Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Gubug - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tubug.
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI
MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/BANJAR : GUBUG
KECAMATAN : TABANAN
KABUPATEN : TABANAN
NAMA MAHASISWA : MADE SATRIA AMBARSIKA
FAKULTAS/PS : KEDOKTERAN/FISIOTERAPI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
(2)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN Tematik Revolusi Mental ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Gubug serta pendampingan keluarga di Dusun Batusangian, Desa Gubug.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu :
1. Bapak Dr. P. Andreas Noak, S.H,. M.Si., selaku dosen pembimbing lapangan Desa Gubug yang telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Nengah Mawan selaku Kepala Desa Gubug yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.
3. Bapak Ni Ketut Ariani, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerja sama dengan baik dan terbuka sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII Tahun 2016 di Desa Gubug yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak begitu pula dengan laporan Keluarga Dampingan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Tabanan, Agustus 2016
Penulis
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 2.1 Permasalahan Keluarga ... 4
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga Dampingan ... 4
2.1.2 Masalah Kesehatan ... 4
2.2 Masalah Prioritas ... 4
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 3.1 Program ... 5
3.1.1 Membantu Pemasaran Produk ………... 5
3.1.2 Pelayanan Kesehatan ……….. ... 5
3.2 Jadwal Kegiatan ... 6
(4)
KELUARGA ... 4.1 Pemasaran Produk ... 11 4.2 Pelayanan Kesehatan ... 11
BAB V PENUTUP ... 5.1 Simpulan ... 12 5.2 Rekomendasi ... 12 LAMPIRAN
(5)
(6)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Salah satu yang menjadi fakus dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga. Program ini menugaskan mahasiswa untuk mendampingi keluarga miskin ataupun pra-sejahtera. Keluarga – keluarga yang tergolong dalam kelompok Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Pra Sejahtera di Banjar Pande Desa Gubug berjumlah 16 Kepala Keluarga, sejalan dengan pelaksanaan program pemberdayaan keluarga maka LPPM Universitas Udayana merancang program pendampingan keluarga yang merupakan rangkaian dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Program Pendampingan Keluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga pra-sejahtera dan kemudian memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Banjar Pande yang menjadi pusat konsentrasi KKN PPM Universitas Udayana di Desa Pupuan – Tegallalang telah menetapkan 16 KK yang keadaannya paling memenuhi syarat untuk program pendampingan keluarga. Dengan jumlah mahasiswa peserta KKN yang mencapai 18 orang maka setiap keluarga pra sejahtera yang terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa yang berasal dari jurusan yang berbeda beda sehingga mampu mengobservasi masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Keluarga yang didampingi penulis dalam kesempatan ini adalah keluarga pra-sejahtera dengan kepala keluarga bernama Ni Ketut Ariani. Beliau bertempat tinggal tepat di Banjar Pande . Berikut adalah data lengkap anggota keluarga Ibu Ni Ketut Ariani;
Tabel 1.1 Identitas keluarga Ibu Ni Ketut Ariani
No. Nama Status Umur
(Tahun) Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Ni Ketut
Ariani
Cerai
Mati 42
SLTP / Sederajat Pedagang dan Buruh Kepala Keluarga 2 I Pande Wayan Roni Pradana Belum
Nikah 21
SLTA /
Sederajat Buruh
Anak Pertama
(7)
Kadek Asti Seliyanti
Nikah Sederajat
Ibu Ni Ketut Ariani merupakan wanita kelahiran Desa Gubug pada tanggal 22 Januari 1974. Ibu Ni Ketut Ariani merupakan istri dari almarhum I Ketut Sumawa, yang wafat pada tanggal 7 November 2011 yang lalu. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 2 anak, yaitu 1 anak perempuan dan 1 anak laki – laki. Saat ini beliau tinggal bersama dengan 2 anak beliau yang tidak menikah yaitu I Pande Wayan Roni Pradana dan Ni Pande Kadek Asti Seliyanti.
Ibu Ni Ketut Ariani bekerja setiap harinya sebagai pande pisau , dimana pisau – pisau yang di buat biasa di perjualkan di pasar Beringkit , pada hari rabu dan minggu.
Ibu Ni Ketut Ariani tinggal di rumahnya yang sangat sederhana. Rumah yang beliau tempati sekarang merupakan sebuah bale. Kondisi rumah bisa dikatakan kurang layak yaitu terdiri dari 1 kamar, Untuk listrik, menggunakan listrik dari rumah anak saudara iparnya dengan daya 450 watt dan sumber air berasal dari PAM. Namun untuk kamar mandi , kondisinya masih bisa di katakan cukup layak.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Ibu Ni Ketut Ariani bekerja setiap harinya sebagai pande pisau , dimana pisau – pisau yang di buat biasa di perjualkan di pasar Beringkit , pada hari rabu dan minggu. Selain sebagai pedagang pisau , beliau juga bisa menjadi buruh suwun di pasar beringkit.
Pendapatan beliau yaitu sebesar Rp 700.000, dan anak beliau I Pande Wayan Roni Pradana, pendapatannya tidak menentu sebagai buruh dan pengerajin saung
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran Ibu Ni Ketut Ariani biasanya hanya mencakup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti makan. Karena untuk membayar sekolah anak beliau yang ke 2 , biasanya beliau mendapatkan bantuan dari saudara iparnya . Untuk keperluan makan sehari-hari, ibu Ketut Ariani memerlukan biaya kurang lebih Rp 15.000 untuk lauk karena Ibu Ketut Ariani sudah menerima bantuan RASKIN yang diberikan setiap bulannya dan beliau hanya membayar Rp 26.000 untuk 15 kg beras., selain itu beliau juga sudah memiliki Kartu
(8)
Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Dalam sebulan Ibu Ketut Ariani mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 500.000 yang berasal dari hasil nya bekerja.
(9)
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
2.1.1 Masalah Keuangan Keluarga Dampingan
Permasalahan keuangan yang dialami oleh Ibu Ni Ketut Ariani dikarenakan beliau tidak mampu brjualan setiap hari , karena pisau – pisau yang dia kerjakan , hanya bisa diperjualkan pada hari rabu dan minggu , karena pasar di tempat beliau berjualan hanya beroprasi pada hari tersebut. Untuk memenuhi keperluannya sehari – hari Ibu Ni Ketut Ariani hanya mengandalkan uang hasil jualnnya. Tentunya ini akan sulit karena beliau juga membutuhkan untuk keperluan hidup mereka seperti keperluan makan, kesehatan dan iuran di masyarakat.
2.1.2 Masalah Kesehatan Keluarga Dampingan
Permasalahan kesehatan yang dialami oleh Ibu Ni Ketut Ariani adalah beliau sering mengeluh nyeri pada bagian bahu bagian luar. Selain itu, tekanan darah beliau yang tinggi menyebabkan beliau sering merasa pusing dan cepat lelah sehingga agak terbatas untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Selain itu menu makanan sehari – hari berupa nasi, sayur, terkadang berisi lauk seperti ikan dan daging sehingga gizi yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah prioritas yang dialami oleh Ibu Ketut Senti. Masalah pertama adalah mengenai perekonomian Ibu Ni Ketut Ariani dimana beliau kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Selain itu, masalah kesehatan beliau juga cukup menggangu dalam keseharian beliau dalam bekerja.
(10)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan beberapa masalah di atas, pendamping mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Adapun program yang dibuat adalah :
3.1.1 Membantu Pemasaran Produk
Bantuan dalam memasarkan produk dirasa perlu didasarkan pada pertimbangan bahwa hasil kerja Ibu Ketut Ariani yang cukup baik namun selama ini hanya fokus mendagangkan pisaunya pada satu tempat , dimana tempat tersebut tidak beroperasi setiap hari , sehingga kurang memaksimalkan hasil beliau dalam berjualan.
Dengan adanya pemasaran produk tidak akan serta merta meningkatkan penjualan pisaunya namun secara tidak langsung telah masuk dalam upaya mempromosikan hasil kerja beliau. Ini diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang yang baik bagi keluarga Ibu Ni Ketut Ariani.
Dalam program ini mahasiswa pendamping akan memberikan salah satu contoh pisau yang kemudian akan dibuat sampelnya oleh Ibu Ni Ketut Ariani. Sampel ini kemudian dicoba dipasarkan ke pedagang – pedagang piasu yang terdapat di pasar tabanan sampai menemukan pedagang yang ingin menampung , Selain pemasaran secara langsung , disini mahasiswa juga mencoba memasarkan produk beliau melalui dunia maya . sehingga hasil pengrajinan beliau , bias di pasarkan dengan lebih optimal.
3.1.2 Pelayanan kesehatan
Ibu Ni Ketut Ariani mengalami gangguan pada bahu bagian luar dikarenakan pekerjaanya yang mengahruskan menggunakan kekuatan tangan yang cukup besar sebagai pande pisau, akibatnya ibu NI Ketut Ariani mengalami gangguan atau bahsa medisnya overuse pada lengannya . Kegiatan ini dimulai dengan pengecekan tekanan darah untuk menentukan dosis latihan yang akan diberikan. Setelah itu adalah memeriksa apakah ada keluhan lain yang menghambat proses pemulihan seperti nyeri ataupun keterbatasan gerak sendi. Untuk latihan pertama dalah dapat diberikan sinar infra red , dimana sebagi fungsi untuk mengurangi rasa nyeri , yang di tambahkan dengan diberikan sedikit massage , kemudian bisa diberikan pelatihan gerak pasif dan aktif pada lengan beliau , tujuannya untuk melatih kemampuan ruang gerak sendi , yang terakhir dapat di berikan traksi atau berupa tarikan , dimana tujuannya untuk mencegah terjadinya perlengketan pada sendi.
(11)
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti berikut : Tabel 3.2 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan
No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi
1 Rabu, 27 Juli 2016
Rapat Koordinasi membahas
KK dampingan 23.00-24.00 1 jam
2 Sabtu, 30 Juli 2016
Survey ke rumah KK Dampingan sekaligus berkenalan dengan Ibu Ni Ketut Ariani
15.00-18.00 3 jam
3 Minggu, 31 Juli 2016
Berkunjung dan berdiskusi tentang kehidupan Ibu Ketut Senti
13.00-16.00 3 jam
4 Senin, 1 Agustus 2016
Memeriksa tekanan darah Ibu Ketut Senti dan mengecek kondisi kesehatan yang lainnya
17.00 –
20.00 3 jam
5 Selasa, 2 Agustus 2016
Mengetahui dan mencari tahu informasi lebih detail mengenai keluarga Ibu Ni Ketut Ariani
17.00-20.00 3 jam
6
Rabu, 3Agustus 2016
Pelayanan kesehatan ,Memberikan penangan fisioterapi Tahap 1 ( Pemberian Sinar Infra Red ) dan membantu mengerjakan tugas sekolah dari anak beliau
14.00-17.00 3 jam
7
Kamis , 4 Agustus 2016
Membantu mencari bahan – bahan untuk keperluan pembuatan saung , dan berbincang – bincang dengan keluarga Ibu Ni Ketut Ariani
14.30-20.00 5,5 jam
(12)
2016 Ibu Ni Ketut Ariani , Memberikan terapi infrared, massage
9 Sabtu, 6 Agustus 2016
Membantu membantu pekerjaan rumah tangga pdan berbincang – bincang dengan anak Ibu Ketut Ariani
16.30-20.30 4 jam
10 Senin , 8 Agustus 2016
Memeriksa kondisi kesehatan , Ariani , Memberikan terapi infrared, dan Massage
15.00-17.00 2 jam
10 Kamis, 11 Maret 2015
Berkunjung ke kediaman Ibu Ketut Senti untuk bersilaturahmi mengakrabkan kembali dengan anggota keluarga dan memantau kesehatan Ibu Ni Ketut Ariani
18.30-21.00 2,5 jam
11 Jumat, 12 Agustus 2016
Memeriksa kondisi kesehatan , Ibu Ni Ketut Ariani , Memberikan terapi infrared, dan Traksi
17.00-19.00 2 jam
12 Senin, 15 Agustus 2016
Berkunjung membantu membersihkan pekarangan Ibu Ni Ketut Ariani , dan membantu memasang bendera merah putih
18.00-21.00 3 jam
13 Selasa, 16 Agustus 2016
Menemani Ibu Ketut Senti bekerja membuat sample pisau sekaligus memberikan pengecekan kesehatan setelah beliau bekerja
11.00-17.00 6 jam
14 Kamis , 18 Agustus 2016
Berbincang – bincang dengan keluarga dan membantu mengerjakan tugas bahasa
(13)
inggris dari anak beliau
15 Jumat , 19 Agustus 2016
Berbincang – bincang dengan keluarga dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama anak beliau
14.30-17.00 2,5jam
16 Sabtu, 20 Agustus 2016
Berbincang – bincang mengenai pemasaran pisau Ibu Ni ketut Ariani sekaligus Memeriksa kondisi kesehatan , Ariani , Memberikan terapi infrared, dan Pelatihan Ruang Gerak Sendi pada lengan beliau
13.00 –
18.00 5 jam
17 Senin, 22 Agustus 2016
Berbagai informasi mengenai kerajinan pisau dengan anak pertama beliau , sekaligus berbincang – bincang mengenai pemasaran pisau Ibu Ni ketut Ariani dan Anak Pertama beliau , mengenai pemasaran hasil kerajinan pisau beliau
14.00-20.00 6 jam
18 Selasa , 23 Agustus 2016
Berkunjung dan Memeriksa kondisi kesehatan anak pertama beliau , sekaligus kembali membahas mengenai pemasaran hasil kerajinan pisau dan saung beliau
15.00 –
20.00 5 Jam
19 Rabu , 24 Agustus 2016
Membantu mencari bahan untuk pembuatan saung
14.00 –
(14)
,membantu mempernis saung yang sudah jadi sebelumya serta mengajarkan anak pertama beliau mengenai prosedur pemasaran hasil kerja mereka di internet
20 Kamis , 25 Agustus 2016
Membantu persiapan produk produk yang ingin di publikasikan , dan kembali memantapkan pengetahuan anak beliau mengenai pemasaran hasil kerja mereka di internet
15.00 –
20.00 5 Jam
21 Jumat , 26 Agustus 2016
Membantu membersihkan rumah dan pekarangan , Pelatihan Pengoptimalan ruang gerak sendi pada lengan Ibu Ni Ketut Ariani dan Pamit
16.00 –
20.00 4 Jam
22 Sabtu , 27 Agustus 2016
Pemeriksaan kesehatan sekeluarga Ibu Ni Ketut ariani , sekaligus pamitan dan perpisahan dengan Keluaga Ibu Ni Putu Ketut Ariani
17.00 –
(15)
(16)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 22 kali dengan total waktu kunjungan selama 84 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi Keluarga Dampingan penulis adalah Dusun Pande, Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Tabanan Bali.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan Keluarga Dampingan dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Ibu Ni Ketut Ariani. Selama kunjungan tersebut, penulis melakukan pendekatan dengan keluarga Ibu Ni Ketut Ariani untuk bina suasana. Bina suasana yang dilakukan bertujuan menciptakan keterbukaan dari keluarga Ibu Ni Ketut Ariani untuk menceritakan masalah-masalah yang ada di keluarga.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga 4.2.1 Pemasaran Produk
Tahap pelaksanaan program ini berlangsung sesuai dengan penjadwalan awal, adapun pelaksanaan surveynya disisipkan di tengah kesibukan untuk melaksanakan program pokok dan program bantu. Setelah pemasaran tentang adanya pedagang yang bersedia membantu menjualkan pisau dan beberapa saung yang biasa dikerjakan Ibu Ni Ketut Ariani dan anaknya. Selain itu pemasaran melalui dunia maya juga sudah mulai dilakukan dan sudah mulai di pelajari prosedurnya oleh anak beliau.
Hasil yang diperoleh adalah adanya tambahan semangat Ibu Ni Ketut Ariani dalam bekerja setelah melihat luasnya peluang bagi dirinya untuk memasarkan kerjaninannya
(17)
sebagai pengrajin pisau dan saung. Memang secara fisik tidak ada manfaat yang terlihat jelas, namun secara tidak langsung program ini telah mengenalkan beliau pada beberapa rekanan bisnis baru dan cara berbisnis yang baru .
4.2.2 Pelayanan Kesehatan
Saat kunjungan pertama kali ke rumah Ibu Ni Ketut Ariani dan menanyakan kondisi kesehatamm beliau. Beliau mengatakan bahwa lengannya sering merasakan nyeri , terutama setelah beliau selesi bekerja. Selain itu beliau juga sering mengeluh , bahwa tidak bisa mengangkat tangannya dengan optimal . Oleh karena itu, pendamping memberikan terapi infrared, massage , traksi , dan latihan aktif dan pasif ROM. Kendala yang dialami selama latihan tidak terlalu berat, dimana hanya awal – awal latihan Ibu Ni Ketut Ariani terlihat kurang nyaman , dan terlihat seperti menghindar keitika ingin diberi latihan – latihan , itu dikarenakan karena beliau belum terbiasa di beri penanganan fisioterapi. Kemajuan yang bisa dilihat yaitu Ibu Ketut Senti sudah mampu untuk meningkatkan ruang lingkup gerak tangannya dan nyeri yang sering di rasakan sudah mulai berkurang.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala pendampingan keluarga yang dihadapi oleh penulis adalah karena keluarga Ibu Ni Ketut Arianibaru pertama kali menjadi kelurga dampingan dan akibatnya meraka merasa canggung menerima penulis datang kekediaman beliau. Dan kendala waktu juga menjadi penentu suksesnya program kk dampingan ini , karena harus menyesuaikan waktu penulis dengan waktu beliau agar tidak menggangu waktu istirahat beliau . selain itu , kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki . pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya membantu memberikan dan solusi dalam bentuk diskusi dan saran yang membangun
(18)
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
1. KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi 2. Keluarga Dampingan tersebut adal Ibu Ni Ketut Ariani yang berusia 42
tahun. Masalah yang beliau alami adalah kesehatan dan ekonomi.
3. Terdapat beberapa kendala seperti susahnya mencocokkan waktu dengan keluarga dampingan dan ada program yang belum selesai dilakukan
5.2 Rekomendasi
1. Bagi Pemerintah
Rekomendasi kepada Pemerintah daerah agar senantiasa memperbaharui data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan masyaraka menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
2. Bagi Universitas Udayana
Program pendampingan keluarga ini selayaknya terus dilanjutkan di KKN PPM periode berikutnya hanya saja mekanisme pendampingan keluarga harus diperjelas. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu. 3. Bagi Mayarakat
Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap lingkungan sekitar terutama untuk membantu keluarga pra-sejahtera menangani masalah mereka dan ikut membantu program pemerintah untuk mengurangi jumlah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
(19)
(20)
Lampiran 1 : Biodata Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016
Pendamping Keluarga Ibu Ni Ketut Ariani
Nama Lengkap : Made Satria Ambarsika NIM : 1302305048
Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Fisioterapi Tanggal Lahir/Umur : 15 November 1995 / 20 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Jl. Majapahit gg 1 No. 2 Tabanan No. HP : 087860635164
(21)
Lampiran 2 : Foto – Foto Kegiatan Pendampingan Keluarga
Gambar 1. Foto Mahasiswa bersama Keluarga Ibu ni Ketut Ariani
(22)
Gambar 3. Pemeriksaan kesehatan Ibu Ni Ketut Ariani
4(a) 4(b)
Gambar 4(a) dan 4(b). Hasil kerajinan pisau dan saung oleh ibu Ni Ketut Ariani dan Anak Pertama Beliau
(23)
(1)
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
1. KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi 2. Keluarga Dampingan tersebut adal Ibu Ni Ketut Ariani yang berusia 42
tahun. Masalah yang beliau alami adalah kesehatan dan ekonomi.
3. Terdapat beberapa kendala seperti susahnya mencocokkan waktu dengan keluarga dampingan dan ada program yang belum selesai dilakukan
5.2 Rekomendasi
1. Bagi Pemerintah
Rekomendasi kepada Pemerintah daerah agar senantiasa memperbaharui data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan masyaraka menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
2. Bagi Universitas Udayana
Program pendampingan keluarga ini selayaknya terus dilanjutkan di KKN PPM periode berikutnya hanya saja mekanisme pendampingan keluarga harus diperjelas. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu. 3. Bagi Mayarakat
Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap lingkungan sekitar terutama untuk membantu keluarga pra-sejahtera menangani masalah mereka dan ikut membantu program pemerintah untuk mengurangi jumlah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
(2)
(3)
Lampiran 1 : Biodata Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016
Pendamping Keluarga Ibu Ni Ketut Ariani
Nama Lengkap : Made Satria Ambarsika
NIM : 1302305048
Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Fisioterapi Tanggal Lahir/Umur : 15 November 1995 / 20 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Jl. Majapahit gg 1 No. 2 Tabanan
No. HP : 087860635164
(4)
Lampiran 2 : Foto – Foto Kegiatan Pendampingan Keluarga
Gambar 1. Foto Mahasiswa bersama Keluarga Ibu ni Ketut Ariani
(5)
Gambar 3. Pemeriksaan kesehatan Ibu Ni Ketut Ariani
4(a) 4(b)
Gambar 4(a) dan 4(b). Hasil kerajinan pisau dan saung oleh ibu Ni Ketut Ariani dan Anak
(6)