi semua investor dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.

Return on Assets atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001). Oleh karena pengertian rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliknya. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Analisa Return On Assets (ROA) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat


(42)

yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Dengan demikian ROA menghubungkan

keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (Net Operating Income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (Net Operating Assets). Sebutan lain untuk ROA

adalah “Net Operating profit Rate Of Return” atau “Operating Earning Power

(Munawir, 2001).

2.1.5.2 Return On Equity (ROE)

Return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semaki baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Menurut Helfert (2000), Return on Equity (ROE) menjadi pusat perhatian para pemegang saham (stakeholders) karena berkaitan dengan modal saham yang diinvestasikan untuk dikelola pihak manajemen. ROE memiliki arti penting untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi harapan pemegang saham.

2.2 Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keuangan Penilaian profitabilitas adalah proses untuk menentukan seberapa baik aktivitas-aktivitas bisnis dilaksanakan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi


(43)

pemborosan-pemborosan dan menyajikan informasi tepat waktu untuk melaksanakan penyempurnaan secara berkesinambungan (Supriyono. 1999).

Ada beberapa pengukuran kinerja terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seorang analis untukmengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan.

Profitabilitas keuangan perusahaan dideskripsikan dalam bentuk laporan laba-rugi yang merupakan bagian dari laporan keuangan korporasi, yang dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan ekonomi. Berdasarkan financial report yang diterbitkan perusahaan, selanjutnya dapat digali informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, struktur permodalan, aliran kas, kinerja keuangan dan informasi lain yang mempunyai relevansi dengan laporan keuangan perusahaan.

Profitabilitas keuangan perusahaan sudah tentu merupakan kinerja perusahaan yang ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan. Profitabilitas keuangan

perusahaan tercermin dari laporan keuangannya, oleh sebab itu untuk mengukur profitabilitas keuangan perusahaan diperlukan analisis terhadap laporan


(44)

Menurut pendapat Shapiro (1991) yang menunjukkan bahwa profitabilitas sangat cocok untuk mengukur efektivitas manajemen dan pengevaluasian kinerja

manajemen dalam menjalankan bisnis dan produktivitasnya dalam mengelola aset-aset perusahaan secara keseluruhan seperti yang nampak pada pengembalian yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi, serta untuk mengevaluasi kinerja ekonomi dari bisnis. Secara umum profitabilitas merupakan pengukuran dari keseluruhan produktivitas dan kinerja perusahaan yang pada

akhirnya akan menunjukkan efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut.

Dwi Prastowo (2008) menyatakan bahwa informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dan mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.


(45)

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi

manajemen untuk periode ke depan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru

terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Rasio Profitabilitas ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen.

Sama halnya dengan rasio-rasio lain, rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu;


(46)

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu;

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri;

7) Dan tujuan lainnya.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk;

Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode; 1) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang; 2) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

3) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 4) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri


(47)

2.1.6 Kaitan Profitablilitas perusahaan dengan Seasoned Equity Offerings 2.1.6.1 Kaitan Return On Assets (ROA) sebelum dan sesudah SEO

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan seluruh aktiva

yang dimilikinya. Return on Assets sering disebut juga sebagai Return on

Investment (ROI).Return on Assets merupakan salah satu indikator keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja perusahaan. Semakin besar Return on Assets maka kinerja suatu perusahaan akan semakin baik pula, karena tingkat pengembalian (return) akan semakin besar pula.

Konsekuensinya, ROI yang meningkat akan meningkatkan return saham. (Hardiningsih et al, 2001). Penelitian pernah dilakukan oleh Prabandari (2012) mengatakan bahwa SEO membawa dampak positif atau terjadi kenaikan rata-rata pada rasio ROA. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2003) menemukan bahwa ROA

berbeda secara signifikan tetapi terjadi penurunan ROA setelah right issue.

2.1.6.2 Kaitan Return On Equity (ROE) sebelum dan sesudah SEO

Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan dari pemilik modal sendiri atau pemegang saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Sukwadi tentang perusahaan yang melakukan right issue pada tahun 2000-2003, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan


(48)

yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan yang melakukan right issue dengan yang tidak melakukan right issue.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian – penelitian terdahulu yang membahas tentang

perbedaan profitabilitas dan return saham sebelum dan sesudah seasoned equity offerings, dirumuskan ke dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Alat Uji Hasil penelitian Puji Harto (2001) Analisis Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right issue di Indonesia Kinerja likuiditas (CR), kinerja solvabilitas (DER), kinerja profitabilitas (ROA, ROE, NPM), kinerja saham(PBV,PER) Independent sample ttest Perusahaan yang melakukan right issue mempunyai kinerja keuangan yang lebih rendah daripada

perusahaan yang tidak melakukan right issue, kecuali rasio likuiditas HS. Sulistyanto dan Pratana P. Midiastuti (2002) SEASONED EQUITY OFFERINGS : Benarkah underperfor manced Setelah Penawaran? Kinerja keuangan: CR, ROA, NPM, TAT, DER. Kinerja saham: abnormal return saham Paired sample ttest Terdapat perbedaan yang signifikan negatif pada kinerja keuangan dan kinerjasaham perusahaan, Kinerja keuangan dan kinerja saham menurun pasca SEO


(49)

Robby Sukwadi (2006) Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan yang Melakukan Right issue dan Perusahaan yang tidak Melakukan Right issue di BEJ Periode 2000 – 2003

Variabel kinerja keuangan: CR, ROA, ROE, DR, DER, dan TATOR Independent sample ttest dan logistic regression Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara perusahaan issuer dan non issuer

yang dilihat dari rasio CR, ROA, ROE, TATOR. Namun pada rasio DR dan DER terdapat perbedaan yang signifikan positif, dimana DR dan DER menurun Agus Sunarjanto (2007) Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah SEO di BEJ Kinerja keuangan yang diproksi dengan CR, DER, NPM dan ROI Paired sample ttest Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah penawaran saham tambahan (SEO). Widya Prabandari (2012) Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Saham Sebelum dan Sesudah SEO di BEJ periode 2005-2009

Kinerja keuangan DER, ROA, CR, PBV, dan Return Saham Wilcoxon signed ranks test Ada perbedaan signifikan positif untuk ROA,CR,PBV dan negatif untuk DER dan Return Saham


(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk Seasoned Equity Offering (SEO), yaitu data yang telah diolah oleh pihak

pengumpul data primer serta melalui studi pustaka yang ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk informasi. Sumber data dalam penelitian ini melalui beberapa penelusuran situs internet yang menyediakan laporan keuangan maupun informasi keuangan secara transparan, antara lain : Capital Market Directory (ICMD). Penelitian ini tergolong historical research bertujuan menganalisis data masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, membuktikan, dan menyatukan data untuk mendapatkan fakta dan mempertahankannya.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan berdasarkan laporan keuangan per tahun yang ditebitkan oleh perusahaan yang mengeluarkan SEO pada periode


(51)

2007-2011 di Bursa Efek Indonesia yang kemudian dilakukan rekapitulasi sesuai dengan kebutuhan. Laporan keuangan ini dapat diakses melalui yahoo finance atau www.idx.co.id.

Data dikumpulkan berdasarkan jendela peristiwa, di mana data keuangan perusahaan sampel dicatat dengan rentang waktu dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah perusahaan melakukan SEO.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Iqbal Hasan, 2002). Objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi yang dapat berupa orang, perusahaan, media, dan sebagainya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan penulis adalah seluruh perusahaan yang melakukan SEO yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Jumlah perusahaan yang melakukan SEO sebanyak 124 perusahaan.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karekteristik tertentu, jelas, dan bisa dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal Hasan, 2002). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu sampel yang ditarik dengan


(52)

1. Perusahaan terdapat di Bursa efek dan melakukan SEO pada periode tahun 2007-2011

2. Terdapat data laporan keuangan perusahaan untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah melakukan Seasoned Equity Offerings.

3. Bukan merupakan Bank dan lembaga keuangan lainnya.

4. Selama periode pengamatan, perusahaan tidak dilisted dari BEI dan memiliki data laporan keuangan yang lengkap.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.1

Seleksi Sampel Perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offerings 2007-2011

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan yang melakukan SEO yang terdaftar di BEI

124

Jumlah perusahaan yang melakukan SEO dua kali dan

corporate action lain (IPO, Stock split, reverse stock, warrant, nerger, akuisisi, dan pembagian saham bonus dalam periode amatan)

(68)

Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama periode penelitian

0

Lembaga keuangan Bank (30)

Total sampel observasi selama periode 4 tahun penelitian 26


(53)

Tabel 3.2

Sampel Perusahaan yang Melakukan Seasoned Equity Offerings (SEO)

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk 2 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 3 LPLI Star Pacific Tbk

4 DUTI Duta Pertiwi Tbk

5 RODA Pikko Land Development Tbk 6 POOL Pool Advista Tbk

7 APLI Asiaplast Industries Tbk 8 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 9 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 10 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk 11 BUDI Budi Acid Jaya Tbk

12 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 13 GJTL Gajah Tunggal Tbk

14 APIC Pacific Strategic Financial Tbk 15 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk Sumber : idx (lampiran)

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ada bermacam-macam variabel dalam penelitian, beberapa di antaranya yaitu variabel


(54)

independen dan variabel dependen. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang merupakan akibat dari variabel independen.

3.4.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel dependen diwakili oleh kinerja perusahaan dan keuangan. Analisis Perusahaan yang dipakai ialah profitabilitas diwakili dengan rasio-rasio keuangan seperti return on asset (ROA), return on equity (ROE). Sedangkan Seasoned Equity Offerings (SEO) adalah variabel independen yang merupakan suatu pengumuman dan akan diteliti pengaruhnya terhadap keuangan dan perusahaan tersebut.

3.4.2 Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:

3.4.2.1 Seasoned Equity Offerings (SEO)

Seasoned Equity Offerings (SEO) merupakan penawaran sekuritas tambahan (seasoned securities) yang dilakukan oleh emiten sebagai perusahaan go public kepada masyarakat melalui pasar modal di luar Initial Publik Offerings (IPO) (Megginson, 1997)


(55)

3.4.2.2 Variabel Profitabilitas a. Return On Assets (ROA)

Return On Assets menunjukkan profitabilitas perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya (Prastowo dan Juliaty, 2005).

�� � � (� �) = � � �

� � �

b. Return On Equity (ROE).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelolah modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.

�� � = − �

� � ℎ 100%

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Regresi Linier Sederhana

Metode statistika yang sering digunakan yaitu metode regresi least square (metode kuadrat terkecil), yang jika dijumlahkan hasilnya pangkat dua terkecil

kesalahannya, adapun rumusnya adalah Y= a+bX.

Menurut kenyataan, ada kalanya variabel-variabel acak yang dihadapi tidak dapat dianggap menyebar normal, atau bahkan sama sekali tidak diketahui sebarannya.


(56)

Ini dapat terjadi kalau nilai variabel acak yang diamati dalam bentuk data skala nominal dan skala ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus sebaran normal, atau memang bentuk sebaran variabel acak itu tidak dapat

diketahui.Dengan demikian, parameter dari sebaran itu pun tidak lagi menjadi pokok persoalan.Metode statistik yang tidak memerlukan suatu anggapan tertentu mengenai bentuk sebaran atau parameter yang diselidiki disebut metode non-parametrik.

Menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan dapat berupa :

1. Satu sampel yang diukur dua kali

2. Dua sampel berpasangan diukur bersama.

Metode non parametrik yang digunakan untuk uji komparatif sampel berpasangan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan variabel dummy.

Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif (misal : jenis kelamin, ras, agama, perubahan kebijakan pemerintah, perbedaan situasi dan lain- lain). Variabel dummy

merupakan variabel yang bersifat kategorikal yang diduga mempunyai pengaruh terhadap variabel yang bersifat kontinue.

Dalam penelitian ini yang terjadi adalah perbedaan situasi, yaitu sebelum dan sesudah perusahaan mengeluarkan SEO, oleh karena itu penulis menggunakan regresi berganda dengan variabel dummy. Dalam penelitian ini adapun yang menjadi variabel dependen adalah ROA dan ROE, sedangkan yang menjadi variabel independennya yaitu sebelum dan sesudah perusahaan melakukan SEO.


(57)

Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sehingga model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Y= a + bX +et

Keterangan : variabel Y adalah variabel profitabilitas yang diwakili oleh ROA Variabel X adalah dummy variabel dengan ketentuan :

Variabel X = 1 adalah jika sebelum SEO

Variabel X = 0 adalah jika lainnya (saat dan setelah melakukan SEO)

b = Koefisien Regresi a = Konstanta

b. Z= a + bX+et

Keterangan : variabel Z adalah variabel profitabilitas yang diwakili oleh ROE Variabel X adalah dummy variabel dengan ketentuan :

Variabel X = 1 adalah ROE sebelum SEO

Variabel X = 0 adalah ROE jika lainnya (saat dan setelah melakukan SEO)

b = Koefisien Regresi a = Konstanta

3.6 Uji Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan ada 75 sample maka diasumsikan bahwa data yang digunakan sudah normal, juga diasumsikan tidak terjadi


(58)

multikolerasi karena hanya menggunakan satu variabel bebas, begitupun dengan autokorelasi diasumsikan tidak terjadi karena banyak perusahaan berjumlah 15.

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heretoskesdastisitas.

Heteroskedastisitas tidak merusak property dari estimasi ordinary least square (OLS) yaitu tetap tidak bias (unbiased) dan konsisten estimator, tetapi estimator ini tidak lagi memiliki variance dan efisien sehingga tidak lagi lagi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).

Metode yang dapat digunakan untuk menguji adanya gejala ini adalah metode grafik, yaitu dengan kreteriannya bahwa apakah nilai rata-rata yang ditaksir dari Y secara sistematis berhubungan dengan kuadrat residual. Kalau terjadi hubungan, maka grafik yang ada akan menunjukkan suatu pola

tertentu, yang artinya terjadi heretoskedastisitas. Dan sebaliknya, jika tidak terjadi hubungan maka grafik tidak akan menunjukkan suatu pola tertentu atau tersebar tidak menentu, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas.


(59)

Gambar 1.1

Uji Heteroskedastisitas Variabel ROA

Gambar 1.2

Uji Heteroskedastisitas Variabel ROE


(60)

Gambar menunjukkan data terdistribusi secara normal karena titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model asumsi memenuhi asumsi heteroskedasititas.

3.7 Uji T Test

Penulis menggunakan Uji t untuk mengetahui adanya pengaruh variabel dummy secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis secara keseluruhan menggunakan uji statistik t hitung dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pada penelitian ini menggunakan variable dummy, sehingga uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dummy terhadap variabel terikat. Artinya dalam penelitian ini uji t berfungsi sama dengan uji t yaitu mengukur pengaruh variabel dummy secara parsial atau masing-masing terhadap variabel terikat.

Hipotesis yang diajukan adalah :

H0 : b = 0

Ha : b > 0

Kriteria pengujiannya adalah :

1. H0 ditolak Ha diterima, jika t hitung > t tabel 2. H0 diterima Ha ditolak, jika t hitung < t tabel


(61)

Jika H0 ditolak berarti variabel dummy berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Jika H0 diterima berarti variabel dummy tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat.


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan bab 4 yang membahas tentang variasi penggunaan dana hasil SEO, juga pengaruh profitabilitas sebelum dan sesudah SEO, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan dana setelah SEO pada tahun 2007-2011 bervariasi, sesuai dengan kebutuhan perusahaan dari 15 sample perusahaan yang diteliti untuk aktiva, ada sebanyak 7 perusahaan yang menggunakan dana untuk aktiva lancar dan 8 perusahaan untuk aktiva tetap. Pada bagian passiva, ada 7 perusahaan yang menggunakan untuk hutang jangka pendek, 1 perusahaan untuk hutang jangka panjang, dan 7 perusahaan untuk ekuitas.

2. Berdasarkan analisis regresi linier dan hasil dari pengujian hipotesis

menggunakan uji t, memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,369 > α = 5% dan t hitung 0,906 < t tabel=1,673 dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat perubahan ROA sebelum dan sesudah SEO. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa kebijakan SEO tidak meningkatkan profitabilitas dalam hal ini ROA.


(63)

3. Berdasarkan analisis regresi linier dan hasil dari pengujian hipotesis

menggunakan uji t, memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,819 > α = 5% dan t hitung 0,230 < t tabel=1,673 dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat perubahan ROE sebelum dan sesudah SEO. Hasil Pengujian secara statistik menunjukkan bahwa kebijakan SEO tidak meningkatkan profitabilitas dalam hal ini ROE.

5.2 Saran

Hasil dari analisis pengaruh profitabilitas sebelum dan sesudah SEO menunjukkan tidak ada pengaruh, sehingga saran bagi peneliti selanjutnya lebih baik

menganalisis rasio keuangan yang lain yang mungkin akan berpengaruh sebelum dan sesudah SEO, juga menambah jumlah sampel perusahaan.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji, dan Puji Pakarti, 2003. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta : MediaSoft Indonesia

Casvillya, Julaeni. 2006. Efek Akhir Pekan Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi.Fakultas Ekonomi.Universitas Lampung Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. 2002, Analisis Laporan Keuangan :

Konsep dan Manfaat. Yogayakarta : AMP-YKPN

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia. Indonesia, Bogor, 2002

Helfert, Erich A. (1991). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Erlangga, Jakarta.

Joseph P. Byrne & E. Philip Davis, 2002. "Investment and Uncertainty in the G7," NIESR Discussion Papers 198, National Institute of Economic and Social Research.

Kurniawan, Taufan Adi (2006). Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi VII. Yogyakarta.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : EKONISIA

Megginson., 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publishers, Inc

Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat ). Yogyakarta Puji Harto. 2001. Analisis Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right Issue di

Indonesia.

Riyanto, Bambang. 1998. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta


(65)

Rusmilawati IM. 2006. Pengaruh Penawaran Terbatas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Go Public. Forum Ekonomi Vol IX No. 2 Hal 17-28.

Samsul, Mohammad, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Erlangga, Jakarta

Shapiro, A., & Browne, M. W. (1983). On the investigation of local

identifiability: A counter example. Psychometrika, 48, 303-304. Sukwadi, Robby (2006). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan yang

Melakukan Right Issue dan Perusahaan yang Tidak Melakukan Right Issue di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003. Master Thesis, program Pascasarjana UNDIP.

Sulistiyanto, H. Sri dan Midiastuti, Pratana p., 2002. Seasoned Equity Offerings : Benarkah Underperformance Pasca Penawaran. Simposium Surviving Strategies to Lope With The Future, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 13-14 September.

Sunarjanto, N. Agus (2007). Analisis Kinerja Keuangan dan Perusahaan Sebelum dan Sesudah SEO di Bursa Efek Jakarta.

www.idx.co.id www.sahamoke.com www.wikipedia.com


(1)

Gambar menunjukkan data terdistribusi secara normal karena titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model asumsi memenuhi asumsi heteroskedasititas.

3.7 Uji T Test

Penulis menggunakan Uji t untuk mengetahui adanya pengaruh variabel dummy secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis secara keseluruhan menggunakan uji statistik t hitung dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pada penelitian ini menggunakan variable dummy, sehingga uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dummy terhadap variabel terikat. Artinya dalam penelitian ini uji t berfungsi sama dengan uji t yaitu mengukur pengaruh variabel dummy secara parsial atau masing-masing terhadap variabel terikat.

Hipotesis yang diajukan adalah :

H0 : b = 0

Ha : b > 0

Kriteria pengujiannya adalah :

1. H0 ditolak Ha diterima, jika t hitung > t tabel 2. H0 diterima Ha ditolak, jika t hitung < t tabel


(2)

(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan bab 4 yang membahas tentang variasi penggunaan dana hasil SEO, juga pengaruh profitabilitas sebelum dan sesudah SEO, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan dana setelah SEO pada tahun 2007-2011 bervariasi, sesuai dengan kebutuhan perusahaan dari 15 sample perusahaan yang diteliti untuk aktiva, ada sebanyak 7 perusahaan yang menggunakan dana untuk aktiva lancar dan 8 perusahaan untuk aktiva tetap. Pada bagian passiva, ada 7 perusahaan yang menggunakan untuk hutang jangka pendek, 1 perusahaan untuk hutang jangka panjang, dan 7 perusahaan untuk ekuitas.

2. Berdasarkan analisis regresi linier dan hasil dari pengujian hipotesis

menggunakan uji t, memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,369 > α = 5% dan t hitung 0,906 < t tabel=1,673 dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat perubahan ROA sebelum dan sesudah SEO. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa kebijakan SEO tidak meningkatkan profitabilitas dalam hal ini ROA.


(4)

menunjukkan bahwa kebijakan SEO tidak meningkatkan profitabilitas dalam hal ini ROE.

5.2 Saran

Hasil dari analisis pengaruh profitabilitas sebelum dan sesudah SEO menunjukkan tidak ada pengaruh, sehingga saran bagi peneliti selanjutnya lebih baik

menganalisis rasio keuangan yang lain yang mungkin akan berpengaruh sebelum dan sesudah SEO, juga menambah jumlah sampel perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji, dan Puji Pakarti, 2003. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta : MediaSoft Indonesia

Casvillya, Julaeni. 2006. Efek Akhir Pekan Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi.Fakultas Ekonomi.Universitas Lampung Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. 2002, Analisis Laporan Keuangan :

Konsep dan Manfaat. Yogayakarta : AMP-YKPN

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Ghalia. Indonesia, Bogor, 2002

Helfert, Erich A. (1991). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Erlangga,

Jakarta.

Joseph P. Byrne & E. Philip Davis, 2002. "Investment and Uncertainty in the G7," NIESR Discussion Papers 198, National Institute of Economic and Social Research.

Kurniawan, Taufan Adi (2006). Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi VII. Yogyakarta.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : EKONISIA

Megginson., 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publishers, Inc

Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. (Edisi keempat ). Yogyakarta

Puji Harto. 2001. Analisis Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right Issue di Indonesia.

Riyanto, Bambang. 1998. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta


(6)

Shapiro, A., & Browne, M. W. (1983). On the investigation of local

identifiability: A counter example. Psychometrika, 48, 303-304. Sukwadi, Robby (2006). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan yang

Melakukan Right Issue dan Perusahaan yang Tidak Melakukan Right Issue di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003. Master Thesis, program Pascasarjana UNDIP.

Sulistiyanto, H. Sri dan Midiastuti, Pratana p., 2002. Seasoned Equity Offerings : Benarkah Underperformance Pasca Penawaran. Simposium Surviving Strategies to Lope With The Future, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 13-14 September.

Sunarjanto, N. Agus (2007). Analisis Kinerja Keuangan dan Perusahaan Sebelum dan Sesudah SEO di Bursa Efek Jakarta.

www.idx.co.id www.sahamoke.com www.wikipedia.com


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG MELAKUKAN SEASONED EQUITY OFFERINGS

0 5 50

PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2012).

0 4 14

PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2012).

0 3 15

PENDAHULUAN PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2012).

0 2 11

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2012).

2 7 22

PENUTUP PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2007-2012).

1 7 73

HUBUNGAN WITHDRAWN INITIAL PUBLIC OFFERINGS (WIPO), SEASONED EQUITY OFFERINGS (SEO), DAN EARNINGS MANAGEMENT DENGAN INITIAL RETURN

0 0 1

Analisis Kinerja Keuangan PT. BNI (Persero) Tbk Sebelum dan Sesudah Melakukan Seasoned Equity Offerings

0 0 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 14

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS - Unika Repository

0 0 12