PENGEMBANGAN MODEL INTERAKSI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN DALAM PERSPEKTIF TEORI KEAGENAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI INDONESIA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan
(Jensen dan Mekling, 1976). Asumsi dasar dalam teori keagenan (agency
theory) adalah bahwa manajer akan bertindak secara oportunistik dengan
mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi sebelum memenuhi
kepentingan pemegang saham. Kondisi ini akan mengakibatkan munculnya
masalah keagenan yang akan menyebabkan agency cost yang harus dikelola
melalui berbagai cara. Keberadaan agency cost jelas akan menyebabkan nilai
perusahaan tidak bisa dicapai secara maksimal. Sedangkan tujuan utama
perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan
kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham dan Gapenski,
1999, h.8). Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat
diminimumkan melalui mekanisme kontrol yang lebih efektif untuk dapat
mensejajarkan kepentingan – kepentingan yang terkait tersebut.
Secara umum dikenal dua mekanisme kontrol yaitu mekanisme kontrol
eksternal dan mekanisme kontrol internal (Wals dan Seward, 1990).
Mekanisme kontrol eksternal merupakan pengendalian perusahaan berdasarkan
mekanisme pasar (the market for corporate control) yaitu dengan melalui
efektivitas pasar modal (Fama dan Jensen, 1983), pasar produk dan jasa
(Grossman dan Hart, 1982), serta pasar sumber daya manajerial (the
managerial labor market) (Fama, 1980). Mekanisme kontrol internal
2
perusahaan antara lain terdiri dari pengendalian yang dilakukan oleh dewan
komisaris (Fama dan Jensen, 1983) atau melalui skema insentif yang menarik
dan kompetitif untuk manajemen (Fama, 1980).
Cara meningkatkan mutu kontrol dan akuntabilitas, antara lain
diperlukan auditor eksternal dan komite audit. Dengan demikian dalam
perkembangannya, peran controller juga mempunyai pengaruh yang sangat
penting dalam pengendalian perusahaan. Controller tidak hanya melakukan
kegiatan akuntansi saja tetapi harus memperluas fungsi akuntansi kepada
aplikasi manajemennya (Heckert dan Willson , 1996, h.11).
Dalam teori keagenan Jensen dan Meckling (1976) dinyatakan bahwa
terjadinya konflik keagenan disebabkan antara lain oleh pembuatan keputusan
yang berkaitan dengan: pertama, aktivitas pencarian dana dan kedua,
pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh
tersebut diinvestasikan.
Cara mengatasi agency problem dan mengurangi biaya keagenan (agency
cost) di dalam teori keagenan dapat dilakukan dengan beberapa mekanisme
kontrol yaitu: pertama meningkatkan
insider ownership (Crutchley dan
Hansen 1989; Jensen, Solberg dan Zorn 1992). Menurut pendekatan ini agency
problem bisa dikurangi apabila insider mempunyai kepemilikan saham dalam
perusahaan. Dengan adanya kepemilikan saham, maka insider akan merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambilnya, demikian juga kerugian
yang timbul sebagai konsekwensi dari pengambilan keputusan yang salah.
3
Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan
pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976).
Dengan demikian kepemilikan saham oleh manajemen merupakan insentif
bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajer akan
menggunakan hutang secara optimal sehingga akan meminimumkan biaya
keagenan. Kedua, meningkatkan dividend payout ratio, maka tidak tersedia
cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari
luar
untuk
membiayai
investasinya
(Crutchley
dan
Hansen,
1989).
Penambahan dana menyebabkan kinerja manajer dimonitor oleh bursa, komisi
sekuritas dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja menyebabkan manajer
bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga mengurangi
biaya keagenan. Ketiga, peningkatan
pendanaan dengan hutang
bisa
digunakan untuk mengurangi atau mengontrol konflik keagenan. Jensen
(1986),
berpendapat
bahwa
dengan
hutang“bond”
maka
perusahaan
mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban
bunga secara periodik. Kondisi ini menyebabkan manajer bekerja keras untuk
meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi kewajiban dari penggunaan
hutang tersebut. Sebagai konsekuensinya perusahaan menghadapi biaya
keagenan hutang dan risiko kebangkrutan (Crutchley dan Hansen, 1989).
Di samping itu hutang juga akan menurunkan excess cash flow yang ada
dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang
dilakukan oleh manajemen (Jensen, Solberg dan Zorn. 1992, Jensen 1986).
Keempat, meningkatkan monitoring melalui institutional investor. Dengan
4
institutional investor akan mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap
kinerja manajer. Hal ini sesuai dengan yang diuraikan oleh Shleifer dan Vishny
(1986), dan Coffe (1991), yang menyatakan bahwa institutional investor sangat
berperan
dalam
memonitoring
perilaku
manajer
khususnya
dalam
meningkatkan nilai takeover dan dapat memaksa insider untuk lebih berhatihati dalam mengambil keputusan yang bersifat oportunistik. Moh’d, Perry dan
Rimbey (1998), menyatakan bahwa distribusi saham antara pemegang saham
dari luar yaitu institutional investor dan shareholders dispersion dapat
mengurangi agency cost. Karena kepemilikan mewakili suatu sumber
kekuasaan (source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung atau
tidak mendukung terhadap keberadaan manajemen.
Penelitian mengenai hubungan struktur kepemilikan saham dengan
struktur modal perusahaan telah dilakukan oleh banyak peneliti. Penelitian
tersebut umumnya menggunakan insider ownership sebagai unsur struktur
kepemilikan dan mereka menemukan hasil yang berbeda . Kim dan Sorensen
(1986), Agrawal dan Mandelker (1987) dan Mehran (1992) menemukan
hubungan positif antara persentase saham yang dipegang oleh insider dengan
debt ratio perusahaan. Sedangkan Friend dan Hasbrouk (1988), Friend dan
Lang (1988) dan Jensen, Solberg dan Zorn (1992) menemukan hubungan yang
negatif antara persentase saham yang dipegang oleh insider dengan debt ratio
perusahaan. Penelitian Chaganti dan Damanpour (1991) menemukan bahwa
insider stock ownership tidak mempunyai pengaruh pada struktur modal
perusahaan.
5
Adanya perbedaan temuan ini dikarenakan ada aspek lain dalam
struktur kepemilikan yang juga berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan yang harus dipertimbangkan dalam rangka mengurangi agency
cost. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian ini mengangkat isu
tentang pengembangan model interaksi struktur kepemilikan terhadap
kebijakan hutang dan kebijakan dividen dalam perspektif teori keagenan pada
perusahaan manufaktur go publik di Indonesia. Isu tersebut diangkat untuk
mengetahui model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang
dan kebijakan dividen yang seperti apa yang dapat mengurangi masalah
keagenan sehingga akan dapat menurunka biaya keagenan. Di samping itu
penelitian ini memperluas bidang penelitian pada analisis simultan antara
insider ownership, institutional investor, kebijakan hutang
dan kebijakan
dividen. Keempat variabel tersebut digunakan sebagai variabel endogen dan
merupakan bagian integral dalam mengurangi konflik keagenan (Chen dan
Steiner, 1999).
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model struktur kepemilikan saham dan kebijakan finansial
pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia dalam perspektif
keagenan ? Permasalahan ini mencakup:
a. Apakah struktur kepemilikan saham oleh pihak internal (insider
ownership) mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen sehingga dapat menurunkan konflik keagenan dan
6
biaya keagenan?. Permasalahan ini muncul karena studi sebelumnya
yang hasilnya sama masih tidak konsisten, selain itu bahwa struktur
kepemilikan saham merupakan faktor penentu struktur modal dalam
rangka mengurangi agency problem (Moh’d, Perry dan Rimbey,
1998). Adanya kepemilikan saham oleh insider akan mensejajarkan
tingkat kepentingan antara insider dengan outsider owner sehingga
manajer akan mengurangi tingkat hutang secara optimal seiring
dengan
semakin
meningkatnya
kepemilikan
mereka
dalam
perusahaan.
b.
Apakah struktur kepemilikan saham oleh institutional investor
mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan
dividen sehingga dapat menurunkan konflik agensi. Permasalahan ini
muncul karena institutional investor merupakan aspek penting yang
berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan yang harus
dipertimbangkan dalam rangka mengurangi agency cost.
c.
Bagaimana hubungan antara insider ownership, institutional investor,
kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan
manufaktur di Indonesia, apakah saling mempengaruhi. Permasalahan
ini didasarkan pada studi terdahulu antara lain Jensen (1996),
Crutchley dan Hansen (1989), Sounders, Strock dan Travlos (1990),
Jensen, Solberg dan Zorn (1992), Chen dan Steiner (1999).
7
2. Bagaimanakah efektivitas model struktur kepemilikan saham dalam
perspektif
keagenan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di
Indonesia.
a. Apakah model kepemilikan insider dapat menurunkan konflik agensi dan
biaya agensi?
b. Apakah model kepemilikan institusi (institutional investor) dapat
menurunkan konflik agensi dan biaya agensi ?
c. Model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen yang seperti apa yang efektif dapat
masalah keagenan dan biaya keagenan?
menurunkan
94
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal,A. dan G. Mandelker. (1987). “Managerial Incentives and Corporate
Investment and Financing Decision”. Journal of Finance 42, 823-837.
Amiruddin. (2003). Hubungan Keputusan Pendanaan, Peluang Pertumbuhan
Dan Struktur Kepemilikan: Suatu Perspektif Keagenan, Majalah
Ekonomi , Th.VIII,No. 1
Ang, James S., Rebel A. Cole, dan James Wuh Lin. (2000). Agency Cost and
Ownership Structure, Journal of Finance 55 (1), 81-106 .
Barlev, B., dan J. Livnat. (1982). The Information Content of Funds Statement
Rations, Journal of Accounting, Auditing & Finance, 417-433.
Bathala,C.T., K.R. Moon., dan R.P. Rao. (1994). “Managerial Ownership,
Debt Policy, and The Impact of Institutional Holdings; and Agency
Perspektive”, Financial Management 23, 38-50.
Brickley, J A., R.C. Lease dan C.w. Smith. (1988). “ Ownership Structure and
Voting on Antitakeover Amendments,” Journal of Financial Economics
20, 267-291.
Brigham,E. F. dan L. C. Gapenski. (1996). Intermediate Financial
Management, Fifth Edition, New York: The Dryden press.
Brigham, E. F.dan L.C.Gapenski, Daves, PR. (1999). Intermediate Financial
Management, Sixth Edition.New York: The Dryden Press.
Brigham E.F. dan Daves P. R.. (2004). Intermediate Financial Management,
Eighth Edition, South western.
Chaganti, R. dan F. Damanpour. (1991). “Institutional Ownership, Capital
Structure, and Firm Performance”, Strategic Management Journal 7,
479-491.
95
Chen, R.Carl, dan Steiner T. (1999). Managerial Ownership and Agency
Conflict: A Non Linear Simultaneous Equation Analysis of Managerial
Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividend Policy”, Financial
Review, vol. 34, 119-137.
Coffee, J.C., JR. (1991). “Liquidity Versus Control: The Institutional Investor
as Corporate Monitor”. Columbia Law Review, October, 1277-1368.
Cooper.D.R. dan Schindler,P.S. (2003). Business Research Methods, Eighth
Edition, New York: McGraw-Hill.
Cooper.D.R. dan Emory. C. W. (1995). Bisiness Research Methods, Fourth
Edition. Homewood. IL: Irwin.
Crutchley, C. E dan R. S. Hansen. (1989). A Test of the Agency Theory of the
Managerial Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividends,
Financial Management Winter, 36-46.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond (1999).”
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership”, International Review of Financial Analysis,
8:2.
DeAngelo, H. and R. Masulis. (1980). “Leverage and Dividend Irrelevancy
Under Corporate and Personal Taxation”, Journal of Finance 35, 453464.
Denis, David J. dan Atulya S.. (1999). Ownership and Board Structure in
Publicly Traded Corporations, Journal of Financial Economics 52,
187-223.
Denis, David J., Diane K., dan Atulya S.. (1997). Agency Problem, Equity
Ownership, and Corporate Diversification, Journal of Finance 52 (1),
135-160.
Denis, David J., dan Atulya S.. (1999). Agency Theory and The Influence of
Equity Ownership Structure on Corporate Diversification Strategis,
Strategic Management Journal 20, 1071-1076.
96
Demsetz dan K. Lehn. (1985). The Structure of Corporate Ownership : Causes
and Consequences, Journal of Political Economy 88, 1155-1177.
Eastenbrook, F. (1984). “Two Agency-Cost Explanations of Dividends,”
American Economic Review 74, 650-659.
Faisal (2000). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Hutang
Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis
Program Pascasarjana Magister Sains Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Fama, E.(1980). “Agency Problem and The Theory of The Firm”, Journal of
Political Ecomomy 88, 288-325.
Fama, E., dan M. Jensen. (1983). “Separation of Ownership and Control”,
Journal of Law and Ecomomic 26, 301-325.
Friend, I.dan J. Hasbrouck. (1988). “Determinants of Capital Structure”,
Research in Finance7, 1-19.
Friend, I.dan L. Lang. (1988). “An Empirical Test of The Impact of Managerial
Self-interest on Corporate Capital Structure”, Journal of Finance 43,
271-281.
Ghozali, I. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit: Universitas Diponegoro.
Grief, P. dan E. Zychowicz. (1994). “Institutional Investors, Corporate
Discipline, and The Role of Debt”, Journal of Economics and Business
46,1-11.
Grossman, S. dan 0. Hart. (1982). Corporate Financial Structure and
Managerial Incentives, in John McCall, ed., The Economics of
Information and Uncertainty, (University of Chicago Press, Chicago,
IL).
97
Gujarati, D.N. (1995). Basic Econometric. Third Edition, New York: McGrowHill. International Editions.
Hair, J. F JR., R. E. Anderson., R. L. Tatham., dan W. C. Black. (1992).
Multivariate Data Analysis with Readings, Third Edition, Macmillan
Publishing Company, New York.
Hanafi, M. M. ( 2005). Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Harianto,F. dan S. Sudomo. (1998). Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di
Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
Heckert J. B., Willson J. D. dan Campbell J. B.(1996). Controllership Tugas
Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.
Homaifar, G., J. Zietz., dan 0. Benkato. (1994). “An Empirical Model of
Capital Structure: Some New Evidence”, Journal of Business Finance
and Accounting 21,1-14.
Howard, P. dan R. Brown. (1992). Devidend Policy and Capital Structure
Under The Imputation Tax System: Some Clarifying Comments,
Accounting and Finance, 32 (1) 51-61.
Husnan, S. (2000). Corporate Governance di Indonesia:Pengamatan Terhadap
Sektor Corporate dan Keuangan, Yogyakarta: Program Magister
Hukum, UGM.
Jensen, M. (1986). “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers”, American Economic Review 76, 323-329.
Jensen, M. dan W. Meckling. (1976). “Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure”, Journal of
Financial Economics 3, 305-360
Jensen, G., D. Solbeng., dan T. Zorn. (1992). “Simultaneous Determination
of Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies”, Journal of
Financial and Quantitative Analysis 27, 247-263
98
Jiang, L., dan J. B., Kim, (2000). Cross-Corporate Ownership, Information
Asymmetry and The Usefulnss of Accounting Performance Measures
in Japan, The International Journal of Accounting Vol.35 No. 1, 8598.
Kieso, Donald E. dan Weygandt, J. J. (2001. Intermediate Accounting, Eight
Edition, New York: John Wiley & Sons.
Kim, W. dan E. Sorensen. (1986). “Evidence on The Impact of The Agency
Costs of Debt on Corporate Debt Policy”, Journal of Financial and
Quantitative Analysis 21, 131-144.
Mahrt, J.dan Smith. (2005).The Interaction of Capital Structure and Ownership
Structure.” http://proquest.umi.com.
Masulis, R. (1988). The Debt EquityChoice, Cambride, MA: Ballinger.
Mehran, H. (1992). “Executive Incentive Plans, Corporate Control, and Capital
Structure”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 27, 539560.
Mester, L.J (1989). “Owners Versus Managers: Who Controls the Bank?”,
Business Review, June, 51-63.
Moh”d, M.A., L.G.Perry., dan J.N. Rimbey. (1998). “ The Impact of
Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-Series CrossSectional Analysis”, Financial Review, August,Vol.33, 85-99.
Morris, R. D. (1987). Signaling, Agency Theory and Accounting Policy
Choice, Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69, pp 4756.
Myers, S. (1977). “Determinants of Corporate Borrowing”, Journal of
Financial Economics 5,147-176.
Myers, S. (1984). “The Capital Structure Puzzle”, Journal of Finance 39, 575592.
99
Myers, S. dan N. Majluf. (1984). “Corporate Financing and Investment
Decision When Firms Have Information Investors Do Not Have”,
Journal of Financial Economics, 13, 187-22 1.
Narayanan, V. G dan Davila A.. (1998). Using Delegation and Control System
to Miligate The Trade-OffBetween The Performance Evaluation and
Belief-Revision Uses of Accounting Signals, Journal Accounting &
Economics, Vol. 25, pp. 255-282.
Nguyen, T. D. K., dan Ramachandran. N. (2006). “ Capital Structure in Small
and Medium- Sized Enterprises The Case of Vietnam”.
http://proquest.umi.com.
Norontha, G.M., D.K. Shome., dan G.E. Morgan. (1996). “ The Monitoring
Rationale for Dividends and The Interactions of Capital Structure and
Dividends Decision,” Journal of Banking and Finance, April, 439454.
Pinyck dan Rubinfild. (1998). Econometric Models and Economic Forecast,
International Edition, Mc Graw-Hill.
Pound, J. (1988). Proxy Contests and The Efficiency of Shareholder Oversight,
Journal of financial Economics 20, 237-265.
Prowsen, S.. (1998). Corporate Governance, Emerging Issues and Lessons
from East Asia, >http://www. Worldbank.org.
Roos, Stephen, Randolph W. Westerfield, dan Jeffrey F. Jaffe. (2002).
Corporate Finance, McGraw-Hill, Boston.
Rozeff, M. (1982). “Growth, Beta and Agency Cost as Determinants of
Dividend Payout Ratios”, Journal of Financial Research 5, 249-259.
Saunders, A., EStrock., and N.G. Travlos. (1990). “Ownership Structure,
Deregulation and Bank Risk Taking”, Journal of Finance, 45, No.2.
Shivdasani, Anil. (1993). Board Composition, Ownership Structure, and
Hostile Takeovers, Journal of Accounting and Economics 16, 167198.
100
Smitch, C., dan R. Stulz. (1985). “The Determinants of Firms’ Hedging
Policies”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 7,139-157.
Smitch, C., dan R. Watts. (1982). “Incentive and Tax Effects of U.S. Executive
Compensation Plans”, Australian Management Journal 20, 391-405.
Stulz, R.M. (1988). “Managerial Control of Voting Rights Financing Policies
and The Market for Corporate Control,” Journal of Financial
Economics 20, 25-54.
Tandelilin, E. (1997). Determinants of Systematic Risk: The Experience of
Some Indonesian Common Stock, Majalah Kelola, No. 16. 12, Hal.
101-114.
Titman, S. dan R. Wessels. (1988). “The Determinants of Capital Structure
Choice”, Journal of Finance 43, 1-19.
Walsh, J. P. dan Seward. J. P. (1990). On The Efficiency of Intenal and
External Corporate Control Mechanism, Academy of Management
Review 15, 421-428.
Zhuang, Jushong, David E., David Webb, Ma. Virginita A. Capulong. (2000).
Corporate Governance and Finance, Asia Development Bank,
Manila
101
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal,A. and G. Mandelker. (1987), “Managerial incentives and corporate
investment and financing decision”, journal of Finance 42, 823-837
102
Amiruddin. (2003). Hubungan Keputusan Pendanaan, Peluang Pertumbuhan
dan Struktur Kepemilikan: Suatu perspektif Keagenan, Majalah
Ekonomi, Th. VIII, No. 1.
Ang, James S., Rebel A. Cole, and James Wuh Lin, (2000), Agency Cost and
ownership structure, journal of fnance 55 (1), 81-106 .
Barlev, B., and J. Livnat, (1982). The Information Content of Funds Statement
Rations, Journal of Accounting, Auditing & Finance, 41-433.
Bathala,C.T., K.R. Moon., and R.P. Rao. (1994), “Managerial ownership, debt
policy, and the impact of institutional holdings; an agency perspektive”,
Financial Management 23, 38-50.
Brickley, J A., R.C. Lease and C.w. Smith (1988), “ Ownership Structure and
Voting on Antitakeover Amendments,” Journal of Financial Economics
20, 267-291
Brigham,E. F. and I. C. Gapenski. (1996), Intermediate financial management,
Fifth Edition, the Dryden press, New York.
Brigham, E. F. and Gapenski, I.C., Daves, PR, (1999), Intermediate Financial
Management, The Dryden Press, New York.
Brigam E.F. dan Daves P. R.. (2001), Intermediate Financial Management,
Seventh Edition, South western.
Chaganti, R. and F. Damanpour. (1991), “Institutional ownership, capital
structure, and firm performance”, Strategic Management Journal 7,
479-491.
Chen, RCarl, Steiner T. (1999), Managerial Ownership and Agency Conflict: a.
non Linear Simultaneous Equation Analysis of Managerial Ownership,
Risk Taking, Debt Policy, and Divident Policy”, Financial Review, vol.
34, 119-137.
Coffee, J.C., JR. (1991), “Liquidity versus control: the institutional investor as
Corporate monitor”, Columbia Law Review, October, 1277-1368.
103
Cooper,RD. and C.W. Emory. (1995), Business research
Richard D. Irwin.
methods,
Crutchley, Claire E and Robert S. Hansen, (1989), A test of the agency theory
of the managerial ownership, corporate leverage, and corporate
dividends,Financial Management Winter, 36-46.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., and J.E. Raymond (1999)”
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership”, International Review of Financial Analysis,
8:2.
DeAngelo, H. and R. Masulis. (1980), “Leverage and dividend irrelevancy
under corporate and personal taxation”, Journal of Finance 35, 453464.
.
Denis, David J. and Atulya Sarin, (1999), Ownership and Board structure in
Publicly traded corporations, journal of financial economics 52, 187223.
Denis, David J., Diane K. Denis, and Atulya Sarin, (1997), Agency problem,
Equity Ownership, and corporate diversification, journal of Finance 52
(1), 135-160.
Denis, David J., and Atulya Sarin, (1999), Agency theory and the influence of
equity ownership structure on corporate diversification strategis,
Strategic Management Journal 20, 1071-1076.
Demsetz and K. Lehn, (1985), The Structure of corporate ownership : Causes
and consequences, Journal of Political Economy 88, 1155-1177.
Eastenbrook, F. (1984), “Two agency-cost explanations of dividends,”
American Economic Review 74, 650-659.
Emory, C.W., dan D.R. Cooper (1995), Business Research Methods, Fourth
Edition, Homewood. IL: Irwin.
104
Faisal (2000). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap kebijakan hutang
perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis
Program Pascasarjana Magister Sains Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Fama, E.(1980), “Agency problem and the theory of the firm”, Journal of
Political Ecomomy 88, 288-325.
Fama, E., and M. Jensen. (1983), “Separation of ownership and control”,
Journal of Law and Ecomomic 26, 301-325.
Friend, I.and J. Hasbrouck. (1988), “Determinants of capital structure”,
Research in Finance7, 1-19.
Friend, I.and L. Lang. (1988), “An empirical test of the impact of managerial
self-interest on corporate capital structure”, Journal of Finance 43, 271281.
Ghozali, I (2006), Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit: Universitas Diponegoro.
Grief, P. and E. Zychowicz. (1994), “Institutional investors, corporate
discipline, and the role of debt”, Journal of Economics and Business
46,1-11.
Grossman, S. and 0. Hart. (1982), Corporate financial structure and
managerial incentives, in John McCall, ed., The Economics of
Information and Uncertainty, (University of Chicago Press, Chicago,
IL).
Gujarati, D.N. (1995), Basic Econometric, Third Edition, New York: McGrowHill. International Editions.
____________,(2003), Basic Econometrics, New York: McGrow-Hill.
International Editions.
Hair, J. F JR., R. E. Anderson., R. L. Tatham., and W. C. Black. (1992),
Multivariate data analysis with readings, Third Edition, Macmillan
Publishing Company, New York.
Hanafi, Mamduh M., ( 2005), Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
105
Harianto,F. dan S. Sudomo. (1998), Perangkat dan teknik analisis investasi di
Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
Heckert J. B., Willson j. d. and Campbell j. B.(1996), Controllership tugas
akuntan manajemen, edisi ketiga, Jakarta : Erlangga.
Homaifar, G., J. Zietz., and 0. Benkato. (1994), “An empirical model of capital
structure: some new evidence”, Journal of Business Finance and
Accounting 21,1-14.
Howard, P. and R. Brown. (1992). Devidend Policy and Capital Structure
Under the Imputation tax System: Some Clarifying Comments,
Accounting and Finance, 32 (1) 51-61.
Husnan, Suad, (2000). Corporate Governance di Indonesia: pengamatan
terhadap Sektor Corporate dan keuangan, Program Magister Hukum,
UGM, Yogyakarta.
Jensen, M. (1986), “Agency costs of free cash flow, corporate finance, and
takeovers”, American Economic Review 76, 323-329.
Jensen, M. and W. Meckling. (1976), “Theory of the firm: managerial
behavior, agency costs, and ownership structure”, Journal of Financial
Economics 3, 305-360.
Jensen, G., D. Solbeng., and T. Zorn. (1992), “Simultaneous determination of
insider ownership, debt, and dividend policies”, Journal of Financial
and Quantitative Analysis 27, 247-263.
Jiang, L., and J. B., Kim, (2000). Cross-Corporate Ownership, Information
Asymmetry and the Usefulnss of Accounting Performance Measures
in Japan, The International Journal of Accounting Vol.35 No. 1, 8598.
Kieso, Donald E. and Weygandt, Jerry J. (2001), Intermediate Accounting,
Eight Edition, New York: John Wiley & Sons.
106
Kim, W. and E. Sorensen. (1986), “Evidence on the impact of the agency costs
of debt on corporate debt policy”, Journal of Financial and
Quantitative Analysis 21, 131-144.
Koutsoyiannis, A., (1977), Theory of Econometrics, New York, Mc Millan
Publishing Co.
Mahrt, J. dan Smith. (2005). The Interaction of Capital Strukture and
Ownership Structure.”http://proquest.umi.com.
Masulis, R. (1988), The debt equity choice, Cambride, MA: Ballinger.
Mehran, H. (1992), “Executive incentive plans, corporate control, and capital
structure”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 27, 539560.
Mester, L.J (1989), “Owners versus managers: who controls the bank?”,
Business Review, June, 51-63.
Moh”d, M.A., L.G.Perry., and J.N. Rimbey. (1998), “ The impact of ownership
structure on corporate debt policy: A Time-Series Cross-Sectional
Analysis”, Financial Review, August,Vol.33, 85-99.
Morris, Richard D. (1987). Signaling, Agency Theory and Accounting Policy
Choice, Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69, pp 47-56.
Myers, S. (1977), “Determinants of corporate borrowing”, Journal of Financial
Economics 5,147-176.
Myers, S. (1984), “The capital structure puzzle”, Journal of Finance 39, 575592.
Myers, S. and N. Majluf. (1984), “Corporate financing and investment decision
when firms have information investors do not have”, Journal of
Financial Economics, 13, 187-22 1.
Narayanan, V. G and Davila Antonio. (1998). Using Delegation and Control
System to Miligate the Trade-Off between the Performance Evaluation
107
and Belief-Revision Uses of Accounting Signals, Journal Accounting
& Economics, Vol. 25, pp. 255-282.
Nguyen, T. D. K., dan Ramachandran, N (2006). “ Capital Structure in Small
and Medium Sized Enterprises The Case of Vietnam”.
http://proquest.umi.com.
Norontha, G.M., D.K. Shome., and G.E. Morgan. (1996), “ The monitoring
rationale for dividends and the interactions of capital structure and
dividends decision,” Journal of Banking and Finance, April, 439-454.
Pinyck and Rubinfild, (1998), Econometric Models and Economic Forecast,
International Edition, Mc Graw-Hill.
Pound, (1999), John, (1988), Proxy contests and the efficiency of shareholder
oversight, Journal of financial Economics 20, 237-265.
Prowsen, Stephen, (1998), Corporate Governance, Emerging Issues and
Lessons from East Asia, >http://www. Worldbank.org.
Roos, Stephen, Randolph W. Westerfield, and Jeffrey F. Jaffe, (2002),
Corporate Finance, McGraw-Hill, Boston.
Rozeff, M. (1982), “Growth, beta and agency costs as determinants of dividend
payout ratios”, Journal of Financial Research 5, 249-259.
Sartono, RA. (1995), Mana]emen keuangan: teori dan aplikasi, Edisi 2, BPFEYogyakarta.
Saunders, A., EStrock., and N.G. Travlos. (1990), “Ownership structure,
deregulation and bank risk taking”, Journal of Finance, 45, No.2.
Setyawan, IR. (1999), Simultanitas keputusan dividen dan struktur modal,
Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Shivdasani, Anil, (1993), Board composition, ownership structure, and hostile
takeovers, Journal of Accounting and Economics 16, 167-198.
108
Shleifer, A., and R. Vishny. (1986), “Large shareholders and corporate
control”, Journal of Political Economics 95,June, 461-488.
Smitch, C., and R. Stulz. (1985), “The Determinants of firms’ hedging
policies”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 7,139-157.
Smitch, C., and R. Watts. (1982), “Incentive and tax effects of U.S. executive
compensation plans”, Australian Management Journal 20, 39 1-405.
Stulz, R.M. (1988), “Managerial control of voting nights financing policies and
the market for corporate control,” Journal of Financial Economics 20,
25-54.
Supranto J, (2004), Ekonometri, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Syakhrosa A. (2003). Teori Corporate Governance, Usahawan No.08
Th.XXXII Agustus, 19-25.
Titman, S. and R. Wessels. (1988), “The determinants of capital structure
choice”, Journal of Finance 43, 1-19.
Wahidahwati, (2002), Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: sebuah Perspektif
Teory Agency, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5 No. 1, Hal. 116
Walsh, James P. dan James P. Seward, (1990), On the efficiency of intenal and
external corporate control mechanism, Academy of Management
Review 15, 421-428.
Zhuang, Jushong, David Edwards, David Webb, Ma. Virginita A. Capulong,
(2000), Corporate Governance and finance in East Asia- a Study of
Indonesia, Republic of Korea, Malaysia, Philippines, and Thailand,
Asia Development Bank, Manila.
109
110
111
111
SOSIAL EKONOMI
LAPORAN HASIL PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP
(HIBAH PASCA)
PENGEMBANGAN MODEL INTERAKSI STRUKTUR KEPEMILIKAN
TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
DALAM PERSPEKTIF TEORI KEAGENAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI INDONESIA
Oleh:
Dr. Suyatmini, S.E.,M.Si.
DIBIAYAI DP2M
SURAT PERJANJIAN NO:188/SP2H/PP/DP2M/III/2008
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2008
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohiim.
Penelitian Pengembangan Model Interaksi Struktur Kepemilikan Terhadap
Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada
Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Indonesia merupakan penelitian Hibah Pasca
dengan tujuan menghasilkan terobosan baru dalam rangka meningkatkan kemampuan
dan mutu pendidikan pascasarjana.
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan (Jensen
dan Meckling, 1976). Di samping itu masalah struktur kepemilikan merupakan variabel
yang sangat penting dalam menentukan struktur modal perusahaan tidak hanya
ditentukan oleh jumlah hutang dan ekuitas saja tetapi juga persentase kepemilikan. Oleh
karena itu isu ini penting diangkat dalam rangka memperoleh bukti empiris yang terjadi
di Indonesia.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model interaksi struktur
kepemilikan terhadap kebijakan-kebijakan finansial yang seperti apa yang bisa
mengurangi masalah keagenan dan menurunkan biaya keagenan yang terjadi pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan
akan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan finansial seperti manajemen, investor,
calon investor maupun akademisi. Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat
Surakarta, 20 Oktober 2008.
PENELITI
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………......i
RINGKASAN........................……………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………....xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….....ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………….......……………………………………...... x
BAB I. PENDAHULUAN ..…………………………………………………………...…1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.........................................................8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................11
A. Struktur Kepemilikan…………………………………………….......11
B. Teori Keagenan………………………………………………....….....15
C.Teori Struktur Modal…………………………………………….....…19
D. Kebijakan Dividen………………………………………………........25
E. Kerangka Penelitian........…………………………..............................26
F. Perumusan Hipotesis……….. ………………………………….........31
BAB IV. METODE PENELITIAN….......................…………………………………...46
A. Desain Penelitian…………………………………………...........….46
B. Variabel Penelitian dan Pengukuran….………………………......…46
C. Populasi dan Sampel Penelitian…..……………………….................51
D. Metode Pengambilan Sampel………………………………….......…51
E. Jenis dan Sumber Data……………………………………………….....52
F. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………....……..52
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………..59
A. Obyek Penelitian………………………….........…………...........………59
B. Statistik Diskriptif……………………………….…............…………….60
C. Pengujian Hipotesis…….....................……………………………...........62
D. Pembahasan………….....................…………………………...................72
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN......…………………....................................…85
A. Kesimpulan……………………........…………………………………....85
B. Saran-saran.................................................................................................86
BAB VII. RENCANA/PENELITIAN TAHAP II . .........................................................89
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...........94
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.Pengujian Identifikasi Persamaan.......................................………………….57
Tabel 5.1. Statistik Diskriptif..........................................................................................60
Tabel 5.2. Hasil Pengujian pada fungsi DR…………………………………………....63
Tabel 5.3. Hasil Pengujian pada fungsi INSD………………………………………....66
Tabel 5.4. Hasil Pengujian pada fungsi INST……………………………………….....68
Tabel 5.5. Hasil Pengujian pada fungsi DPR……………………………………….. ...70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Penelitian................................. ………………………………30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sampel Penelitian.
Lampiran 2. Statistik Diskriptif
Lampiran 3. Uji Two Stage Least Squares
Lampiran 4. Usul Penelitian Tahun ke II.
RINGKASAN
PENGEMBANGAN MODEL INTERAKSI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP
KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN DALAM PERSPEKTIF TEORI
KEAGENAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI INDONESIA
Oleh : Dr. Suyatmini, S.E., M.Si.
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan.
Terjadinya konflik tersebut disebabkan antara lain oleh pembuatan keputusan yang
berkaitan dengan aktivitas pencarian dana dan pembuatan keputusan yang berkaitan
dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Untuk mengatasi
permasalahan keagenan dan mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan meningkatkan insider ownership, meningkatkan dividend payout ratio,
peningkatan pendanaan dengan hutang, dan dengan institutional investor sebagai
monitoring agent. Penelitian ini mengangkat isu tentang pengembangan model interaksi
struktur nkepemilikan terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen dalam perspektif
teori keagenen pada perusahaan manufaktur go publik di Indonesia. Isu tersebut diangkat
untuk mengetahui model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen yang seperti apa yang dapat mengurangi masalah keagenan sehingga
akan dapat menurunkan biaya keagenan. Disamping itu penelitian ini memperluas bidang
penelitian pada analisis simultan antara insider ownership, institutional investor,
kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Keempat variabel tersebut digunakan sebagai
variabel endogen dan merupakan bagian integral dalam mengurangi konflik keagenan
(Chen dan Steiner, 1999).
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui struktur kepemilikan pada
perusahaan-perusahaan manufaktur go publik di Indonesia, (2) menganalisis pengaruh
struktur kepemilikan saham oleh insider ownership dan institutional investor terhadap
kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur go publik di
Indonesia; (3) memperoleh bukti empiris bahwa mekanisme kontrol melalui kepemilikan
saham oleh Insider Ownership dan Institutional investor dapat mengurangi masalah
keagenan, dengan demikian dapat meminimumkan biaya keagenan pada perusahaan
manufaktur go publik di Indonesia, (4) mengetahui hubungan simultan antara Insider
Ownership, Institutional Investor, kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia dan (5) mengembangkan model struktur
kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen yang efektif pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.
Penelitian tahun pertama akan menjawab permasalahan bagaimanakah model
struktur kepemilikan saham dan kebijakan finansial pada perusahaan-perusahaan
manufaktur di Indonesia dalam perspektif keagenan, yang mencakup tiga permasalahan
penelitian yaitu: pertama, apakah struktur kepemilikan saham oleh pihak internal
(insider ownership) mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan
dividen. Permasalahan ini muncul karena studi sebelumnya yang hasilnya sama masih
tidak konsisten, selain itu bahwa struktur kepemilikan saham merupakan faktor penentu
struktur modal dalam rangka mengurangi agency problem (Moh’d, Perry dan Rimbey,
1998). Adanya kepemilikan saham oleh insider akan mensejajarkan tingkat kepentingan
antara insider dengan outsider owner sehingga manajer akan mengurangi tingkat hutang
secara optimal seiring dengan semakin meningkatnya kepemilikan mereka dalam
perusahaan. Permasalahan kedua, apakah struktur kepemilikan saham oleh institutional
investor mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen.
Permasalahan ini muncul karena institutional investor merupakan aspek penting yang
berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan yang harus dipertimbangkan dalam
rangka mengurangi agency cost. Permasalahan ketiga, bagaimana hubungan antara
insider ownership, institutional investor, kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia, apakah saling mempengaruhi.
Permasalahan ini didasarkan pada studi terdahulu antara lain Jensen (1996), Crutchley
dan Hansen (1989), Sounders, Strock dan Travlos (1990), Jensen, Solberg dan Zorn
(1992), Chen dan Steiner (1999). Guna menjawab pertanyaan penelitian tersebut
dikembangkan enam hipotesis penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta dari tahun 2002 sampai akhir tahun 2006, seperti yang termuat dalam
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mempublikasikan
laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun buku 2002 sampai dengan 2006. Metode
penentuan sampel dengan purposive sampling, dengan sampel sebanyak 70 perusahaan.
Metode analisis dengan menggunakan model persamaan simultan Two- Stage Least
Squares (2- SLS).
Berdasarkan kajian teori diturunkan lima hipotesis penelitian (Penelitian tahun
pertama). Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: Hipotesis pertama (H1)
secara empiris terbukti, berarti bahwa insider ownership mempunyai pengaruh terhadap
kebijakan hutang dan terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara insider
ownership dengan kebijakan hutang. Hipotesis kedua (H2) secara empiris terbukti,
berarti bahwa institutional investor mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan
terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara institutional investor dengan
kebijakan hutang. Hipotesis ketiga (H3) secara empiris terbukti, berarti bahwa
institutional investor berpengaruh negatf terhadap insider ownership. Hipotesis keempat
(H4) secara empiris tidak terbukti, berarti bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap institutional investor. Hipotesis kelima (H5) secara empiris terbukti, berarti
bahwa Terjadi hubungan substitusi atau kausal negatif antara kebijakan hutang dengan
kebijakan dividen.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian membuktikan insider
ownership mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang dan terjadi
hubungan timbal balik dengan arah negatif antara insider ownership dengan kebijakan
hutang. Kepemilikan insider tinggi akan menurunkan penggunaan hutang karena
penggunaan hutang tinggi menyebabkan biaya kebangkrutan dan financial distress.
Sebaliknya insider ownership rendah akan menggunakan hutang tinggi Institutional
investor terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang dan
terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara institutional investor dengan
kebijakan hutang, kehadiran institutional investor dapat menggantikan peranan hutang
dalam rangka mengurangi masalah keagenan. Institutional investor juga berpengaruh
negatif terhadap insider ownership. Peningkatan persentase kepemilikan institutional
investor dapat menurunkan insider ownership. Struktur kepemilikan perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didominasi oleh kepemilikan
institusi (Institutional nvestor) dari pada insider ownership. Semakin tinggi kepemilikan
institusi maka semakin meningkat pengawasan pihak eksternal terhadap perusahaan dan
semakin mengurangi minat manajer untuk memperbesar kepemilikan. Kebijakan dividen
tidak berpengaruh terhadap institutional investor. Terjadi hubungan substitusi atau kausal
negatif antara kebijakan hutang dengan kebijakan dividen. Apabila dividen yang
dibayarkan perusahaan tinggi maka akan menurunkan penggunaan hutang. Sebaliknya
jika penggunaan hutang tinggi perusahaan harus membayar bunga hutang, maka dividen
yang dibayarkan rendah
Hasil penelitian ini secara teoritik memberikan kontribusi terhadap
pengembangan pengetahuan bagi literatur manajemen, bisnis dan akuntansi yang
berhubungan dengan teori keagenan terutama berkenaan dengan struktur kepemilikan
dan kebijakan keuangan perusahaan.
Disarankan: (1) Bagi manajemen perusahaan bahwa untuk mengatasi masalah keagenan
dan biaya keagenan maka pihak manajemen di dalam membuat keputusan terhadap
kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan perlu memperhatikan struktur kepemilikan
oleh pihak internal (insider ownership) maupun kepemilikan oleh institutional investor ,
karena dengan memperhatikan informasi tersebut dapat ditentukan mekanisme yang tepat
dalam mengurangi masalah keagenan. Di samping itu komposisi kepemilikan perlu
diperhitungkan sebagai faktor penentu struktur modal dalam rangka mengurangi problem
agensi. (2) Bagi investor dan calon investor bahwa di dalam membuat keputusan
investasi perlu memperhatikan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah
keagenan dan kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan, karena dengan informasi
tersebut akan dapat menentukan mekanisme yang tepat dalam membuat keputusan
investasi. (3) Bagi akademisi hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar
penelitian berikutnya, khususnya permasalahan keagenan di Indonesia. Hasil penelitian
ini memberikan peluang untuk penelitian yang akan datang untuk menguji lebih lanjut
bagaimanakah efektivitas model interaksi struktur kepemilikan saham dalam perspektif
keagenan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.
.
BAB I
PENDAHULUAN
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan
(Jensen dan Mekling, 1976). Asumsi dasar dalam teori keagenan (agency
theory) adalah bahwa manajer akan bertindak secara oportunistik dengan
mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi sebelum memenuhi
kepentingan pemegang saham. Kondisi ini akan mengakibatkan munculnya
masalah keagenan yang akan menyebabkan agency cost yang harus dikelola
melalui berbagai cara. Keberadaan agency cost jelas akan menyebabkan nilai
perusahaan tidak bisa dicapai secara maksimal. Sedangkan tujuan utama
perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan
kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham dan Gapenski,
1999, h.8). Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat
diminimumkan melalui mekanisme kontrol yang lebih efektif untuk dapat
mensejajarkan kepentingan – kepentingan yang terkait tersebut.
Secara umum dikenal dua mekanisme kontrol yaitu mekanisme kontrol
eksternal dan mekanisme kontrol internal (Wals dan Seward, 1990).
Mekanisme kontrol eksternal merupakan pengendalian perusahaan berdasarkan
mekanisme pasar (the market for corporate control) yaitu dengan melalui
efektivitas pasar modal (Fama dan Jensen, 1983), pasar produk dan jasa
(Grossman dan Hart, 1982), serta pasar sumber daya manajerial (the
managerial labor market) (Fama, 1980). Mekanisme kontrol internal
2
perusahaan antara lain terdiri dari pengendalian yang dilakukan oleh dewan
komisaris (Fama dan Jensen, 1983) atau melalui skema insentif yang menarik
dan kompetitif untuk manajemen (Fama, 1980).
Cara meningkatkan mutu kontrol dan akuntabilitas, antara lain
diperlukan auditor eksternal dan komite audit. Dengan demikian dalam
perkembangannya, peran controller juga mempunyai pengaruh yang sangat
penting dalam pengendalian perusahaan. Controller tidak hanya melakukan
kegiatan akuntansi saja tetapi harus memperluas fungsi akuntansi kepada
aplikasi manajemennya (Heckert dan Willson , 1996, h.11).
Dalam teori keagenan Jensen dan Meckling (1976) dinyatakan bahwa
terjadinya konflik keagenan disebabkan antara lain oleh pembuatan keputusan
yang berkaitan dengan: pertama, aktivitas pencarian dana dan kedua,
pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh
tersebut diinvestasikan.
Cara mengatasi agency problem dan mengurangi biaya keagenan (agency
cost) di dalam teori keagenan dapat dilakukan dengan beberapa mekanisme
kontrol yaitu: pertama meningkatkan
insider ownership (Crutchley dan
Hansen 1989; Jensen, Solberg dan Zorn 1992). Menurut pendekatan ini agency
problem bisa dikurangi apabila insider mempunyai kepemilikan saham dalam
perusahaan. Dengan adanya kepemilikan saham, maka insider akan merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambilnya, demikian juga kerugian
yang timbul sebagai konsekwensi dari pengambilan keputusan yang salah.
3
Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan
pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976).
Dengan demikian kepemilikan saham oleh manajemen merupakan insentif
bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajer akan
menggunakan hutang secara optimal sehingga akan meminimumkan biaya
keagenan. Kedua, meningkatkan dividend payout ratio, maka tidak tersedia
cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari
luar
untuk
membiayai
investasinya
(Crutchley
dan
Hansen,
1989).
Penambahan dana menyebabkan kinerja manajer dimonitor oleh bursa, komisi
sekuritas dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja menyebabkan manajer
bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga mengurangi
biaya keagenan. Ketiga, peningkatan
pendanaan dengan hutang
bisa
digunakan untuk mengurangi atau mengontrol konflik keagenan. Jensen
(1986),
berpendapat
bahwa
dengan
hutang“bond”
maka
perusahaan
mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban
bunga secara periodik. Kondisi ini menyebabkan manajer bekerja keras untuk
meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi kewajiban dari penggunaan
hutang tersebut. Sebagai konsekuensinya perusahaan menghadapi biaya
keagenan hutang dan risiko kebangkrutan (Crutchley dan Hansen, 1989).
Di samping itu hutang juga akan menurunkan excess cash flow yang ada
dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang
dilakukan oleh manajemen (Jensen, Solberg dan Zorn. 1992, Jensen 1986).
Keempat, meningkatkan monitoring melalui institutional investor. Dengan
4
institutional investor akan mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap
kinerja manajer. Hal ini sesuai dengan yang diuraikan oleh Shleifer dan Vishny
(1986), dan Coffe (1991), yang menyatakan bahwa institutional investor sangat
berperan
dalam
memonitoring
perilaku
manajer
khususnya
dalam
meningkatkan nilai takeover dan dapat memaksa insider untuk lebih berhatihati dalam mengambil keputusan yang bersifat oportunistik. Moh’d, Perry dan
Rimbey (1998), menyatakan bahwa distribusi saham antara pemegang saham
dari luar yaitu institutional investor dan shareholders dispersion dapat
mengurangi agency cost. Karena kepemilikan mewakili suatu sumber
kekuasaan (source of power) yang dapat digunakan untuk mendukung atau
tidak mendukung terhadap keberadaan manajemen.
Penelitian mengenai hubungan struktur kepemilikan saham dengan
struktur modal perusahaan telah dilakukan oleh banyak peneliti. Penelitian
tersebut umumnya menggunakan insider ownership sebagai unsur struktur
kepemilikan dan mereka menemukan hasil yang berbeda . Kim dan Sorensen
(1986), Agrawal dan Mandelker (1987) dan Mehran (1992) menemukan
hubungan positif antara persentase saham yang dipegang oleh insider dengan
debt ratio perusahaan. Sedangkan Friend dan Hasbrouk (1988), Friend dan
Lang (1988) dan Jensen, Solberg dan Zorn (1992) menemukan hubungan yang
negatif antara persentase saham yang dipegang oleh insider dengan debt ratio
perusahaan. Penelitian Chaganti dan Damanpour (1991) menemukan bahwa
insider stock ownership tidak mempunyai pengaruh pada struktur modal
perusahaan.
5
Adanya perbedaan temuan ini dikarenakan ada aspek lain dalam
struktur kepemilikan yang juga berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan yang harus dipertimbangkan dalam rangka mengurangi agency
cost. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian ini mengangkat isu
tentang pengembangan model interaksi struktur kepemilikan terhadap
kebijakan hutang dan kebijakan dividen dalam perspektif teori keagenan pada
perusahaan manufaktur go publik di Indonesia. Isu tersebut diangkat untuk
mengetahui model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang
dan kebijakan dividen yang seperti apa yang dapat mengurangi masalah
keagenan sehingga akan dapat menurunka biaya keagenan. Di samping itu
penelitian ini memperluas bidang penelitian pada analisis simultan antara
insider ownership, institutional investor, kebijakan hutang
dan kebijakan
dividen. Keempat variabel tersebut digunakan sebagai variabel endogen dan
merupakan bagian integral dalam mengurangi konflik keagenan (Chen dan
Steiner, 1999).
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model struktur kepemilikan saham dan kebijakan finansial
pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia dalam perspektif
keagenan ? Permasalahan ini mencakup:
a. Apakah struktur kepemilikan saham oleh pihak internal (insider
ownership) mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen sehingga dapat menurunkan konflik keagenan dan
6
biaya keagenan?. Permasalahan ini muncul karena studi sebelumnya
yang hasilnya sama masih tidak konsisten, selain itu bahwa struktur
kepemilikan saham merupakan faktor penentu struktur modal dalam
rangka mengurangi agency problem (Moh’d, Perry dan Rimbey,
1998). Adanya kepemilikan saham oleh insider akan mensejajarkan
tingkat kepentingan antara insider dengan outsider owner sehingga
manajer akan mengurangi tingkat hutang secara optimal seiring
dengan
semakin
meningkatnya
kepemilikan
mereka
dalam
perusahaan.
b.
Apakah struktur kepemilikan saham oleh institutional investor
mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan
dividen sehingga dapat menurunkan konflik agensi. Permasalahan ini
muncul karena institutional investor merupakan aspek penting yang
berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan yang harus
dipertimbangkan dalam rangka mengurangi agency cost.
c.
Bagaimana hubungan antara insider ownership, institutional investor,
kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan
manufaktur di Indonesia, apakah saling mempengaruhi. Permasalahan
ini didasarkan pada studi terdahulu antara lain Jensen (1996),
Crutchley dan Hansen (1989), Sounders, Strock dan Travlos (1990),
Jensen, Solberg dan Zorn (1992), Chen dan Steiner (1999).
7
2. Bagaimanakah efektivitas model struktur kepemilikan saham dalam
perspektif
keagenan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di
Indonesia.
a. Apakah model kepemilikan insider dapat menurunkan konflik agensi dan
biaya agensi?
b. Apakah model kepemilikan institusi (institutional investor) dapat
menurunkan konflik agensi dan biaya agensi ?
c. Model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen yang seperti apa yang efektif dapat
masalah keagenan dan biaya keagenan?
menurunkan
94
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal,A. dan G. Mandelker. (1987). “Managerial Incentives and Corporate
Investment and Financing Decision”. Journal of Finance 42, 823-837.
Amiruddin. (2003). Hubungan Keputusan Pendanaan, Peluang Pertumbuhan
Dan Struktur Kepemilikan: Suatu Perspektif Keagenan, Majalah
Ekonomi , Th.VIII,No. 1
Ang, James S., Rebel A. Cole, dan James Wuh Lin. (2000). Agency Cost and
Ownership Structure, Journal of Finance 55 (1), 81-106 .
Barlev, B., dan J. Livnat. (1982). The Information Content of Funds Statement
Rations, Journal of Accounting, Auditing & Finance, 417-433.
Bathala,C.T., K.R. Moon., dan R.P. Rao. (1994). “Managerial Ownership,
Debt Policy, and The Impact of Institutional Holdings; and Agency
Perspektive”, Financial Management 23, 38-50.
Brickley, J A., R.C. Lease dan C.w. Smith. (1988). “ Ownership Structure and
Voting on Antitakeover Amendments,” Journal of Financial Economics
20, 267-291.
Brigham,E. F. dan L. C. Gapenski. (1996). Intermediate Financial
Management, Fifth Edition, New York: The Dryden press.
Brigham, E. F.dan L.C.Gapenski, Daves, PR. (1999). Intermediate Financial
Management, Sixth Edition.New York: The Dryden Press.
Brigham E.F. dan Daves P. R.. (2004). Intermediate Financial Management,
Eighth Edition, South western.
Chaganti, R. dan F. Damanpour. (1991). “Institutional Ownership, Capital
Structure, and Firm Performance”, Strategic Management Journal 7,
479-491.
95
Chen, R.Carl, dan Steiner T. (1999). Managerial Ownership and Agency
Conflict: A Non Linear Simultaneous Equation Analysis of Managerial
Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividend Policy”, Financial
Review, vol. 34, 119-137.
Coffee, J.C., JR. (1991). “Liquidity Versus Control: The Institutional Investor
as Corporate Monitor”. Columbia Law Review, October, 1277-1368.
Cooper.D.R. dan Schindler,P.S. (2003). Business Research Methods, Eighth
Edition, New York: McGraw-Hill.
Cooper.D.R. dan Emory. C. W. (1995). Bisiness Research Methods, Fourth
Edition. Homewood. IL: Irwin.
Crutchley, C. E dan R. S. Hansen. (1989). A Test of the Agency Theory of the
Managerial Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividends,
Financial Management Winter, 36-46.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond (1999).”
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership”, International Review of Financial Analysis,
8:2.
DeAngelo, H. and R. Masulis. (1980). “Leverage and Dividend Irrelevancy
Under Corporate and Personal Taxation”, Journal of Finance 35, 453464.
Denis, David J. dan Atulya S.. (1999). Ownership and Board Structure in
Publicly Traded Corporations, Journal of Financial Economics 52,
187-223.
Denis, David J., Diane K., dan Atulya S.. (1997). Agency Problem, Equity
Ownership, and Corporate Diversification, Journal of Finance 52 (1),
135-160.
Denis, David J., dan Atulya S.. (1999). Agency Theory and The Influence of
Equity Ownership Structure on Corporate Diversification Strategis,
Strategic Management Journal 20, 1071-1076.
96
Demsetz dan K. Lehn. (1985). The Structure of Corporate Ownership : Causes
and Consequences, Journal of Political Economy 88, 1155-1177.
Eastenbrook, F. (1984). “Two Agency-Cost Explanations of Dividends,”
American Economic Review 74, 650-659.
Faisal (2000). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Hutang
Perusahaan pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis
Program Pascasarjana Magister Sains Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Fama, E.(1980). “Agency Problem and The Theory of The Firm”, Journal of
Political Ecomomy 88, 288-325.
Fama, E., dan M. Jensen. (1983). “Separation of Ownership and Control”,
Journal of Law and Ecomomic 26, 301-325.
Friend, I.dan J. Hasbrouck. (1988). “Determinants of Capital Structure”,
Research in Finance7, 1-19.
Friend, I.dan L. Lang. (1988). “An Empirical Test of The Impact of Managerial
Self-interest on Corporate Capital Structure”, Journal of Finance 43,
271-281.
Ghozali, I. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit: Universitas Diponegoro.
Grief, P. dan E. Zychowicz. (1994). “Institutional Investors, Corporate
Discipline, and The Role of Debt”, Journal of Economics and Business
46,1-11.
Grossman, S. dan 0. Hart. (1982). Corporate Financial Structure and
Managerial Incentives, in John McCall, ed., The Economics of
Information and Uncertainty, (University of Chicago Press, Chicago,
IL).
97
Gujarati, D.N. (1995). Basic Econometric. Third Edition, New York: McGrowHill. International Editions.
Hair, J. F JR., R. E. Anderson., R. L. Tatham., dan W. C. Black. (1992).
Multivariate Data Analysis with Readings, Third Edition, Macmillan
Publishing Company, New York.
Hanafi, M. M. ( 2005). Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Harianto,F. dan S. Sudomo. (1998). Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di
Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
Heckert J. B., Willson J. D. dan Campbell J. B.(1996). Controllership Tugas
Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.
Homaifar, G., J. Zietz., dan 0. Benkato. (1994). “An Empirical Model of
Capital Structure: Some New Evidence”, Journal of Business Finance
and Accounting 21,1-14.
Howard, P. dan R. Brown. (1992). Devidend Policy and Capital Structure
Under The Imputation Tax System: Some Clarifying Comments,
Accounting and Finance, 32 (1) 51-61.
Husnan, S. (2000). Corporate Governance di Indonesia:Pengamatan Terhadap
Sektor Corporate dan Keuangan, Yogyakarta: Program Magister
Hukum, UGM.
Jensen, M. (1986). “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers”, American Economic Review 76, 323-329.
Jensen, M. dan W. Meckling. (1976). “Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure”, Journal of
Financial Economics 3, 305-360
Jensen, G., D. Solbeng., dan T. Zorn. (1992). “Simultaneous Determination
of Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies”, Journal of
Financial and Quantitative Analysis 27, 247-263
98
Jiang, L., dan J. B., Kim, (2000). Cross-Corporate Ownership, Information
Asymmetry and The Usefulnss of Accounting Performance Measures
in Japan, The International Journal of Accounting Vol.35 No. 1, 8598.
Kieso, Donald E. dan Weygandt, J. J. (2001. Intermediate Accounting, Eight
Edition, New York: John Wiley & Sons.
Kim, W. dan E. Sorensen. (1986). “Evidence on The Impact of The Agency
Costs of Debt on Corporate Debt Policy”, Journal of Financial and
Quantitative Analysis 21, 131-144.
Mahrt, J.dan Smith. (2005).The Interaction of Capital Structure and Ownership
Structure.” http://proquest.umi.com.
Masulis, R. (1988). The Debt EquityChoice, Cambride, MA: Ballinger.
Mehran, H. (1992). “Executive Incentive Plans, Corporate Control, and Capital
Structure”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 27, 539560.
Mester, L.J (1989). “Owners Versus Managers: Who Controls the Bank?”,
Business Review, June, 51-63.
Moh”d, M.A., L.G.Perry., dan J.N. Rimbey. (1998). “ The Impact of
Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-Series CrossSectional Analysis”, Financial Review, August,Vol.33, 85-99.
Morris, R. D. (1987). Signaling, Agency Theory and Accounting Policy
Choice, Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69, pp 4756.
Myers, S. (1977). “Determinants of Corporate Borrowing”, Journal of
Financial Economics 5,147-176.
Myers, S. (1984). “The Capital Structure Puzzle”, Journal of Finance 39, 575592.
99
Myers, S. dan N. Majluf. (1984). “Corporate Financing and Investment
Decision When Firms Have Information Investors Do Not Have”,
Journal of Financial Economics, 13, 187-22 1.
Narayanan, V. G dan Davila A.. (1998). Using Delegation and Control System
to Miligate The Trade-OffBetween The Performance Evaluation and
Belief-Revision Uses of Accounting Signals, Journal Accounting &
Economics, Vol. 25, pp. 255-282.
Nguyen, T. D. K., dan Ramachandran. N. (2006). “ Capital Structure in Small
and Medium- Sized Enterprises The Case of Vietnam”.
http://proquest.umi.com.
Norontha, G.M., D.K. Shome., dan G.E. Morgan. (1996). “ The Monitoring
Rationale for Dividends and The Interactions of Capital Structure and
Dividends Decision,” Journal of Banking and Finance, April, 439454.
Pinyck dan Rubinfild. (1998). Econometric Models and Economic Forecast,
International Edition, Mc Graw-Hill.
Pound, J. (1988). Proxy Contests and The Efficiency of Shareholder Oversight,
Journal of financial Economics 20, 237-265.
Prowsen, S.. (1998). Corporate Governance, Emerging Issues and Lessons
from East Asia, >http://www. Worldbank.org.
Roos, Stephen, Randolph W. Westerfield, dan Jeffrey F. Jaffe. (2002).
Corporate Finance, McGraw-Hill, Boston.
Rozeff, M. (1982). “Growth, Beta and Agency Cost as Determinants of
Dividend Payout Ratios”, Journal of Financial Research 5, 249-259.
Saunders, A., EStrock., and N.G. Travlos. (1990). “Ownership Structure,
Deregulation and Bank Risk Taking”, Journal of Finance, 45, No.2.
Shivdasani, Anil. (1993). Board Composition, Ownership Structure, and
Hostile Takeovers, Journal of Accounting and Economics 16, 167198.
100
Smitch, C., dan R. Stulz. (1985). “The Determinants of Firms’ Hedging
Policies”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 7,139-157.
Smitch, C., dan R. Watts. (1982). “Incentive and Tax Effects of U.S. Executive
Compensation Plans”, Australian Management Journal 20, 391-405.
Stulz, R.M. (1988). “Managerial Control of Voting Rights Financing Policies
and The Market for Corporate Control,” Journal of Financial
Economics 20, 25-54.
Tandelilin, E. (1997). Determinants of Systematic Risk: The Experience of
Some Indonesian Common Stock, Majalah Kelola, No. 16. 12, Hal.
101-114.
Titman, S. dan R. Wessels. (1988). “The Determinants of Capital Structure
Choice”, Journal of Finance 43, 1-19.
Walsh, J. P. dan Seward. J. P. (1990). On The Efficiency of Intenal and
External Corporate Control Mechanism, Academy of Management
Review 15, 421-428.
Zhuang, Jushong, David E., David Webb, Ma. Virginita A. Capulong. (2000).
Corporate Governance and Finance, Asia Development Bank,
Manila
101
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal,A. and G. Mandelker. (1987), “Managerial incentives and corporate
investment and financing decision”, journal of Finance 42, 823-837
102
Amiruddin. (2003). Hubungan Keputusan Pendanaan, Peluang Pertumbuhan
dan Struktur Kepemilikan: Suatu perspektif Keagenan, Majalah
Ekonomi, Th. VIII, No. 1.
Ang, James S., Rebel A. Cole, and James Wuh Lin, (2000), Agency Cost and
ownership structure, journal of fnance 55 (1), 81-106 .
Barlev, B., and J. Livnat, (1982). The Information Content of Funds Statement
Rations, Journal of Accounting, Auditing & Finance, 41-433.
Bathala,C.T., K.R. Moon., and R.P. Rao. (1994), “Managerial ownership, debt
policy, and the impact of institutional holdings; an agency perspektive”,
Financial Management 23, 38-50.
Brickley, J A., R.C. Lease and C.w. Smith (1988), “ Ownership Structure and
Voting on Antitakeover Amendments,” Journal of Financial Economics
20, 267-291
Brigham,E. F. and I. C. Gapenski. (1996), Intermediate financial management,
Fifth Edition, the Dryden press, New York.
Brigham, E. F. and Gapenski, I.C., Daves, PR, (1999), Intermediate Financial
Management, The Dryden Press, New York.
Brigam E.F. dan Daves P. R.. (2001), Intermediate Financial Management,
Seventh Edition, South western.
Chaganti, R. and F. Damanpour. (1991), “Institutional ownership, capital
structure, and firm performance”, Strategic Management Journal 7,
479-491.
Chen, RCarl, Steiner T. (1999), Managerial Ownership and Agency Conflict: a.
non Linear Simultaneous Equation Analysis of Managerial Ownership,
Risk Taking, Debt Policy, and Divident Policy”, Financial Review, vol.
34, 119-137.
Coffee, J.C., JR. (1991), “Liquidity versus control: the institutional investor as
Corporate monitor”, Columbia Law Review, October, 1277-1368.
103
Cooper,RD. and C.W. Emory. (1995), Business research
Richard D. Irwin.
methods,
Crutchley, Claire E and Robert S. Hansen, (1989), A test of the agency theory
of the managerial ownership, corporate leverage, and corporate
dividends,Financial Management Winter, 36-46.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., and J.E. Raymond (1999)”
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership”, International Review of Financial Analysis,
8:2.
DeAngelo, H. and R. Masulis. (1980), “Leverage and dividend irrelevancy
under corporate and personal taxation”, Journal of Finance 35, 453464.
.
Denis, David J. and Atulya Sarin, (1999), Ownership and Board structure in
Publicly traded corporations, journal of financial economics 52, 187223.
Denis, David J., Diane K. Denis, and Atulya Sarin, (1997), Agency problem,
Equity Ownership, and corporate diversification, journal of Finance 52
(1), 135-160.
Denis, David J., and Atulya Sarin, (1999), Agency theory and the influence of
equity ownership structure on corporate diversification strategis,
Strategic Management Journal 20, 1071-1076.
Demsetz and K. Lehn, (1985), The Structure of corporate ownership : Causes
and consequences, Journal of Political Economy 88, 1155-1177.
Eastenbrook, F. (1984), “Two agency-cost explanations of dividends,”
American Economic Review 74, 650-659.
Emory, C.W., dan D.R. Cooper (1995), Business Research Methods, Fourth
Edition, Homewood. IL: Irwin.
104
Faisal (2000). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap kebijakan hutang
perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis
Program Pascasarjana Magister Sains Fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Fama, E.(1980), “Agency problem and the theory of the firm”, Journal of
Political Ecomomy 88, 288-325.
Fama, E., and M. Jensen. (1983), “Separation of ownership and control”,
Journal of Law and Ecomomic 26, 301-325.
Friend, I.and J. Hasbrouck. (1988), “Determinants of capital structure”,
Research in Finance7, 1-19.
Friend, I.and L. Lang. (1988), “An empirical test of the impact of managerial
self-interest on corporate capital structure”, Journal of Finance 43, 271281.
Ghozali, I (2006), Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit: Universitas Diponegoro.
Grief, P. and E. Zychowicz. (1994), “Institutional investors, corporate
discipline, and the role of debt”, Journal of Economics and Business
46,1-11.
Grossman, S. and 0. Hart. (1982), Corporate financial structure and
managerial incentives, in John McCall, ed., The Economics of
Information and Uncertainty, (University of Chicago Press, Chicago,
IL).
Gujarati, D.N. (1995), Basic Econometric, Third Edition, New York: McGrowHill. International Editions.
____________,(2003), Basic Econometrics, New York: McGrow-Hill.
International Editions.
Hair, J. F JR., R. E. Anderson., R. L. Tatham., and W. C. Black. (1992),
Multivariate data analysis with readings, Third Edition, Macmillan
Publishing Company, New York.
Hanafi, Mamduh M., ( 2005), Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
105
Harianto,F. dan S. Sudomo. (1998), Perangkat dan teknik analisis investasi di
Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
Heckert J. B., Willson j. d. and Campbell j. B.(1996), Controllership tugas
akuntan manajemen, edisi ketiga, Jakarta : Erlangga.
Homaifar, G., J. Zietz., and 0. Benkato. (1994), “An empirical model of capital
structure: some new evidence”, Journal of Business Finance and
Accounting 21,1-14.
Howard, P. and R. Brown. (1992). Devidend Policy and Capital Structure
Under the Imputation tax System: Some Clarifying Comments,
Accounting and Finance, 32 (1) 51-61.
Husnan, Suad, (2000). Corporate Governance di Indonesia: pengamatan
terhadap Sektor Corporate dan keuangan, Program Magister Hukum,
UGM, Yogyakarta.
Jensen, M. (1986), “Agency costs of free cash flow, corporate finance, and
takeovers”, American Economic Review 76, 323-329.
Jensen, M. and W. Meckling. (1976), “Theory of the firm: managerial
behavior, agency costs, and ownership structure”, Journal of Financial
Economics 3, 305-360.
Jensen, G., D. Solbeng., and T. Zorn. (1992), “Simultaneous determination of
insider ownership, debt, and dividend policies”, Journal of Financial
and Quantitative Analysis 27, 247-263.
Jiang, L., and J. B., Kim, (2000). Cross-Corporate Ownership, Information
Asymmetry and the Usefulnss of Accounting Performance Measures
in Japan, The International Journal of Accounting Vol.35 No. 1, 8598.
Kieso, Donald E. and Weygandt, Jerry J. (2001), Intermediate Accounting,
Eight Edition, New York: John Wiley & Sons.
106
Kim, W. and E. Sorensen. (1986), “Evidence on the impact of the agency costs
of debt on corporate debt policy”, Journal of Financial and
Quantitative Analysis 21, 131-144.
Koutsoyiannis, A., (1977), Theory of Econometrics, New York, Mc Millan
Publishing Co.
Mahrt, J. dan Smith. (2005). The Interaction of Capital Strukture and
Ownership Structure.”http://proquest.umi.com.
Masulis, R. (1988), The debt equity choice, Cambride, MA: Ballinger.
Mehran, H. (1992), “Executive incentive plans, corporate control, and capital
structure”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 27, 539560.
Mester, L.J (1989), “Owners versus managers: who controls the bank?”,
Business Review, June, 51-63.
Moh”d, M.A., L.G.Perry., and J.N. Rimbey. (1998), “ The impact of ownership
structure on corporate debt policy: A Time-Series Cross-Sectional
Analysis”, Financial Review, August,Vol.33, 85-99.
Morris, Richard D. (1987). Signaling, Agency Theory and Accounting Policy
Choice, Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69, pp 47-56.
Myers, S. (1977), “Determinants of corporate borrowing”, Journal of Financial
Economics 5,147-176.
Myers, S. (1984), “The capital structure puzzle”, Journal of Finance 39, 575592.
Myers, S. and N. Majluf. (1984), “Corporate financing and investment decision
when firms have information investors do not have”, Journal of
Financial Economics, 13, 187-22 1.
Narayanan, V. G and Davila Antonio. (1998). Using Delegation and Control
System to Miligate the Trade-Off between the Performance Evaluation
107
and Belief-Revision Uses of Accounting Signals, Journal Accounting
& Economics, Vol. 25, pp. 255-282.
Nguyen, T. D. K., dan Ramachandran, N (2006). “ Capital Structure in Small
and Medium Sized Enterprises The Case of Vietnam”.
http://proquest.umi.com.
Norontha, G.M., D.K. Shome., and G.E. Morgan. (1996), “ The monitoring
rationale for dividends and the interactions of capital structure and
dividends decision,” Journal of Banking and Finance, April, 439-454.
Pinyck and Rubinfild, (1998), Econometric Models and Economic Forecast,
International Edition, Mc Graw-Hill.
Pound, (1999), John, (1988), Proxy contests and the efficiency of shareholder
oversight, Journal of financial Economics 20, 237-265.
Prowsen, Stephen, (1998), Corporate Governance, Emerging Issues and
Lessons from East Asia, >http://www. Worldbank.org.
Roos, Stephen, Randolph W. Westerfield, and Jeffrey F. Jaffe, (2002),
Corporate Finance, McGraw-Hill, Boston.
Rozeff, M. (1982), “Growth, beta and agency costs as determinants of dividend
payout ratios”, Journal of Financial Research 5, 249-259.
Sartono, RA. (1995), Mana]emen keuangan: teori dan aplikasi, Edisi 2, BPFEYogyakarta.
Saunders, A., EStrock., and N.G. Travlos. (1990), “Ownership structure,
deregulation and bank risk taking”, Journal of Finance, 45, No.2.
Setyawan, IR. (1999), Simultanitas keputusan dividen dan struktur modal,
Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Shivdasani, Anil, (1993), Board composition, ownership structure, and hostile
takeovers, Journal of Accounting and Economics 16, 167-198.
108
Shleifer, A., and R. Vishny. (1986), “Large shareholders and corporate
control”, Journal of Political Economics 95,June, 461-488.
Smitch, C., and R. Stulz. (1985), “The Determinants of firms’ hedging
policies”, Journal of Financial and Quantitative Analysis 7,139-157.
Smitch, C., and R. Watts. (1982), “Incentive and tax effects of U.S. executive
compensation plans”, Australian Management Journal 20, 39 1-405.
Stulz, R.M. (1988), “Managerial control of voting nights financing policies and
the market for corporate control,” Journal of Financial Economics 20,
25-54.
Supranto J, (2004), Ekonometri, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Syakhrosa A. (2003). Teori Corporate Governance, Usahawan No.08
Th.XXXII Agustus, 19-25.
Titman, S. and R. Wessels. (1988), “The determinants of capital structure
choice”, Journal of Finance 43, 1-19.
Wahidahwati, (2002), Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: sebuah Perspektif
Teory Agency, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5 No. 1, Hal. 116
Walsh, James P. dan James P. Seward, (1990), On the efficiency of intenal and
external corporate control mechanism, Academy of Management
Review 15, 421-428.
Zhuang, Jushong, David Edwards, David Webb, Ma. Virginita A. Capulong,
(2000), Corporate Governance and finance in East Asia- a Study of
Indonesia, Republic of Korea, Malaysia, Philippines, and Thailand,
Asia Development Bank, Manila.
109
110
111
111
SOSIAL EKONOMI
LAPORAN HASIL PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP
(HIBAH PASCA)
PENGEMBANGAN MODEL INTERAKSI STRUKTUR KEPEMILIKAN
TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
DALAM PERSPEKTIF TEORI KEAGENAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI INDONESIA
Oleh:
Dr. Suyatmini, S.E.,M.Si.
DIBIAYAI DP2M
SURAT PERJANJIAN NO:188/SP2H/PP/DP2M/III/2008
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2008
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohiim.
Penelitian Pengembangan Model Interaksi Struktur Kepemilikan Terhadap
Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada
Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Indonesia merupakan penelitian Hibah Pasca
dengan tujuan menghasilkan terobosan baru dalam rangka meningkatkan kemampuan
dan mutu pendidikan pascasarjana.
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan (Jensen
dan Meckling, 1976). Di samping itu masalah struktur kepemilikan merupakan variabel
yang sangat penting dalam menentukan struktur modal perusahaan tidak hanya
ditentukan oleh jumlah hutang dan ekuitas saja tetapi juga persentase kepemilikan. Oleh
karena itu isu ini penting diangkat dalam rangka memperoleh bukti empiris yang terjadi
di Indonesia.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model interaksi struktur
kepemilikan terhadap kebijakan-kebijakan finansial yang seperti apa yang bisa
mengurangi masalah keagenan dan menurunkan biaya keagenan yang terjadi pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan
akan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan finansial seperti manajemen, investor,
calon investor maupun akademisi. Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat
Surakarta, 20 Oktober 2008.
PENELITI
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………......i
RINGKASAN........................……………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………....xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….....ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………….......……………………………………...... x
BAB I. PENDAHULUAN ..…………………………………………………………...…1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.........................................................8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................11
A. Struktur Kepemilikan…………………………………………….......11
B. Teori Keagenan………………………………………………....….....15
C.Teori Struktur Modal…………………………………………….....…19
D. Kebijakan Dividen………………………………………………........25
E. Kerangka Penelitian........…………………………..............................26
F. Perumusan Hipotesis……….. ………………………………….........31
BAB IV. METODE PENELITIAN….......................…………………………………...46
A. Desain Penelitian…………………………………………...........….46
B. Variabel Penelitian dan Pengukuran….………………………......…46
C. Populasi dan Sampel Penelitian…..……………………….................51
D. Metode Pengambilan Sampel………………………………….......…51
E. Jenis dan Sumber Data……………………………………………….....52
F. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………....……..52
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………..59
A. Obyek Penelitian………………………….........…………...........………59
B. Statistik Diskriptif……………………………….…............…………….60
C. Pengujian Hipotesis…….....................……………………………...........62
D. Pembahasan………….....................…………………………...................72
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN......…………………....................................…85
A. Kesimpulan……………………........…………………………………....85
B. Saran-saran.................................................................................................86
BAB VII. RENCANA/PENELITIAN TAHAP II . .........................................................89
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...........94
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.Pengujian Identifikasi Persamaan.......................................………………….57
Tabel 5.1. Statistik Diskriptif..........................................................................................60
Tabel 5.2. Hasil Pengujian pada fungsi DR…………………………………………....63
Tabel 5.3. Hasil Pengujian pada fungsi INSD………………………………………....66
Tabel 5.4. Hasil Pengujian pada fungsi INST……………………………………….....68
Tabel 5.5. Hasil Pengujian pada fungsi DPR……………………………………….. ...70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Penelitian................................. ………………………………30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sampel Penelitian.
Lampiran 2. Statistik Diskriptif
Lampiran 3. Uji Two Stage Least Squares
Lampiran 4. Usul Penelitian Tahun ke II.
RINGKASAN
PENGEMBANGAN MODEL INTERAKSI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP
KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN DALAM PERSPEKTIF TEORI
KEAGENAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI INDONESIA
Oleh : Dr. Suyatmini, S.E., M.Si.
Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan.
Terjadinya konflik tersebut disebabkan antara lain oleh pembuatan keputusan yang
berkaitan dengan aktivitas pencarian dana dan pembuatan keputusan yang berkaitan
dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Untuk mengatasi
permasalahan keagenan dan mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan meningkatkan insider ownership, meningkatkan dividend payout ratio,
peningkatan pendanaan dengan hutang, dan dengan institutional investor sebagai
monitoring agent. Penelitian ini mengangkat isu tentang pengembangan model interaksi
struktur nkepemilikan terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen dalam perspektif
teori keagenen pada perusahaan manufaktur go publik di Indonesia. Isu tersebut diangkat
untuk mengetahui model interaksi struktur kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan
kebijakan dividen yang seperti apa yang dapat mengurangi masalah keagenan sehingga
akan dapat menurunkan biaya keagenan. Disamping itu penelitian ini memperluas bidang
penelitian pada analisis simultan antara insider ownership, institutional investor,
kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Keempat variabel tersebut digunakan sebagai
variabel endogen dan merupakan bagian integral dalam mengurangi konflik keagenan
(Chen dan Steiner, 1999).
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui struktur kepemilikan pada
perusahaan-perusahaan manufaktur go publik di Indonesia, (2) menganalisis pengaruh
struktur kepemilikan saham oleh insider ownership dan institutional investor terhadap
kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur go publik di
Indonesia; (3) memperoleh bukti empiris bahwa mekanisme kontrol melalui kepemilikan
saham oleh Insider Ownership dan Institutional investor dapat mengurangi masalah
keagenan, dengan demikian dapat meminimumkan biaya keagenan pada perusahaan
manufaktur go publik di Indonesia, (4) mengetahui hubungan simultan antara Insider
Ownership, Institutional Investor, kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia dan (5) mengembangkan model struktur
kepemilikan terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen yang efektif pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.
Penelitian tahun pertama akan menjawab permasalahan bagaimanakah model
struktur kepemilikan saham dan kebijakan finansial pada perusahaan-perusahaan
manufaktur di Indonesia dalam perspektif keagenan, yang mencakup tiga permasalahan
penelitian yaitu: pertama, apakah struktur kepemilikan saham oleh pihak internal
(insider ownership) mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan
dividen. Permasalahan ini muncul karena studi sebelumnya yang hasilnya sama masih
tidak konsisten, selain itu bahwa struktur kepemilikan saham merupakan faktor penentu
struktur modal dalam rangka mengurangi agency problem (Moh’d, Perry dan Rimbey,
1998). Adanya kepemilikan saham oleh insider akan mensejajarkan tingkat kepentingan
antara insider dengan outsider owner sehingga manajer akan mengurangi tingkat hutang
secara optimal seiring dengan semakin meningkatnya kepemilikan mereka dalam
perusahaan. Permasalahan kedua, apakah struktur kepemilikan saham oleh institutional
investor mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan kebijakan dividen.
Permasalahan ini muncul karena institutional investor merupakan aspek penting yang
berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan yang harus dipertimbangkan dalam
rangka mengurangi agency cost. Permasalahan ketiga, bagaimana hubungan antara
insider ownership, institutional investor, kebijakan hutang dan kebijakan dividen pada
perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia, apakah saling mempengaruhi.
Permasalahan ini didasarkan pada studi terdahulu antara lain Jensen (1996), Crutchley
dan Hansen (1989), Sounders, Strock dan Travlos (1990), Jensen, Solberg dan Zorn
(1992), Chen dan Steiner (1999). Guna menjawab pertanyaan penelitian tersebut
dikembangkan enam hipotesis penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta dari tahun 2002 sampai akhir tahun 2006, seperti yang termuat dalam
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang mempublikasikan
laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun buku 2002 sampai dengan 2006. Metode
penentuan sampel dengan purposive sampling, dengan sampel sebanyak 70 perusahaan.
Metode analisis dengan menggunakan model persamaan simultan Two- Stage Least
Squares (2- SLS).
Berdasarkan kajian teori diturunkan lima hipotesis penelitian (Penelitian tahun
pertama). Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: Hipotesis pertama (H1)
secara empiris terbukti, berarti bahwa insider ownership mempunyai pengaruh terhadap
kebijakan hutang dan terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara insider
ownership dengan kebijakan hutang. Hipotesis kedua (H2) secara empiris terbukti,
berarti bahwa institutional investor mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang dan
terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara institutional investor dengan
kebijakan hutang. Hipotesis ketiga (H3) secara empiris terbukti, berarti bahwa
institutional investor berpengaruh negatf terhadap insider ownership. Hipotesis keempat
(H4) secara empiris tidak terbukti, berarti bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap institutional investor. Hipotesis kelima (H5) secara empiris terbukti, berarti
bahwa Terjadi hubungan substitusi atau kausal negatif antara kebijakan hutang dengan
kebijakan dividen.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian membuktikan insider
ownership mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang dan terjadi
hubungan timbal balik dengan arah negatif antara insider ownership dengan kebijakan
hutang. Kepemilikan insider tinggi akan menurunkan penggunaan hutang karena
penggunaan hutang tinggi menyebabkan biaya kebangkrutan dan financial distress.
Sebaliknya insider ownership rendah akan menggunakan hutang tinggi Institutional
investor terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang dan
terjadi hubungan timbal balik dengan arah negatif antara institutional investor dengan
kebijakan hutang, kehadiran institutional investor dapat menggantikan peranan hutang
dalam rangka mengurangi masalah keagenan. Institutional investor juga berpengaruh
negatif terhadap insider ownership. Peningkatan persentase kepemilikan institutional
investor dapat menurunkan insider ownership. Struktur kepemilikan perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta didominasi oleh kepemilikan
institusi (Institutional nvestor) dari pada insider ownership. Semakin tinggi kepemilikan
institusi maka semakin meningkat pengawasan pihak eksternal terhadap perusahaan dan
semakin mengurangi minat manajer untuk memperbesar kepemilikan. Kebijakan dividen
tidak berpengaruh terhadap institutional investor. Terjadi hubungan substitusi atau kausal
negatif antara kebijakan hutang dengan kebijakan dividen. Apabila dividen yang
dibayarkan perusahaan tinggi maka akan menurunkan penggunaan hutang. Sebaliknya
jika penggunaan hutang tinggi perusahaan harus membayar bunga hutang, maka dividen
yang dibayarkan rendah
Hasil penelitian ini secara teoritik memberikan kontribusi terhadap
pengembangan pengetahuan bagi literatur manajemen, bisnis dan akuntansi yang
berhubungan dengan teori keagenan terutama berkenaan dengan struktur kepemilikan
dan kebijakan keuangan perusahaan.
Disarankan: (1) Bagi manajemen perusahaan bahwa untuk mengatasi masalah keagenan
dan biaya keagenan maka pihak manajemen di dalam membuat keputusan terhadap
kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan perlu memperhatikan struktur kepemilikan
oleh pihak internal (insider ownership) maupun kepemilikan oleh institutional investor ,
karena dengan memperhatikan informasi tersebut dapat ditentukan mekanisme yang tepat
dalam mengurangi masalah keagenan. Di samping itu komposisi kepemilikan perlu
diperhitungkan sebagai faktor penentu struktur modal dalam rangka mengurangi problem
agensi. (2) Bagi investor dan calon investor bahwa di dalam membuat keputusan
investasi perlu memperhatikan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah
keagenan dan kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan, karena dengan informasi
tersebut akan dapat menentukan mekanisme yang tepat dalam membuat keputusan
investasi. (3) Bagi akademisi hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar
penelitian berikutnya, khususnya permasalahan keagenan di Indonesia. Hasil penelitian
ini memberikan peluang untuk penelitian yang akan datang untuk menguji lebih lanjut
bagaimanakah efektivitas model interaksi struktur kepemilikan saham dalam perspektif
keagenan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia.
.