Latar Belakang PENGAMANAN APLIKASI VOICE CHATTING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA AES (ADVANCED ENCRYPTION STANDARD).

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Perkembangan teknologi dan gaya hidup manusia memungkinkan pengaksesan sistem informasi dengan cara baru, misalnya mengunakan percakapan online chat melalui koneksi internet, yang sering berupa komunikasi teks text chat atau suara voice chat. Instant messaging baru mulai populer saat internet mulai luas dipergunakan pada pertengahan dekade 1990-an. Pada tahun tersebut Mirabilis memperkenalkan ICQ, sebuah aplikasi instant messaging yang sifatnya gratis dan dapat dipergunakan siapa saja. Instant messaging sudah banyak dipakai oleh banyak orang, tidak luput dari semua kalangan, baik tua maupun muda, karena instant messaging merupakan sarana komunikasi yang cepat, murah dan mudah digunakan. Tujuan penggunaannya juga bermacam-macam. Ada yang hanya sekadar untuk bercakap-cakap dengan teman dan kolega serta ada juga yang dipergunkan untuk kepentingan yang lebih serius seperti konferensi online sesama rekan kerja dalam sebuah perusahaan. Seiring dengan kebutuhan manusia akan komunikasi yang mudah dan cepat, maka aplikasi yang dapat digunakan yaitu Voice Chat dimana memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi suara. Tetapi pada aplikasi voice chatting kurang aman karena mudah disadap oleh pihak lain. Para penyadap dapat dengan mudah mengetahui isi pembicaraan dalam instant messaging dan kurangnya privasi pada pengguna chatting. Apalagi jika pengguna chatting voice kurang hati-hati sehingga dapat membocorkan Informasi penting dan merugikan pengguna itu sendiri. Kurniawan, yusuf. 2004. Oleh karena itu saya membuat pengamanan pada aplikasi voice chatting dengan menggunakan algoritma AES Advanced Encryption Standard. Algoritma AES merupakan algoritma chiper yang cukup aman untuk melindungi data atau informasi yang bersifat rahasia. Pada tahun 2001, AES digunakan sebagai standard algortima kriptografi terbaru yang dipublikasikan oleh NIST National Institute Of Standard And Technlogy. Sebagai pengganti algoritma DES Data Encryption Standard yang sudah berakhir masa penggunaannya. Algoritma AES adalah algoritma kriptografi yang dapat menenkripsi dan mendeskripsi data dengan panjang kunci yang bervariasi yaitu 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. Voni Yuniati, 2009 Dari aplikasi voice chatting menggunakan algoritma AES tersebut diharapkan dapat mengurangi penyadapan dan kebocoran informasi pada pengguna chatting, karena algoritma AES tersebut cukup handal hingga saat ini. Pada tahun 2006 National Security Agency NSA pernah menyatakan AES cukup aman digunakan untuk mengamankan data-data pemerintah amerika serikat yang bukan tergolong sangat rahasia Didi suryan, 2006..

1.2. Rumusan Masalah