10
3.2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah kincir angin poros horizontal emam sudu berdiameter dua inchi dengan variasi dua sudu dan tiga sudu dengan bentuk
yang sama.
3.3. Waktu dan tempat penelitian
Proses pembuatan kincir, pengambilan data, dan penelitian dimulai pada semester genap tahun ajaran 2013 di Laboratorium Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.4. Alat dan bahan
Model kincir angin dengan bahan bahan pipa PVC ukuran 6 inchi. dapat dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Konstruksi kincir angin.
11
Gambar 3.3 Konstruksi kincir angin tiga sudu 1.
Piringan kincir Piringan berfungsi sebagai dudukan sudu. Piringan terbuat dari kayu
dengan ukuran diameter 30 cm. Sudu ditempelkan pada piringan kincir kemudian dibaut, seperti yang dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Piringan kincir
12
2. Poros penopang kincir untuk menopang piringan kincir agar dapat
berputar
Gambar 3.5 Poros penopang kincir 3.
Poros penyangga berfungsi sebagai penyangga mekanisme kincir keseluruhan.
4. Poros pada ujung kincir dan poros pada sistem pengereman dihubungkan
dengan menggunakan poros penyambung, kemudian sistem pengereman diberi beban berupa karet untuk mengetahui besarnya torsi dan putaran
kincir angin. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7.
Gambar 3.6. Poros penyambung dihubungkan ke poros ujung kincir
13
Gambar 3.7. Poros penyambung dihubungkan ke sistem pengereman Dalam pengambilan data digunakan beberapa peralatan penunjang,
diantaranya : 1.
Terowongan Angin Terowongan angin atau wind tunnel
adalah sebuah lorong berukuran 1,2 m × 1,2 m × 2,4 m yang berfungsi sebagai tempat dimana angin
bergerak dengan kecepatan tertentu sekaligus merupakan tempat pengujian kincir angin, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8. Di dalam lorong udara
tekanannya dibuat lebih rendah dari tekanan lingkungan sekitar, tujuannya agar udara bergerak dengan kecepatan tertentu. Kecepatan angin dapat
diatur dengan cara mengatur jarak antara wind tunnel dan blower sesuai keinginan.
14
Gambar 3.8 Terowongan Angin atau Wind Tunel
2. Blower
Blower adalah alat yang digunakan untuk menurunkan tekanan di dalam terowongan angin sehingga angin dapat berhembus dengan kecepatan
tertentu. Blower digerakkan oleh motor listrik berdaya 5,5 kW, dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Blower
15
3. Takometer
Takometer
tachometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur putaran poros kincir angin sebagai data yang dibutuhkan. Jenis tachometer
yang digunakan adalah digital light takometer, prinsip kerjanya berdasarkan pantulan yang diterima sensor dari reflektor, reflektor ini
berupa benda warna yang dapat memantulkan cahaya dan dipasang pada poros.Takometer ditunjukkan pada Gambar 3.11.
Gambar 3.10 Takometer 4.
Anemometer Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin sesuai dengan data yang dibutuhkan. Anemometer diletakkan didepan terowongan angin, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Anemometer
16
5. Neraca Pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengukur gaya pengimbang torsi kincir angin saat kincir berputar. Neraca pegas dihubungkan pada kopling
dengan jarak yang telah ditentukan. Neraca pegas ditunjukkan pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Neraca Pegas
3.5. Variabel penelitian : Variabel dalam penelitian ini adalah :