Pendahuluan Komposisi Param HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini, penulis melakukan penelitian yang terfokus pada percepatan pembelajaran accelerated learning dengan melihat dari hasil jumlah iterasi pada pelatihan data blood transfusion service center. Simulasi dibangun menggunakan komputer Pentium IV Prosesor, dual core. 1.86 GHz. RAM, 2GB.VGA, 1 GB dan menggunakan bahasa pemrograman visual basic net 2012.pada masalah ini ada 2 algoritma yang disimulasikan dan dianalisis yaitu backpropagation standar pada pelatihan 1 dan backpropagation adaptive learning dan pada pelatihan 2. Tabel 4.1 Arsitektur JST Backpropagation standar dan adaptive learning Karakteristik Spesifikasi Arsitektur 1 lapisan tersembunyi Neuron input 4 Neuron hidden 4 Neuron output 1 Fungsi aktivasi Sigmoid biner Inisialisasi bobot Random Target error 0.01 Maksimum epoch 1000 Laju Pembelajaran 0,1 Universitas Sumatera Utara

4.2 Implementasi Sist

Proses pelatihan dan pemrograman visual b algoritma backpropaga Adapun tampilan Dalam simulasi backpropagation grad backpropagation conv modif. istem Simulasi n pengujian data dalam penelitian ini dira l basic net 2012 sehingga akan memudahkan gation. lan simulasi seperti terlihat pada gambar 4.4 ber Gambar 4.1 Tampilan Simulasi Backpropag si ini ada dua metode pelatihan yang digu radient descent pada tombol training st nvensional dengan adaptive learning rate irancang menggunakan kan dalam mensimulasi berikut ini: agation igunakan yaitu metode standar dan metode pada tombol training Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Pelatihan Data

Pada form simulasi untuk melatih data set menggunakan algoritma backpropagation gradient descent ada beberapa langkah dilakukan, yaitu : 1. Browse dataset yang tersimpan 2. Masukkan nilai semua bobot awal antara -0,5 samapai dengan 0.5 3. Masukkan nilai alpha 4. Tentukan target error 5. Tentukan maksimum iterasi 6. Jika seluruh data telah di masukan klik tombol Trainning Standar dan perhatikan grafik sampai konvergen atau maksimal epoch terpenuhi serta error yang dihasilkan. Sedangkan pada form simulasi untuk melatih dataset menggunakan algoritma backpropagation adaptive learning rate ada beberapa langkah dilakukan, yaitu : 1. Browse dataset yang tersimpan 2. Masukkan nilai semua bobot awal antara -0,5 samapai dengan 0.5 3. Masukkan nilai alpha 4. Tentukan target error 5. Tambahkan parameter dengan menentukan learning rate dan momentum 6. Tentukan maksimum iterasi 7. Jika seluruh data telah di masukan klik tombol TrainningModif dan perhatikan grafik sampai konvergen atau maksimal epoch terpenuhi serta error yang dihasilkan.

4.2.2 Proses Pengujian Data Baru

Setelah proses pelatihan dataset selesai, kemudian jaringan di ujikan dengan menggunakan data baru yang belum pernah dilatihkan. berikut langkah – langkah proses pengujian data baru. Universitas Sumatera Utara 1. Lakukan proses Trainning Standar dan TrainningModif 2. Kliktombol pengujian

4.3 Hasil Uji Coba

Algoritma backpropagation merupakan algoritma yang akan menghasilkan nilai terbaik melalui serangkaian uji coba trial and error. untuk itu pada penelitian ini, penulis melakukan beberapa percobaan untuk meningkatkan kecepatan pembelajaran accelerated learning

4.3.1 Hasil Normalisasi Data

Pada langkah ini dataset yang akan dilatih akan dilakukan proses normalisasi, data set dan hasil normalisasi dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Dataset awal yang telah dinormalisasi Indeks Data ke Data Awal Data Normalisasi X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 1 2 50 12500 98 0.222 1 1 1 2 13 3250 28 0.26 0.26 0.29 3 1 16 4000 35 0.111 0.32 0.32 0.36 4 2 20 5000 45 0.222 0.4 0.4 0.46 5 1 24 6000 77 0.111 0.48 0.48 0.79 6 4 4 1000 4 0.444 0.08 0.08 0.04 7 2 7 1750 14 0.222 0.14 0.14 0.14 8 1 12 3000 35 0.111 0.24 0.24 0.36 9 2 9 2250 22 0.222 0.18 0.18 0.22 10 5 46 11500 98 0.556 0.92 0.92 1 Universitas Sumatera Utara 11 4 23 5750 58 0.444 0.46 0.46 0.59 12 3 750 4 0.06 0.06 0.04 13 2 10 2250 22 0.222 0.20 0.26 0.48 14 1 13 3250 47 0.111 0.26 0.26 0.48 15 2 6 1500 15 0.222 0.12 0.12 0.15 16 2 5 1250 11 0.222 0.1 0.1 0.11 17 2 14 3500 48 0.222 0.28 0.28 0.49 18 2 15 3750 49 0.222 0.3 0.3 0.5 19 2 6 1500 15 0.222 0.12 0.12 0.15 20 2 3 750 4 0.222 0.06 0.06 0.04 21 2 3 750 4 0.222 0.06 0.06 0.04 22 4 11 2750 28 0.444 0.22 0.22 0.29 23 2 6 1500 16 0.222 0.12 0.12 0.16 24 2 6 1500 16 0.222 0.12 0.12 0.16 25 9 9 2250 16 1 0.18 0.18 0.16 26 4 14 3500 40 0.444 0.28 0.28 0.41 27 4 6 1500 14 0.444 0.12 o.12 0.14 28 4 12 3000 34 0.444 0.24 0.24 0.35 29 4 5 1259 11 0.444 0.1 0.1 0.11 30 4 8 2000 21 0.444 0.16 0.16 0.21 31 1 14 3500 58 0.111 0.28 0.28 0.59 32 4 10 2500 28 0.444 0.2 0.2 0.29 33 4 10 2500 28 0.444 0.2 0.2 0.29 34 4 9 2250 26 0.444 0.18 0.18 0.27 35 4 16 4000 64 0.222 0.32 0.32 0.65 Universitas Sumatera Utara 36 2 8 2000 28 0.222 0.16 0.16 0.29 37 2 12 3000 47 0.222 0.24 0.24 0.48 38 4 6 1500 16 0.444 0.12 0.12 0.16 39 2 14 3500 57 0.222 0.28 0.28 0.58 40 4 7 1750 22 0.444 0.14 0.14 0.22 41 2 13 3250 53 0.222 0.26 0.26 0.54 42 2 5 1250 16 0.222 0.1 0.1 0.16 43 2 5 1250 16 0.222 0.1 0.1 0.16 44 2 5 1250 16 0.222 0.1 0.1 0.16 45 2 20 5000 69 0.444 0.4 0.4 0.7 46 4 9 2250 28 0.444 0.18 0.18 0.29 47 2 9 2250 36 0.222 0.18 0.18 0.37 48 2 2 500 2 0.222 0.04 0.04 0.02 50 2 2 500 2 0.222 0.04 0.04 0.02 Untuk membandingkan kinerja dari algoritma backpropagation standar dengan algoritma backpropagation adaptive learning rate, parameter arsitektur jaringan dan nilai bobot awal yang diberikan sama. kedua algoritma diuji menggunakan bobot awal yang sama yang dipilih secara acak dan menerima pola masukan untuk pelatihan dalam urutan yang sama, seperti yang terlihat pada tabel 4.1.

4.3.2 Hasil Pelatihan Algoritma Backpropagation Standar

Pada pelatihan algoritma backpropagation data set yang digunakan blood transfusion service center yang terdiri dari Recency, Frequency, Monetary dan Time. Arsitektur yang dipilih adalah 4-4-1dengan target error ditetapkan 0,01. Hasil pelatihan yang diperoleh pada saat pembelajaran jaringan mencapa ikonvergensi pada epoch ke 1000, dengan nilai mean square error yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara sebagai indikator pembelajaran di perl Gambar

4.3.3 Hasil Pelatih

Pada pelatihan alg digunakan blood tr Monetary dan Time. 0,01. Pada pembela variabel learning ra nilai learning rate tor kinerja jaringan syaraf mencapai 0,00 erlihatkan pada gambar 4.2 bar 4.2 Grafik pembelajaran backpropagation atihan Algoritma Backpropagation Adaptive Le algoritma backpropagation adaptive learning transfusion service center yang terdiri dari me. Arsitekturyang dipilih adalah 4-4-1dengan t elajaran ini dengan metode yang digunakan d rate dan koefisien momentum pada fase peru di melakukan penyesuaian secara adaptif p ,000044. Grafik hasil standar Learning ing rate dataset yang ri Recency, Frequency, target error ditetapkan dengan menambahkan erubahan bobot, dimana f pada proses perubahan Universitas Sumatera Utara bobot. Hasil pem konvergensi dengan Gambar 4.3

4.4 Komposisi Param

Pada fase perubahan koefisien momentum. grafik pembelajaran m nya apabila slope-nya m kuadrat error setelah standar yaitu 1,04 mak dengan 0,7 dan bobot b embelajaran hanya membutuhkan 72 epo an nilai mean square error 0,0000036. 4.3 Grafik Pembelajaran Backpropagation Adapt ameter Adaptive Learning Rate an bobot, variabel yang ditambahkan adala Metode ini bekerja dengan menaikkan lear menjumpai permukaan yang datar dan menu a meningkat. Prosedur untuk menvariasikan le ah seluruh pelatihan dataset dimasukkan leb aka parameter learning rate berkurang, nilai le t baru dihitung. poch untuk mencapai aptive learning alah learning rate dan arning rate-nya apabila nurunkan learning rate- learning dilakukan jika lebih dari kuadrat error i learning rate dikalikan Universitas Sumatera Utara Namun apabila nilai kuadrat error kurang dari standar maka parameter learning rate bertambah, nilai learning rate dikalikan dengan 1,05. Gambar 4.2 merupakan pelatihan algoritma backpropagation dengan adaptif learning rate. ini menunjukkan bahwa mengadaptasi learning rate mampu menurunkan jumlah iterasi. Pada pelatihan jaringan adaptive learning juga digunakan bersama nilai koefisien momentum yaitu 0.95.Semakin besar learning rate maka rentang untuk menentukan perubahan bobot dalam jaringan syaraf tiruan semakin besar. Pada grafik 4.4 memperlihatkan nilai learning rate mencapai nilai 0,32 pada epoch ke 72 dan berpengaruh dengan kedekatan fitur kepada kelas yang lain. Saat learning rate kecil maka perubahan bobot semakin kecil dan kedekatan pola ke kelas lain dari inisial target juga semakin jauh. Gambar 4.4 Grafik adaptive learning Universitas Sumatera Utara

4.5 Hasil Pengujian