Perancangan Kampanye Meningkatkan Minat Masyarakat Terhadap Olah Raga Basket

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE MENINGKATKAN MINAT

MASYARAKAT TERHADAP OLAH RAGA BASKET

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Fajar Mochamad Iqbal 51910040

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi

Nama : Fajar Mochamad Iqbal

Jenis Kelamin : Laki - laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 01 Januari 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah Tinggi, Berat Badan : 165cm, 90kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Sadang no.45, Kab. Bandung

Nomor HP : 085793000403

E-mail : bale363@yahoo.com

Pendidikan

1998 - 2004 : Sekolah Dasar Negeri Angkasa III 2004 - 2007 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Margahayu

2007 - 2010 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Margahayu

2010 - (sekarang) : Program Sarjana (S-1) Universitas Komputer Indonesia

Kemampuan

- Menguasai fotografi dengan baik

- Menguasai Adobe Photoshop dengan baik - Menguasai Adobe Indisign dengan baik Pengalaman Kerja


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir mengenai “PERANCANGAN KAMPANYE MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP OLAHRAGA BASKET”. Tidak lupa shalawat dan salam kepada junjungan nabi besar kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

Dalam kesempatan ini, penulis berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan laporan penelitian ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak dosen pembimbing Gema Arifrahara, M.Ds

2. Sumber informan Sindu Prabowo, Abdulrochman Hadiono, Egy Herdianto, dan Fikri Anggara

3. Teman – teman yang mendukung dan membantu sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan tugas akhir ini, baik dari materi dan teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Bandung, 15 Juli 2014


(6)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menjalani sebuah kehidupan manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani, dalam kebutuhan jasmani biasanya manusia melakukan suatu kegitan yang dinamakan olah raga, yang dimaksud dengan olah raga adalah kegiatan menggerakan tubuh agar tubuh tetap segar dan otot – otot atau persendian dalam tubuh tidak tegang atau kaku.

Ada beberapa kegiatan olah raga yang digemari oleh masyarakat, dimulai dari olah raga menggunakan alat bantu hingga olah raga yang tidak menggunakan alat bantu, olah raga yang menggunakan alat bantu antara lain adalah olah raga basket, karena olah raga basket menggunakan alat bantu bola yang dijadikan sebagai suatu objek permainan dalam olah raga tersebut.

Olah raga basket adalah olah raga yang dimainkan dengan cara menggiring, mengoper, dan melempar bola kedalam ring, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara bermain basket dengan benar, oleh sebab itu ada beberapa latihan khusus yang dapat dilakukan untuk melatih pemain basket agar dapat bermain dengan baik dan benar.

Olah raga basket pada umumnya dimainkan oleh 10 orang pemain dan menggunakan 1 buah lapangan dengan 2 ring basket, namun didalam olah raga bola basket juga kini terdapat suatu permainan yang disebut dengan three on three, permainan tersebut dimainkan oleh tiga pemain melawan tiga pemain, berbeda dengan permainan olah raga basket umumnya, three on three hanya dilakukan pada satu sisi lapangan saja dan menggunakan 1 buah ring.


(7)

2 Dalam olah raga basket terdapat pula peraturan yang telah ditentukan, peraturan tersebut tidak boleh dilanggar baik didalam lapangan maupun diluar lapangan, khususnya di Indonesia peraturan bola basket ditentukan oleh PERBASI, peraturan olah raga basket pada dasarnya dibuat untuk melindungi pemain agar tidak mengalami cedera dan tidak terjadi kecurangan dalam pertandingan olah raga basket yang dapat mencemari nama olah raga basket itu sendiri, namun kurangnya media yang menginformasikan tentang peraturan olah raga basket yang baik dan benar membuat banyaknya masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara bermain basket itu sendiri.

Olah raga basket pada dasarnya adalah olah raga yang cukup diminati oleh masyarakat banyak, namun dalam data yang didapat melalui hasil observasi pada kolokium minat terhadap olah raga basket masih kalah dari olah raga lain seperti renang dan futsal, salah satu alasan yang menyebabkan hal tersebut adalah peraturan olah raga basket yang begitu banyak yang membuat bingung saat bermain sehingga menyebabkan kurangnya minat olah raga basket khususnya pada masyarakat di Kota Bandung , dan terkadang lapangan basket yang seharusnya digunakan untuk bermain basket terjadi penyalah gunaan, didalam olah raga basket juga terdapat beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila melakukan olah raga basket tersebut, manfaat yang didapat seperti manfaat jasmani, rohani dan manfaat lainnya seperti manfaat sosial.

Olah raga basket sebenarnya dapat dilakukan oleh siapapun dan tidak ada batasan yang melihat kedalam batasan jenis kelamin seseorang, baik laki – laki maupun perempuan dipersilahkan untuk bermain basket, kini olah raga basket juga dapat dilakukan dijalanan asal teradapat ring basket ditempat tersebut, olah raga basket jalanan dikenal dengan sebutan “Street Basketball”, olah raga ini mulai diminati dikalangan anak remaja karena memiliki peraturan yang lebih renggang dari olah raga basket pada awalanya dan lebih bebas dalam melakukan pergerakannya yang menghadirkan beberapa trik tersendiri untuk dilakukan yang membuat permainan ini lebih menghibur.


(8)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diindentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

- Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara bermain basket yang baik dan benar

- Kurangnya media yang menginformasikan tentang peraturan olah raga basket

- Kurangnya minat terhadap olah raga basket 1.3 Rumusan Masalah

Setelah mengidentifikasikan masalah yang terdapat didalam latar belakang masalah tentang olah raga basket, maka dilakukan perumusan masalah terdapat pada olah raga basket yang pada akhirnya ditetapkan kepada rumusan masalah “Bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga basket di Kota Bandung ?”

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan materi dapat terfokus, maka untuk itu dibuat batasan masalahnya, perancangan ini meliputi olah raga basket umum serta turunannya seperti three on three dan sebagainya, serta hanya dibatasi pada kota Bandung saja yang meliputi kategori umur berkisar 17 – 23 tahun.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah membangun minat masyarakat kota Bandung terhadap olah raga basket, karena dengan melakukan olah raga basket dapat membantu membangun ketahanan serta keseimbangan tubuh, melatih konsentrasi, membentuk otot pada tubuh, dan membangun sosialisasi dengan orang lain.


(9)

4 1.6 Manfaat

Manfaat dari kampanye meningkatkan minat olah raga basket di Kota Bandung adalah :

- Menumbuhkan minat bermain basket

- Memahami cara bermain basket yang baik dan benar - Memperkaya pengetahuan dalam bermain basket


(10)

5

BAB II

KAMPANYE MENINGKATKAN MINAT MASYARAKAT

TERHADAP OLAH RAGA BASKET

II.1 Kampanye

Kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi yang terencana yang ditujukan untuk memepengaruhi masyarakat, kampanye menggunakan berbagai saluran informasi untuk menyampaikan gagasan – gagasan yang akan disampaikan untuk mempengaruhi masyarakat, kampanye setidaknya harus mengandung empat hal yaitu harus ada efek atau dampak tertentu, jumlah sasaran dalam ruang lingkup yang besar, hanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir, selain mengandung empat hal diatas kampanye haruslah memiliki sumber yang jelas, sumber yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus yang bertindak selaku penanggung jawab suatu kampanye, sehingga membuat individu yang menerima pesan dapat mengidentifikasi pesan tersebut. (Venus. A, 2004, hal.3)

Menurut Rogers dan Storey (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu, Sedangkan menurut Pfau dan Parrot (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) kampanye adalah suatu proses yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang ditetapkan.

II.1.1 Jenis – Jenis Kampanye

Kampanye terdiri dari beberapa macam kampanye, diantaranya adalah :  Kampanye Sosial

Adalah suatu kegiatan kampanye yang mengkomunikasikan pesan pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dana bersifat non-komersil.


(11)

6 Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala gejala sosial yang sedang terjadi.

 Kampanye Promosi

Adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya.

 Kampanye Politik

Yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program atau visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan yang dipilih atau tidak.

 Kampanye Bisik

Yaitu kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin. (Venus. A, 2004, hal.20 )

Dan kampanye Sosial merupakan jenis kampanye yang dianggap cocok dan akan digunakan dalam kampanye meningkatkan kembali minat masyarakat terhadap olah raga basket khususnya di Kota Bandung .

II.2 Komunikasi

Suatu proses dalam penyampaian pesan dalam kampanye adalah komunikasi, dan pengertian dari komunikasi adalah proses memberikan pesan secara jelas isi pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan, pendapat tersebut didukung oleh Raymond S. Ross (seperti yang dikutip Mulyana. D, 2005) yang menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol - simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.


(12)

7 II.2.1 Sosiologi Komunikasi

Menurut Soerjono Soekanto (seperti yang dikutip Bugin. B, 2006) sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh – mempengaruhi antara individu, baik individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Sosiologi komunikasi ada kaitannya dengan public speaking (berbicara kepada publik). Dengan menggunakan sosiologi komunikasi diharapkan kampanye meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga basket ini berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang baik.

II.2.2 Komunikasi Massa (Mass Communication)

Komunikasi yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini adalah komunikasi massa yang bertujuan untuk lebih mudah dalam penyampaian pesan dengan menggunakan bantuan media massa dan diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan benar oleh target sasaran kampanye ini. Sedangkan komunikasi Massa (Mass Communication) ini sendiri adalah komunikasi yang mengkaji media massa, pesan, dan efek yang nantinya akan ditimbulkan. (Wiryanto, 2004, hal.5)

II.3 Media

Media merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam melakukan kampanye ini, karena dengan menggunakan media yang tepat pesan yang akan disampaikan terhadap target audience akan lebih mudah diterima, dalam proses komunikasi sendiri media adalah “alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima” (Cangara, 2004, hal.23), media yang digunakan dalam proses komunikasipun beragam, tergantung dari konteks komunikasi yang berlangsung dalam proses komunikasi tersebut. Selain itu ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, dan telegram yang digolongkan kedalam media komunikasi antar pribadi. (Cangara, 2004, hal.24)


(13)

8 II.4 Elemen Desain Grafis

Dalam desain grafis ada sesuatu hal yang dikenal dengan keindahan, keindahan dalam desain grafis adalah kebutuhan bagi setiap orang, sehingga penilaian seni bagi setiap orang akan berbeda – beda, dalam desain grafis itu sendiri terdapat beberapa elemen atau unsur dalam visual, diantaranya adalah garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna. (Sitepu. V, 2006, hal.16)

II.5 Olaharaga Bola Basket

Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu putra maupun putri yang masing - masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari nilai/angka sebanyakbanyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan. (Muhajir dan Sutrisno, 2013, h. 31)

Dan pernyataan tersebut didukung oleh (Sarjana dan Sunarto, 2010, h. 21) bola basket adalah olah raga permainan antara dua regu yang masing – masing terdiri dari lima pemain, permainan ini menggunakan bola besar yang dilemparkan, dioperkan, dipantulkan ke lapang, dibawa lari tidak lebih dari dua langkah, dan kemudian dimasukkan kedalam keranjang.

II.5.1 Sejarah Bola Basket

Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Awal mula terbentuknya olah raga basket karena merosotnya jumlah keanggotaan dan pengunjung sekolah Young Mens Christian Association (YMCA), olah sebab itu Dr. Luther Gullick selaku pengawas kepala bagian olah raga pada sekolah tersebut memberi tugas kepada Prof. Dr. James A. Naismith untuk menyusun suatu kegiatan olah raga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore


(14)

9 hari, kemudian Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendang, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Dari hasil beberapa percobaan yang telah dilakukan Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak. Kemudian Naismith menggunakan keranjang (basket) buah persik yang kosong untuk dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Sedangkan awal mula masuknya olah raga basket ke Indonesia yaitu pada tahun 1920-an, bermula dari gelombang perantau-perantau asal Cina yang masuk ke Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa. Di sekolah-sekolah-sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olah raga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol penampilannya berasal dari kalangan ini. Pada era 1930an perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan menjadi sentral berdirinya perkumpulan basket ini.

Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olah raga basket mulai dikenal luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON (Pekan Olah raga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional. Peserta PON I masih terbatas pada putra


(15)

10 terkuat dari masing-masing 'Karesidenan', dan juga perkumpulan-perkumpulan dengan pemain pribumi seperti PORI Solo, PORI Yogyakarta, dan Akademi Olah raga Sarangan. Namun harus diakui bahwa untuk teknik permainan, kemampuan regu-regu Karesidenan yang terdiri dari para pemain Tionghoa jauh lebih tinggi daripada pemain pribumi.

Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra dan putri. Regu yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan sudah mewakili Provinsi. Regu-regu dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra Utara adalah kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas PON. Pada tahun 1951, Maladi salah satu tokoh olah raga nasional- meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi dengan nama "Persatuan

Basketball Seluruh Indonesia". Pada tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu adalah "Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia" disingkat dengan PERBASI. Pengurus Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris. Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian, 1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games Manila. (PERBASI, 2011)

II.5.2 Teknik Dasar Bermain Basket

Tujuan permainan bola basket adalah memasukkan bola sebanyak - banyaknya ke dalam ring lawan. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan beberapa teknik dengan baik. Teknik dasar permainan bola basket antara lain yaitu Teknik melempar dan menangkap bola, teknik menggiring bola, teknik menembak, teknik lay-up shoot, dan teknik rebound. (Muhajir dan Sutrisno, 2013, h. 32)


(16)

11 II.5.3 Posisi Pemain

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya beranggotakan 5 orang pemain. Dalam permainan bola basket, pemain dibagi menjadi 3, yaitu 2 orang menjadi penjaga belakang (guard), 2 orang pemain depan (forward), dan seorang pemain tengah (center).

Tugas seorang pemain depan adalah menyusup ke pertahanan lawan. Posisi ini bersifat sebagai penyerang. Penyerang juga dapat membantu penjaga belakang menghalangi lawan memasuki daerah pertahanan.

Tugas seorang pemain tengah adalah membendung atau memblok tembakan lawan, melakukan rebound, yaitu berusaha menguasai atau menangkap bola setelah tembakan gagal dilakukan, dan menjadi target atau sasaran operan teman seregu ketika berada di daerah pertahanan lawan.

Seorang penjaga belakang bertugas untuk menjaga daerah belakang. Posisi penjaga belakang tidak berarti ia harus setiap saat ada di belakang pada saat regunya melakukan serangan. Akan tetapi, penjaga belakang juga bisa menjadi pemberi umpan kepada teman seregunya dan sesekali memasukkan bola ke keranjang lawan. Jadi, penjaga belakang memiliki tugas utama di garis pertahanan. (Hadziq dan Nurfitri, 2010, h. 127)

II.5.4 Tim Basket Profesional

Menurut Sindu Prabowo (2013) selaku marketing komunikasi dari tim BSC Bandung Utama, tim basket profesional adalah tim yang bermain secara profesional, berlatih secara profesional, dan diorganisir oleh orang - orang yang ahli dalam bidangnya. Tim BSC Bandung utama sendiri memiliki visi dan misi yang jelas dalam mengarungi kompetisi NBL, tim ini baru mengikuti kompetisi NBL pada tahun 2013, tim ini sebenarnya adalah gabungan dari 2 tim yaitu BSC Jakarta dan Bandung Utama, BSC Jakarta sendiri telah mengikuti kompetisi diliga basket Indonesia sejak tahun 2000, tim Bandung Utama sendiri adalah klub bola


(17)

12 basket di Kota Bandung yang awalnya berkompetisi di Divisi Utama liga PERBASI kota Bandung.

Tim ini memiliki dewan pelindung yaitu Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dan Dedi Mizwar (Wakil Gubernur Jawa Barat), dan tim ini memiliki program adanya akademi olah raga bola basket yang lebih kuat dalam kategori umur 6 tahun, 9 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun, kemudian dilanjutkan dengan latihan para pemain bersama siswa SMA di Kota Bandung yang bertujuan untuk memberitahukan bagaimana cara bermain basket yang profesional, dan merencanakan 2 program kedepan yang dimaksudkan untuk menambah minat olah raga basket itu sendiri, program tersebut adalah mendirikan taman basket di Kota Bandung serta mewacanakan JABAR bermain basket tingkat SMA dan SMP.

II.5.5 Tim Basket Sekolah

Menurut Egy Herdianto (2013) selaku anak SMAN 9 yang merupakan salah satu anggota dari tim basket SMAN 9, mengatakan bahwa untuk bermain basket disekolah ini terbilang berat tapi menyenangkan, karena tim basket SMAN 9 merupakan salah satu tim basket SMA yang cukup berprestasi dari tahun ke tahun, untuk menjaga tradisi menjadi juara, tim ini melakukan latihan yang keras dan dihuni oleh beberapa pemain yang memiliki talenta berlebih dalam bermain basket, maka dari itu persaingan dalam tim cukup ketat, dimana terjadi perebutan untuk menjadi salah satu pemain reguler dalam tim.

Namun dengan ketatnya persaingan untuk menjadi pemain reguler menjadi masalah tersendiri bagi para pemain yang tidak memiliki mental, banyak pemain yang mengundurkan diri dari tim olah raga basket SMA karena jarang mendapatkan tempat untuk tampil ditim reguler yang membuat minimnya waktu bermain basket.


(18)

13 II.5.6 Komunitas Pecinta Basket

Menurut Abdulrohman Hadiono (2013) selaku salah satu anggota dari komunitas pecinta olah raga basket di Kota Bandung yang bernama ABAS ASMOK, mengatakan bahwa tim ini terbentuk pada tahun 2010, yang beranggotakan para pemain alumni SMAN 1 Margahayu, SMAN 17 Bandung, SMA Pasundan 1, dan SMAN 11 Bandung yang memiliki hobi bermain basket namun tidak ada tempat untuk menyalurkannya.

Latihan ini sendiri hanya diikuti oleh 20 orang yang dilakukan setiap hari sabtu, tujuan didirikan tim ini selain menjalin silaturahmi adalah untuk menghilangkan stres saat melakukan kegiatan sehari – hari dan mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat.

Namun terdapat beberapa masalah dalam komunitas ini yaitu anggota yang menghadiri jadwal latihan tidaklah menentu dan memiliki masalah administrasi untuk membiayai lapangan untuk berlatih, karena lapangan di Kota Bandung rata – rata harus berbayar.

II.5.7 Streetball

Menurut Fikri Anggara (2103) merupakan salah satu anggota dari tim Streetball

Hollyfellas, menurutnya Streetball atau singkatan dari Street Basketball adalah penggabungan 2 kata dari kata Street dan Basketball, street sendiri dalam bahasa Indonesia berarti jalan, basketball artinya bola basket, ketika kata street dan ball

digabung, secara pengartian memang artinya olah raga bola basket yang dimainkan di jalanan namun bukan itu arti yang dimaksud dengan streetball disini. Dalam olah raga streetball, kebebasan eksplorasi dan ekspresi sangatlah dijunjung tinggi, streetball tidak terlalu terkekang dalam peraturan bola basket pada umumnya, sehingga memungkinkan setiap pemain menampilkan keterampilan individu yang tidak terbatas dan lebih menghibur, namun para pemain streetball


(19)

14 permainan streetball akan lebih indah dan menghibur jika sang streetballer

memiliki dasar-dasar bola basket yang baik juga.

Adapun tim streetball di Kota Bandung , salah satunya adalah tim “Hollyfellas” yang terbentuk pada tahun 2011 dan telah rutin mengikuti kompetisi LA STREET BALL sejak tahun 2012, anggota dari tim Hollyfellas dihuni oleh rata – rata para mahasiswa yang memiliki hobi bermain basket, namun tidak ingin terbatasi gerakannya dalam bermain basket oleh peraturan yang ada.

II.6 Pengaruh Olah raga Basket Bagi Kesehatan

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan bermain basket, karena olah raga basket dapat mengkombinasikan berbagai gerakan. Olah raga basket juga memungkinkan untuk melatih otot pada seluruh tubuh dan pernapasan.

Beberapa manfaat olah raga basket bagi kesehatan lainnya yaitu menambah tinggi badan, membakar kalori, kemudian membangun keseimbangan tubuh dan koordinasi juga membangun ketahanan tubuh lalu meningkatkan konsentari dan disiplin serta membentuk otot pada tubuh. (melindahospital, 2011)

II.7 Psikologi Remaja

Target dari kampanye ini adalah kalangan remaja berumur 17 – 23 tahun yang tergolong dalam remaja akhir, pemilihan remaja diambil karena masa remaja adalah masa dimana individu seseorang mulai memiliki keinginan untuk memilih sesuatu hal seperti hobi bermain basket atau aktivitas lain, menurut Stanley Hall (seperti yang dikutip Dariyo. A, 2004) masa remaja merupakan masa topan badai dan stres karena telah memiliki keinginan untuk menentukan nasib sendiri, yang jika terarah dengan baik akan menjadi individu yang memiliki tanggung jawab, namun bila tak dibimbing dengan baik akan menjadikan individu yang kurang baik.

Sehingga masa remaja adalah masa yang cukup rentan dalam pengambilan keputusan bagi masa depan remaja itu sendiri, dengan kampanye meningkatkan minat masyarakat tehadap olah raga basket diharapkan remaja mau melakukan


(20)

15 olah raga khususnya olah raga basket, karena dengan melakukan kegiatan olah raga basket selain baik bagi kesehatan para remaja dapat mengurangi tingkat stres dan menambah hubungan pertemanan.

Remaja memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi diri dalam mengambil keputusan, faktor tersebut adalah orangtua, teman-teman sepermainan, jenis kelamin, dan karakteristik kepribadian individu. Remaja pada umumnya mengidentifikasikan diri pada seorang tokoh yang dianggap sebagai idola. (Dariyo. A, 2004, h.69)

II.7.1 Minat Remaja Kota Bandung terhadap Olah raga

Remaja di Kota Bandung memiliki beragam selera dalam hal olah raga, baik olah raga yang menggunakan alat bantu sampai olah raga yang tidak menggunakan alat bantu, melalui survey pada tahun 2013 terhadap remaja di Kota Bandung yang berumur sekitar 17 – 23 tahun lebih cenderung memilih olah raga renang sebagai olah raga yang paling diminati, dan olah raga tenis menjadi olah raga yang paling kurang diminati, sedangkan olah raga basket berada di peringkat keempat sebagai olah raga yang diminati, masih kalah dari olah raga futsal dan bersepeda.


(21)

16 II.8 Pembahasan Permasalahan

Setelah mengetahui kurangnya minat terhadap olah raga basket di Kota Bandung , maka muncul ide memperbanyak infrastruktur untuk bermain basket yang di tempatkan di daerah tempat tinggal padat penduduk, yang bertujuan mempermudah para remaja untuk bermain basket, salah satu infrastruktur yang didirikan dikawasan padat penduduk tersebut adalah ring basket, karena dengan adanya ring basket para remaja dapat kembali lagi bermain basket dan menumbuhkan kembali minat terhadap olah raga basket itu sendiri, solusi ini muncul karena kurangnya lapangan basket di Kota Bandung dan rata – rata harus mengeluarkan biaya adminitrasi yang tidak sedikit untuk bermain olah raga bola basket.

Setelah dilakukan survey terhadap 50 remaja mengenai solusi diatas terhadap remaja yang tinggal didaerah rumah padat penduduk, para remaja tersebut ada yang tertarik dan ada yang tidak terlalu peduli dengan solusi tersebut, berikut hasil dari survey yang dilakukan :

Tabel 2.2 Statistik pendapat remaja kota Bandung mengenai solusi yang diberikan

selain memperbanyak infrastruktur, ditambahkan pula media - media seperti poster, flayer, ambient media, dan lain – lain yang berisikan tentang olah raga bola basket sebagai salah satu media yang menarik minat masyarakat terhadap olah raga bola basket.


(22)

17 II.9 Solusi

Solusi yang diberikan terhadap masalah yang didapat dari data lapangan mengenai olah raga bola basket adalah melakukan gerakan mengajak melalui media yang menarik yang berhubungan dengan olah raga bola basket, sehingga minat masyarakat terhadap olah raga bola basket kembali tumbuh yang membuat olahraga bola basket kembali populer dan digemari oleh masyarakat khususnya masyarakat di kota Bandung.


(23)

18

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Masalah yang dihadapi dalam olah raga basket di Kota Bandung adalah mulai kurangnya minat terhadap olah raga basket, maka dari itu muncul gagasan untuk mengkampanyekan olah raga basket yang bertujuan untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap olah raga basket.

Dalam melakukan kampanye, perlu untuk membuat strategi perancangan yang digunakan sebagai cara dalam melakukan pendekatan secara komunikatif untuk merebut simpati masyarakat. Seperti, menyusupkan ide maupun pemikiran agar masyarakat mengerti, mengenal, senantiasa ingat dan sadar atas gagasan - gagasan yang dikomunikasikan.

Khalayak sasaran dari kampanye tentang olah raga basket adalah sebagai berikut: a. Demografis

- Usia : Remaja umur 17 – 23 tahun - Status Ekonomi : Semua kalangan

- Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

- Pendidikan : Sekolah Menengah Atas dan Perkuliahan b. Psikografis

Psikografis yang dituju adalah remaja yang menyukai olah raga basket namun tidak terlibat langsung dalam permainan olah raga basket maupun remaja yang kurang menyukai olah raga basket, remaja yang memiliki beragam aktifitas dengan teman sepermainan, serta remaja yang lebih banyak meluangkan waktu diruang publik.


(24)

19 c. Geografis

Geografis yang dituju adalah remaja yang berada di wilayah kota Bandung, tepatnya dikawasan padat penduduk.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Dalam perancangan kampanye sosial, tujuan komunikasi sangatlah penting agar media kampanye yang disampaikan bisa tepat pada khalayak sasaran yang ditujukan, adapun pendekatan komunikasi yang digunakan untuk kampanye olah raga basket melalui sosialisasi yang bersifat persuasif dengan cara mengajak remaja khususnya kota Bandung untuk meningkatkan minat terhadap olah raga basket dengan mengenalkan manfaat dari olah raga basket itu sendiri, salah satu manfaat dari olah raga basket adalah untuk pertumbuhan tinggi badan, dan pada masa remaja itu sendiri merupakan masa – masanya pertumbuhan.

a. Tujuan Komunikasi

Mengajak remaja khususnya di kota Bandung untuk berolah raga basket b. Materi Pesan

Point materi yang akan disampaikan dalam kampanye meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga basket adalah manfaat dari olah raga basket itu sendiri.

c. Pendekatan Komunikasi Secara Visual

Pendekatan visual yang digunakan adalah menggunakan gambar serta tipografi, dengan menggunakan gambar serta tipografi pesan yang diterima oleh khalayak sasaran lebih mudah dimengerti sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dan menimbulkan efek seperti yang diharapkan.


(25)

20 Visual yang ditampilkan pada kampanye ini adalah gambar gerakan dalam basket seperti slam dunk, lay up, dan drible serta tempat atau icon dari kota Bandung seperti Gedung Sate, Monumen Perjuangan, Bandung Lautan Api, dan Jembatan Pasopati, terdapat pula gambar alas sepatu basket yang digunakan untuk media pendukung dan gambar para pemain basket seperti Michele Jordan, Yao Ming, maupun O’neil serta gambar Cepot.

d. Pendekatan Komunikasi Secara Verbal

Pendekatan secara verbal yang digunakan adalah bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris, dikarenakan khalayak sasaran yang dipilih merupakan remaja yang berasal dari Indonesia, akan tetapi bahasa yang digunakan bukanlah bahasa formal namun bahasa yag digunakan sehari – hari agar tidak kaku dalam penyampaian dan lebih mudah diterima oleh remaja, sedangkan bahasa Sunda merupakan bahasa daerah Jawa Barat dan menjadi bahasa yang sering digunakan dalam berkegiatan sehari – hari di Jawa Barat khususnya kota Bandung, dan bahasa Inggris digunakan sebagai nama gerakan yang dilakukan dalam olah raga bola basket seperti layup, slam dunk, shoot, passing, jump, dan lain – lain.

III.1.2 Strategi Kreatif

Kurangnya media informasi mengenai olah raga bola basket di Kota Bandung menyebabkan minat olah raga bola basket di Kota Bandung masih kalah dengan olah raga lain. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk mengajak masyarakat kota Bandung untuk bermain olah raga bola basket, salah satu strategi kreatif pada kampanye meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga basket ini adalah mengadakan kampanye sosial ke daerah padat penduduk dan sekolah maupun universitas dan membagikan hal – hal yang berkaitan dengan kampanye sosial tersebut.


(26)

21 III.1.2.1 Cara Penyampaian Pesan

Pendekatan yang digunakan dalam kampanye sosial meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga bola basket adalah persuasif, dimana pendekatan persuasif

bertujuan untuk mengajak khalayak sasaran untuk meningkatkan minat bermain bola basket, cara penyampaian pesan tersebut dibantu oleh beberapa media yang diharapkan dapat menarik minat khalayak sasaran.

III.1.2.2 Rasionalisasi Visual

Pendekatan visual yang akan dilakukan pada program ini adalah:

- Menggunakan logo, sebagai identitas pada media-media baik media utama dan media pendukung yang bertujuan agar media - media tersebut memiliki identitas yang jelas.

- Gambar yang digunakan berupa gambar berbentuk vector.

- Tipografi yang dipakai adalah huruf sans serif yang dikarena huruf san serif lebih sederhana dan mudah terbaca sehingga membuat kesan tersendiri yang sesuai dengan kampanye sosial meningkatkan minat olah raga bola basket.

- Warna yang digunakan adalah warna – warna yang sesuai dengan identitas olah raga bola basket.

- Menggunakan tagline yang berkaitan dengan kampanye sosial tersebut dan menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda sehingga mudah diingat dan dimengerti oleh khalayak sasaran.

III.1.3 Strategi Media

Agar kampanye sosial mengenai olah raga basket berjalan dengan baik maka dibutuhkan beberapa media yang diharapkan menjadi solusi dalam permasalahan yang sedang dihadapi, media yang digunakan dibagi kedalam media utama serta media pendukung, media utama yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini


(27)

22 adalah poster yang menggambarkan seorang pemain basket yang sedang melakukan

slam dunk ditambah nuansa kota Bandung dan logo sebagai identitas dari kampanye sosial ini.

Gambar III.1 Media Utama Poster Sumber: Data Pribadi

Selain media utama terdapat beberapa media pendukung yang digunakan dalam kampanye sosial olah raga bola basket ini, adapun media pendukung yang akan digunakan untuk ambient media mengenai pengukur tinggi badan sebagai berikut:

a. T-shirt

Media ini merupakan media yang paling sering digunakan oleh masyarakat dan dapat berjangka panjang, serta penyebaran yang luas sehingga pesan yang disampaikan kepada masyarakat dapat diterima secara menyeluruh dan masyrakat dapat menerima pesan dengan baik.


(28)

23 Gambar III.2 Media Pendutargerkung Tshirt

Sumber: Data Pribadi b. Langkah Lay-up

Media ini merupakan media yang dapat membantu melakukan salah satu gerakan menembak dalam olah raga bola basket dengan baik dan benar.

Gambar III.3 Media pendukung Ambient Media Langkah Lay-up Sumber: Data Pribadi

c. Papan ring basket

Media ini merupakan salah satu objek dalam permainan ring basket, dengan media ini khalayak sasaran akan lebih mengingat pesan yang disampaikan baik saat maupun sesudah bermain basket.


(29)

24 Gambar III.4 Media Pendukung Papan Ring Basket

Sumber: Data Pribadi

d. Alat Pengukur Tinggi Badan

Media ini merupakan salah satu media yang memberitahukan dampak dari bermain basket yaitu bertambah tinggi, dengan adanya media ini khalayak sasaran diharapkan akan lebih tertarik untuk bermain basket

Gambar III.5 Media Pendukung Ambient Media Alat Pengukur Tinggi Badan Sumber: Data Pribadi


(30)

25 e. Flayer

Media ini memiliki peranan untuk mengajak khalayak sasaran untuk bermain basket.

Gambar III.6 Media Pendukung Flayer Sumber: Data Pribadi

f. Stiker

Media ini memiliki peran untuk pengingat khalayak sasaran akan kampanye sosial olah raga bola basket ini.

Gambar III.7 Media pendukung Stiker Sumber: Data Pribadi


(31)

26 g. Jejaring Sosial

Media ini berfungsi sebagai media yang menginformasikan berbagai hal mengenai kampanye olah raga bola basket.

Gambar III.8 Media pendukung Jejaring Sosial Sumber: Data Pribadi

III.2.4 Strategi Distribusi

Penyampaian kampanye meningkatkan minat masyarakat terhadap olah raga basket agar pesan tersampaikan kepada khalayak sasaran dengan jelas dan mudah dipahami, dibutuhkan strategi distribusi yang dilakukan dalam rentan waktu 6 bulan di daerah padat penduduk, di Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Universitas yang berada di Kota Bandung. Tempat – tempat tersebut dipilih dikarenakan tempat – tempat tersebut merupakan tempat yang paling sering didatangi oleh khalayak sasaran dari kampanye sosial ini sehingga media – media yang digunakan akan mudah dilihat. Berikut pendistribusian media utama serta media pendukung beserta tempat dan waktu pendistribusiannya.


(32)

27

Media Tempat

Pendistribusian

Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb

Poster Wilayah Kota

Bandung

Jejaring Sosial Internet

T-shirt Lapangan Basket

Papan Ring

Basket Lapangan Basket

Langkah Layup Lapangan Basket

Stiker Lapangan Basket

Alat Pengukur Tinggi Badan

Lapangan Basket dan Toko Olah raga

Flayer Wilayah kota

Bandung

Tabel III.1 Jadwal Pendistribusian Kampanye Sosial

III.3 Konsep Visual

Konsep visual dari media utama kampanye sosial ini adalah berupa poster dengan visual siluet pemain basket yang sedang melakukan slam dunk serta beberapa vector nuansa icon kota Bandung, dibagian atas terdapat identitas dari kampanye sosial olah raga bola basket, dibagian bawah terdapat tagline.


(33)

28 III.3.1 Identitas Visual

Identias visual pada kampanye meningkatkan minat olah raga bola basket di Kota Bandung berupa logo yang diambil dari elemen kota Bandung dan elemen olah raga bola basket itu sendiri, yang ditambahkan taglinehayu nga-Basket”.

Gambar III.9 Logo Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Olah raga Bola Basket. Sumber: Data Pribadi

III.3.2 Format Desain

Format desain yang digunakan pada media utama kampanye sosial olah raga basket berupa poster akan dibuat dengan ukuran A3 serta menggunakan bahan art paper 210gr, sedangkan bentuk dari poster itu sendiri berbentuk potrait.

III.3.3 Tata Letak (Layout)

Tata letak sangat dibutuhkan untuk segala sesuatu dalam mendesain, karena tata letak yang baik dapat membuat suatu kenyamanan untuk para khalayak sasaran menangkap dan memahami pesan yang disampaikan melalui media yang dibuat seperti media poster pada kampanye sosial olah raga bola basket, format dari media poster kampanye sosial olah raga basket ini berisikan 80% visual dan 20% teks yang berupa


(34)

29 Gambar III.10 Tata Letak Media Utama Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Olah raga

Bola Basket. Sumber: Data Pribadi

III.3.4 Tipografi

Tipografi yang digunakan adalah Futura, pemilihan dari huruf Futura ini adalah karena mudahnya untuk dibaca dan sederhana sehingga lebih cepat dan mudah untuk menarik perhatian khalayak sasaran.

Gambar III.11 Tipografi yang digunakan dalam Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Olah raga Bola Basket.


(35)

30 III.3.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah bentuk visual yang memiliki satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam sebuah kampanye, pesan yang disampaikan pada kampanye ini adalah untuk mengajak masyarakat khususnya khalayak sasaran untuk bermain olah raga bola basket, maka ilustrasi yang digunakan berupa siluet pemain basket yang sedang melakukan slam dunk, diatas beberapa icon kota Bandung seperti

Flyover, Monumen Perjuangan, Monumen Bandung Lautan Api dan Gedung Sate.

Gambar III.12 Ilustrasi yang digunakan dalam Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Olah raga Bola Basket.

Sumber: Data Pribadi

III.3.6 Warna

Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada khalayak sasaran, maka warna yang dipilih dalam kampanye sosial olah raga basket adalah warna merah, kuning, putih, dan orange sebagai berikut :


(36)

31 Gambar III.13 Warna yang digunakan dalam Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Olah

raga Bola Basket. Sumber: Data Pribadi


(37)

32

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Pra Produksi

Sebelum memasuki pada tahap produksi pada media kampanye, tahap yang harus dilalui dalam pembuatan sebuah perancangan visual kampanye yaitu meliputi :

- Sketsa

Pembuatan sketsa dan bentuk sperti apa yang akan dirancang, seperti tampilan visual pada media kampanye misalnya dari segi ilustrasi, tipografii, dan tata letak secara manual yang kemudian diolah melalui teknis komputerisasi.

Gambar IV.1 Sketsa Sumber: Dokumen Pribadi


(38)

33 - Pengolahan Gambar

Pengolahan gambar meliputi pengolahan teknis gambar ilustrasi yang akan ditampilakan, kemudian pengolahan gambar secara keseluruhan meliputi penempatan visual, headline, dan identitas/logo dalam tampilan gambar kampanye. Setelah mendapatkan tempilan visual yang diinginkan, maka mulai dengan proses cetak.

Gambar IV.2 Pengolahan Gambar Sumber: Dokumen Pribadi

IV.2 Teknis Cetak

Teknis media dibuat berdasarkan pengelompokan tehapan perancangan media kampanye sebagai berikut :

IV.2.1 Media Utama

Media utama yang dipilih dalam kampanye ini adalah poster, pada pembuatan media utama kampanye ini menggunakan kekuatan visual dan teks, penekanan pada poster ini adalah mengajak untuk bermain basket dengan menunjukan visual pemain yang sedang melakukan gerakan dalam basket di atas kota Bandung, dan dibantu oleh tagline yang ditempatkan dibagian bawah kiri poster yang


(39)

34 menekankan manfaat dari olahraga basket tersebut, penggunaan poster sebagai media utama dalam kampanye ini karena :

- Visual yang menarik

- Memiliki jangkauan yang luas

- Berfungsi sebagai media informasi dan pengingat IV.2.1.1 Poster

Fungsi dari media utama ini adalah untuk mengenalkan kampanye dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, penekanan pada tahap ini mengenai manfaat dari bermain basket itu sendiri dan mengajak untuk bermain olahraga bola basket, ilustrasi pemain yang sedang melakukan gerakan dalam basket dipadukan dengan tagline dan identitas yang jelas, sehingga kampanye dapat tersampaikan kepada target.

- Format : Potrait

- Ukuran : (A2) 42cm x 59,4cm - Teknik Prduksi : Cetak Offset

- Bahan : Kertas Luster

a b c

Gambar IV.3 (a) Poster Slam Dunk, (b) Poster Gerakan Basket Slam Dunk dan Drible, dan (c) Poster Slam Dunk Sambil Bergelantung Pada Ring Basket


(40)

35 IV.2.2 Media Pendukung

IV.2.2.1 Ambient Media Tinggi Badan

Fungsi dari media ini adalah memperlihatkan salah satu manfaat dari bermain basket yaitu tinggi badan, media ini dilengkapi ilustrasi beberapa legenda pemain bola basket lengkap dengan nama, tinggi badan pemain dan sejarah karir saat masih menjadi pemain, serta ilustrasi cepot yang merupakan salah satu tokoh Jawa Barat yang memberitahukan bahwa kampanye ini berada diwilayah Jawa Barat khususnya dikota Bandung.

- Format : Potrait

- Ukuran : 300 cm x 50 cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset

- Bahan : Sticker

Gambar IV.4 Ambient Media Tinggi Badan Sumber: Dokumen Pribadi


(41)

36 IV.2.2.2 Ambient Media Langkah Layup

Media ini berfungsi sebagai alat bantu bagi target aundiens untuk melakukan salah satu gerakan dalam olahraga bola basket yaitu layup, ilustrasi pada media ini adalah ilustrasi tapak sepatu kanan dan kiri.

- Format : Lingkaran/bulat

- Ukuran : diameter 30cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset

- Bahan : Sticker

Gambar IV.5 Ambient Media Langkah Layup Sumber: Dokumen Pribadi


(42)

37 IV.2.2.3 Papan Ring Basket

Media ini merupakan salah satu media yang penting dalam olahraga basket, dengan media ini bola yang ditembak dalam olahraga bola basket dapat dipantulkan untuk masuk kedalam ring, visualisasi dari papan ring basket ini adalah identias dari kampanye sosial yang ditempatkan ditengah yang berfungsi sebagai target pemantulan dari bola supaya lebih besar kesempatan untuk masuk kedalam ring.

- Format : Landscape

- Ukuran : 50cm x 40cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Sticker dan Papan

a b

Gambar IV.6 (a) Papan Ring Basket Lengkap dan (b) Papan Ring Basket Sumber: Dokumen Pribadi


(43)

38 IV.2.2.4 Baju / Tshirt

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dan mensosialisasikan gerakan kampanye olahraga bola basket, dan terdapat identitas dari kampanye ini yang dipasang dibagian dada.

- Ukuran : all size

- Teknik Prduksi : Sablon Digital

- Bahan : Kain

Gambar IV.7 (a) Baju/Tshirt Pertama Tampak Depan, (b) Baju/Tshirt Pertama Tampak belakang, (c) Baju/Tshirt Kedua Tampak Depan, dan (d) Baju/Tshirt Pertama Tampak

Belakang.


(44)

39 IV.2.2.5 Flayer

Media ini berfungsi sebagai media informasi dari kampanye sosial olahraga bola basket ini, dengan memberikan informasi manfaat dari olahraga bola basket dan ilustrasi bola basket serta ring basket dan identitas / logo dari kampanye sosial ini.

- Format : Potrait

- Ukuran : 10cm x 20cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Art Paper 150 gram

a b

Gambar IV.8 (a) Flayer Tampak Depan dan (b) Flayer Tampak Belakang Sumber: Dokumen Pribadi

IV.2.2.6 Stiker

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari kampanye sosial olahraga bola basket ini, dengan identitas yang dijadikan sebagai objek utama dari stiker.

- Format : Landscape

- Ukuran : 8cm x 6cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Sticker dan Papan


(45)

40 Gambar IV.9 Stiker

Sumber: Dokumen Pribadi IV.2.2.7 Jejaring Sosial

Media ini berfungsi sebagai media informasi di dunia maya yang berisikan seluruh informasi mengenai kampanye sosial meningkatkan minat masyarkat terhadap olahraga basket, media sosial yang dipilih adalah Facebook dan Twitter.

a b

Gambar IV.10 (a) Jejaring Sosial Facebook dan (b) Jejaring Sosial Twitter Sumber: Dokumen Pribadi


(1)

35 IV.2.2 Media Pendukung

IV.2.2.1 Ambient Media Tinggi Badan

Fungsi dari media ini adalah memperlihatkan salah satu manfaat dari bermain basket yaitu tinggi badan, media ini dilengkapi ilustrasi beberapa legenda pemain bola basket lengkap dengan nama, tinggi badan pemain dan sejarah karir saat masih menjadi pemain, serta ilustrasi cepot yang merupakan salah satu tokoh Jawa Barat yang memberitahukan bahwa kampanye ini berada diwilayah Jawa Barat khususnya dikota Bandung.

- Format : Potrait

- Ukuran : 300 cm x 50 cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset

- Bahan : Sticker

Gambar IV.4 Ambient Media Tinggi Badan Sumber: Dokumen Pribadi


(2)

36 IV.2.2.2 Ambient Media Langkah Layup

Media ini berfungsi sebagai alat bantu bagi target aundiens untuk melakukan salah satu gerakan dalam olahraga bola basket yaitu layup, ilustrasi pada media ini adalah ilustrasi tapak sepatu kanan dan kiri.

- Format : Lingkaran/bulat

- Ukuran : diameter 30cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset

- Bahan : Sticker

Gambar IV.5 Ambient Media Langkah Layup Sumber: Dokumen Pribadi


(3)

37 IV.2.2.3 Papan Ring Basket

Media ini merupakan salah satu media yang penting dalam olahraga basket, dengan media ini bola yang ditembak dalam olahraga bola basket dapat dipantulkan untuk masuk kedalam ring, visualisasi dari papan ring basket ini adalah identias dari kampanye sosial yang ditempatkan ditengah yang berfungsi sebagai target pemantulan dari bola supaya lebih besar kesempatan untuk masuk kedalam ring.

- Format : Landscape

- Ukuran : 50cm x 40cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Sticker dan Papan

a b

Gambar IV.6 (a) Papan Ring Basket Lengkap dan (b) Papan Ring Basket Sumber: Dokumen Pribadi


(4)

38 IV.2.2.4 Baju / Tshirt

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dan mensosialisasikan gerakan kampanye olahraga bola basket, dan terdapat identitas dari kampanye ini yang dipasang dibagian dada.

- Ukuran : all size

- Teknik Prduksi : Sablon Digital

- Bahan : Kain

Gambar IV.7 (a) Baju/Tshirt Pertama Tampak Depan, (b) Baju/Tshirt Pertama Tampak belakang, (c) Baju/Tshirt Kedua Tampak Depan, dan (d) Baju/Tshirt Pertama Tampak

Belakang.


(5)

39 IV.2.2.5 Flayer

Media ini berfungsi sebagai media informasi dari kampanye sosial olahraga bola basket ini, dengan memberikan informasi manfaat dari olahraga bola basket dan ilustrasi bola basket serta ring basket dan identitas / logo dari kampanye sosial ini.

- Format : Potrait

- Ukuran : 10cm x 20cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Art Paper 150 gram

a b

Gambar IV.8 (a) Flayer Tampak Depan dan (b) Flayer Tampak Belakang Sumber: Dokumen Pribadi

IV.2.2.6 Stiker

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari kampanye sosial olahraga bola basket ini, dengan identitas yang dijadikan sebagai objek utama dari stiker.

- Format : Landscape

- Ukuran : 8cm x 6cm

- Teknik Prduksi : Cetak Offset - Bahan : Sticker dan Papan


(6)

40 Gambar IV.9 Stiker

Sumber: Dokumen Pribadi

IV.2.2.7 Jejaring Sosial

Media ini berfungsi sebagai media informasi di dunia maya yang berisikan seluruh informasi mengenai kampanye sosial meningkatkan minat masyarkat terhadap olahraga basket, media sosial yang dipilih adalah Facebook dan Twitter.

a b

Gambar IV.10 (a) Jejaring Sosial Facebook dan (b) Jejaring Sosial Twitter Sumber: Dokumen Pribadi