Pada kegiatan ini sasaran langsungnya adalah kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah.
2.2.2 Sasaran Tidak Langsung
Sasaran tidak langsung adalah Ketua Kecamatan Ujung Berung Indah, Ketua Kelurahan Cigending, Pasirwengi, Pasirjati, Pasirendah, Pasanggrahan, Ketua Tim Penggerak
PKK tingkat kecamatan dan kelurahan
2.3 Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang digunakan adalah dengan metode edukasi kesehatan. Sebelum dan setelah edukasi peserta diberikan pretest dan postest yang berguna untuk mengukur
pemahaman para peserta kegiatan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan. Edukasi kesehatan dilakukan dengan memaparkan bahan edukasi mengenai hipertensi dan
pencegahannya. Bahan edukasi diperlihatkan dalam bentuk slide dan juga dicetak dalam bentuk booklet. Penyajian bahan edukasi akan dilakukan dalam bentuk presentasi. Setelah
dilakukan edukasi, peserta kegiatan dibagi dalam kelompok kecil yang difasilitasi oleh peserta PSPD untuk melakukan tanya jawab dan diskusi yang bertujuan agar semua peserta
dapat dengan aktif berdiskusi dan bertanya mengenai permasalahan hipertensi. Metode kegiatan ini dipilih agar terjadi interaksi yang dua arah sehingga bentuk kegiatan ini akan
menjadi menarik dan berkesan bagi para peserta.
2.4 Materi Kegiatan Materi Kegiatan
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di mana tekanan sistolnya lebih atau sama dengan 140 mmHg dan diastolnya lebih atau sama dengan 90 mmHg. Pengukuran
tekanan darah harus dilakukan dalam kondisi istirahat atau tenang.
1
B. Faktor Risiko Hipertensi
Secara umum, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi essential yang tidak diketahui
penyebabnya dan merupakan penyebab paling banyak penderita hipertensi yaitu sekitar 90. Hipertensi sekunder adalah hipertensi non- essential yang meliputi
sebanyak 10 dan diketahui penyebabnya contohnya seperti gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar adrenal, kelainan pembuluh darah dan lain-lain. Hipertensi
merupakan penyakit multifaktorial yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik atau faktor yang tidak dapat diubah adalah seperti usia,
jenis kelamin dan riwayat keluarga dengan hipertensi. Faktor lingkungan atau faktor yang dapat dimodifikasi adalah seperti kekurangan aktivitas fisik, obesitas, pola
makanan yang tinggi garam dan lemak, merokok, minum alkohol, konsumsi minuman alkohol dan stress.
1-3
C. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi dapat dibagi menjadi klasifikasi berikut :
KLASIFIKASI SISTOLIK ATAS
DIASTOLIK BAWAH
Normal 120
80 Pre-hipertensi
120-139 80-89
Hipertensi Derajat 1 140-159
90-99 Hipertensi Derajat 2
160 100
Hipertensi Emergensi 180
120
D. Gejala dan Tanda Hipertensi
Kebanyakan penderita hipertensi tidak mengalami keluhan. Namun, ada sebagian yang mempunyai keluhan-keluhan spesifik seperti sakit kepala, gelisah, jantung
berdebar-debar, pusing, mudah lelah dan lain-lain. Pada pasien hipertensi yang jarang kontrol tekanan darahnya sering ditemukan gejala seperti mata buram, sesak nafas,
susah buang air kencing, rasa sakit pada dada, kesemutan, stroke dan lain-lain.
1, 2
E. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol dan ditanggulangi dalam jangka panjang akan menyebabkan komplikasi menahun. Komplikasi yang sering terjadi adalah
kerusakan pada organ seperti jantung, otak, mata ,ginjal dan pembuluh darah. Kerusakan pada organ vital tersebut dapat menimbulkan penyakit seperti strok, gagal
ginjal, serangan jantung dan lain-lain.
4
F. Tanda Bahaya Hipertensi
Penderita hipertensi yang mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti sakit kepala yang tidak tertahankan, lemas badan, mual, nafas cepat, kepala seperti
melayang, berkeringat yang berlebihan, masalah dengan penglihatan, kelumpuhan, mulut dan mata terlihat mencong atau bersuara parau harus segera datang ke dokter
atau ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan sesuai dengan gejala yang di alami penderita.
5
Pertolongan Pertama
Pengobatan yang segera dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesempatan untuk pulih sepenuhnya. Oleh karena itu bila terjadi tanda-tanda bahaya secepatnya
bawa ke puskesmasrumah sakit terdekat.
6
G. Pencegahan
Pengendalian faktor resiko pada hipertensi merupakan upaya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi, upaya mengontrol tekanan darah dan mencegah terjadinya
komplikasi penyakit. Upaya tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
Mengatasi obesitas kegemukan menurunkan kelebihan berat badan. Angka kejadian hipertensi pada orang dengan obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif
untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang berbadan normal. Jaga berat badan tubuh normal. Yaitu indeks
massa tubuh 18,5-24,9 kgm
2
. Terapkan pola makan sehat dan bergizi dengan mengonsumsi sayuran dan buah-
buahan yang banyak serat dan membatasi atau menghindari makanan berikut:
7
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih.
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin.
3. Makanan dan minuman dalam kaleng sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink.
4. Makanan yang diawetkan dendeng, asinan sayurbuah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang.
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah sapikambing, kuning
telur, kulit ayam. 6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium. 7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
8. Makanan cepat saji
Mengurangi asupan garam di dalam tubuh. Asupan garam paling banyak untuk orang dengan hipertensi adalah 2,400 mg per
hari.
3
Namun, untuk memberi nasehat pengurangan garam harus memperhatikan kebiasaan makanan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit
dilaksanakan. Batasi penggunaan garam sampai dengan kurang dari ¼ - ½ sendok teh per hari pada saat memasak. Penderita hipertensi juga harus mengurangi penggunaan
bumbu penyedap yang mengandung MSG karena didalam bumbu penyedap tersebut mengandung banyak garam
2
Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir, bawang merah, bawang putih, kencur, salam dan bumbu lain yang tidak mengandung garam
atau menggunakan garam rendah natrium.
8
Ciptakan keadaan rileks Istirahat yang cukup 6-8 jam cukup untuk mengendalikan stress.
9
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, beribadah, dan melakukan rekreasi juga dapat mengontrol
sistem saraf sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
2
Melakukan olahraga teratur Olahraga dapat berupa jalan kaki, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan
frekuensi 3-5x per minggu. Olahraga diharapkan dapat menambah kebugaran dan memperlancar metabolisme tubuh yang ujungnya dapat mengontrol tekanan darah.
2, 7
Berhenti merokok Merokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah, selain itu zat kimia beracun
seperti nikotin dan karbon monoksida dapat merusak lapisan pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Untuk berhenti merokok dapat
dilakukan upaya-upaya berupa inisiatif sendiri, menggunakan permen mengandung nikotin, dan mengikuti kelompok program berhenti merokok.
2
Mengurangi konsumsi alkohol Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Untuk laki-laki tidak lebih dari 2 gelas per hari.
Untuk wanita tidak lebih dari 1 gelas per hari.
9
Minum obat darah tinggi dan kontrol secara rutin
9
H. Cara Meminum Obat
Penderita hipertensi diharuskan kontrol setiap bulan untuk mendapatkan evaluasi kondisi saat datang dan mendapatkan obat untuk satu bulan kemudian. Konsumsi obat
di haruskan sesuai dengan anjuran minum obat dari petugas kesehatan yang memberikan obat. Penderita hipertensi di anjurkan untuk meminum dengan teratur
obat sesuai dengan anjuran. Seperti yang kita ketahui penderita hipertensi tetap harus meminum obat walaupun tekanan darahnya sudah dalam batas normal
2
I. Efek Samping Obat Hipertensi
Obat hipertensi harus dikonsumsi setiap hari agar tekanan darah bisa di kontrol. Meminum obat berarti memasukan zat kimia setiap hari kedalam tubuh. Setiap obat
yang diproduksi memiliki efek samping yang bisa muncul tergantung respon masing- masing tubuh. Efek samping yang muncul apabila tekanan darah tinggi tidak di
kontrol lebih berbahaya dari pada efek samping minum obat darah tinggi setiap hari. Jika ada keluhan yang dirasakan setelah meminum obat hipertensi dapat datang ke
fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Keluhan yang biasa timbul ketika meminum obat hipertensi adalah pusing, batuk, seringnya buang air kecil, atau adanya
reaksi alergi.
2, 5
BAB III PERSIAPAN KEGIATAN
3.1 Tema Kegiatan
Edukasi tentang hipertensi terhadap kader Posbindu dilakukan dengan metode presentasi interaktif dan diskusi kelompok kecil terarah dengan tema pencegahan penyakit
hipertensi. Nama dari kegiatan ini adalah “UBI REBUS” yaitu “Ujung Berung Indah Kader Hebat Untuk Hipertensi”.
3.2 Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada: HariTanggal : Senin, 16 Januari 2017
Waktu : 08.30 – 11.00 WIB
Tempat: Aula Kantor Kecamatan Ujiung Berung
3.3 Susunan Kepanitian
Susuan kepanitian kegiatan ini adalah sebagai berikut; 1. Pembimbing Lapangan
: dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi. 2. Penasihat IKM
: Dr. dr. Guswan Wiwaha., MM 3. Ketua Pelaksana
: Praditya Septian Abdulgani 4. Sekretaris dan Bendahara
: Larasati Budiyarto 5. Sie Acara
: Aulia Rahman Anshary 6. Sie Logistik dan Konsumsi
: Muhamad Shahnan A. 7. Sie Dokumentasi
: Joyce Phua PF
3.4 Persiapan Peserta
Persiapan peserta untuk kegiatan ini dilakukan dengan membagikan undangan kepada para Kader Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ujung Berung Indah. Selain itu kegiatan ini