BAB II RENCANA PEMECAHAN MASALAH 2.1 Tujuan 2.1.1 Tujuan Umum

(1)

BAB II

RENCANA PEMECAHAN MASALAH

2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader untuk mencegah penyakit hipertensi guna mencegah tingginya angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah.

2.1.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan kader tentang dasar penyakit hipertensi.

2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam mendeteksi secara dini faktor resiko hipertensi

3. Meningkatkan kemampuan kader dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi penderita hipertensi dan masyarakat sehat.

4. Meningkatkan motivasi kader aktif dalam upaya promosi dan preventif penyakit hipertensi

2.2 Sasaran Kegiatan

Sasaran merupakan bagian dari masyarakat yang akan menjadi subyek dalam kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran pada kegiatan ini terbagi atas sasaran langsung dan sasaran tidak langsung.


(2)

Pada kegiatan ini sasaran langsungnya adalah kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah.

2.2.2 Sasaran Tidak Langsung

Sasaran tidak langsung adalah Ketua Kecamatan Ujung Berung Indah, Ketua Kelurahan Cigending, Pasirwengi, Pasirjati, Pasirendah, Pasanggrahan, Ketua Tim Penggerak PKK tingkat kecamatan dan kelurahan

2.3 Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang digunakan adalah dengan metode edukasi kesehatan. Sebelum dan setelah edukasi peserta diberikan pretest dan postest yang berguna untuk mengukur pemahaman para peserta kegiatan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan. Edukasi kesehatan dilakukan dengan memaparkan bahan edukasi mengenai hipertensi dan pencegahannya. Bahan edukasi diperlihatkan dalam bentuk slide dan juga dicetak dalam bentuk booklet. Penyajian bahan edukasi akan dilakukan dalam bentuk presentasi. Setelah dilakukan edukasi, peserta kegiatan dibagi dalam kelompok kecil yang difasilitasi oleh peserta PSPD untuk melakukan tanya jawab dan diskusi yang bertujuan agar semua peserta dapat dengan aktif berdiskusi dan bertanya mengenai permasalahan hipertensi. Metode kegiatan ini dipilih agar terjadi interaksi yang dua arah sehingga bentuk kegiatan ini akan menjadi menarik dan berkesan bagi para peserta.

2.4 Materi Kegiatan Materi Kegiatan

A. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di mana tekanan sistolnya lebih atau sama dengan 140 mmHg dan diastolnya lebih atau sama dengan 90 mmHg. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dalam kondisi istirahat atau tenang.1


(3)

B. Faktor Risiko Hipertensi

Secara umum, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi essential yang tidak diketahui penyebabnya dan merupakan penyebab paling banyak penderita hipertensi yaitu sekitar 90%. Hipertensi sekunder adalah hipertensi non- essential yang meliputi sebanyak 10% dan diketahui penyebabnya contohnya seperti gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar adrenal, kelainan pembuluh darah dan lain-lain. Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik atau faktor yang tidak dapat diubah adalah seperti usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga dengan hipertensi. Faktor lingkungan atau faktor yang dapat dimodifikasi adalah seperti kekurangan aktivitas fisik, obesitas, pola makanan yang tinggi garam dan lemak, merokok, minum alkohol, konsumsi minuman alkohol dan stress.1-3

C. Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi dapat dibagi menjadi klasifikasi berikut :

KLASIFIKASI SISTOLIK (ATAS) DIASTOLIK (BAWAH)

Normal <120 <80

Pre-hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi Derajat 2 >160 >100

Hipertensi Emergensi >180 120

D. Gejala dan Tanda Hipertensi

Kebanyakan penderita hipertensi tidak mengalami keluhan. Namun, ada sebagian yang mempunyai keluhan-keluhan spesifik seperti sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, mudah lelah dan lain-lain. Pada pasien hipertensi yang jarang kontrol tekanan darahnya sering ditemukan gejala seperti mata buram, sesak nafas, susah buang air kencing, rasa sakit pada dada, kesemutan, stroke dan lain-lain.1, 2 E. Komplikasi Hipertensi


(4)

Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol dan ditanggulangi dalam jangka panjang akan menyebabkan komplikasi menahun. Komplikasi yang sering terjadi adalah kerusakan pada organ seperti jantung, otak, mata ,ginjal dan pembuluh darah. Kerusakan pada organ vital tersebut dapat menimbulkan penyakit seperti strok, gagal ginjal, serangan jantung dan lain-lain.4

F. Tanda Bahaya Hipertensi

Penderita hipertensi yang mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti sakit kepala yang tidak tertahankan, lemas badan, mual, nafas cepat, kepala seperti melayang, berkeringat yang berlebihan, masalah dengan penglihatan, kelumpuhan, mulut dan mata terlihat mencong atau bersuara parau harus segera datang ke dokter atau ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan sesuai dengan gejala yang di alami penderita.5

Pertolongan Pertama

Pengobatan yang segera dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesempatan untuk pulih sepenuhnya. Oleh karena itu bila terjadi tanda-tanda bahaya secepatnya bawa ke puskesmas/rumah sakit terdekat.6

G. Pencegahan

Pengendalian faktor resiko pada hipertensi merupakan upaya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi, upaya mengontrol tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Upaya tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :

Mengatasi obesitas (kegemukan) / menurunkan kelebihan berat badan.

Angka kejadian hipertensi pada orang dengan obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang berbadan normal. Jaga berat badan tubuh normal. Yaitu indeks massa tubuh 18,5-24,9 kg/m2.

Terapkan pola makan sehat dan bergizi dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak serat dan membatasi atau menghindari makanan berikut:7

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).


(5)

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium. 7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape. 8. Makanan cepat saji

Mengurangi asupan garam di dalam tubuh.

Asupan garam paling banyak untuk orang dengan hipertensi adalah 2,400 mg per hari.3 Namun, untuk memberi nasehat pengurangan garam harus memperhatikan kebiasaan makanan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Batasi penggunaan garam sampai dengan kurang dari ¼ - ½ sendok teh per hari pada saat memasak. Penderita hipertensi juga harus mengurangi penggunaan bumbu penyedap yang mengandung MSG karena didalam bumbu penyedap tersebut mengandung banyak garam2

Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir, bawang merah, bawang putih, kencur, salam dan bumbu lain yang tidak mengandung garam atau menggunakan garam rendah natrium.8

Ciptakan keadaan rileks

Istirahat yang cukup (6-8 jam) cukup untuk mengendalikan stress.9 Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, beribadah, dan melakukan rekreasi juga dapat mengontrol sistem saraf sehingga dapat menurunkan tekanan darah.2

Melakukan olahraga teratur

Olahraga dapat berupa jalan kaki, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5x per minggu. Olahraga diharapkan dapat menambah kebugaran dan memperlancar metabolisme tubuh yang ujungnya dapat mengontrol tekanan darah.2, 7

Berhenti merokok

Merokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah, selain itu zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida dapat merusak lapisan pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Untuk berhenti merokok dapat


(6)

dilakukan upaya-upaya berupa inisiatif sendiri, menggunakan permen mengandung nikotin, dan mengikuti kelompok program berhenti merokok.2

Mengurangi konsumsi alkohol

Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Untuk laki-laki tidak lebih dari 2 gelas per hari. Untuk wanita tidak lebih dari 1 gelas per hari.9

Minum obat darah tinggi dan kontrol secara rutin9

H. Cara Meminum Obat

Penderita hipertensi diharuskan kontrol setiap bulan untuk mendapatkan evaluasi kondisi saat datang dan mendapatkan obat untuk satu bulan kemudian. Konsumsi obat di haruskan sesuai dengan anjuran minum obat dari petugas kesehatan yang

memberikan obat. Penderita hipertensi di anjurkan untuk meminum dengan teratur obat sesuai dengan anjuran. Seperti yang kita ketahui penderita hipertensi tetap harus meminum obat walaupun tekanan darahnya sudah dalam batas normal2

I. Efek Samping Obat Hipertensi

Obat hipertensi harus dikonsumsi setiap hari agar tekanan darah bisa di kontrol. Meminum obat berarti memasukan zat kimia setiap hari kedalam tubuh. Setiap obat yang diproduksi memiliki efek samping yang bisa muncul tergantung respon masing-masing tubuh. Efek samping yang muncul apabila tekanan darah tinggi tidak di kontrol lebih berbahaya dari pada efek samping minum obat darah tinggi setiap hari. Jika ada keluhan yang dirasakan setelah meminum obat hipertensi dapat datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Keluhan yang biasa timbul ketika meminum obat hipertensi adalah pusing, batuk, seringnya buang air kecil, atau adanya reaksi alergi.2, 5


(7)

BAB III

PERSIAPAN KEGIATAN

3.1 Tema Kegiatan

Edukasi tentang hipertensi terhadap kader Posbindu dilakukan dengan metode presentasi interaktif dan diskusi kelompok kecil terarah dengan tema pencegahan penyakit hipertensi. Nama dari kegiatan ini adalah “UBI REBUS” yaitu “Ujung Berung Indah Kader Hebat Untuk Hipertensi”.

3.2 Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Senin, 16 Januari 2017 Waktu : 08.30 – 11.00 WIB

Tempat: Aula Kantor Kecamatan Ujiung Berung

3.3 Susunan Kepanitian

Susuan kepanitian kegiatan ini adalah sebagai berikut;

1. Pembimbing Lapangan : dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi. 2. Penasihat IKM : Dr. dr. Guswan Wiwaha., MM 3. Ketua Pelaksana : Praditya Septian Abdulgani 4. Sekretaris dan Bendahara : Larasati Budiyarto

5. Sie Acara : Aulia Rahman Anshary 6. Sie Logistik dan Konsumsi : Muhamad Shahnan A. 7. Sie Dokumentasi : Joyce Phua PF

3.4 Persiapan Peserta

Persiapan peserta untuk kegiatan ini dilakukan dengan membagikan undangan kepada para Kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah. Selain itu kegiatan ini


(8)

juga turut mengundang Bapak Camat Kecamatan Ujung Berung, Kepala Puskesmas Ujung Berung Indah yaitu dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi dan Dr. dr. Guswan Wiwaha., MM. sebagai perseptor dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran.

3.5 Jadwal Perencanaan Kegiatan

Jadwal perencanaan kegiatan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal perencanaan Kegiatan

N

o Kegiatan

Januari 2017

6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16 1 Pembentukan Kepanitian

2 Penentuan waktu dan tempat kegiatan

3 Penyusunan acara dan anggaran 4 Peminjaman tempat dan perizinan 5 Pembuatan undangan

6 Penyebaran undangan 7 Persiapan logistik 8 Pelaksanaan Kegiatan 9 Evaluasi

3.6 Susunan Kegiatan

Jadwal susunan kegiatan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Susunan acara kegiatan

Waktu Durasi Kegiatan

07.30– 08.30

60” Persiapan tempat dan logistic acara

08.30-09.00

30” Pendaftaran dan pengkondisian peserta

09.00-09.05

5” Pembukaan oleh MC (Ucapan selamat datang, doa dan perkenalan PSPD)

09.15-09.20

5” Sambutan Kepala Puskesmas Ujung Berung Indah

09.20-09.30

10” Foto bersama

09.30-09.40 10” Pre-test

09.40-10.10


(9)

10.10-10.40 30” Diskusi dan demonstrasi penilaian faktor resiko dalamkelompok kecil

10.40-10.50

10” Kuis berhadiah

10.50-11.00 10” Post-test

11.00-11.10

10” Penutupan dan doa oleh MC

11.10-11.15

5” Pamitan

3.7 Alat Bantu dan Bahan Kegaiatan Berikut adalah alat bantu dan bahan kegiatan Tabel 3.3 Alat Bantu Kegiatan

Jenis Jumlah

Alat Bantu

Proyektor 1

Layar Proyektor 1

Laptop 1

Sound System 1

Mikrofon 1

Terminal listrik 1

Pointer 1

Kamera 1

Kursi 50

Meja 2

3.8 Anggaran Kegiatan

Anggaran kegiatan untuk acara sebagai berikut: Tabel 3.4 Anggaran pengeluaran kegiatan

Jenis Jumlah

Tensi digital 5

Timbangan 5

Pengukur tinggi badan/stratometer 5


(10)

Sumber dana untuk kegiatan acara sebagai berikut:

Tabel 3.5 Anggaran pemasukan kegiatan

Uraian Biaya (Rp) Jumlah Anggota Total Biaya (Rp)

Iuran Anggota 198.000 5 990.000

Total 990.000

Uraian Harga (Rp) Satuan Kuantitas Total (Rp) Kesekretariatan

Surat Undangan 150 60 9.000

Acara

Daftar Hadir 250 2 500

Goodies bag 10.000 15 150.000

Booklet 3.000 60 180.000

Pulpen 1.000 60 60.000

Konsumsi 6.000 60 360.000

Hadiah kuis 30.000 2 60.000

Plakat 30.000 2 60.000

Spanduk 60.000 1 60.000

Biaya Kebersihan 50.000 1 50.000


(11)

REFERENSI

1. Bell K, Twiggs J, Bernie R. Hypertension: The Silent Killer: Updated JNC-8 Guideline. Harrison School of Pharmacy, Auburn University, Alabama Pharmacy Association. 2015.

2. RI Kementrian Kesehatan. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit hipertensi. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. 2006.

3. Ashley Euan A, Niebauer Josef. Cardiology explained: Remedica; 2004.

4. Lilly Leonard S. Pathophysiology of heart disease: a collaborative project of medical students and faculty: Lippincott Williams & Wilkins; 2012.

5. Kasper Dennis L. Harrison's principles of internal medicine. McGraw Hill Education Medical; 2015.

6. Pengendalian Indonesia Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal. Penyelenggaraan Posbindu PTM-[BUKU]. 2013.

7. RI Kementrian Kesehatan. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014.

8. . Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Hipertensi.pdf.

9. Whelton Paul K, He Jiang, Appel Lawrence J, Cutler Jeffrey A, Havas Stephen, Kotchen Theodore A, et al. Primary prevention of hypertension: clinical and public health advisory from The National High Blood Pressure Education Program. Jama.


(1)

nikotin, dan mengikuti kelompok program berhenti merokok.2

Mengurangi konsumsi alkohol

Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Untuk laki-laki tidak lebih dari 2 gelas per hari. Untuk wanita tidak lebih dari 1 gelas per hari.9

Minum obat darah tinggi dan kontrol secara rutin9

H. Cara Meminum Obat

Penderita hipertensi diharuskan kontrol setiap bulan untuk mendapatkan evaluasi kondisi saat datang dan mendapatkan obat untuk satu bulan kemudian. Konsumsi obat di haruskan sesuai dengan anjuran minum obat dari petugas kesehatan yang

memberikan obat. Penderita hipertensi di anjurkan untuk meminum dengan teratur obat sesuai dengan anjuran. Seperti yang kita ketahui penderita hipertensi tetap harus meminum obat walaupun tekanan darahnya sudah dalam batas normal2

I. Efek Samping Obat Hipertensi

Obat hipertensi harus dikonsumsi setiap hari agar tekanan darah bisa di kontrol. Meminum obat berarti memasukan zat kimia setiap hari kedalam tubuh. Setiap obat yang diproduksi memiliki efek samping yang bisa muncul tergantung respon masing-masing tubuh. Efek samping yang muncul apabila tekanan darah tinggi tidak di kontrol lebih berbahaya dari pada efek samping minum obat darah tinggi setiap hari. Jika ada keluhan yang dirasakan setelah meminum obat hipertensi dapat datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Keluhan yang biasa timbul ketika meminum obat hipertensi adalah pusing, batuk, seringnya buang air kecil, atau adanya reaksi alergi.2, 5


(2)

BAB III

PERSIAPAN KEGIATAN

3.1 Tema Kegiatan

Edukasi tentang hipertensi terhadap kader Posbindu dilakukan dengan metode presentasi interaktif dan diskusi kelompok kecil terarah dengan tema pencegahan penyakit hipertensi. Nama dari kegiatan ini adalah “UBI REBUS” yaitu “Ujung Berung Indah Kader Hebat Untuk Hipertensi”.

3.2 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Senin, 16 Januari 2017 Waktu : 08.30 – 11.00 WIB

Tempat: Aula Kantor Kecamatan Ujiung Berung

3.3 Susunan Kepanitian

Susuan kepanitian kegiatan ini adalah sebagai berikut;

1. Pembimbing Lapangan : dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi. 2. Penasihat IKM : Dr. dr. Guswan Wiwaha., MM 3. Ketua Pelaksana : Praditya Septian Abdulgani 4. Sekretaris dan Bendahara : Larasati Budiyarto

5. Sie Acara : Aulia Rahman Anshary

6. Sie Logistik dan Konsumsi : Muhamad Shahnan A. 7. Sie Dokumentasi : Joyce Phua PF

3.4 Persiapan Peserta

Persiapan peserta untuk kegiatan ini dilakukan dengan membagikan undangan kepada para Kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah. Selain itu kegiatan ini


(3)

Berung Indah yaitu dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi dan Dr. dr. Guswan Wiwaha., MM. sebagai perseptor dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran.

3.5 Jadwal Perencanaan Kegiatan

Jadwal perencanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal perencanaan Kegiatan N

o Kegiatan

Januari 2017

6 7 8

9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pembentukan Kepanitian

2 Penentuan waktu dan tempat kegiatan

3 Penyusunan acara dan anggaran 4 Peminjaman tempat dan perizinan 5 Pembuatan undangan

6 Penyebaran undangan 7 Persiapan logistik 8 Pelaksanaan Kegiatan 9 Evaluasi

3.6 Susunan Kegiatan

Jadwal susunan kegiatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Susunan acara kegiatan

Waktu Durasi Kegiatan

07.30– 08.30

60” Persiapan tempat dan logistic acara

08.30-09.00

30” Pendaftaran dan pengkondisian peserta

09.00-09.05

5” Pembukaan oleh MC (Ucapan selamat datang, doa dan perkenalan PSPD)

09.15-09.20

5” Sambutan Kepala Puskesmas Ujung Berung Indah

09.20-09.30

10” Foto bersama

09.30-09.40 10” Pre-test

09.40-10.10


(4)

10.10-10.40 30” Diskusi dan demonstrasi penilaian faktor resiko dalamkelompok kecil

10.40-10.50

10” Kuis berhadiah

10.50-11.00 10” Post-test

11.00-11.10

10” Penutupan dan doa oleh MC

11.10-11.15

5” Pamitan

3.7 Alat Bantu dan Bahan Kegaiatan

Berikut adalah alat bantu dan bahan kegiatan

Tabel 3.3 Alat Bantu Kegiatan

Jenis Jumlah

Alat Bantu

Proyektor 1

Layar Proyektor 1

Laptop 1

Sound System 1

Mikrofon 1

Terminal listrik 1

Pointer 1

Kamera 1

Kursi 50

Meja 2

3.8 Anggaran Kegiatan

Anggaran kegiatan untuk acara sebagai berikut:

Tabel 3.4 Anggaran pengeluaran kegiatan

Jenis Jumlah

Tensi digital 5

Timbangan 5

Pengukur tinggi badan/stratometer 5


(5)

Sumber dana untuk kegiatan acara sebagai berikut:

Tabel 3.5 Anggaran pemasukan kegiatan

Uraian Biaya (Rp) Jumlah Anggota Total Biaya (Rp)

Iuran Anggota 198.000 5 990.000

Total 990.000

Kesekretariatan

Surat Undangan 150 60 9.000

Acara

Daftar Hadir 250 2 500

Goodies bag 10.000 15 150.000

Booklet 3.000 60 180.000

Pulpen 1.000 60 60.000

Konsumsi 6.000 60 360.000

Hadiah kuis 30.000 2 60.000

Plakat 30.000 2 60.000

Spanduk 60.000 1 60.000

Biaya Kebersihan 50.000 1 50.000


(6)

REFERENSI

1. Bell K, Twiggs J, Bernie R. Hypertension: The Silent Killer: Updated JNC-8 Guideline. Harrison School of Pharmacy, Auburn University, Alabama Pharmacy Association. 2015.

2. RI Kementrian Kesehatan. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit hipertensi. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. 2006.

3. Ashley Euan A, Niebauer Josef. Cardiology explained: Remedica; 2004.

4. Lilly Leonard S. Pathophysiology of heart disease: a collaborative project of medical students and faculty: Lippincott Williams & Wilkins; 2012.

5. Kasper Dennis L. Harrison's principles of internal medicine. McGraw Hill Education Medical; 2015.

6. Pengendalian Indonesia Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal. Penyelenggaraan Posbindu PTM-[BUKU]. 2013.

7. RI Kementrian Kesehatan. Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014.

8. . Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Hipertensi.pdf.

9. Whelton Paul K, He Jiang, Appel Lawrence J, Cutler Jeffrey A, Havas Stephen, Kotchen Theodore A, et al. Primary prevention of hypertension: clinical and public health advisory from The National High Blood Pressure Education Program. Jama.