Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

punya penyakit sesek yang mengharuskan beliau untuk tidak memaksan diri untuk bekerja, namun beliau masih punya istri yang masih bisa menambah penghasilan bukan hanya dari hasil bertani melainkan mendapatkan penghasilan tambahan dengan berjualan sayur roroban didapat dari hasil berkebun bapak I Wayan Wija. Data anggota keluarga Bapak Made dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. I Wayan Wija Menikah 60 Tahun SD PetaniPekeb un Kepala Keluarga 2. NI Wayan Suwindi Menikah 55 Tahun SD PetaniPekeb un Istri

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak Iwayan Wija tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah.Sebagai kepala keluarga, Bapak I Wayan Wija bekerja sebagai Petani dengan pendapatan yang tak menentu. Namun, masih mempunyai istri yang masih bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui hasil berkebun yang kesehariannya berjualan sayur roroban yang berpenghasilan kurang lebih Rp.60.000 itupun istri beliau bekerja sampingan 3x sehari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Wija tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah dari penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja seperti konsumsi dan kerohanian. a Kebutuhan Sehari-hari Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made Karya Jaya dalam sebulan adalah sebagai berikut :  Berashari : Rp 10.000 x 30 hari =Rp 300.000,00  Laukhari : Rp 6.000 x 30 hari = Rp 180.000,00  Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 30.000,00 b Kesehatan I Wayan Wija sudah lama memili ki penyakit sesek yg rutin setiap bulan harus diperiksa di rumah sakit Tabanan namun itu tidak berpengaruh terhadap pengeluaran beliau dikarenakan sudah memiliki kartu kesehatan BPJS c Kerohanian Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada.Pengeluaran ini biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Keluarga Bapak I Wayan Wija saat ini tidak dikenakan biaya suka duka banjar, pura, ataupun desa. Hal ini dikarenakan Bapak Made disetiap kegiatan piodalan selalu ngayah, baik itu dalam bentuk menyapu pura ataupun membersihkan areal pura